Вы находитесь на странице: 1из 5

BAB III METODE

Tujuan umum dari pengumpulan data adalah untuk memecahkan masalah, langkah yang ditempuh harus relevan dengan masalah yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam setiap melaksanakan langkah tersebut harus dilakukan secara objektif dan rasional.Dalam hal ini, sampel yang digunakan adalah lima keluarga binaan di RT 04/RW 01 Kampung Gaga Sukamana, Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten.

3.1 PENENTUAN INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA Instrumen pengumpul data merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data. Instrumen ini dapat berupa alat atau benda, seperti check-list, kuesioner (angket terbuka/tertutup), pedoman wawancara, kamera foto, dan lainnya. Instrumen dapat membantu penulis/peneliti dalam memperoleh data yang merupakan bahan penting untuk menjawab permasalahan, mencari sesuatu yang akan digunakan untuk mencapai tujuan, dan untuk membuktikan hipotesis. Data yang dikumpulkan ditentukan oleh variabel-variabel yang ada dalam hipotesis. Berdasarkan sumbernya, data dibagi menjadi data primer, sekunder, dan tersier. a. Data Primer Data yang langsung didapatkan dari hasil kuesioner semua anggota warga binaan di kampung Gaga Sukamana, desa Tanjung Pasir, kecamatan Teluk Naga melalui wawancara terpimpin dan observasi.

b. Data Sekunder Data dalam bentuk laporan yang didapat dari data yang sudah ada di Puskesmas Tegal Angus. c. Data Tersier Data berbentuk artikel dan jurnal yang didapat dari buku dan internet.

Jenis Data a. Data Kualitatif Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata-kata, bukan dalam bentuk angka. Data kualitatif diperoleh melalui berbagai macam teknik pengumpulan data, misalnya wawancara, analisis, observasi yang telah dituangkan dalam catatan lapangan (transkrip). Bentuk lain data kualitatif adalah gambar yang diperoleh melalui pemotretan atau rekaman video. b. Data Kuantitatif Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau bilangan. Sesuai dengan bentuknya, data kuantitatif dapat diolah atau dianalisis menggunakan teknik perhitungan matematika atau statistika. Berdasarkan proses atau cara untuk mendapatkannya, data kuantitatif dapat dikelompokkan dalam dua bentuk, yaitu: Data diskrit adalah data dalam bentuk angka (bilangan) yang diperoleh dengan cara membilang. Contoh data diskrit misalnya: jumlah perempuan dan laki-laki, jumlah orang yang menyelesaikan pendidikan terakhir. Karena diperoleh dengan cara membilang, data diskrit akan berbentuk bilangan bulat (bukan bilangan pecahan). Data kontinyu adalah data dalam bentuk angka atau bilangan yang diperoleh berdasarkan hasil pengukuran. Data kontinum dapat berbentuk bilangan pecahan, contohnya adalah umur.

Metode pengumpulan data merupakan teknik atau cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data. Metode menunjuk suatu cara sehingga dapat diperlihatkan penggunaannya melalui angket, wawancara, pengamatan, tes, dokumentasi, dan sebagainya. Berdasarkan uraian-uraian tersebut, maka dipilih instrumen pengumpulan data berupa wawancara terpimpin dengan menggunakan kuesioner. Pemilihan kuesioner ini dikarenakan kuesioner bersifat objektif dan jujur karena berasal dari sumber data (responden) secara langsung, selain itu dapat diterapkan untuk pengumpulan data dalam lingkup yang luas, serta cukup efisien dalam penggunaan waktu untuk mengumpulkan data. Cara pengumpulan data melalui pengamatan langsung (observasi) untuk mengetahui dan melihat langsung kondisi dan keadaan rumah di setiap keluarga. Responden dalam pengumpulan data ini terdiri dari lima keluarga binaan, di RT 04/RW 01 kampung Gaga Sukamana, desa Tanjung Pasir, kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangeran, Propinsi Banten

3.2 PENGUMPULAN DATA Pengumpulan data merupakan bagian terpenting dalam suatu langkah-langkah diagnosis komunitas. Untuk mendapatkan data yang diperlukan, maka digunakan beberapa metode dalam proses pengumpulan data. Data yang diperoleh dapat berupa data primer, sekunder, dan tersier. Pengumpulan data dilakukan di Puskesmas Tegal Angus, Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga, Tangerang. Pengumpulan data ini dilakukan selama 12 hari (22 Mei 02 Juni 2012) dengan menggunakan kuesioner sebgai instrumen dengan teknik wawancara langsung kepada responden. Selain wawancara langsung kepada responden, pengumpulan data juga dilakukan

melalui observasi secara langsung terhadap rumah keluarga binaan dan lingkungan sekitar. Pengumpulan data langsung di rumah keluarga binaan dilakukan selama delapan hari. Wawancara dengan kuesioner dilakukan terhadap lima keluarga binaan yang telah ditentukan oleh kader setempat. Dari lima keluarga binaan ini diambil 10 orang sebagai responden untuk menjawab kuesioner.

Table 3.1.1Kegiatan pengumpulan data No. 1 Hari/Tanggal Selasa 22 Mei 2012 2 Rabu 23 Mei 2012 3 Kamis 24 Mei 2012 4 Jumat 25 Mei 2012 5 Senin 28 Mei 2012 6 Selasa 29 Mei 2012 Kegiatan Perkenalan dan sambung rasa dengan seluruh anggota keluarga binaan. Pengumpulan data dari masing-masing keluarga binaan, yang dilanjutkan dengan penentuan area masalah. Pengumpulan data dari masing-masing keluarga binaan, yang dilanjutkan dengan penentuan area masalah. Penentuan dan pembuatan instrumen pengumpulan data. Wawancara terpimpin menggunakan kuesioner kepada masing-masing responden dari keluarga binaan. Pengumpulan dokumentasi area permasalahan di lima keluarga binaan. Pengolahan hasil kuesioner dari masing-masing keluarga binaan.

3.3 PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA Data diolah secara manual dan komputerisasi. Cara manual yang digunakan adalah dengan bantuan kalkulator, sedangkan cara komputerisasi dengan menggunakan program Microsoft Word dan Microsoft Excel. Kuesioner terdiri dari enam variabel dengan jumlah pertanyaan sebanyak 29 buah. Masing-masing variabel memiliki penilaian yang berbeda-beda. Semua jawaban pada variabel

ini disajikan dalam bentuk pilihan ganda. Variabel pertama, yaitu mengenai pengetahuan responden tentang pengetahuan pemeliharaan hewan ternak, dengan jumlah pertanyaan sebanyak delapan buah. Variabel kedua menilai tentang aspek pendidikan, yang terdiri dari lima pertanyaan. Variabel ketiga tentang aspek informasi, terdiri dari enam pertanyaan. Variabel keempat tentang sosial-ekonomi, yang terdiri dari enam pertanyaan. Variabel kelima berisi tentang aspek sosial-budaya, sedangkan variabel keenam tentang pengalaman; keduanya masingmasing terdiri dari dua pertanyaan. Pada pengolaha data berdasarkan kuesioner, digunakan skala nominal, skala ordinal, dan skala interval. Skala nominal digunakan untuk klasifikasi jenis kelamin. Skala ordinal digunakan untuk klasifikasi pendidikan keluarga binaan. Skala interval digunakan untuk klasifikasi jenis kelamin berdasarkan usia.

Вам также может понравиться