Вы находитесь на странице: 1из 8

Pewilayahan Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas L) Berbasis Model Simulasi Tanaman di Kalimantan Selatan

M. Sabran dan Fadjry Djufry Balai Pengkajian Tekonologi Pertanian Kalimantan Selatan

RINGKASAN
Salah satu komoditi tanaman industri yang mempunyai prospek untuk dikembangkan menjadi alternatif substitusi BBM adalah jarak pagar (Jatropha curcas L). Penelitian bertujuan untuk pewilayahan berbasis pada model simulasi tanaman untuk pengembangan agribisnis tanaman jarak pagar di Kalimantan Selatan. Penelitian dilaksanakan di BPTP Kalsel dari Pebruari 2006 Agustus 2006. Model simulasi tanaman jarak yang terdiri dari submodel neraca air, perkembangan, pertumbuhan, dan model analisis usahatani. Data masukan model meliputi data cuaca harian dan tanah. Hasil keluaran model tanaman digunakan untuk menyusun daerah kesesuaian tanaman jarak pagar. Sistem informasi geografis (SIG) digunakan untuk pewilayahan tanaman jarak pagar pada penelitian ini. Proses penggabungan antara model simulasi tanaman dengan dan spasial (SIG) menjadi suatu sistem dimulai dengan analisis model numerik guna mengetahui peubah dan parameter model yang dapat dispasialkan, sedangkan model spasial disusun dengan melakukan modifikasi masukan data numerik menjadi data atribut suatu data spasial serta melakukan perubahan algoritma pemrograman komputer. Hasil pewilayahan tersebut menghasilkan suatu sistem informasi geografi tanaman jarak pagar yang dapat digunakan sebagai alat bantu untuk manajemen agribisnis tanaman jarak pagar (budidaya, analisis usahatani dan analisis resiko) di Kalimantan Selatan. Kata kunci : Jarak pagar , Jatropha curcas L., pewilayahan, pemodelan tanaman

PENDAHULUAN Jarak pagar (Jatropha curcas L) merupakan salah satu komoditi tanaman industri yang sudah lama dikenal oleh masyarakat Indonesia sebagai tanaman obat dan penghasil minyak lampu, bahkan sewaktu zaman penjajahan Jepang minyaknya diolah untuk bahan bakar pesawat terbang. Rendemen minyak dari biji antara 20 - 25 % dan rendemen dari kernel 50-60 %. Minyak jarak merupakan bahan untuk pembuatan sabun dan industri kosmetik dan penghasil minyak nabati (biodiesel) yang dapat diolah menjadi bahan bakar minyak pengganti minyak bumi (solar dan minyak tanah) (Hasnam dan Mahmud, 2006; Mahmud et al, 2006). Tanaman jarak pagar berpotensi untuk menjadi komoditi strategis di masa mendatang mengingat fungsinya sebagai alternatif subsitusi solar dan minyak tanah, asal dikelola secara profesional dan dukungan teknologi yang memadai. Dalam rangka meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil jarak, diperlukan peningkatan produksi, melalui perluasan lahan tanaman pada wilayah pengembangan maupun dengan meningkatkan produktivitas pada sentra produksi tradisionil. Pengembangan suatu komoditi perkebunan pada suatu daerah hendaknya disesuaikan dengan potensi sumberdaya lahan dan kondisi agroklimat tanaman tersebut. Perluasan pada wilayah pengembangan memerlukan perencanaan dengan informasi wilayah yang akurat sehingga kegiatan perluasan lahan tersebut efisien dalam peningkatan produksi tanaman. Pewilayahan komoditas juga diperlukan sebagai bahan pertimbangan investor dan pemerintah daerah dalam pengambilan keputusan untuk pengembangan tanaman jarak. Hasil pewilayahan yang telah dilakukan Allorerung et al (2006) menghasilkan peta arahan kesesuaian lahan dan iklim tanaman jarak pagar skala 1: 1.000.000. Wilayah Kalimantan Selatan berpotensi untuk pengembangan jarak pagar dengan kelas kesesuaian lahan S1 ( 833.745 ha), S2 (48.559 ha) dan S3 (623.326). Wilayah yang tercakup dalam semua kelas kesesuaian lahan tersebut sebagian besar telah digunakan untuk berbagai komoditas tanaman pangan dan perkebunan.

50

Prosiding Lokakarya II Status Teknologi Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas L.)

Model simulasi tanaman merupakan alat analisis sekaligus sintesis hasil-hasil penelitian lapang yang mempunyai kemampuan prediksi, sehingga dapat dipergunakan dalam perencanaan di wilayah pengembangan maupun sebagai dasar acuan pengelolaan tanaman jarak di Indonesia. Aplikasi model simulasi tanaman yang telah dikembangkan selama dua dekade, meskipun dengan segala keterbatasan mempunyai prospek yang besar sebagai solusi untuk menjelaskan berbagai masalah pada perkembangan tanaman, prediksi hasil, kajian tanah dan iklim serta kajian perubahan iklim (Sirotenko, 2001). Penggunaan sistem informasi geografis memungkinkan untuk mengintegrasikan model simulasi tanaman yang bersifat numerik dengan pemodelan spasial. Integrasi ini memungkinkan model untuk memberikan keluaran yang bersifat keruangan/spasial, sehingga pewilayahan tanaman jarak akan lebih mudah direncanakan. Guna mempercepat proses, maka diperlukan suatu pengembangan sistem menjadi suatu perangkat lunak yang dapat memberikan keluaran baik bersifat numerik maupun spasial. Penelitian bertujuan untuk pewilayahan berbasis pada model simulasi tanaman untuk pengembangan agribisnis tanaman jarak pagar di Kalimantan Selatan. BAHAN DAN METODE Penelitian dilaksanakan mulai Pebruari 2006 Agustus 2006. Kegiatan survei lapang dilakukan di 8 (delapan) kabupaten yaitu, Banjar, Tanah Laut, Tanah Bumbu, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Utara, Hulu Sungai Tengah, Balangan dan Kotabaru. Penyusunan model dan pewilayahan tanaman jarak pagar dilaksanakan di BPTP Banjarbaru. Bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari (1) CD ROOM (2) floopy Disk (3) satu set komputer (4) printer (5) plotter (6) meja digitizer (7) data curah hujan dan hari hujan bulanan seluruh Indonesia (8) data tanah yang terdiri kapasitas lapang dan titik layu permanen (9) peta administrasi kab. Indonesia skala 1.250.000 (10) peta sistem lahan Repport 1990 (11) flash disk (12) teresterial GPS (13) MS. Windows 2k (14) MS Office(15) MS Visual Basic 6.0 (16) ESRI Arc View 3.2a (17) ESRI Map Object (18) Map Info 5.0. Kegiatan yang dilakukan dalam penelitian terdiri dari survei lapang dan laboratorium. Kegiatan lapang diperlukan untuk mendapatkan data sebagai masukan bagi pengembangan model dan sebagai validasi model spasial, sedangkan kegiatan laboratorium dilaksanakan untuk pemrosesan data, penyusunan desain sistem, algoritma model dan pengembangan sistem informasi geografi sebagai perangkat lunak (software). Selain itu juga dilakukan kegiatan penyusunan basis data pokok untuk data masukan bagi model terutama data iklim, sifat fisik tanah dan data administrasi. Tahapan-tahapan penyusunan model dapat dilihat pada Gambar 1.
Tuning M odel

Basis Data (Spasial & Num erik )

TUJU AN M O DEL Algoritm a DES AIN M O DEL Pem rogram an U ser Interface

No

Kalibrasi M odel

Y es
Validasi M odel

Y es
PEW ILAY AH AN TAN AM AN APLIK ASI M O DEL

Gambar 1. Tahapan-tahapan pewilayahan jarak pagar berbasis model tanaman

Prosiding Lokakarya II Status Teknologi Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas L.)

51

Pengembangan/Struktur Model Struktur model yang disusun merupakan pengembangan dari model tanaman jarak (Fadjry et al. 2004) yaitu submodel tanaman (perkembangan dan pertumbuhan tanaman serta neraca air) dan submodel ekonomi (analisis usahatani). Parameter model dan nilai awal untuk menjalankan model simulasi tanaman jarak pagar sebagian besar menggunakan tanaman jarak (Ricinus communis L). Hal ini dimungkinkan karena kedua tanaman tersebut masih satu Famili. Model tanaman jarak pagar yang disusun menjelaskan proses pertumbuhan tanaman sejak tanam sampai panen, serta responnya terhadap unsur-unsur cuaca (radiasi surya, suhu dan kelembaban udara, curah hujan dan kecepatan angin) termasuk dinamika air dalam tanah secara terintegrasi serta analisis ekonominya. Setelah melalui berbagai kalibrasi dan validasi, model tersebut akan dapat diterapkan pada kondisi lingkungan yang berbeda-beda di wilayah Indonesia, sehingga respon tiap masukan pengelolaan (simulasi) dapat diprediksi yang merupakan dasar perencanaan, pewilayahan dan pengelolaan tanaman jarak. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil dari penelitian ini adalah sistem informasi geografis berbasis modeling simulasi tanaman jarak pagar untuk pewilayahan dan pengelolaan tanaman jarak. Oleh karena hasil dari penelitian ini adalah sebuah sistem maka dalam pembahasan akan lebih diutamakan pada kinerja sistem dengan mengambil beberapa contoh keluaran dari sistem. Model Simulasi Tanaman Jarak Pagar Struktur model terdiri atas empat submodel, yaitu submodel perkembangan, pertumbuhan tanaman, neraca air dan submodel ekonomi (analisis usahatani). Model simulasi tanaman ini merupakan model mekanistik yang dapat menjelaskan proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman jarak selama periode pertumbuhan tanaman. Masukan model berupa data cuaca harian, tanah, nilai ekonomi, pupuk nitrogen (jumlah pupuk standar/rekomendasi), lokasi dan waktu tanam dalam julian date. Keluaran model memberikan informasi mengenai neraca air, pertumbuhan dan perkembangan tanaman serta analisis ekonomi tanaman. Submodel Pertumbuhan Tanaman Submodel pertumbuhan mensimulasi aliran biomassa hasil fotosintesis ke organ-organ tanaman (daun, batang, akar, biji) berdasarkan jumlah radiasi surya yang diintersepsi dan ketersediaan air tanaman. Begitu pula kehilangannya dari respirasi pertumbuhan dan respirasi pemeliharaan juga dihitung. Sebagai masukan model adalah data radiasi untuk proses fotosintesis dan suhu untuk proses respirasi, juga curah hujan, kelembaban serta kecepatan angin. Keluaran submodel pertumbuhan ini adalah jumlah biomassa kering untuk setiap organ tanaman jarak (biomassa daun, batang, akar, dan biji). Submodel Perkembangan Tanaman Submodel perkembangan menduga laju perkembangan tanaman selama periode pertumbuhan tanaman (tanam-panen) berdasarkan thermal unit. Submodel perkembangan tanaman akan menentukan pembagian assimilat hasil fotosintesis pada submodel pertumbuhan berdasarkan proporsi biomassa. Proporsi pembagian biomassa ke berbagai organ tanaman (daun, batang, akar dan biji) diturunkan dari pengukuran lapang. Penggunaan submodel ini memungkinkan prediksi terhadap periode setiap fase perkembangan sehingga pada akhirnya dapat ditentukan waktu panen tanaman jarak yang dimodelkan.

52

Prosiding Lokakarya II Status Teknologi Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas L.)

Submodel Neraca Air Submodel neraca air mensimulasi gerakan air mulai dari curah hujan jatuh ke atas tajuk tanaman, diintersepsi tajuk tersebut serta jatuh ke atas permukaan tanah kemudian terinfiltrasi ke dalam lapisan tanah, terjadi perkolasi, penguapan pada permukaan tanah sampai pada transpirasi tanaman. Selanjutnya akan dapat diprediksi berapa kandungan air tanah yang mendukung pertumbuhan tanaman. Data cuaca yang digunakan adalah data cuaca harian (curah hujan, suhu, kelembaban, kecepatan angin dan radiasi surya) dan sifat fisik tanah (kapasitas lapang dan titik layu permanen). Keluaran dari model ini berupa informasi evaporasi, transpirasi, evapotraspirasi dan ketersediaan air (kadar air) tanaman jarak pada kedalaman efektif tanah 1 meter dengan resolusi harian. Submodel ini menggunakan faktor cuaca dan tanah sebagai faktor pembatas untuk menghitung ketersediaan air tanaman jarak. Submodel Ekonomi Submodel ekonomi menghitung seluruh biaya produksi termasuk sewa lahan, biaya tenaga kerja dan saprodi serta jadwal pembiayaannya. Melalui penggabungan dengan ketiga submodel lainnya, pendapatan dapat dihitung dan berbagai indikator ekonomi berupa Benefit Cost Ratio (BCR), Break Even Point (BEP) dan Pay Back Period (PBP) dapat dihitung. Penggunaan submodel ekonomi memungkinkan pengguna untuk mengkaji kelayakan suatu daerah untuk dijadikan tempat pengembangan tanaman jarak dan menghitung nilai-nilai ekonomi (analisis usahatani) dalam penanaman tanaman jarak.

Gambar 2. Tampilan depan model yang merupakan user interface untuk memasukan input serta menjalankan model simulasi tanaman jarak. Tampilan contoh keluaran submodel pertumbuhan dan neraca air disajikan pada Gambar 3 yang memperlihatkan bahwa model dapat mensimulasi proses-proses pada empat submodel (submodel perkembangan, pertumbuhan, neraca air dan ekonomi).

Prosiding Lokakarya II Status Teknologi Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas L.)

53

Gambar 3. Tampilan keluaran model simulasi tanaman jarak pagar Analisis dan Pemodelan Data Spasial Analisis dan pemodelan data spasial dilakukan untuk menyiapkan data-data yang tersedia baik numerik maupun spasial dapat diintegrasikan menjadi satu. Proses yang dilakukan dalam analisis ini adalah proses penggabungan atribut spasial dan numerik dengan pendekatan sigle cell many value (Risdiyanto, 2003). Pendekatan ini memungkinkan data numerik yang digunakan sebagai masukan model simulasi tanaman jarak menjadi atribut dari data spasial yang kemudian digunakan bagi pemodelan spasial yang merupakan komponen pokok dalam sistem informasi geografi tanaman jarak. Integrasi model numerik dan spasial yang dilakukan dalam penelitian ini disusun sebagai suatu perangkat lunak yang berfungsi sebagai sistem informasi geografi tanaman jarak di seluruh Indonesia. Proses integrasi dilakukan dengan memberikan nilai georeferen atau koordinat lokasi bagi data numerik yang telah dikonversi menjadi data vektor. Georeferensi data diberikan pada setiap data yang digunakan sebagai masuk model, terutama data dasar seperti data cuaca dan data tanah. Aplikasi model spasial tanaman jarak pagar dapat dilakukan untuk pewilayahan tanaman jarak pagar di Kalimantan Selatan. Pewilayahan tanaman dilakukan dengan menjalankan model yang telah disusun dengan masukan unsur-unsur cuaca dan parameter tanah yang digunakan model. Data cuaca yang digunakan diperoleh dari hasil pengamatan Stasiun Klimatologi yang tersebar di Indonesia. Jika pada lokasi tertentu tidak terdapat data yang diperlukan digunakan model data pembangkit cuaca Shierary-weather (Handoko, 1996). Berdasarkan keluaran model akan dapat dipetakan daerah-daerah di Kalimantan Selatan yang berpotensi untuk dikembangkan tanaman jarak pagar. Informasi ini akan membantu para investor dalam memilih daerah-daerah pengembangan tanaman yang baru. Perangkat lunak sistem informasi geografis (PCArcInfo) digunakan untuk penyusunan database serta pemetaan wilayah-wilayah pengembangan tanaman jarak. Masukan model terdiri spatial data berupa peta administrasi, data hujan dan hari hujan bulanan sebagai input model pembangkit cuaca, ketinggian tempat, letak lintang dan bujur serta data parameter tanah (kapasitas lapang dan titik layu permanen), dengan resolusi spasial 0.10, waktu tanam dan jumlah pupuk N Keluaran model dapat disajikan secara spasial berupa sebaran potensi produksi pertanaman jarak untuk setiap provinsi yang didalamnya dibatasi dengan batas/wilayah kabupaten dan kota. Nilai potensi hasil

54

Prosiding Lokakarya II Status Teknologi Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas L.)

jarak disajikan dalam bentuk peta, grafik dan tabel yang dapat diketahui jumlah luasan dalam hektar di setiap provinsi di seluruh Indonesia. Nilai potensi hasil yang diperoleh dipengaruhi oleh waktu tanam/musim, jumlah pupuk yang diberikan. Gambar 4 menyajikan contoh keluaran model sistem informasi geografi tanaman jarak di Provinsi Kalimantan Selatan. Tanggal penanaman 190 (julian date) dengan perlakukan jumlah pupuk 68 kg N/ha dan tanpa pemberian air irigasi. Simulasi waktu tanam yang berbeda dilakukan pada wilayah Kalimantan Selatan. Penanaman dilakukan pada bulan Januari (tanggal 1 julian date) sebagai representasi bulan basah dan bulan Agustus (tanggal 250 julian date) sebagai representasi bulan kering akan memberikan sebaran potensi hasil yang berbeda di wilayah Kalimantan Selatan (Gambar 5). Pewilayahan tanaman jarak yang disusun pada penelitian ini memiliki keterbatasan dalam penilaian daerah yang berpotensi untuk pengembangan tanaman jarak diseluruh Indonesia secara akurat. Hal ini disebabkan belum dilakukannya validasi model pada berbagai kondisi iklim dan tanah di Indonesia sehingga hasil pewilayahan jarak ini masih memerlukan validasi model untuk memperoleh hasil pewilayahan yang lebih menggambarkan kondisi aktual di lapangan.

Gambar 4. Hasil sistem informasi geografis tanaman jarak di provinsi Kalimantan Selatan bulan Juni (190 julian date)

Prosiding Lokakarya II Status Teknologi Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas L.)

55

Gambar 5. Hasil sistem informasi geografis tanaman jarak di provinsi Kalimantan Selatan ( dari atas ke bawah waktu tanam bulan Januari dan Agustus) KESIMPULAN Hasil simulasi model menunjukkan hampir sebagian besar kabupaten di Kalimantan Selatan berpotensi untuk dikembangkan tanaman jarak pagar, di antaranya Kabupaten Tanah Laut, Tanah Bumbu, Balangan, dan HSU. Potensi hasil yang diperoleh sekitar 1-2 ton/ha. Kabupaten Tabalong mempunyai potensi hasil yang cukup tinggi sekitar 2-3 ton/ha. Penggabungan model simulasi tanaman dengan model spasial (sistem informasi geografis), maka metode pewilayahan tanaman yang selama ini bersifat statis dapat disempurnakan menjadi metode pewilayahan yang bersifat dinamis tergantung dengan musim tanam dan teknik budidaya yang akan dikembangkan. Selain itu juga dapat dilakukan suatu analisis usahatani pada daerah tertentu yang telah dipilih untuk pengembangan berdasarkan skenario-skenario tertentu. DAFTAR PUSTAKA Allorerung D. et al. 2006. Peta Kesesuaian Lahan dan Iklim Jarak Pagar (Jatropha curcas L). Makalah disampaikan pada Lokakarya Status Teknologi Budidaya Jarak Pagar (Jatropha Curcas L). Jakarta,1112 April 2006. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan. Bogor

56

Prosiding Lokakarya II Status Teknologi Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas L.)

Fadjry D, Handoko, J.S. Baharsjah, Koesmaryono Y dan Goenadi, D.H. 2004. Penyusunan model simulasi tanaman Jarak (Ricinus communis L.). Jurnal Agromet Indonesia 18: 1-10. Handoko, I. 1996. Analisis Sistem dan Model Simulasi Komputer untuk Perencanaan Pertanian di Indonesia. Materi Pelatihan (tidak dipublikasikan). Bogor, 2 - 6 September 1996. Jurusan Geofisika dan Meteorologi. FMIPA. IPB Bogor. 112 hlm. Hasnam dan Mahmud Z. 2006. Panduan Umum Perbenihan Jarak Pagar (Jatropha curcas L). Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan. Bogor .26 hal. Mahmud Z, Rivaie A dan Allorerung D. 2006. Petunjuk Teknis Budidaya Jarak Pagar (Jatropha curcas L). Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan. Bogor. 35 hal. Sirotenko, O.D. 2001. Crop modeling (advances and problems). J. Agron. 93:650-653.

Prosiding Lokakarya II Status Teknologi Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas L.)

57

Вам также может понравиться