Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
January 4, 2014
TUGAS PAPER
ILMU PENYAKIT MATA
KATARAK SENILIS
TAHUN 2014
ILMU PENYAKIT MATA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITASMALAHAYATI BANDAR LAMPUNG 2014 Page 1
KATARAK SENILIS
January 4, 2014
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala Rahmat dan HidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan referat Mata yang berjudul Katarak Senilis ini. Referat ini saya buat sebagai tugas dalam menjalankan kepaniteraan klinik senior di Mata BKIM Medan, periode tahun 2014. Dalam kesempatan ini saya mengucapkan banyak terima kasih kepada pembimbing saya Dr.Pinto Y. Pulungan, Sp.M yang sudah membimbing kami sejak awal hingga selesainya tugas ini. Saya menyadari bahwa refarat ini jauh dari kesempurnaan, hal ini karena kurangnya pengalaman dan pengetahuan. Maka sehubungan dengan itu, saya senantiasa membuka pintu kritik guna penyempurnaan referat saya ini. Akhir kata semoga refarat ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Serta dapat menambah informasi dan pengetahuan dibidang kesehatan. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
EVI NOPITA
Page 2
KATARAK SENILIS
January 4, 2014
DAFTAR ISI Halaman judul ............................................................................................................1 Kata Pengantar ...........................................................................................................2 Daftar isi .....................................................................................................................3 Bab 1 Pendahuluan ....................................................................................................4 Bab 2 Tinjauan Pustaka ..............................................................................................5 A. Anatomi & Fisiologi Lensa ............................................................................5 B. Definisi Katarak .............................................................................................7 C. Etiologi ..........................................................................................................8 D. Klasifikasi Katarak ........................................................................................9 E. Patologi Anatomi ...........................................................................................13 F. Gejala Klinis ..................................................................................................15 G. Penatalaksanaan ............................................................................................17 H. Perawatan Pasca Operasi ...............................................................................21 I. Komplikasi ....................................................................................................23 J. Pencegahan ....................................................................................................24 K. Prognosis .......................................................................................................24 Bab 3 Kesimpulan .....................................................................................................25 Daftar Pustaka ............................................................................................................26
Page 3
KATARAK SENILIS
January 4, 2014
BAB I PENDAHULUAN
Katarak berasal dari bahasa yunani Katarrhakies, inggeris Cataract, dan Latin yang berarti air terjun. Dalam bahasa Indonesia disebut bular dimana penglihatan seperti tertutup air terjun akibat lensa yang keruh.1 Katarak merupakan penyebab utama kebutaan dan gangguan penglihatan di dunia. Penelitianpenelitian potong-lintang mengindentifikasi adanya katarak pada sekitar 10% orang Amerika Serikat, dan prevelensi ini meningkat sampai sekitar 50% untuk mereka yang berusia antara 65 dan 74 tahun dan sampai sekitar 70% untuk mereka yang berusia lebih dari 75 tahun. Sebagian besar kasus bersifat bilateral, walaupun kecepatan perkembangannya pada masing-masing mata jarang sama.2 Di anatara beberapa jenis katarak, katarak senilis merupakan jenis katarak yang paling banyak ditemukan. Katarak senilis merupakan semua kekeruhan lensa yang terdapat pada usia lanjut, yaitu usia di atas 50 tahun.3 Katarak umumnya merupakan penyakit pada usia lanjut, akan tetapi dapat juga akibat kelainan kongenital, atau penyulit penyakit mata loka menahun. Bermacam-macam penyakit mata dapat mengakibatkan katarak seperti glaucoma, ablasi, uveitis, dan retinitis pigmentosa.2
Page 4
KATARAK SENILIS
January 4, 2014
A. Anatomi dan Fisiologi Lensa Lensa adalah suatu struktur bikonveks, avaskuler, tak berwarna dan hampir transparan sempurna. Tebalnya sekitar 4 mm dan diameter 9 mm. Dibelakang iris lensa digantung oleh zonula yang menghubungkan dengan korpus ciliaris. Di anterior lensa terdapat humor aquaeus; disebelah posteriornya, vitreus. Kapsul lensa adalah membran yang semipermeabel (sedikit lebih permiabel dari pada kapiler) yang menyebabkan air dan elektrolit masuk. Didepan lensa terdapat selapis tipis epitel supkapsuler. Nucleus lensa lebih tebal dari korteksnya. Semakin bertambahnya usia laminar epitel supkapsuler terus diproduksi sehingga lensa semakin besar dan kehilangan elastisitas.2,4 Lensa dapat membiaskan cahaya karena indeks bias, biasanya sekitar 1,4 pada sentral dan 1,36 pada perifer, hal ini berbeda dari dengan aqueous dan vitreus yang mengelilinginya. Pada tahap tidak berakomodasi, lensa memberikan kontribusi sekitar 15-20 dioptri (D) dari sekitar 60 D kekuatan konvergen bias mata manusia rata-rata.6
Page 5
KATARAK SENILIS
January 4, 2014
Fungsi utama lensa adalah memfokuskan berkas cahaya ke retina. Untuk memfokuskan cahaya yang datang dari jauh, otot-otot siliaris relaksasi menegangkan serat zonula dan memperkecil diameter anteroposterior lensa sampai ukurannya yang terkecil; dalam posisi ini, daya refraksi lensa diperkecil sehingga berkas cahaya paralel akan terfokus ke retina.2,4 Untuk memfokuskan cahaya dari benda dekat, otot siliaris berkontraksi sehingga tegangan zonula berkurang. Kapsul lensa yang elastik kemudian mempengaruhi lensa menjadi lebih sferis diiringi oleh peningkatan daya biasnya. Kerjasama fisiologik antara korpus siliaris, zonula, dan lensa untuk
ILMU PENYAKIT MATA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITASMALAHAYATI BANDAR LAMPUNG 2014 Page 6
KATARAK SENILIS
January 4, 2014
memfokuskan benda dekat ke retina dikenal sebagai akomodasi. Seiring dengan pertambahan usia, kemampuan refraksi lensa perlahan-lahan berkurang.
B. Definisi Katarak Katarak berasal dari yunani katarrhakies, inggris cataract, dan latin cataracta yang berarti air terjun. Dalam bahasa Indonesia disebut bular dimana penglihatan seperti tertutup air terjun. katarak adalah kekeruhan lensa yang mengarah kepada penurunan ketajaman visual dan atau cacat fungsional yang dirasakan oleh pasien.1 Lensa katarak memiliki ciri berupa edema lensa, perubahan protein, peningkatan proliferasi, dan kerusakan kontinuitas normal serat-serat lensa. Secara umum, edema lensa bervariasi sesuai stadium perkembangan katarak. Katarak imatur (insipient)
ILMU PENYAKIT MATA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITASMALAHAYATI BANDAR LAMPUNG 2014 Page 7
KATARAK SENILIS
January 4, 2014
hanyak sedikit opak. Katarak matur yang keruh total (tahap menengah lanjut) mengalami sedikit edema. Apabila kandungan air maksimum dan kapsul lensa teregang, katarak tersebut mengalami intumesensi (membengkak). Pada katarak hipermatur (sangat lanjut), air telah keluar dari lensa dan meninggalkan lensa yang sangat keruh, relatife mengalami dehidrasi, dengan kapsul berkeriput.2
C. Etiologi Katarak dapat diakibatkan oleh:3 1. Bermacam-macam penyakit mata seperti Glaucoma (tekanan bola mata yang tinggi), Ablasi, Uveitis eretinitis pigmentosa, 2. Bahan toksik khusus (kimia & fisik), obat-obatan steroid 3. Keracunan beberapa jenis obat-obatan (kortikosteroid, ergot, antikolinesterase topikal,
ILMU PENYAKIT MATA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITASMALAHAYATI BANDAR LAMPUNG 2014 Page 8
KATARAK SENILIS
January 4, 2014
4. Kelainan sistemik atau metabolik: Diabetes Mellitus, Galaktosemi & distrofi miotonik. Katarak disebabkan oleh berbagai faktor seperti :1 1. Fisik 2. Kimia 3. Penyakit predisposisi 4. Genetik dan gangguan perkembangan 5. infeksi virus dimasa pertumbuhan janin 6. Usia
D. Klasifikasi katarak Berdasarkan usia katarak dapat diklasifikasikan dalam :1 1. Katarak kongenital, katarak yang sudah terlihat pada usia di bawah 1 tahun 2. Katarak juvenil, katarak yang terjadi sesudah 1 tahun 3. Katarak senilis, katarak setelah usia 50 tahun Bila mata sehat dan tidak terdapat kelainan sistemik maka hal ini biasanya terdapat pada hampir semua katarak senilis, katarak herediter, dan congenital. Katarak senilis adalah semua kekeruhan lensa yang terdapat pada usia lanjut, yaitu usia di atas 50 tahun. Pada katarak senilis sebaiknya disingkirkan penyakit mata lokal dan penyakit sistemik seperti diabetes melitus yang dapat menimbulkan katarak komplikata.
ILMU PENYAKIT MATA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITASMALAHAYATI BANDAR LAMPUNG 2014 Page 9
KATARAK SENILIS
January 4, 2014
Katarak senilis secara klinis dikenal dalam 4 stadium : insipien, imatur, matur, dan hipermatur.5,6 1. Katarak insipient : Pada stadium ini akan terlihat hal-hal berikut: kekeruhan mulai dari tepi ekuator berbentuk jeriji menuju korteks anterior dan posterior ( katarak kortikal ). Vakuol mulai terlihat di dalam korteks. Katarak sub kapsular posterior, kekeruhan mulai terlihat anterior subkapsular posterior, celah terbentuk antara serat lensa dan dan korteks berisi jaringan degenerative (benda morgagni) pada katarak insipient. Kekeruhan ini dapat menimbulkan poliopia oleh karena indeks refraksi yang tidak sama pada semua bagian lensa. Bentuk ini kadang-kadang menetap untuk waktu yang lama.
2. Katarak imatur :
Pada stadium yang lebih lanjut, terjadi kekeruhan yang lebih tebal tetapi tidak atau belum mengenai seluruh lensa sehingga masih terdapat bagian-bagian yang jernih ILMU PENYAKIT MATA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITASMALAHAYATI BANDAR LAMPUNG 2014 Page 10
KATARAK SENILIS
January 4, 2014
pada lensa. Pada stadium ini terjadi hidrasi kortek yang mengakibatkan lensa menjadi bertambah cembung. Pencembungan lensa akan mmberikan perubahan indeks refraksi dimana mata akan menjadi mioptik. Kecembungan ini akan mengakibatkan pendorongan iris kedepan sehingga bilik mata depan akan lebih sempit.
3. Katarak matur : Bila proses degenerasi berjalan terus maka akan terjadi pengeluaran air bersamasama hasil desintegrasi melalui kapsul. Didalam stadium ini lensa akan berukuran normal. Iris tidak terdorong ke depan dan bilik mata depan akan mempunyai kedalaman normal kembali. Kadang pada stadium ini terlihat lensa berwarna sangat putih akibat perkapuran menyeluruh karena deposit kalsium ( Ca ). Bila dilakukan uji bayangan iris akan terlihat negatif.
Page 11
KATARAK SENILIS
January 4, 2014
4. Katarak hipermatur : Katarak yang terjadi akibat korteks yang mencair sehingga masa lensa ini dapat keluar melalui kapsul. Akibat pencairan korteks ini maka nukleus "tenggelam" kearah bawah (jam 6) (katarak morgagni). Lensa akan mengeriput. Akibat masa lensa yang keluar kedalam bilik mata depan maka dapat timbul penyulit berupa uveitis fakotoksik atau galukoma fakolitik.
Page 12
KATARAK SENILIS
January 4, 2014
Imatur
Sebagian Bertambah (air masuk)
Matur
Seluruh Normal
hipermatur
Massif Berkurang (air+masa keluar) lensa
Normal Normal
Terdorong Dangkal
Normal Normal
Tremulas Dalam
Normal
Sempit
Normal
Terbuka
Negatif -
Positif Glaucoma
negatif -
Pseudopos Uveitis+glaucoma
E. Patologi Katarak terkait disebabkan oleh usia paling sering ditemukan pada kelainan mata yang menyebabkan gangguan pandangan. Patogenesis dari katarak terkait usia multifactor dan belum sepenuhnya dimengerti. Berdasarkan usia lensa, terjadi peningkatan berat dan ketebalan serta menurunnya kemampuan akomodasi. Sebagai lapisan baru serat kortical berbentuk konsentris, akibatnya nukleus dari lensa mengalami penekanan dan pergeseran (nukleus sklerosis). kristalisasi (protein lensa) adalah perubahan yang terjadi akibat modifikasi kimia dan agregasi protein menjadi high-molecular-weight-protein. Hasil dari agregasi protein secara tiba tiba mengalami fluktuasi refraktif index pada lensa, cahaya yang menyebar, penurunan pandangan.
ILMU PENYAKIT MATA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITASMALAHAYATI BANDAR LAMPUNG 2014 Page 13
KATARAK SENILIS
January 4, 2014
Modifiaksi kimia dari protein nucleus lensa juga menghasilkan progressive pigmentasi. Perubaha lain pada katarak terkait usia pada lensa termasuk menggambarkan konsentrasi glutatin dan potassium dan meningkatnya konsentrasi sodium dan calcium.2,4 Tiga tipe katarak terkait usia adalah nuklear, kortikal, dan subkapsular posterior katarak. Pada beberapa pasien penggabungan dari beberapa tipe juga ditemukan. Nuclear katarak, Pada dekade keempat dari kehidupan, tekanan yang dihasilkan dari fiber lensa peripheral menyebabkan pemadatan pada seluruh lensa, terutama nukleus. Nucleus member warna coklat kekuningan (brunescent nuclear cataract). Ini menjadi batas tepi dari coklat kemerahan hingga mendekati perubahan warna hitam diseluruh lensa (katarak hitam). Karena mereka meningkatkan tenaga refraksi lensa, katarak nuclear menyebabkan myopia lentikular dan kadang-kadang menimbulkan fokal point kedua di dalam lensa yang menyebabkan diplopia monokular.4,9 Kortical katarak, Pada katarak kortikal terjadi penyerapan air sehingga lensa menjadi cembung dan terjadi miopisasi akibat perubahan indeks refraksi lensa. Pada keadaan ini penderita seakan-akan mendapatkan kekuatan baru untuk melihat dekat pada usia yang bertambah. Katarak nuclear sering dihubungkan dengan perubahan pada kortek lensa. Ini penting untuk dicatat bahwa pasien dengan katarak kortikal cenderung untuk hyperopia dibandingkan dengan pasien dengan katarak nuclear(nuku saku)
ILMU PENYAKIT MATA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITASMALAHAYATI BANDAR LAMPUNG 2014 Page 14
KATARAK SENILIS
January 4, 2014
Beberapa perubahan morfologi yang akan terlihat pada pemeriksaan slip-lamp dengan midriasis maksimum: 1. Vacuoles: akumulasi cairan akan terlihat sebagai bentuk vesicle cortical sempit yang kecil. Sisa vacuoles kecil dan meningkat jumlahnya. 2. Water fissure: pola rarial dari fissure yang terisi cairan yang akan terlihat diantara fiber. 3. Lamella yang terpisah: tidak sesering water fissureI, ini berisi suatu zona cairan diantara lamella (biasanya antara lamella clear dan fiber kortikal). 4. kuneiform katarak: ini sering ditemukan dengan opaksitas radier dari lensa peripheral seperti jari-jari roda. Posterior subcapsular katarak, merupakan terjadinya kekeruhan di sisi belakang lensa. Katarak ini menyebabkan silau, pandangan kabur pada kondisi cahaya terang, serta pandangan baca menurun. Banyak ditemukan pada pasein diabetes, pasca radiasi, dan trauma.
F. Gejala klinis Seorang pasien dengan katarak senilis biasanya datang dengan riwayat kemunduran secara progesif dan gangguan dari penglihatan. Penyimpangan penglihatan bervariasi, tergantung pada jenis dari katarak ketika pasien datang.
Page 15
KATARAK SENILIS
January 4, 2014
1. Penurunan visus, merupakan keluhan yang paling sering dikeluhkan pasien dengan katarak senilis. 2. silau, Keluhan ini termasuk seluruh spectrum dari penurunan sensitivitas kontras terhadap cahaya terang lingkungan atau silau pada siang hari hingga silau ketika endekat ke lampu pada malam hari. 3. Perubahan miopik, Progesifitas katarak sering meningkatkan kekuatan dioptrik lensa yang menimbulkan myopia derajat sedang hingga berat. Sebagai akibatnya, pasien presbiop melaporkan peningkatan penglihatan dekat mereka dan kurang membutuhkan kaca mata baca, keadaan ini disebut dengan second sight. Secara khas, perubahan miopik dan second sight tidak terlihat pada katarak subkortikal posterior atau anterior. 4. Diplopia monocular. Kadang-kadang, perubahan nuclear yang terkonsentrasi pada bagian dalam lapisan lensa, menghasilkan area refraktil pada bagian tengah dari lensa, yang sering memberikan gambaran terbaik pada reflek merah dengan retinoskopi atau ophtalmoskopi langsung. Fenomena seperti ini menimbulkan diplopia monocular yang tidak dapat dikoreksi dengan kacamata, prisma, atau lensa kontak. 5. Noda, berkabut pada lapangan pandang.
6. Ukuran kaca mata sering berubah.7
Page 16
KATARAK SENILIS
January 4, 2014
G. Penatalaksanaan Pengobatan katarak senilis terutama dalam pembedahan, beberapa pembedahan katarak yang dikenal adalah.1 1. Menekan lensa sehingga jatuh kedalam badan kaca (coucing) 2. Kemudian menggunakan midriatika 3. Jarum penusuk dari emas (tahun 1700) 4. Aspirasi memakai jarum 5. Memakai sendok daviel 6. Pinset kapsul + zolise 7. Erisofek (erisiphake) 8. Memakai krio teknik karbon dioksid, Freon, termoelektrik 9. Mengeluarkan nucleus lensa dan aspirasi korteks lensa 10. Fako (phacoemulsification) Katarak hanya dapat diatasi melalui prosedur operasi. Akan tetapi apabila gejala katarak tidak mengganggu, tindakan operasi tidak diperlukan. Kadang kala cukup diganti dengan kacamata. Sejauh ini tidak ada obat-obatan yang dapat menjernihkan lensa yang keruh.2,5,9 Penatalaksanaan definitif untuk katarak senilis adalah ekstraksi lensa. Ekstraksi katarak adalah cara pembedahan dengan mengangkat lensa yang katarak.
Page 17
KATARAK SENILIS
January 4, 2014
Dapat dilakukan dengan intrakapsular yaitu mengeluarkan lensa bersama dengan kapsul lensa atau ekstrakapsular yaitu mengeluarkan isi lensa (korteks dan nukleus) melalui kapsul anterior yang dirobek (kapsulotomi anterior) dengan meninggalkan kapsul posterior. Operasi katarak ekstrakapsular, atau ekstraksi katarak ekstra kapsular (EKEK). Tindakan pembedahan pada lensa katarak dimana dilakukan pengeluaran isi lensa dengan memecahkan atau merobek kapsul lensa anterior sehingga masa lensa dan korteks lensa dapat keluar melalui robekan tersebut. Termasuk kedalam golongan ini ekstraksi linear, aspirasi dan irigasi. Pada ekstraksi ekstrakapsuler, dilakukan insisi limbus superior, bagian anterior kapsul dipotong dan diangkat; nukleus diekstraksi; dan korteks lensa dibuang dari mata dengan irigasi dengan atau tanpa aspirasi, sehingga menyisakan kapsul posterior. Pembedahan ini dilakukan pada pasien muda, pasien dengan kelainan endotel, bersama-sama keratoplasti, implantasi lensa intra okular posterior, perencanaan implantasi sekunder lensa intra okuler, kemungkinan akan dilakukan bedah glaukoma, mata dengan predisposisi untuk terjadinya prolaps badan kaca,
sebelumnya mata mengalami ablasi retina, mata dengan sitoid macular edema, pasca bedah ablasi, untuk mencegah penyulit pada saat melakukan pembedahan katarak seperti prolaps badan kaca.
Page 18
KATARAK SENILIS
January 4, 2014
Penyulit yang dapat timbul pada pembedahan ini yaitu dapat terjadinya katarak sekunder.2,3,10 Operasi katarak intrakapsular, atau ekstraksi katarak intrakapsular (EKIK). Jarang dilakukan lagi sekarang, adalah mengangkat lensa in toto, yakni didalam kapsulnya, melalui insisi limbus superior 140 hingga 160 derajat.2 Pembedahan dengan mengeluarkan seluruh lensa bersama kapsul. Dapat dilakukan pada zonula zinn telah rapuh atau berdegenerasi dan mudah diputus. Pada katarak ekstraksi intrakapsular tidak akan terjadi katarak sekunder dan merupakan tindakan pembedahan yang sangat lama popular. Pembedahan ini dilakukan dengan mempergunakan mikroskop dan pemakaian alat khusus sehingga penyulit tidak banyak seperti sebelumnya. Katarak ekstraksi ini tidak boleh dilakukan atau kontraindikasi pada pasien berusia kurang dari 40 tahun yang masih mempunya ligamen hialoidea kapsular. Penyulit yang dapat terjadi pada pembedahan ini astigmat, glaucoma, uveitis, endoftalmitis, dan perdarahan.1 Small incision cataract surgery (SICS) Teknik operasi SICS yang merupakan teknik pembedahan kecil. Inilebih menguntungkan karena lebih cepat sembuh dan murah.3 Apabila lensa mata penderita katarak telah diangkat maka penderita memerlukan lensa pengganti untuk memfokuskan penglihatannya dengan cara : 1. Kacamata afakia yang tebal lensanya.
ILMU PENYAKIT MATA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITASMALAHAYATI BANDAR LAMPUNG 2014 Page 19
KATARAK SENILIS
January 4, 2014
2. Lensa kontak. 3. Lensa intra ocular, yaitu lensa permanen yang ditanamkan didalam mata pada saat pembedahan untuk mengganti lensa mata asli yang telah diangkat. Phakoemulsifikasi Phakoemulsifikasi (phaco) maksudnya membongkar dan memindahkan Kristal lensa. Pada teknik ini diperlukan irisan yang sangat kecil (sekitar 2-3mm) di kornea. Getaran ultrasonik akan digunakan untuk menghancurkan katarak, selanjutnya mesin PHACO akan menyedot massa katarak yang telah hancur sampai bersih. Sebuah lensa intra okular yang dapat dilipat dimasukkan melalui irisan tersebut. Karena insisi yang kecil tidak diperlukan jahitan, akan pulih dengan sendirinya, yang memungkinkan pasien dapat dengan cepat kembali melakukan aktivitas sehari-hari. Tehnik ini bermanfaat pada katarak congenital, traumatik, dan kebanyakan katarak senilis. Teknik ini kurang efektif pada katarak senilis padat, dan keuntungan insisi limbus yang kecil agak kurang kalau akan dimasukan lensa intraokular, meskipun sekarang lebih sering digunakan lensa intra okular fleksibel yang dapat dimasukkan melalui insisi kecil seperti itu.
Page 20
KATARAK SENILIS
January 4, 2014
H. Perawatan pasca operasi Kalau digunakan insisi-kecil, masa penyembuhan pasca-operasi biasanya lebih pendek. Pasien dapat bebas rawat jalan pada hari operasi itu juga, tetapi dianjurkan intuk bergerak dengan hati-hati dan menghindari peregangan atau mengangkat benda berat selama sekitar 1 bulan. Matanya dapat dibalut selama beberapa hari, tetapi kalau matanya terasa nyaman, balutan dapat dibuang pada hari pertama pasca-operasi dan matanya dilindungi dengan kacamata atau dengan pelindung seharian. Perlindungan malam hari dengan pelindung logam diperlukan selama beberapa minggu. Kacamata sementara dapat digunakan beberapa hari setelah operasi, tetapi pasien dapat melihat dengan cukup baik melalui lensa intraokuler sambil menantikan kacamata permanen (biasanya 6-8 minggu setelah operasi).1,2 Pemberian obat untuk : 1. Mengurangi rasa sakit, karena operasi mata adalah tindakan menyayat maka diperlukan obat untuk mengurangi rasa sakit yang mungkin timbul beberapa jam setelah hilangnya kerja bius yang digunakan saat pembedahan. 2. Antibiotic mencegah infeksi, pemberian antibiotik masih dianggap rutin dan perlu diberikan atas dasar kemungkinan terjadinya infeksi Karena kebersihan yang tidak sempurna.2,10 Hal yang tidak boleh dilakukan : 1. Jangan menggosok mata 2. Jangan membungkuk terlalu dalam
ILMU PENYAKIT MATA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITASMALAHAYATI BANDAR LAMPUNG 2014 Page 21
KATARAK SENILIS
January 4, 2014
3. Jangan mengendong yang berat 4. Jangan membaca yang berlebihan dari biasanya 5. Jangan mengedan keras sewaktu buang air besar 6. Jangan berbaring kesisi mata yang baru dibedah 7. I. Komplikasi Berikut ini adalah komplikasi besar intraoperatif yang ditemukan selama operasi katarak, yaitu : 1. Kamera okuli anterior dangkal atau datar 2. Ruptur kapsul 3. Edem kornea 4. Perdarahan atau efusi suprakoroid 5. Perdarahan koroid yang ekspulsif 6. Tertahannya material lensa 7. Gangguan vitreous dan inkarserasi ke dalam luka 8 . Iridodialisis Berikut ini merupakan komplikasi besar post operatif yang ditemukan segera selama operasi katarak, yang sering terlihat dalam beberapa hari atau minggu setelah operasi, yaitu : 1. Kamera okuli anterior datar atau dangkal karena luka robek 2. Terlepasnya koroid 3. Hambatan pupil
ILMU PENYAKIT MATA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITASMALAHAYATI BANDAR LAMPUNG 2014 Page 22
KATARAK SENILIS
January 4, 2014
4. Hambatan korpus siliar 5. Perdarahan suprakoroid 6. Edem stroma dan epitel 7. Hipotoni 8. Sindrom Brown-Mc. Lean (edem kornea perifer dengan kornea sentral jernih sangat sering terlihat mengikuti ICCE) 9. Perlekatan vitreokornea dan edem kornea yang persisten 10. Perdarahan koroid yang lambat 11. Hifema 12. Tekanan intraokuler yang meningkat (sering karena tertahannya viskoelastis) 13. Edem makular kistoid 14. Terlepasnya retina 15. Endoptalmitis akut 16. Sindrom uveitis-glaukoma-hifema (UGH) Berikut ini adalah komplikasi besar post operatif yang lambat, terlihat dalam beberapa minggu atau bulan setelah operasi katarak : 1. Jahitan yang menginduksi astigmatismus 2. Desentrasi dan dislokasi IOL 3. Edem kornea dan keratopati bullous pseudopakia 4. Uveitis kronis 5. Endoptalmitis kronis
Page 23
KATARAK SENILIS
January 4, 2014
J. Pencegahan 80% kebutaan atau gangguan penglihatan mata dapat dicegah atau dihindari. Edukasi dan promosi tentang masalah mata dan cara mencegah kesehatan mata. Katarak dapat dicegah, diantaranya dengan menjaga kadar gula darah selalu normal pada penderita diabetes melitus, senantiasa menjaga kesehatan mata, mengonsumsi makanan yang dapat melindungi kelainan degeneratif pada mata dan antioksidan seperti buah-buahan banyak yang mengandung vitamin C, minyak sayuran, sayuran hijau, kacang-kacangan, kecambah, buncis, telur, hati, dan susu yang merupakan makanan dengan kandungan vitamin E, selenium, dan tembaga tinggi. Vitamin C dan E dapat memperjelas pengelihatan. Vitamin C dan E merupakan antioksidan yang dapat meminimalisasi kerusakan oksidatif pada mata, sebagai salah satu penyebab katarak.2 K. Prognosis Saat operasi tidak disertai dengan penyakit mata lain sebelumnya, yang akan mempengaruhi hasil secara signifikan seperti degenerasi makula atau atropi saraf optik, standar ECCE yang berhasil tanpa komplikasi atau fakoemulsifikasi memberikan prognosis penglihatan yang sangat menjanjikan mencapai sekurangkurangnya 2 baris snellen chart. Penyebab. Faktor risiko utama yang mempengaruhi prognosis visual adalah adanya diabetes melitus dan retinopati diabetik.5
Page 24
KATARAK SENILIS
January 4, 2014
katarak ekstrakapsular, operasi katarak intrakapsular, fako, SICS. 8. Katarak dapat dicegah dengan menjaga kesehatan mata dan mengkonsumsi buah antioksidan seperti, Vitamin C dan E. 9. Prognosis dari katarak Faktor risiko utama yang mempengaruhi prognosis visual adalah adanya diabetes melitus dan retinopati diabetik.
Page 25
KATARAK SENILIS
January 4, 2014
DAFTAR PUSTAKA
1. Ilyas S. (2007). Ilmu Penyakit Mata. Edisi 3. Balai penerbit Falkultas Kedokteran Universitas Indonesia: Jakarta 2. Vaugan G. D, Asbury T, Eva R. P. (2000). Ofthalmologi Umum. Edisi 14. Widayana Medika: Jakarta 3. Http://www.medicines.katarak.com.jurnal.htm 4. Murril AC, Stanfield LD, Vanbrocklin D.M, Bailey Li, Denbeste P.B, Dilomo CR, et all. (2004). Optometric clinical practice guideline. American optometri association: U.S.A 5. Titcomb, Lucy C. understanding Cataract Extraxtion, last update 22 november 2010 6. Zorab, A.R, Straus H, Dondrea LC, Arto C, Mordic R, Tanoka S, et all (20052006) lens and cataract. Section II. American Academy of oftalmology: San fransisco 7. Vajpayee, Rasik. Chataract, juni 2008, available at www. Cera. Unimelb, edu, last update 22 November 2010 8. Perdami, 2006 Ilmu Penyakit Mata untuk Dokter Umum dan mahasiswa Kedokteran. Perdani 9. Khonen, T. Cataract and Refractive Surgery, Penerbit Springer, Germany, 2005 10. Ocampo, Vicentre Victor D, Snile Cataract, 2009, available at www.emedicine.com last update 22 November 2010 11. Wijaya, Nana S.D, Ilmu Penyakit Mata, Cetakan ke-6, Penerbit Abadi Tegal, Jakarta, 1993
Page 26
KATARAK SENILIS
January 4, 2014
Page 27