Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
??? Apa yang menjadi standart sukacita kita? Banyak orang bersukacita & bangga karena prestasi yang mereka peroleh, mendapatkan kiriman lebih dari orang tua, bisa beli hp yg baru atau barang apapun yang baru. Kalau standart sukacita kita hanya bertumpuh pada pencapaian-pencapaian seperti yang saya sebutkan tadi maka berbahayanya adalah: pengejaran/fokus hidup kita hanya untuk mendapatkan semuanya itu. Yang ada dalam pikiran adalah saya studi supaya nanti dapat kerja & gaji yang tinggi, bisa beli ini & itu. Kita tidak bisa pungkiri semuanya itu juga dapat menjadi sukacita kita selama ada di dunia ini tetapi itukah sukacita kita yang tertinggi, sehingga semuanya kita kejar mati-matian bagaimanapun caranya? Apa yang seharusnya menjadi pengejaran/tujuan kita sebagai umat yang percaya???
Isi Dalam pembacaan ini, Rasul Paulus menyatakan kesaksiannya akan kehidupan yang ia jalani setelah pertobatannya/perjumpaannya yang pertama kali dengan Tuhan Yesus dalam perjalanan ke Damsyik Ay 7, tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus (ay 4-6)-dulunya Paulus adalah seorang tokoh yang disegani, dihormati & ditakuti oleh banyak orang (seperti Baazir di zaman ini ya) Ay 8, malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah (termasuk nama/kedudukan di masyarakat & juga termasuk kekayaan yang ia miliki), supaya aku memperoleh Kristus-apa yang
penting bagi Paulus di masa yang lalu tidak lagi menjadi sesuatu yang penting dalam hidupnya & Paulus merasa walaupun ia melepaskan semuanya tapi ia tidak mengalami kehilangan sesuatupun, karena ada yang lebih penting yaitu yang lebih mulia: pengenalan akan Kristus Yesus Tuhan & memperoleh/mengalami Kristus/keselamatan kekal itulah yang paling penting, paling mahal & paling berharga. Ay 9, dan berada dalam Dia bukan lagi kebenaranku sendiri karena mentaati hukum taurat, melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugrahkan berdasarkan kebenaran. Dulunya Paulus mengerjakan apa yang menjadi kebenarannya sendiri namun setelah ia bertobat bukan lagi apa yang menjadi kebenarannya melainkan apa yang menjadi kebenaran yang sejati yaitu kebenaran yang Allah anugrahkan kepadanya (coba perhatikan aturan2 yang digunakan oleh saudara kita yang diseberangbanyak yang berdasarkan kebenaran atau pikiran mereka sendiri & sangat lahiriah-Rasul Paulus dulu sebelum bertobat seperti itulah hidupnya-di bagian lain dia mengatakan kebenaran/kekayaan sejati itu telah memerdekakannya dari aturan2 tersebut) Adakah sesuatu yang sekarang ini yang kita anggap penting & sangat berharga sehingga sesuatu itu telah menggeser fokus/tujuan hidup kita kepada Kristus (menggeser Kristus dari pusat hidup kita)??? Ay 10-11, kembali Paulus menegaskan apa yang menjadi pengejarannya/tujuan hidupnya di dunia ini yang kukehendaki ialah mengenal Dia & kuasa kebangkitanNya & persekutuan dalam penderitaanNya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematianNya supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati: inilah yang menjadi kekayaan sejati yang akan diperolehnya setelah hidunya di dunia. Percaya kepada Kristus bukan hanya berbicara tentang menikmati keselamatan tetapi bagaimana hidup kita selama ada di dunia ini menjadi semakin serupa Kristus karena bukti
dari orang yang memperoleh kekayaan sejati yaitu keselamatan kekal adalah ketaatannya mengikut Yesus dengan setia Bagaimana supaya kitapun juga memiliki pengejaran/fokus hidup seperti Paulus??? (bukan berarti kita semua menjadi hamba Tuhan penuh waktu tapi apapun yang kita kerjakan/lakukan dalam dunia ini tidak menggeser Tuhan yang terutama & Tuhan yang di muliakan atas hidup kita dengan menjalani hidup yang terus taat & setia mengikut Tuhan) Ay 13, aku melupakan apa yang telah di belakangku & mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku- melupakan kesalahan2/dosa2 di masa lalu/peristiwa2 di masa lalu yang buruk, Rasul Paulus menyadari masa lalunya yang buruk apabila di ingat2 dapat menjadi penghambat dia untuk mengarahkan dirinya pada apa yang ada di hadapannya (dia sebagai pembunuh jika diingat2 dapat membuat dia hidup dalam kesalahan & tidak menyadari dengan sungguh kalau Tuhan sudah mengampuninya dengan sempurna)- adakah pengaruh masa lalu/dosa/kesalahan/kegagalan/peristiwa yang buruk yang masih mempengaruhi untuk kita fokus & menikmati anugrah Tuhan setiap hari (yang akhirnya kita tidak bisa menerima/mengampuni diri kita sendiri dan atau yang diperbuat oleh orang lain & akhirnya kita tidak mau mengampuni mereka)??? lepaskan pengampunan kepada semua peristiwa di masa lalu mu supaya kamu dapat benarbenar dapat menikmati pengampunan & anugrah Tuhan itu. Rasul Paulus tidak lagi mengingat-ingat masa lalunya yang buruk sehingga dia sangat efektif menjalani hidupnya ke depan dalam anugrah Tuhan (dalam satu buku menuliskan terpaku pada kesuksesan atau kegagalan masa lalu sama saja mengundang kekalahan di masa kini-Ibrani 12:1-2) Ay 14, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus(kekayaan sejati orang percaya)-berlari-lari, berusaha sungguh2 (II Petrus 1:3-7-ada bagiannya Allah & ada bagiannya kita umat yang percaya)-berusahalah sungguh2 hidup dalam
Tuhan supaya akhirnya kita pun menikmati kekayaan sejati yang dari Allah Penutup Apakah yang penting & berharga bagi Anda saat ini? Paulus tidak merasa dirinya kehilangan sesuatu yang berharga saat ia memercayai Kristus. Sebaliknya, ia justru mendapatkan segala sesuatu yang benar-benar patut dimiliki yaitu kekayaan di dalam Kristus.