Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Difraksi : lenturan sinar cahaya oleh sebuah kisi yaitu deretan celah
sempit, yang kemudian menampilkan pola garis gelap-terang berselang-seling.
Flouresent : radiasi gamma yang dihamburkan oleh inti yang terterai ke keadaan
teralan, dan memancar dari keadaan teralan itu; juga di sebut pendarfluor.
Kisi : suatu system dua kelompok garis sejajar, saling tegak lurus satu
terhadap lainnya, digunakan untuk mengukur atau menentukan citra aksara.
Spectrum : fungsi atau grafik yang menyatakan atau menampilkan tebaran daya
atau intensitas isyarat elektris atau eletromagnetis dalam bidang atau sumbu
frekuensi;untuk cahaya tampak dapat berwujud tebaran warna dengan intensitas
masing-masing dalam gelombang urutan frekuensi atau riak-gelombangnya.
Sudut deviasi : sudut antara arah sinar yang masuk ke dalam dan sinar yang
kelur dari sebuah prisma; sudut yang menyatakan perubahan arah berkas cahaya
atau gelombang elektromagnetik ini melintasi antarmuka dan masuk ke dalam
medium lain dengan mengalami pemantulan, pembiasan, atau pelenturan.
TANGISAN DAN TAWA
Hidup manusia tak jauh dari tangisan. Melalui tangisan manusia dapat flouresent-
kan isi hati mereka, ada yang menangis karena merasa bahagia, terharu, sedih,
sakit hati, dikhianati, kehilangan orang yang dicintai dan masih banyak hal yang
bias di jadikan alasan untuk ditangisi.
Ketika manusia menangis mereka pasti meluapkan emosi mereka, ada yang men-
dispersi-kan emosi tersebut dengan menceritakan pada orang terdekat dan
dipercaya,ada pula yang men-dispersi-kannya dengan menulisnya pada sebuah
buku harian dan tak sedikit dari mereka memendamnya di dalam hati. Saat mereka
meluapkan perasaan itu maka akan menghasilkan spektrum yang berbeda-beda.
Sebagian manusia merasa gengsi ketika harus menangis di depan orang lain karena
takut menunjukkan kelemahan mereka. Bukan!bukan….karena merasa takut tapi
sebenarnya malu. Malu jika di sebut cengeng, karena menurut mereka ibarat sudut
deviasi maka menangis adalah pembiasan diri manusia itu. Jika manusia itu
terbiasa menangis berartilah ia lemah, sedangkan jika ia tak pernak menangis
maka manusia itu kuat.
Tapi tak semua beranggapan demikian, tak semua yang menganggap tangisan
adalah inteferensi dari kelemahan dan kecengengan. Pendapat lain berkata
tangisan merupakan hal yang wajar dan manusiawi karena belum tentu yang
manusia yang tiap harinya selalu terlihat bahagia dan kuat tak pernah menangis.
Tangisan dan Tawa tak jauh berbeda. Manusia boleh tertawa sepuas yang mereka
mau, tertawa itu kadang juga bisa di ibaratkan sebagai refleksi dari tangisan,
karena tiap tawa pastilah mengandung kebahagian. Melalui tertawa manusia juga
dapat meluapkan isi hati mereka, walaupun sebenarnya tawa itu adalah
pendifraksikan dari kenyataan yang sebenarnya. Maksudnya adalah manusia
kadang bisa menutupi rasa sakit dan kekecewaan mereka dengan tertawa.
TERTAWA DENGAN SEKERAS-KERASNYA…
Wajah mungkin mungkin bisa berbohong namun tidak dengan mata yang akan
selalu bercahaya monokromatis,dimana mata merupakan sudut devisiasi dari
isi manusia.