Вы находитесь на странице: 1из 5

PENUGASAN AN

A. Monitoring dan Evaluasi Observasi yang dilakukan pada pasien ICU meliputi tanda-tanda vital (suhu, nadi, pernapasan, saturasi oksigen, dan tekanan darah), hemoglobin, tekanan vena sentral (CVP), EKG, neuroobservasi, observasi fungsi motorik dan lain-lain. Monitoring dan evaluasi dilaksanakan secara berkesinambungan guna mewujudkan pelayanan ICU yang aman, bermutu dan mengutamakan keselamatan pasien. Monitoring dan evaluasi dimaksud harus ditindak lanjuti untuk menentukan faktor-faktor yang potensial berpengaruh agar dapat diupayakan penyelesaian yang efektif. B. Syarat Monitoring 1. Observasi secara terus menerus (teratur atau tidak teratur) 2. Pengamatan yang sistematis dan terarah 3. Mengumpulkan informasi tentang semua aspek status kesehatan pasien atau kondisi 4. Termasuk: Memberikan umpan balik / pelaporan tentang kemajuan pasien untuk pihak yang berkepentingan, Tim Multidisiplin,Keluarga dan pasiennya Merekam pengamatan ke: membentuk pola / tren, Account klinis, profesional dan legal Menanggapi hasil terutama jika merugikan (Schulman, 2010)

C. Tujuan dari Monitoring a) Perencanaan dan pelaksanaan pelayanan b) Membuat keputusan untuk meningkatkan perawatan pasien, misalnya pengobatan perubahan, transfer atau menambahkan c) Untuk menampilkan: Tingkat kepatuhan terhadap standar yang dirumuskan yaitu jika di jalur atau Tingkat penyimpangan dari standar yang diharapkan atau endpoint atau target

d) Oleh karena itu perlu untuk menentukan standar atau endpoint atau target (BR Bhengu, 2011)

D. Indikator Monitoring Indikator pelayanan ICU yang digunakan adalah sistem skoring prognosis dan keluaran dari ICU. Contoh sistem skoring prognosis yang dapat digunakan adalah APACHEII (Acute physiologic and chronic health evaluation), SAPS II (Simplified Acute

Physiologic Score), dan MODS (Multiple Organ Dysfunction Score). Pencapaian yang diharapkan adalah angka mortalitis terhadap rerata nilai skoring prognosis (Kemenkes, 2011). Parameter yang digunakan pada APACHE II (Knaus et al, 1985) adalah suhu tubuh, rerata tekanan darah arteri, laju nadi, laju pernafasan, oksigenasi, pH darah arteri, kadar natrium serum, kadar kalium serum, kadar kreatinin, hematokrit, leukosit, skala bobot nilai masing-masing. Sedangkan parameter-parameter yang digunakan pada SAPS II (Le Gall et al, 1993) adalah: umur, laju nadi, tekanan darah sistolik, suhu tubuh, rasio PaO2/FiO2, jumlah urin selama 24 jam, kadar urea serum, nilai leukosit, kadar kalium serum, kadar natrium serum, kadar bikarbonat serum, kadar bilirubin serum, skala coma Glasgow, keadaan kesehatan kronis, dan indikasi masuk ICU, Seperti pada APACHE II. E. Alat Monitoring Pasien monitor adalah suatu alat yang difungsikan untuk memonitor kondisi fisiologis pasien. Dimana proses monitoring tersebut dilakukan secara real-time, sehingga dapat diketahui kondisi fisiologis pasien pada saat itu juga. Didalam istilah pasien monitor kita mengetahui beberapa parameter yang diperiksa, parameter itu antara lain adalah : a. ECG adalah pemeriksaan aktivitas kelistrikan jantung, dalam pemeriksaan ECG ini juga termasuk pemeriksaan Heart Rate atau detak jantung pasien dalam satu menit. b. Respirasi adalah pemeriksaan irama nafas pasien dalam satu menit c. Saturasi darah / SpO2, adalah kadar oksigen yang ada dalam darah. d. Tensi / NIBP (Non Invasive Blood Pressure) / Pemeriksaan tekanan darah. e. Temperature, suhu tubuh pasien yang diperiksa. Parameter adalah bagian-bagian fisiologis dari pasien yang diperiksa melalui pasien monitor (Novriadi, 2009). Jika kita ketahui ada sebuah pasien monitor dengan 5 parameter, maka yang dimaksud dari lima parameter tersebut adalah banyaknya jenis pemeriksaan yang bisa dilakukan oleh pasien monitor tersebut.

Pasien monitor vital sign, pasien monitor ini bersifat pemeriksaan stndar, yaitu pemeriksaan ECG, Respirasi, Tekanan darah atau NIBP, dan Kadar oksigen dalam darah / saturasi darah / SpO2. Pasien monitor 5 parameter, pasien monitor ini bisa melakukan pemeriksaan seperti ECG, Respirasi, Tekanan darah atau NIBP, kadar oksigen dalam darah / saturasi darah / SpO2, dan Temperatur. Pasien monitor 7 parameter, pasien monitor ini biasanya dipakai diruangan operasi, karena ada satu parameter tambahan yang biasa dipakai pada saat operasi, yaitu ECG, Respirasi, Tekanan darah atau NIBP (Non Invasive Blood Pressure) , kadar oksigen dalam darah / Saturasi darah / SpO2, temperatur, dan sebagai tambahan adalah IBP (Invasive Blood Pressure) pengukuran tekanan darah melalui pembuluh darah langsung, EtCo2 (End Tidal Co2) yaitu pengukuran kadar karbondioksida dari sistem pernafasan pasien.

Daftar Pustaka

Schulman CS & Staul, LS 2010. Standard for frequency of Measurement and documentation of vital signs and physical assessments June Critical care Nurse 30(3), 74-76 Bhengu, BR. Monitoring in ICU. University of Kwazulu Natal : 2011 Kementrian Kesehatan RI. Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Pelayanan Intensive Care Unit (ICU) di Rumah Sakit:2011 Knaus WA, Draper EA, Wagner DP et al. APACHE II: a keparahan sistem klasifikasi penyakit untuk pasien akut. Crit Perawatan Med 1985; 13: 818-29 Le Gall J-R, Lemeshow S, Saulnier F (1993) A new Simplified Acute Physiology Score (SAPS II) based on a European/North American multicenter study. JAMA 270: 2957 2963 Novriadi, Ari. Pasien monitor.html . 2009 Monitor: http://infoalkes.blogspot.com/2009/05/pasien-

Вам также может понравиться