Вы находитесь на странице: 1из 21

PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Keselamatan Kerja

2. KESELAMATAN KERJA

2.1.

MAKSUD / TUJUAN Keselamatan kerja adalah upaya untuk mewujudkan kondisi aman bagi pegawai dan outsourcing dari bahaya yang dapat ditimbulkan oleh kegiatan instalasi atau kegiatan lain dari Perseroan, dengan memberikan perlindungan, pencegahan dan penyelesaian terhadap kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja dan atau penyakit yang timbul karena hubungan kerja yang menimpa pegawai dan atau outsourcing.

2.2.

LINGKUP KESELAMATAN KERJA Ruang lingkup dari Pedoman Keselamatan Kerja di Lingkungan PT PLN (Persero adalah keselamatan dan kesehatan kerja bagi pekerja dan outsourcing pada semua tempat kerja baik dipermukaan tanah, diatas permukaan tanah, didalam tanah, dipermukaan air, didalam air, dan tempat!tempat kerja lainnya di lingkungan Perseroan.

2.3.

KECELAKAAN KERJA DAN PENYAKIT YANG TIMBUL KARENA HUBUNGAN KERJA

2.3.1. Kecelakaan ke !a " a. Kecelakaan pada waktu kerja, adalah kecelakaan yang terjadi pada waktu pegawai dan atau outsourcing yang bersangkutan sedang melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tugas, kewajiban dan tanggung jawab sehari!hari di tempat kerja di tempat kedudukan, atau sedang melaksanakan tugas pekerjaan di luar tempat kedudukan, atau sedang melaksanakan pekerjaan pada waktu perjalanan dinas (tidak termasuk perjalanan dinas pengobatan dan atau
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
"

PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Keselamatan Kerja

perjalanan dinas pensiun bagi pegawai , atau sedang melaksanakan tugas pendidikan dan pelatihan. Terjadinya kecelakaan pada waktu kerja harus dibuktikan dengan laporan dari Tim Pemeriksa Kecelakaan dilampiri surat keterangan dari #okter. b. Kecelakaan diluar waktu kerja $ - Kecelakaan lalu lintas yang terjadi pada waktu pegawai dan atau outsourcing yang bersangkutan dalam perjalanan dari rumah berangkat ke tempat kerja atau dari tempat kerja pulang ke rumah melalui jalan yang biasa dan wajar dilalui, atau dalam perjalanan berangkat ke atau kembali dari tugas di luar tempat kedudukan, atau dalam perjalanan dinas (kecuali perjalanan dinas pengobatan dan atau perjalanan dinas pensiun bagi pegawai , dan atau dalam perjalanan berangkat ke atau kembali dari tugas pendidikan dan pelatihan. #alam hal kecelakaan lalu lintas yang menimpa pegawai atau outsourcing sebagai pengemudi merupakan kecelakaan pada waktu kerja. - Kecelakaan yang terjadi pada waktu pegawai dan atau outsourcing yang bersangkutan sedang istirahat antara jam!jam kerja di lingkungan tempat kerja, atau sedang istirahat antara jam!jam tugas pada waktu melaksanakan tugas di luar tempat kedudukan, atau sedang istirahat antara jam!jam tugas pada waktu melaksanakan perjalanan dinas (kecuali perjalanan dinas pengobatan dan atau perjalanan dinas pensiun bagi pegawai , dan atau sedang istirahat antara jam!jam tugas pada waktu melaksanakan pendidikan dan pelatihan yang ditugaskan oleh Perseroan. - Kecelakaan yang terjadi pada waktu pegawai dan atau outsourcing yang bersangkutan sedang melaksanakan kegiatan olah raga, kesenian dan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Perseroan. Terjadinya kecelakaan diluar waktu kerja yang dialami oleh pegawai dan atau outsourcing harus dibuktikan dengan laporan dari Tim Pemeriksa Kecelakaan
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
%

PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Keselamatan Kerja

dilampiri surat keterangan dari #okter dan surat tugas & surat perintah perjalanan dinas (bagi pegawai dan atau outsourcing yang melaksanakan tugas di luar tempat kedudukannya . 2.3.2. Pen#ak$% #an& %$'()l ka ena *)()n&an ke !a " Penyakit yang yang disebabkan karena pekerjaan atau lingkungan kerja. Terdapatnya penyakit yang timbul karena hubungan kerja pada pegawai dan atau outsourcing harus dibuktikan dengan laporan dari Tim Pemeriksa Kecelakaan dilampiri surat keterangan dari 'ajelis Penguji Kesehatan yang ditunjuk oleh Perseroan. Pegawai dan atau outsourcing yang meninggal mendadak pada waktu kerja di tempat kerja atau mengalami tidak sadar (koma pada waktu kerja di tempat kerja sampai yang bersangkutan meninggal dunia, meskipun terjadi pada waktu kerja belum tentu termasuk dalam pengertian menderita penyakit yang timbul karena hubungan kerja, karena harus diketahui penyebabnya, apakah akibat dari penyakit yang disebabkan & bukan disebabkan karena pekerjaan atau lingkungan kerja.

2.+.

PENYEBAB KECELAKAAN KERJA DAN PENYAKIT YANG TIMBUL KARENA HUBUNGAN KERJA Penyebab #asar Terjadinya Kecelakaan Kerja dan Penyakit (ang Timbul Karena )ubungan Kerja $ a. Penyebab dasar berupa perilaku berbahaya ( unsafe act kelalaian dari Pelaksana pekerjaan, seperti $ 'elaksanakan pekerjaan tidak sesuai kompetensi yang dimilikinya. 'elaksanakan pekerjaan tidak mengikuti persyaratan dan prosedur kerja atau tidak mengikuti standard operation procedure (*+P . Tidak menggunakan peralatan keselamatan kerja dan atau alat pelindung diri (,P# dalam melaksanakan pekerjaan berpotensi bahaya. yang merupakan

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan

PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Keselamatan Kerja

Tidak memperhatikan tanda peringatan dan poster larangan pada waktu berada dan atau melaksanakan pekerjaan di tempat!tempat kerja yang berpotensi bahaya.

Tidak berdisiplin (lalai, ogah!ogahan, bersenda!gurau & saling mengejek dengan teman sekerja pada waktu melaksanakan pekerjaan berpotensi bahaya.

Tidak mengikuti petunjuk dan atau arahan keselamatan yang diberikan oleh Pengawas pekerjaan.

#engan sengaja melakukan perbuatan yang membahayakan bagi diri sendiri dan atau bagi teman sekerja, yang memungkinkan terjadinya kecelakaan kerja.

b. Penyebab dasar berupa kondisi berbahaya ( unsafe condition yang merupakan kelalaian dari 'anajemen Perseroan (kelalaian dari salah satu atau bersama! sama dari Pengawas pekerjaan, Pejabat keselamatan ketenagalistrikan, Pejabat penanggung jawab pekerjaan dan Pimpinan .nit Perseroan , antara lain $ Tidak memberikan penyuluhan keselamatan ketenagalistrikan serta pendidikan dan pelatihan kepada Pelaksana pekerjaan. 'emperkerjakan Pelaksana pekerjaan tidak memiliki kompetensi & tidak sesuai kompetensi pada bidang pekerjaanya. Tidak melaksanakan identi/ikasi bahaya dan penilaian resiko di tempat kerja. Tidak melaksanakan pengendalian resiko pada tempat!tempat kerja yang berpotensi bahaya terhadap terjadinya kecelakaan kerja. Tidak melaksanakan pengendalian resiko pada tempat!tempat kerja yang berpotensi bahaya terhadap terdapatnya penyakit yang timbul karena hubungan kerja, dengan menerapkan Nilai ,mbang 0atas (N,0 .

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan

PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Keselamatan Kerja

Tidak melaksanakan pemasangan tanda peringatan dan poster larangan pada tempat!tempat kerja yang berpotensi bahaya.

Tidak melengkapi persyaratan dan prosedur kerja serta menyusun *+P untuk pekerjaan rutin yang berpotensi bahaya.

Tidak melengkapi peralatan keselamatan kerja dan ,P# bagi Pelaksana pekerjaan berpotensi bahaya.

Tidak menyediakan peralatan kerja peman/aat tenaga listrik yang telah diuji & memiliki tanda keselamatan.

Tidak melakukan pengujian & melengkapi serti/ikasi bagi peralatan & instalasi yang berpotensi bahaya (ketel, bejana tekan, alat angkat, dan sebagainya .

Tidak melakukan pengujian & melengkapi serti/ikat laik operasi bagi instalasi tenaga listrik yang dioperasikannya.

Tidak melaksanakan pemeriksaan kesehatan kerja (khusus penyakit yang timbul karena hubungan kerja.

secara

berkala bagi Pelaksana pekerjaan berpotensi bahaya terhadap terjadinya

Tidak memberikan e2stra 3oeding kepada Pelaksana pekerjaan berpotensi bahaya terhadap terjadinya penyakit yang timbul karena hubungan kerja, yang harus dimakan & diminum di tempat kerja.

Tidak melaksanakan inspeksi keselamatan ketenagalistrikan secara berkala pada tempat!tempat kerja berpotensi bahaya, untuk mengetahui perkembangan kondisi bahaya dan cara mengatasinya.

Tidak menunjuk & menetapkan Pengawas pekerjaan yang memiliki kompetensi di bidang keselamatan.

Pengawas pekerjaan tidak memberikan petunjuk dan arahan keselamatan (tool bo2 meeting & sa/ety talk meeting & brie/ing kepada para Pelaksana pekerjaan sebelum melaksanakan pekerjaan yang berpotensi bahaya.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan

PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Keselamatan Kerja

Pengawas pekerjaan dengan sengaja memberikan petunjuk & arahan yang salah yang memungkinkan terjadinya kecelakaan kerja.

Penyebab Perantara Terjadinya Kecelakaan Kerja dan Penyakit (ang Timbul Karena )ubungan Kerja $ a. Penyebab perantara terjadinya kecelakaan kerja adalah karena $ listrik, mekanis, terjatuh, tertimpa, terjepit, tertabrak, kimia, kebakaran & ledakan, lalu lintas dan sebagainya. b. Penyebab perantara terdapatnya penyakit yang timbul karena hubungan kerja adalah karena $ 5aktor /isika, terkena pencemaran melebihi N,0 dari kebisingan, getaran, tekanan lebih, suhu iklim kerja, penerangan, radiasi elektro! magnetis, dan sebagainya. 5aktor kimia, terkena pencemaran melebihi N,0 dari udara yang mengandung debu mineral & bahan kimia berbahaya. 5aktor biologis, seperti kontak & bersentuhan dengan binatang atau tanaman yang berbahaya (bagi pekerja lapangan . 5aktor tidak ergonomis, yaitu bekerja dengan waktu relati/ lama dengan posisi tubuh yang tidak sesuai dengan kesehatan, atau bekerja dalam ruang kerja yang tidak sehat atau sirkulasi udara tidak sehat. 5aktor psikologis, seperti penyakit karena /aktor!/aktor psikologis yang berhubungan dengan pekerjaan. 6enis!jenis penyakit yang timbul karena hubungan kerja karena /aktor!/aktor /isika, kima dan biologis sesuai dengan Keputusan Presiden No.%% Tahun "77-.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan

PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Keselamatan Kerja

2.,.

PERLINDUNGAN DAN PENCEGAHAN TERHADAP TERJADINYA KECELAKAAN KERJA

2.,.1. Ke&$a%an Pe l$n-)n&an -an Pence&a*an Kecelakaan Ke !a *etiap .nit Perseroan wajib melaksanakan perlindungan dan pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja, dengan berikut $ a. Pengendalian teknis untuk mencegah kondisi berbahaya pada tempat!tempat kerja, meliputi kegiatan $ 'elakukan identi/ikasi bahaya dan penilaian resiko di tempat kerja. 'elakukan pengendalian resiko pada tempat!tempat kerja yang berpotensi bahaya terjadinya kecelakaan kerja. 'elakukan pengendalian resiko (penataan ruang kerja, pengendalian pencemaran dan atau pengelolaan limbah pada tempat!tempat kerja yang berpotensi bahaya terdapatnya penyakit yang timbul karena hubungan kerja, dengan menerapkan N,0 dan melakukan pengukuran /aktor!/aktor /isika dan kimia (unsur!unsur dari N,0 secara berkala. 'elengkapi serti/ikat operasi bagi peralatan yang berpotensi bahaya (ketel, bejana tekan, alat angkat, dan sebagainya . 'elengkapi serti/ikat laik operasi bagi instalasi tenaga listrik yang akan dioperasikan. 'elaksanakan inspeksi keselamatan ketenagalistrikan secara berkala pada tempat!tempat kerja berpotensi bahaya. b. Pengendalian administrasi untuk mecegah perilaku berbahaya dari para Pelaksana pekerjaan dan mencegah kondisi berbahaya pada tempat!tempat kerja, meliputi kegiatan $ melakukan kegiatan sebagai

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan

PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Keselamatan Kerja

'emasang tanda peringatan dan poster larangan pada tempat!tempat kerja berpotensi bahaya.

'elengkapi persyaratan dan prosedur kerja serta menyusun *+P untuk pekerjaan rutin yang berpotensi bahaya.

'enunjuk & menetapkan Pengawas yang memiliki kompetensi di bidang keselamatan untuk melaksanakan pengawasan pada pekerjaan yang berpotensi bahaya.

c. Pengendalian personil untuk mencegah perilaku berbahaya dari para Pelaksana pekerjaan, meliputi kegiatan $ 'emberikan penyuluhan keselamatan ketenagalistrikan serta

pendidikan dan pelatihan kepada Pelaksana pekerjaan. 'elengkapi serti/ikat kompetensi bagi Pelaksana pekerjaan sebagai tenaga teknik ketenagalistrikan. 'ewajibkan Pelaksana pekerjaan menggunakan peralatan keselamatan kerja dan ,P# pada pelaksanaan pekerjaan yang berpotensi bahaya. 'ewajibkan Pelaksana pekerjaan menggunakan peralatan kerja

peman/aat tenaga listrik yang memiliki tanda keselamatan. 'elaksanakan pemeriksaan kesehatan kerja (khusus secara berkala pada para Pelaksana pekerjaan berpotensi bahaya terhadap terjadinya penyakit yang timbul karena hubungan kerja. 'emberikan e2tra 3oeding kepada para Pelaksana pekerjaan berpotensi bahaya terhadap terjadinya penyakit yang timbul karena hubungan kerja, yang harus dimakan & diminum di tempat kerja. 'elakukan pembinaan /isik dan mental melalui *0+ (spiritual, budaya dan olah raga .

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan

PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Keselamatan Kerja

d. *erta kegiatan!kegiatan lain yang bertujuan memberikan perlindungan dan pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya kecelakaan yang dialami pegawai dan atau outsourcing. 2.,.2. Kecelakaan Ke !a Yan& D.'$nan 0erdasarkan pengalaman Perseroan, bahwa terjadinya kecelakaan kerja yang dominan adalah dari penyebab perantara karena lalu lintas, diikuti karena listrik diikuti penyebab perantara lainnya, sedangkan terdapatnya penyakit yang timbul karena hubungan kerja yang dominan adalah dari penyebab perantara /aktor /isika karena kebisingan diikuti penyebab perantara lainnya, oleh karenanya kepada setiap .nit Perseroan agar lebih meningkatkan langkah!langkah perlindungan dan pencegahan terhadap terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit yang timbul karena hubungan kerja tersebut.

2.,.3. Pelak/anaan Peke !aan Be 0.%en/$ Ba*a#a a. Pada setiap pelaksanaan pekerjaan berpotensi bahaya, terdapat tiga unsur pekerja yang harus dipenuhi, yaitu $ Pelaksana pekerjaan, Pengawas pekerjaan dan Pejabat penanggung!jawab pekerjaan. 'asing!masing pekerja sebagai tenaga teknik ketenagalistrikan wajib memiliki serti/ikat kompetensi. b. Keberadaan dan peranan Pengawas pekerjaan pada setiap pelaksanaan pekerjaan berpotensi bahaya adalah sangat penting. Pengawas pekerjaan dapat berperan sebagai pengawas teknik, pengawas manu3er tegangan (khusus pekerjaan pada instalasi bertegangan listrik keselamatan, meliputi $ Kemampuan untuk menyampaikan in/ormasi, kebijakan dan prosedur tentang keselamatan kepada kelompok kerja & para Pelaksana pekerjaan. dan sebagai pengawas keselamatan. *ebagai pengawas keselamatan, Pengawas pekerjaan wajib memiliki kompetensi di bidang

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan

PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Keselamatan Kerja

Kemampuan untuk mengikutsertakan kelompok kerja & para Pelaksana pekerjaan dalam tatalaksana konsultasi di bidang keselamatan.

Kemampuan untuk melaksanakan identi/ikasi bahaya dan penilaian resiko dalam bidang pekerjaan yang menjadi tanggung jawab pengawasannya.

Kemampuan untuk melaksanakan pengendalian resiko dalam bidang pekerjaan yang menjadi tanggung jawab pengawasannya.

Kemampuan untuk menerapkan prosedur tatalaksana penanggulangan keadaan darurat dalam bidang pekerjaan yang menjadi tanggung jawab pengawasannya.

Kemampuan untuk memberikan contoh pelaksanaan pekerjaan kepada kelompok kerja & para Pelaksana pekerjaan, dan

Kemampuan untuk meman/aatkan standar & data keselamatan yang tersedia untuk keselamatan pelaksanaan pekerjaan yang menjadi tanggung jawab pengawasannya.

c. #okumen Keselamatan Kerja agar digunakan pada setiap pelaksanaan pekerjaan berpotensi bahaya, dokumen tersebut sekurang!kurangnya memuat $ #a/tar nama Penanggung!jawab pekerjaan, Pengawas pekerjaan dan Pelaksana pekerjaan. *urat pendelegasian tugas. Permintaan ijin pelaksanaan pekerjaan. #a/tar periksa (check list pengamanan instalasi. Pemeriksaan kesiapan Pelaksana pekerjaan sebelum melaksanakan pekerjaan (kondisi jasmani & /isik dan rochani & mental . Pembagian tugas Pelaksana pekerjaan dan penggunaan ,P#. Tindakan pelepasan operasi & 'anu3er pembebasan tegangan (+55 .

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan

";

PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Keselamatan Kerja

Pernyataan lepas operasi & bebas tegangan. Kondisi perkembangan & kemajuan pekerjaan harian (pada waktu akan memulai atau mengakhiri pekerjaan harian . 0ila karena si/at pekerjaan memerlukan beberapa regu Pelaksana secara bergantian, maka harus dilengkapi serah terima pelaksanaan pekerjaan antar regu Pelaksana.

Pernyataan pekerjaan selesai (oleh regu Pelaksana pekerjaan terakhir Tindakan masuk ke operasi & 'anu3er pemberian tegangan (+N . <3aluasi keselamatan pelaksanaan pekerjaan.

2.1.

PENYELESAIAN TERJADINYA KECELAKAAN

2.1.1. Pe'e $k/aan Se%e'0a% Te !a-$n#a Kecelakaan Ke !a -an a%a) Pen#ak$% Yan& T$'()l Ka ena H)()n&an Ke !a a. Pemeriksaan setempat terjadinya kecelakaan kerja $ Pengawas pekerjaan & Pejabat penanggung jawab pekerjaan setelah menerima in/ormasi terjadinya kecelakaan menimpa pegawai dan atau outsourcing, harus segera melaporkan kepada Pimpinan .nit Perseroan, untuk selambat! lambatnya dalam " 2 %1 jam hari kerja setelah terjadi kecelakaan Pimpinan .nit Perseroan membentuk Tim Pemeriksa Kecelakaan (5orm TPK . Tim melaksanakan pemeriksaan setempat terjadinya kecelakaan dan selambat! lambatnya dalam % 2 %1 jam hari kerja setelah terjadi kecelakaan, wajib membuat 0erita ,cara Kecelakaan (5orm 0,K yang menyatakan kecelakaan yang terjadi adalah kecelakaan & bukan kecelakaan kerja, serta kondisi pegawai dan atau outsourcing pada saat kecelakaan apakah tanpa luka & luka ringan & luka parah & tewas yang dibuktikan dengan *urat Keterangan #okter (0entuk KK!1 , untuk disampaikan kepada Pimpinan .nit Perseroan. 0erdasarkan 0erita ,cara Kecelakaan tersebut yang menyatakan bahwa kecelakaan yang terjadi adalah kecelakaan kerja, maka Pimpinan .nit
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
""

PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Keselamatan Kerja

Perseroan selambat!lambatnya " 2 %1 jam hari kerja setelah dibuatkannya 0erita ,cara Kecelakaan wajib menerbitkan *urat Penetapan Terjadi Kecelakaan Kerja (5orm PKK!" . ,pabila kasus terjadinya kecelakaan kerja dialami pegawai, maka surat penetapan tersebut oleh Tim disampaikan kepada Pejabat *#' setempat guna pemberian perawatan medis & penyelesaian kompensasi kepada pegawai korban kecelakaan. ,pabila kasus terjadinya kecelakaan kerja dialami outsourcing, maka surat penetapan tersebut oleh Tim disampaikan kepada Perusahaan pengelola outsourcing dan proses penyelesaian kecelakaan kerja merupakan hak normati/ dari outsourcing yang diatur dalam program ,suransi Kecelakaan Kerja & 6amsostek yang wajib dilaksanakan oleh Perusahaan tersebut. Terjadinya kecelakaan ini oleh Tim wajib disampaikan pula kepada Komite Keselamatan Ketenagalistrikan. b. Pemeriksaan setempat terdapatnya penyakit yang timbul karena hubungan kerja $ Pengawas pekerjaan & Pejabat penanggung jawab pekerjaan setelah menerima in/ormasi terdapatnya keluhan penyakit yang timbul karena hubungan kerja yang diderita pegawai dan atau pekerja, segera melaporkan kepada Pimpinan .nit Perseroan, kemudian Pimpinan .nit Perseroan segera membentuk Tim Pemeriksa Kecelakaan (5orm TPK , yang bertugas mengadakan pemeriksaan setempat di tempat kerja atas terdapatnya keluhan penyakit yang timbul karena hubungan kerja dan memeriksakan kondisi kesehatan pegawai dan atau pekerja yang bersangkutan kepada #okter 'ajelis Penguji Kesehatan yang ditunjuk Perseroan. Tim setelah selesai melakukan pemeriksaan setempat di tempat kerja, wajib membuat 0erita ,cara Kecelakaan (5orm 0,K dilampiri *urat Keterangan #okter (0entuk KK!4 yang dibuat oleh #okter 'ajelis Penguji Kesehatan yang ditunjuk Perseroan, yang menyatakan bahwa penyakit yang
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
"%

PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Keselamatan Kerja

diderita pegawai dan atau pekerja adalah penyakit & bukan penyakit yang timbul karena hubungan kerja dengan kondisi pegawai dan atau pekerja apakah tanpa mengalami & mengalami cacat kekurangan /ungsi & meninggal dunia, untuk disampaikan kepada Pimpinan .nit Perseroan. 0erdasarkan 0erita ,cara tersebut yang menyatakan bahwa penyakit yang diderita pegawai dan atau pekerja adalah penyakit yang timbul karena hubungan kerja, maka Pimpinan .nit Perseroan segera menerbitkan *urat Penetapan Terdapat Penyakit (ang Timbul Karena )ubungan Kerja (5orm PKK!% . ,pabila kasus terdapatnya penyakit dialami pegawai, maka surat penetapan tersebut oleh disampaikan kepada Pejabat *#' setempat guna pemberian perawatan medis & penyelesaian kompensasi kepada terhadap pegawai korban yang menderita penyakit. ,pabila kasus terdapatnya penyakit dialami outsourcing, maka surat penetapan tersebut oleh Tim disampaikan kepada Perusahaan pengelola outsourcing dan proses penyelesaian terdapatnya penyakit yang timbul karena hubungan kerja merupakan hak normati/ dari outsourcing yang diatur dalam program ,suransi Kecelakaan Kerja & 6amsostek yang wajib dilaksanakan oleh Perusahaan tersebut. Terdapatnya penyakit ini oleh Tim wajib disampaikan pula kepada Komite Keselamatan Ketenagalistrikan. 2.1.2. In2e/%$&a/$ Kecelakaan a. Kecelakaan yang menyebabkan pegawai dan atau outsourcing tanpa luka atau menderita luka ringan dengan jumlah korban sebanyak!banyaknya - (tiga orang dan atau kerugian pada Perseroan dengan perkiraan nilai kerugian sebanyak! banyaknya Rp. ";.;;;.;;;,! (sepuluh juta rupiah dan sudah diyakini dengan jelas penyebabnya (baik penyebab dasar maupun penyebab perantara , maka tidak perlu dilakukan in3estigasi oleh Perseroan, namun tetap dilaporkan.
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
"-

PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Keselamatan Kerja

b. Kecelakaan yang menyebabkan pegawai dan atau outsourcing tanpa luka atau menderita luka ringan dengan jumlah korban lebih dari - (tiga orang atau menyebabkan pegawai dan atau outsourcing mengalami sakit & cacat & tewas dan atau kerugian pada Perseroan dengan perkiraan nilai kerugian lebih dari Rp.";.;;;.;;;,! (sepuluh juta rupiah , wajib dilaksanakan in3estigasi oleh Tim =n3estigasi Kecelakaan, dimana Tim akan membuat Laporan Pemeriksaan dan Pengkajian Kecelakaan sesuai dengan kasus kecelakaan & penyakit yang terjadi, sebagai berikut $ Kecelakaan dinas menggunakan 5orm PPK# dilampiri *urat

Keterangan dari #okter (0entuk KK.1 , Penyakit yang timbul karena hubungan kerja menggunakan 5orm PPPK dilampiri *urat Keterangan dari #okter (0entuk KK.4 . c. )asil in3estigasi kecelakaan oleh Pejabat penanggung jawab pekerjaan dapat digunakan untuk menyempurnakan persyaratan dan prosedur kerja agar kecelakaan serupa tidak terulang lagi. d. ,pabila dari hasil in3estigasi dapat dibuktikan bahwa kecelakaan disebabkan oleh kelalaian dari Pelaksana pekerjaan atau kelalaian dari 'anajemen Perseroan, maka laporan hasil in3estigasi tersebut oleh Pimpinan .nit Perseroan disampaikan kepada Tim Pemeriksa Pelanggaran #isiplin Pegawai (TP%#P untuk proses pengenakan hukuman disiplin sesuai ketentuan Perseroan. e. Kecelakaan yang menyebabkan korban dan atau kerugian pada masyarakat umum, dan atau yang berakibat kerusakan pada instalasi penyediaan tenaga listrik sehingga instalasi tidak dapat ber/ungsi secara normal & mempengaruhi kelangsungan penyediaan tenaga listrik atau tidak dapat beroperasi & mengakibatkan terputusnya aliran listrik (pemadaman , dan merugikan pelayanan tenaga listrik kepada masyarakat umum, maka in3estigasi dapat dilaksanakan pula oleh Penyidik Kepolisian R= setempat dan juga oleh Penyidik Pegawai Negeri *ipil (=nspektur Ketenagalistrikan dari #inas <nergi dan *umberdaya 'ineral
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
"1

PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Keselamatan Kerja

pada Pemerintah #aerah setempat. )asil in3estigasi dapat digunakan sebagai bahan untuk proses penegakan hukum (law enforcement) mengikuti ketentuan dan peraturan perundang!undangan. /. )asil in3estigasi kecelakaan ini oleh Tim =n3estigasi Kecelakaan wajib diin/ormasikan kepada Komite Keselamatan Ketenagalistrikan. 2.1.3. Hak3*ak Pe&a4a$ -an 5)%/.) c$n& Yan& Men&ala'$ Kecelakaan Ke !a a%a) Men-e $%a Pen#ak$% Yan& T$'()l Ka ena H)()n&an ke !a a. )ak!hak pegawai yang mengalami kecelakaan kerja atau menderita penyakit yang timbul karena hubungan kerja, meliputi $ )ak pegawai yang menderita luka & sakit karena kecelakaan kerja atau menderita sakit karena penyakit yang timbul karena hubungan kerja, )ak pegawai yang menderita cacat setelah memperoleh perawatan akibat kecalakaan kerja atau menderita cacat kekurangan /ungsi akibat penyakit yang timbul karena hubungan kerja, )ak pegawai yang tewas pada saat terjadi kecelakaan kerja atau meninggal dunia setelah memperoleh perawatan akibat kecelakaan kerja atau meninggal dunia akibat penyakit yang timbul karena hubungan kerja, dan diatur >anti rugi kerugian harta pegawai yang mengalami kecelakaan kerja. tersendiri pada Keputusan #ireksi 0agi PT PLN (Persero (ang No$

;;9.<&9:1;&#=R&"778

tentang

Ketentuan

Pegawai

'endapat

Kecelakaan #inas.dan No $ ;;4.<&;"%&#=R&%;;% tentang Perubahan ,tas <daran #ireksi PT PLN (Persero No. ;;9.<&9:1;&#=R&"778 tentang Ketentuan 0agi Pegawai (ang 'endapat Kecelakaan #inas. b. )ak!hak outsourcing yang mengalami kecelakaan kerja atau menderita penyakit yang timbul karena hubungan kerja, seperti menderita luka & sakit & cacat & tewas akibat kecelakaan kerja, mengalami kerugian harta akibat kecelakaan kerja dan
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
"4

PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Keselamatan Kerja

menderita cacat & meninggal dunia akibat penyakit yang timbul karena hubungan kerja, adalah merupakan hak normati/ dari outsourcing yang diatur dalam program 6amsostek yang wajib dilaksanakan oleh Perusahaan pengelola outsourcing.

2.6.

PELAP5RAN DAN STATISTIK KECELAKAAN KERJA a. Laporan untuk setiap kasus kecelakaan kerja dan atau penyakit yang timbul karena hubungan kerja yang dialami pegawai dan atau outsourcing yang terjadi pada .nit setingkat ?abang, dipersiapkan oleh Pejabat keselamatan ketenagalistrikan dan ditandatangani oleh Pimpinan .nit, digunakan untuk kepentingan sendiri, disampaikan kepada Kantor .nit setingkat @ilayah sebagai atasannya dan kepada =nstansi lain sesuai ketentuan dan peraturan perundangan yang berlaku. ,pabila kecelakaan terjadi pada Kantor .nit setingkat @ilayah, laporan dibuat oleh Pejabat keselamatan ketenagalistrikan dan ditandatangani oleh Pimpinan .nit, digunakan untuk kepentingan sendiri dan disampaikan kepada =nstansi lain sesuai ketentuan dan peraturan perundangan yang berlaku. Laporan tersebut terdiri dari $ b. Laporan Kecelakaan Tahap!= $ Pemeriksaan Terjadi Kecelakaan (0entuk KK.% . Laporan Kecelakaan Tahap!== $ )asil Perawatan (0entuk KK.- . *tatistik Triwulanan & Tahunan Keselamatan Kerja disusun oleh Pejabat keselamatan ketenagalistrikan pada Kantor .nit setingkat @ilayah berdasarkan laporan!laporan kecelakaan kerja yang diperoleh dari .nit!unit setingkat ?abang dan yang terjadi pada Kantor .nit setingkat @ilayah. *tatistik tersebut menggambarkan kecenderungan terjadinya kecelakaan kerja periode triwulanan & tahunan, terdiri dari $ Kasus!kasus terjadinya kecelakaan kerja. Tabel, >ra/ik dan Narasi, dengan tinjauan $
"8

sebagai

bahan

untuk

perencanaan

program

keselamatan

ketenagalistrikan pada periode waktu yang sama untuk waktu yang akan datang,

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan

PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Keselamatan Kerja

Penyebab Kecelakaan Kerja (listrik, mekanis, terjatuh, tertimpa, terjepit, tertabrak, kimia, kebakaran & ledakan, meninggal di tempat kerja, lalu lintas dan sebagainya A

,kibat Kecelakaan Kerja Pada *aat Kecelakaan (tanpa luka, luka ringan, luka parah, tewas A

,kibat

Kecelakaan

Kerja

*etelah

'emperoleh

Perawatan

(cacat

kekurangan /ungsi, cacat tetap sebagian, cacat total, meninggal dunia A 'enderita Penyakit (ang Timbul Karena )ubungan Kerja (/aktor!/aktor /isika, kimia, biologis, unergonomik, psikologis A 0erdasarkan .mur Korban (%;!%1 th, %4!%7 th, -;!-1 th, -4!-7 th, 1;!11 th, 14!17 th, 4;!44 th A 0erdasarkan @aktu Terjadi Kecelakaan (jam ;8!;:, jam ;:!"%, jam "%!"-, jam "-!"8, jam "8!":, jam ":!%%, jam %%!;8 A Rasio Kecelakaan (accident ratio dan outsourcing 6umlah kecelakaan C ".;;;.;;; Tingkat Kekerapan (/reDuency rate B !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! 6umlah jam orang 6umlah hari kerja hilang C ".;;;.;;; B !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! 6umlah jam orang B 6umlah korban & 6umlah pegawai

Tingkat Keparahan (se3erity rate

c.

,nalisis Laporan Triwulanan Kecelakaan (5orm ,LTK Laporan Triwulanan Keselamatan Kerja (5orm LTK dipersiapkan oleh Pejabat

keselamatan

ketenagalistrikan

pada

Kantor

.nit

setingkat

@ilayah

dan

ditandatangani oleh Pimpinan .nit, yang memuat rekapitulasi kecelakaan!


Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
"9

PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Keselamatan Kerja

kecelakaan kerja yang terjadi periode triwulanan, digunakan untuk kepentingan sendiri dan dikirimkan kepada Kantor Pusat, selanjutnya Kantor Pusat akan menyusun *tatistik Triwulanan & Tahunan Keselamatan Kerja Perseroan. d. Laporan kecelakaan kerja yang berakibat tewasnya pegawai dan atau outsourcing pada saat terjadi kecelakaan, atau meninggal dunia setelah memperoleh perawatan, atau meninggal dunia karena penyakit yang timbul karena hubungan kerja, maka .nit setingkat @ilayah harus segera melaporkan ke Kantor Pusat dilampiri kronologis kecelakaan dan tindakan!tindakan yang telah dan akan yang dilaksanakan. e. Laporan dan statistik keselamatan kerja tersebut diatas oleh Pejabat keselamatan ketenagalistrikan ketenagalistrikan. wajib disampaikan pula kepada Komite Keselamatan

2.7.

STANDARISASI KESELAMATAN KERJA a. *etiap .nit Perseroan agar menerapkan program kecelakaan nihil (kecelakaan kerja dan atau penyakit yang timbul karena hubungan kerja nihil bagi seluruh pegawai dan outsourcing. b. *etiap .nit Perseroan agar menerapkan *tandar Nasional =ndonesia (*N= di bidang ketenagalistrikan, khususnya yang berkaitan dengan keselamatan kerja, yang diperlukan guna mendukung program kecelakaan nihil.

2.8.

K5MITE KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN a. Perusahaan yang memperkerjakan E ";; tenaga kerja dan atau memiliki karakteristik proses atau bahan produksi yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja, penyakit yang timbul karena hubungan kerja, kebakaran, ledakan dan sebagainya, wajib membentuk P%K- & Komite Keselamatan Ketenagalistrikan.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan

":

PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Keselamatan Kerja

b. Komite Keselamatan Ketenagalistrikan mempunyai tugas untuk membahas & mendiskusikan setiap permasalahan keselamatan ketenagalistrikan, khususnya keselamatan kerja meliputi kegiatan perlindungan, pencegahan dan penyelesaian terhadap kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja dan atau penyakit yang timbul karena hubungan kerja, agar dapat dicapai tingkat keselamatan kerja yang tinggi pada setiap melaksanakan pekerjaan terutama pekerjaan berpotensi bahaya, dan hasil dari pembahasan & diskusi disampaikan kepada Pimpinan .nit Perseroan sebagai bahan pengambilan keputusan dalam kegiatan keselamatan kerja. c. .nit!unit setingkat ?abang yang memenuhi kriteria sebagaimana dimaksud dalam ayat (% Pasal ini, wajib membentuk P%K- & Komite Keselamatan Ketenagalistrikan dan dilaporkan kepada #inas Tenaga Kerja serta #inas <nergi dan *umberdaya 'ineral pada Pemerintah #aerah setempat sesuai ketentuan dan peraturan perundang!undangan dan dilaporkan ke Kantor Pusat.

2.19. MANAJEMEN KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN a. 'anajemen keselamatan ketenagalistrikan dalam pelaksanaan keselamatan kerja berdasarkan pada *'K- sebagai standar nasional, dan dapat berdasarkan pada +)*,* ":;;; sebagai standar internasional.

b. Perusahaan yang memperkerjakan E ";; tenaga kerja dan atau memiliki karakteristik proses atau bahan produksi yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja, penyakit yang timbul karena hubungan kerja, kebakaran, ledakan dan sebagainya, wajib menerapkan *'K-.

c. .nit!unit setingkat ?abang yang memenuhi kriteria sebagaimana dimaksud dalam ayat (% Pasal ini, agar menerapkan *'K-, dan bagi .nit!unit yang telah siap untuk berorientasi kearah perusahaan kelas dunia ( global company dapat menerapkan +)*,* ":;;;.
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
"7

PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Keselamatan Kerja

d. Keberhasilan dalam pelaksanaan keselamatan kerja dinilai dengan melaksanakan ,udit *'K-, ,udit =nternal dilaksanakan oleh internal Perseroan (oleh Tim ,udit =nternal *'K- yang dibentuk oleh Pimpinan .nit Perseroan setingkat @ilayah merupakan penilaian yang dilakukan setiap tahun terhadap kegiatan selama satu tahun kebelakang, sedangkan ,udit <ksternal *'K- dilaksanakan oleh ,uditor =ndependen merupakan penilaian yang dapat dilakukan setiap tahun terhadap kegiatan selama tiga tahun kebelakang, hasil audit eksternal ini disampaikan kepada ,tau #inas Tenaga Kerja pada Pemerntah #aerah kerja setempat dinilai untuk dengan mendapatkan penghargaan dari Pemerintah sebagai pengakuan tingkat nasional. keberhasilan dalam pelaksanaan keselamatan melaksanakan ,udit +)*,* ":;;; oleh ,uditor =ndependen untuk mendapakan penghargaan atau pengakuan tingkat internasional.

2.11. PENGA:ASAN DAN PEMBINAAN KESELAMATAN KERJA a. Pengawasan dan pembinaan keselamatan kerja pada .nit!unit setingkat ?abang dilaksanakan oleh Pengawas pekerjaan, Pejabat penanggung!jawab pekerjaan, Pejabat keselamatan ketenagalistrikan, Pejabat *#' dan Pimpinan .nit. b. Pengawasan dan pembinaan keselamatan kerja pada Kantor!kantor .nit setingkat @ilayah dilaksanakan oleh Pejabat keselamatan ketenagalistrikan, Pejabat *#' dan Pimpinan .nit. c. Pengawasan dan pembinaan pelaksanaan keselamatan kerja ini pada Kantor Pusat dilaksanakan oleh Pejabat keselamatan ketenagalistrikan dan Pejabat *#'. d. Pembinaan pelaksanaan Keputusan ini untuk keseluruhan Perseroan dilaksanakan oleh #ireksi PT PLN (Persero c.D. #eputi #irektur Lingkungan dan Keselamatan Ketenagalistrikan di Kantor Pusat.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan

%;

PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Keselamatan Kerja

2.12. SANKSI3SANKSI KESELAMATAN KERJA a. *anksi administratip dan kewajiban dari Perseroan $ *anksi administratip dari Perseroan untuk kasus kecelakaan yang diakibatkan oleh kelalaian dari pegawai sebagai Pelaksana pekerjaan atau sebagai Pejabat 'anajemen Perseroan berupa hukuman disiplin yang dapat dijatuhkan kepada yang bersangkutan, berdasarkan bukti dari hasil in3estigasi oleh Tim =n3estigasi Kecelakaan yang diproses melalui Tim Pemeriksa Pelanggaran #isiplin Pegawai (TP%#P dan diputuskan oleh Pejabat *#' & Pimpinan .nit Perseroan. 0ila kasusnya merupakan kelalaian dari outsourcing sebagai Pelaksana pekerjaan, maka diselesaikan sesuai dengan perjanjian kerjanya. Perseroan wajib memberikan ganti rugi & kompensasi kepada pegawai Pelaksana pekerjaan yang mengalami kecelakaan kerja atau menderita penyakit yang timbul karena hubungan kerja yang bukan karena tindakan kelalaian & kesengajaan dari pegawai itu sendiri. 0ila kasusnya dialami oleh outsourcing sebagai Pelaksana pekerjaan, maka diselesaikan sesuai dengan perjanjian kerjanya. b. *anksi pidana dari Pemerintah $ Kelalaian dari Pejabat 'anajemen Perseroan yang mengakibatkan pegawai dan atau outsourcing tewas karena tenaga listrik atau karena penyebab bukan listrik, dapat dipidana dengan pidana sesuai peraturan perundang!undangan yang berlaku.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan

%"

Вам также может понравиться