Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
yang sangat erat ikatannya. Lapisan ini terdiri atas beberapa sel seperti sel epitel, sel mesenkim, dan sel trofoblas yang terikat eraat dalam matrik kolagen. Selaput ketuban berfungsi menghasilkan air ketuban dan melindungi janin dari infeksi. Dalam keadaan normal, selaput ketuban pecah dalam proses persalinan. Ketuban Pecah Dini adalah keadaan pecahnya selaput ketuban sebelum persalinan. Bila Ketuban Pecah Dini terjadi sebelum usia kehamilan 3 minggu disebut Ketuban Pecah Dini pada kehamilan prematur. Dalam keadaan normal ! " #$ % perempuan hamil anterm akan mengalami Ketuban Pecah Dini#,&. Ketuban Pecah Dini Prematur terjadi pada # % kehamilan. Pecahnya selaput ketuban berkaitan dengan proses biokimia yang terjadi dalam kolagen matrik ekstra selular amnion, korion, dan apoptosis membran janin. 'embran janin dan desidua bereaksi terhadap stimuli infeksi dan peregangan selaput ketuban dengan memproduksi mediator seperti prostaglandin, sitokinin, dan protein hormon yang merangsang akti(itas )matrix degrading enzym3. Mekanisme Ketuban Pecah Dini Ketuban pecah dalam persalinan secara umum disebabkan olehh kontraksi uterus dan peregangan berulang. Selaput ketuban pecah karena pada daerah tertentu terjadi perubahan biokimia yang menyebabkan selaput ketuban inferior rapuh, bukan karena seluruh selaput ketuban rapuh. *erdapat keseimbangan antara sintesis dan degradasi ekstraselular matriks. Perubahan struktur, jumlah sel, dan katabolisme kolagen menyebabkan akti(itas kolagen berubah dan menyebabkan selaput ketuban pecah. +aktor risiko untuk terjadinya Ketuban Pecah Dini adalah , Berkurangnya asam askorbik sebagai komponen kolagen Kekurangan tembaga dan asam askorbik yang berakibat pertumbuhan struktur abnormal karena antara lain merokok.
Degradasi kolagen dimediasi oleh matriks metaloproteinase .''P/ yang dihambat oleh inhibitor jaringan spesifik dan inhibitor protease. 'endekati 0aktu persalinan, keseimbangan antara ''P dan *1'P2# mengarah pada degradasi proteolitik dari matriks ekstraselular dan membran janin. 3kti(itas degradasi proteolitik ini meningkat menjelang persalinan. Pada penyakit periodonitis di mana terdapat peningkatan ''P, cenderung terjadi Ketuban Pecah Dini4,5. Selaput ketuban sangat kuat pada kehamilan muda. Pada trimester ketiga selaput ketuban mudah pecah. 'elemahnya kekuatan selaput ketuban ada hubungannya dengan pembesaran uterus, kontraksi rahim, dan gerakan janin. Pada trimester terakhir terjadi perubahan biokimia pada selaput ketuban. Pecahnya ketuban pada kehamilan aterm merupakan hal fisiologis. Ketuban Pecah Dini pada kehamilan prematur disebabkan oleh adanya faktor2faktor eskternal, misalnya infeksi yang menjalar dari (agina. Ketuban Pecah Dini prematur sering terjadi pada polihidramnion, inkompeten ser(iks, solusio plasenta ,!.
Komplikasi Komplikasi yang timbul akibat Ketuban Pecah Dini bergantung pada usia kehamilan. Dapar terjadi infeksi maternal maupun neonatal, persalinan prematur, hipoksia karena kompresi tali pusat, deformitas janin, meningkatnya insiden seksio sesarea, atau gagalnya persalinan normal Persalinan Prematur Setelah ketuban pecah biasanya segera disusul oleh persalinan. Periode laten tergantung umur kehamilan. Pada kehamilan aterm 6$ % terjadi dalam &4 jam setelah ketuban pecah. Pada kehamilan antara &! 2 34 minggu 7$ % persalinan dalam &4 jam. Pada kehamilan kurang dari &5 minggu persalinan terjadi dalam # minggu. Infeksi 8isiko infeksi ibu dan anak meningkat pada Ketuban Pecah Dini. Pada ibu terjadi korioamnionitis. Pada bayi dapat terjadi septikemia, pneumonia, omfalitis. 9mumnya terjadi korioamnionitis sebelum janin terinfeksi. Pada Ketuban Pecah Dini prematur, infeksi lebih
sering terjadi daripada aterm. Secara umum insiden infeksi sekunder pada Ketuban Pecah Dini meningkat sebanding dengan lamanya periode laten. Hipoksia dan Asfiksia Dengan pecahnya ketuban terjadi oligohidramnion yang menekan tali pusat hingga terjadi asfiksia dan hipoksia. *erdapat hubungan antara terjadinya ga0at janin dan derajat oligohidramnion, semakin sedikit air ketuban, janin semakin ga0at. Sindrom Deformitas Janin Ketuban Pecah Dini yang terjadi terlalu dini menyebabkan pertumbuhan jaanin terhambat, kelainan disebabkan kompresi muka dan anggota badan janin, serta hipoplasi pulmonar. Penatalaksanaan Ketuban Pecah Dini9 !! Pastikan diagnosis *entukan umur kehamilan :(aluasi ada tidaknya infeksi maternal ataupun infeksi janin 3pakah dalam keadaan inpartu, terdapat kega0atan janin 8i0ayat keluarnya air ketuban berupa cairan jernih keluar dari (agina yang kadang2 kadang disertai tanda2tanda lain dari persalinan. Diagnosis Ketuban Pecah Dini prematur dengan inspekulo dilihat adanya cairan ketuban keluar dari ca(um uteri. Pemeriksaan p; (agina perempuan hamil sekita 4,7- bila ada cairan ketuban keluar p;nya sekitar ,# " ,3. 3ntiseptik yang alkalin akan menaikan p; (agina. Dengan pemeriksaan ultrasound adanya Ketuban Pecah Dini dapat dikonfirmasikan dengan adanya oligohidramnion. Bila air ketuban normal agaknya ketuban pecah dapat diragukan ser(iks. Penderita dengan kemungkinan Ketuban Pecah Dini harus masuk rumah sakit untuk diperiksa lebih lanjut. <ika pada pera0atan air ketuban berhenti keluar, pasien dapat pulang untuk ra0at jalan. Bila terdapat persalinan dalam kala aktif, korioamnionitis, ga0at janin, persalinan diterminasi. Bila Ketuban Pecah Dini pada kehamilan prematur, diperlukan
penatalaksanaan yang komprehensif. Secara umum penatalaksanaan pasien Ketuban Pecah Dini yang tidak dalam persalinan serta tidak ada infeksi dan ga0at janin, penatalaksanaannya bergantung pada usia kehamilan. Diagnosis *entukan pecahnya selaput ketuban, dengan adanya cairan ketuban di (agina. <ika tidak ada dapat dicoba dengan menggerakan sedikit bagian terba0ah janin atau meminta pasien batuk atau mengedan. Penentuan cairan ketuban dapat dilakukan dengan tes lakmus .Nitrazin test) merah menjadi biru. *entukan usia kehamilan, bila perlu dengan pemeriksaan 9S=. *entukan ada tidaknya infeksi. *anda2tanda infeksi adalah bila suhu ibu lebih dari 3!> ? serta air keruh dan berbau. Leukosit darah @ #7.$$$A . <anin yang mengalmi takikardi,
mungkin mengalami infeksi intrauterin. *entukan tanda2tanda persalinan dan skoring pel(ik. *entukan adanya kontraksi yang teratur. Periksa dalam dilakukan bila akan dilakukan penanganan aktif .terminasi kehamilan/. Penan"ana Konservatif 8a0at di rumah sakit, berikan antibiotik .ampisilin 4 B 7$$ mg atau eritromisin bila tidak tahan ampisilin dan metronidaCol & B 7$$ mg selama hari/. <ika umur kehamilan D 3& " 34 minggu, dira0at selama air ketuban masih keluar, atau sampai air ketuban tidak keluar lagi. <ika usia kehamilan 3& " 3 minggu, belum inpartu, tidak ada infeksi, tes busa negatif beri deksametason, obser(asi tanda2tanda infeksi, dan kesejahteraan janin. *erminasi pada kehamilan 3 minggu. <ika usia kehamilan 3& " 3 minggu, sudah inpartu, tidak ada infeksi, berikan tokolitik .salbutamol/, deksametason, dan induksi sesudah &4 jam. <ika usia kehamilan 3& " 3 minggu, ada infeksi, beri antibiotik dan lakukan induksim nilai tanda2 tanda infeksi .suhu, leukosit, tanda2tanda infeksi intrauterin/. Pada usia kehamilan 3& " 3 minggu berikan steroid untuk memacu kematangan paru janin, dan bila memungkinkan periksa kadar lesitin dan spingomielin tiap minggu. Dosis betametason #& mg sehari dosis tunggal selama & hari, deksametason 1.'. 7 mg setiap 5 jam sebanyak 4 kali. Aktif
Kehamilan @ 3 minggu, induksi dengan oksitosin. Bila gagal seksio sesarea. Dapat pula diberikan misoprostol &7 Eg " 7$ Eg intra(aginal tiap 5 jam maksimal 4 kali. Bila ada tanda2 tanda infeksi berikan antibiotik dosis tinggi dan persalinan diakhiri Bila skor pel(ik D 7, lakukan pematangan ser(iks, kemudian induksi. <ika tidak berhasil, akhiri persalinan dengan seksio sesarea. Bila skor pel(ik @ 7, induksi persalinan.
Ko#ioamnionitis!$ Definisi Korioamnionitis adalah keadaan pada perempuan hamil di mana korion, amnion, dan cairan ketuban terkena infeksi bakteri. Korioamnionitis merupakan komplikasi paling serius bagi ibu dan janin, bahkan dapat berlanjut menjadi sepsis. Peyebab Penyebab Korioamnionitis adalah infeksi bakteri yang terutama berasal dari traktus urogenitalis ibu. Secara spesifik permulaan infeksi berasal dari (agina, anus, atau rektum dan menjalar ke uterus. 3ngka kejadian Korioamnionitis # " & %. Diagnosis +aktor risiko terjadinya Korioamnionitis adalah kelahiran prematur atau ketuban pecah lama. Korioamnionitis tidak selalu menimbulkan gejala. Bila timbul gejala antara lain demam, nadi cepat, berkeringat, uterus pada perabaan lembek, dan cairan berbau keluar dari (agina. Diagnosis Korioamnionitis ditegakan dengan pemeriksaan fisik, gejala2gejala tersebut di atas, kultur darah, dan cairan amnion. Kesejahteraan janin dapat diperiksa dengan ultrasound dan kardiotokografi. Penanganan9 *egakan diagnosis dini Korioamnionitis. ;al ini berhubungan dengan prognosis, segera janin dilahirkan. Bila kehamilan prematur, keadaan ini akan memperburuk prognosis janin. Bila janin telah meninggal upaayakan persalinan per(aginam, tindakan perabdominan .seksio sesarea/ cenderung terjadi sepsis. Lakukan induksi atau akselerasi persalinan.
Pemberian antibiotika sesegera mungkin. Dipilih yang berspektrum luas yaitu kombinasi ampisilin 3 B #$$$ mg, gentamisin 7 mgAkgBBAhari, dam metronidaCol 3 B 7$$ mg. Berikan uterotonika supaya kontraksi uterus baik pascapersalinan. ;al ini akan mencegahAmenghambat in(asi mikroorganisme melalui sinus2sinus pembuluh darah pada dinding uterus.
89<9K3F #. Skinner S<', ?ampor =3, Liggins =?. ?ollagen content of human amniotic membranes, effect of gestation lenght and premature rupture. Gbstet =ynecol #6!#7 , 4! 26 &. ?apeless :L, ':3D PB. 'anagement of preterm premature of membranes. Lack of natinal consesus. 3m < Gbstet =ynecol #6! - ##, #7 3. Hadillo2Grtega +, =onCaleC23(ila =, Karchmer S, ?ruC F', 3yala28uiC 3, Lama 'S. ?ollagen metabolism in premature rupture on amniotic membranes. Gbstet =ynecol #66$- 7, !42! 4. Lei ;, +urth ::, Kalluri 8, et al. 3 program of cell death and eBtracellular matriB degradation is acti(ated in the amnion before the onset of labor. < ?lin 1n(est #6656!, #6 #2! 7. Draper D, 'c=regor <, ;all <. :le(ated protease acti(ities in human amnion and chorion correlate 0ith preterm premature rupture of membranes. 3m < Gbstet =ynecol #667- # 3, #7$52#& 5. Gffenbacher S, KatC H, +ertik =. Periodontal infection as a possible risk factor for preterm lo0 birth 0eight. < Periodontol #665- 5 , Suppl, ##$32#3 . Leppert P?, *akamoto F, Iu SI. 3poptosis in fetal membrans may predipose them to rupture. < Soc =ynecol in(esting #665- 3, #&!a2#&!a.abstract !. 'enon 8, +ortunato S<. *he role of matriB degrading enCymes and apoptosis in rupture of membranes. 8eproducti(e Sciences &$$4- ##, 4& 23 6. <ohnstin '', SancheC 8L. 3ntibiotic therapy in preterm P8G'. 3m < Gbstet =ynecol. #6!&- #53, 73
#$. =ante *<, +reeman 8K. ?horioamnionitis in preterm gestation. Gbstet =ynecol. #6!&74, 763 ##. ?hristmas <*, ?oB S'. :Bpectant management of preterm membranes. Gbstet =ynecol. #66&- !$, 76