Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Chapter 7
VALUE: criterion, touchstone, perspective that one bring into play, implicity or explicity, in making choices/preferences
Values Encompass: Assumption or axioms Theories or hyphotheses Perspectives Social/cultural norms Personal/individual norms
Positivist claim : inquiry is value-free Fact: Galileo astronomy, Darwin vs Lamarck (chance-demand) Values influence inquiry/inquirers Far from being value-free, inquiry is in fact affected by values of all kinds (politics, culture, religion, theory, etc) Investigations are always valuemediated Non logical elements always inherent in the scientific methode
The ritual of methode: experimental metd.: there is no royal road to truth Admissible knowledge: large area
inaccessible by one approach Coherence: criterion of truth or stability?? The scope of moral decision: moral intrusion, follow / precede??
Normative implications of findings : influence of moral choices Forcing political decisions into a technical methode: absurd neutral
results
The search of natural law: nature has no value structure. The veil of objectivity: obscuring balance 50-50 position of truth
The value of the investigators personally The values undergirding the substantive paradigm : GalileoChurch, Lamarx-Darwin The values undergirding the methodological paradigm: prePositiv-Post, Convent-Natural The values that inhere in the cultural setting which the inquiry is carried out
Value resonance
Inquirer will select both a substantive theory and a methodological paradigm that are consistent with their own personal value structure.
Naturalistic Inquiry
Chapter 8
Natural Setting
demands
Human instrument
Building on
Tacit Knowledge
analysis
Grounded theory
involving
Negotiated outcomes
Leading to
Case reports
Which is both
Natural setting
Kondisi objek sama sekali tidak mengalami perlakuan (treatment) yang dikendalikan secara ketat oleh peneliti seperti halnya di dalam penelitian eksperimen, sebagaimana adanya
Human instrument
Manusia sebagai instrumen utama penelitian untuk menilai makna dari berbagai interaksi manusia, baik sebagai peneliti maupun objek Subjektifitas dan kedalaman observasi peneliti menentukan hasil Fokus utama penelitian adalah pada studi tindakan manusia
Back
Qualitative Methode: Sesuai digunakan untuk penelitian naturalistik dengan fokus manusia sbg instrumen
Tacit knowledge: Pengetahuan yang bersifat intuitif dan dirasakan, tak terkatakan, sebagai tambahan pengetahuan eksplisit dalam bentuk bahasa dicatat. 3 jenis pengetahuan dalam penelitian: proposisional (hasil), praktikal, dan experiental (proses).
Back
Purposive sampling
Penelitian naturalistik menghindari sampel acak. purposive sampling memilih kasus tertentu/ekstrim, sehingga hal-hal yang dicari tampil menonjol dan pada akhirnya dapat mudah dicari maknanya Target purposive sampling : bukan mencari kesamaan untuk digeneralisasi, namun mengembangkan keragaman secara detil untuk membangun desain dan grounded theory. Ciri2 purposive sampling : desain sampel berkembang, pemilihan unit sampel, terus menilai sampel2, sampel dihentikan ketika info habis, bukan karena CL statistik
Back
Emergent design
Desain penelitian bersifat sementara berupa garis besar dan tetap dalam posisi spekulatif. Apa yang telah dirumuskan di dalam desain tetap akan disesuaikan dengan kondisi sebenarnya di lapangan Merupakan proyeksi langkah selanjutnya yang terus berkembang
Back
Peneliti memulai studinya dengan sangat netral tanpa teori dan variabel apriori, sehingga muncul pertanyaan dan hipotesis dari unit-unit informasi hasil penelitian. 2 proses penting : Penentuan unit, dan kategorisasi. Data yang dikumpulkan bukan dimaksudkan untuk mendukung atau menolak hipotesis yang telah disusun sebelum penelitian dimulai, tetapi abstraksi disusun sebagai kekhususan yang telah terkumpul dan dikelompokkan bersama lewat proses pengumpulan data yang dilaksanakan secara teliti di lapangan
Back
Grounded theory
Teori yang mengikuti data, bukan mendahuluinya Membangun teori dari analisis induktif. Lebih bersifat empiris daripada apriori GT tidak deduktif, melainkan terbuka dan dapat diperpanjang tanpa batas waktu.
Negotiated outcomes
Peneliti cenderung untuk merundingkan makna dan interpretasi dengan nara sumber utamanya (key informant review), sebab bentukan realitas yang akan disusun oleh peneliti berasal darinya. Usaha pemantapan hasil akhir dilakukan dengan mendiskusikan hasil garis besar dengan para peneliti lain. Hal ini sering disebut sebagai member check (Yin, 1987)
Back
Case reports
Laporan penelitian naturalistik cenderung menggunakan model studi kasus yang berbeda dengan yang sering disebut sebagai laporan ilmiah. Laporan model studi kasus sesuai untuk penyajian realitas multiperspektif dengan kekayaan deskripsinya. Laporan penelitian kualitatif bisa berbentuk : struktur komparatif, struktur kronologis,struktur penyusunan teori, struktur suspense, struktur tak berurutan (Yin,1987) 3 alasan utama bentuk case reports: deskripsi lengkap situasi, bentuk plg responsif terhadap paradigma naturalis, media ideal untuk berkomunikasi dengan konsumen
Back
Ideographically interpreted
Penelitian ini menekankan untuk menafsirkan data (termasuk penarikan simpulannya) secara ideografik, dalam arti lebih cenderung menyajikan kekhususan - kekhususan dari pada secara nomotetis (mencari hukum keberlakuan yang sifatnya umum) karena interpretasi yang berbeda cenderung menjadi sangat bermakna bagi realitas yang berbeda pula
Back
Tentative applied
Penelitian ini cenderung bersifat tentatif untuk membuat aplikasi luas tentang hasil temuannya karena realitasnya multiperspektif dan berbeda. Temuan riset mungkin bisa diterapkan di tempat lain bergantung dari kesamaan empiris dari kondisi konteksnya Ditentukan oleh fokusnya: Hasil temuan penelitiannya sangat bergantung dari fokus yang dipilih oleh penelitinya yang mungkin dilakukan berdasarkan tujuan, sasaran evaluasi, kebijakan dan sebagainya. Walaupun studi dilakukan pada lokasi yang sama, hasilnya bisa sangat berbeda bila fokus yang dikaji secara teliti berbeda
Back
Credibility: (validitas internal) mampukah hasil penelitian kualitatif dipercaya? Dinilai dari lamanya penelitian, observasi secara detil, membandingkan dengan hasil penelitian lain, dan member check. Transferabilitas (validitas external) hasil penelitan kualitatif apakah bisa diterapkan pada situasi lainnya. Dependability (reliabel) apakah hasil penelitian mengacu pada konsistensi peneliti saat mengumpulkan data, membentuk konsep, memakai konsep-konsep dalam memuat intepretasi untuk menarik sebuah kesimpulan. Konfirmabilitas (objektifitas) apakah hasil penelitian kualititatif mampu dibuktikan keabsahannya, yaitu hasil penelitian kualitatif sama dengan data yang dikumpulkan dan juga dicantumkan dalam laporan lapangan, dengan melibatkan orang yang netral dalam penelitian. Tujuannya untuk memperoleh hasil yang lebih objektif.
End of chapter 8
Back