Вы находитесь на странице: 1из 21

ASKEP ANEMIA MEGALOBLASTIK BAB 1 PENDAHULUAN 1.

1 DEFINISI Anemia Megaloblastik adalah sekelompok anemia yang khas ditandai oleh adanya eritoblas yang besar dalam sumsum tulang sebagai akibat dari maturasi inti sel-sel tersebut adalah megaloblas. Sel megaloblas adalah sel precursor eritrosit dengan bentuk sel yang besar dimana maturasi sitoplasma normal tetapi inti besar dengan susunan kromosom yang longgar. Anemia Megaloblastik (SDM Besar) diklasifikasikan secara morfologi sebagai anemia makrositik normokromik yang sering disebabkan oleh defisiensi vitamin B ! (Anemia perinisiosa adalah anemia yang disebabkan karena kerusakan produksi sel darah merah karena kurangnya faktor intrinsik essensial untuk absorbsi vitamin B !) dan asam folat (anemia defisiensi asam folat adalah kelainan dari maturasi"kematangan eritrosit yang disebabkan oleh sumber-sumber makanan yang tidak adekuat pasa malnutrisi# ada $aktu kebutuhan akan asam folat meningkat yaitu pada $aktu stres# pertumbuhan dan kehamilan) yang mengakibatkan gangguan sintesis D%A disertai kegagalan maturasi dan pembelahan sel (&uyton# !'' ). Defisiensi ini dapat sekunder akibat malnutrisi# defisiensi asam folat# malabsorbsi# kekurangan faktor intrinsik (seperti pada anemia pernisiosa)# penyakit usus dan keganasan. 1. 2 ETIOLOGI Penyebab anemia megaloblastik adalah sebagai berikut : 1. Defisiensi Vit B12 a. Asupan kurang ; pada vegetarian b. alabsopsi De!asa Anemia pernisiosa" gastrektomi total#parsial" penyakit $horn%s" parasit" limfoma usus halus" obat&obatan 'momi(ik"etanol" )$l*. Anak&anak : anemia pernisiosa" gangguan sekresi" faktor intrinsik lambung dan gangguan reseptor kobalamin di ileum. (. +angguan metabolisme seluler ( Defisiensi en)im# abnormallitas protein pemba$a kobalamin (defisiensi transkobalamin)# dan paparan nitrit oksida yang berlangsung. d. ,nfeksi (a(ing pita. 2. Defisiensi Asam -olat a. Asupan kurang

Gangguan nutrisi : Alkoholoisme, bayi prematur, orang tua hemodialisis dan anoreksia nervosa. alabsopsi : +astrektomi parsial" reseksi usus halus" penyakit Crohns, s(leroderma dan obat antikonvulsan. b. Peningkatan kebutuhan )ehamilan" anemia hemolitik" keganasan" hipertiroidisme" serta eritropoesis yang tidak efektif 'anemia pernisiosa" anemia sideroblastik" leukemia dan anemia hemolitik*. (. +angguan metabolisme folat : Alkoholisme" defisiensi en.im. d. Penurunan (adangan folat di hati : Alkoholisme" sirosis non alkoholik dan hepatoma. /. +angguan metabolisme vitamin B12 dan asam folat. 0. +angguan sintesisi D1A yang merupakan akibat dari proses berikut ini : a. Defisiensi en.im (ongenital b. Didapat setelah pemberian obat atau sitostatik tertentu. 1.3 KLASI IKASI enurut penyebabnya anemia megaloblastik di bagi beberapa 2enis : 1. Anemia megaloblastik karena defisiensi Vitamin B12: Penderita yang tidak makan daging he!an atau ikan" telur serta susu yang mengandung vitamin !1". Adanya malabsorpsi akibat kelaianan pada organ: a. )elainan lambung 'anemia pernisiosa" kelainan $ongenital" faktor intrinsik" serta gastrektomi total atau parsial*. b. )elainan usus 'intestinal loop syndrome, tropical sprue dan post reseksi ileum*. !. Anemia megaloblastik karena defisiensi asam folat: a. Disebabkan oleh makanan yang kurang gi.i asam folat" terutama pada orang tua" fakir miskin" gastrektomi parsial dan anemia akibat hanya minum susu kambing. b. alabsorpsi asam folat karena penyakit usus. (. )ebutuhan yang meningkat akibat keadaan fisiologis 'hamil" laktasi prematuritas* dan keadaan fatologis 'anemia hemolitik" keganasan serta penyakit kolagen*. d. 3kskresi asam folat yang berlebihan le!at usus biasanya ter4adi pada penyakit hati yang aktif atau kegagalan faal 4antung. e. 5bat&obatan antikonvulsan dan sitostatik tertentu. *. Anemia megaloblastik karena kombinasi defisiensi vitamin B12 dan asam folat:

erupakan anemia megaloblastik akibat defisiensi en.im (ongenital atau pada eritroleukemia. 1.# $A%I &S'ASI KLI%IS +e4ala klinis yang biasanya mun(ul pada anemia megaloblastik adalah sebagai berikut : 1. 6ubuh lemah" tidak bertenaga dan pu(at. 2. Anemia karena eritropoesis yang inefektif. /. ,kterus ringan akibat peme(ahan hemoglobin meninggi karena usia eritrosit memendek. 0. +lositis dengan lidah ber!arna merah" halus" seperti daging ' buff tongue(, stomatitis angularis, anoreksia, diare, nyeri dan ge)ala sindrom malabsorbsi ringan. 7. Penurunan 4umlah hematokrit dan 8b. +. 9elain mengurangai pembentukan sel darah merah# kekurangan vitamin B ! yang berat ,uga mempengaruhi sistem saraf sensoris dan menyebabkan ( a. -esemutan di tangan dan kaki b. .ilangnya rasa di tungkai# kaki dan tangan c. /ergerakan yang kaku. :. /urpura trombositopeni karena maturasi megakariosit terganggu. ;. Pada defisiensi vitamin B12 berat di4umpai ge4ala neoropati yang bersifat simetris sebagai berikut: a. 1europati perifer : ati rasa" terbakar pada 4ari. b. )erusakan kolumna Posterior : +angguan posisi" vibrasi. (. )erusakan kolumna lateralis. d. 9pastisitas dengan deep refle< hiperaktif dan gangguan serebrasi. e. )esulitan ber4alan dan mudah 4atuh. f. /enurunan berat badan. g. 0arna kulit men,adi lebih gelap. h. /enurunan fungsi intelektual. i. &angguan keseimbangan dan ter,adi perubahan sebral# demensia. 1.5 PATOFISIOLOGI 6imbulnya megaloblas adalah akibat gangguan maturasi sel karena ter4adi gangguan sintesis D1A sel&sel eritroblast akibat defisiensi asam folat dan vitamin B12" dimana vitamin B12 dan asam folat berfungsi dalam pembentukan D1A inti sel dan se(ara khusus untuk vitamin B12 penting dalam pembentukan mielin. Akibat gangguan sintesis D1A pada inti eritoblas ini" maka meturasi ini

lebih lambat sehingga kromatin lebih longgar dan sel men4adi lebih besar )arena pembelahan sel yang lambat. 9el eritoblast dengan ukuran yang lebih besar serta susunan kromatin yang lebih longgar disebut sebagai sel megaloblast. Sel megaloblast ini fungsinya tidak normal" dihan(urkan saat masih dalam sumsum tulang sehingga ter4adi eritropoesis inefektif dan masa hidup eritrosit lebih pendek yang beru4ung pada ter4adinya anemia. Anemia menyebabkan kelelahan# sesak napas# dan rasa pusing. 1rang dengan anemia merasa badannya kurang enak dibandingkan orang dengan tingkat .b yang $a,ar# mereka merasa sulit beker,a# artinya mutu hidupnya lebih rendah. Anemia ,uga meningkatkan risiko kelan,utan penyakit dan kematian. Seseorang yang mengalami anemia akan tampak lesu# mudah lelah# kurang darah# cepat mengantuk# nafas pendek (manifestasi berkurangnya pengiriman 1!)# peradangan pada lidah# mual# hilangnya nafsu makan# sakit kepala# pingsan# dan agak kekuningan. Menurut Baldy (!''2)# salah satu dari tanda yang paling sering dikaitkan dengan anemia adalah pucat. -eadaan ini umumnya diakibatkan dari berkuranganya volume darah# berkurangnya hemoglobin# dan vasokonstriksi untuk memaksimalkan pengiriman 1! ke organ-organ vital. 0arna kulit bukan merupakan indeks yang dapat dipercaya untuk pucat karena dipengaruhi pigmentasi kulit# suhu# dan kedalaman serta distribusi bantalan kapiler. Bantalan kuku# telapak tangan# dan membran mukosa mulut serta kon,ungtiva merupakan indikator yang lebih baik untuk menilai pucat. 3ika lipatan tangan tidak lagi ber$arna merah muda# hemoglobin biasanya kurang dari 4 gram.

1.* +,-,% $ASALA- ./,0(

1.1 +&$&2IKSAA% +&%3%4A%G Pemeriksaan yang dapat dilakukan antara lain : /emeriksaan Darah tepi ( a. Anemia makrositer dimana sel-sel eritrosit membesar. b. Anisositosis (ukuran eritrosit abnormal bervariasi). c. /oikilositosis (bentuk eritrosit yang tidak beraturan). d. 5ekopenia# netropenia hipersegmentasi. e. 6rombositopenia. f. Ditemukannya normoblas di dalam darah tepi. /emeriksaan Sumsum tulang ( a. 7ritropoesis( sel besar-besar# pertumbuhan sitoplasma lebih cepat dari pada inti# banyak ditemukan sel primitif (promegaloblas dan megaloblas basofil). b. 5ekopoesis( sel besar-besar# banyak ditemukan granulosit atifikal# giant netrofil batang# ter,adi disosiasi inti dan sitoplasma (misalnya mielosit granula ,arang)# hipersegmentasi sel netrofil. (. 6rombopoesis( megakariosit biasanya menurun# atifikal# agranulasi# ter,adi hipersegmentasi nukleus. =ntuk kekurangan vitamin B12 : Anamnesa makanan 6es absorbsi vitamin B12 dengan dan tanpa faktor intrinsik Penentuan faktor intrinsik dan antibodi terhadap sel di lambung 3ndoskopi" foto saluran makanan bagian atas" follo! through Analisis 5airan lambung kekurangan asam folat : Anamnesa makanan 6es&tes malabsorbsi Biopsi 4e4enum 6anda&tanda penyakit dasar penyebab 1.6 +&%A'ALAKSA%AA% 6erapi pengobatan yang biasa digunakan adalah seba gai berikut : 1. 6erapi suportif : 6ransfusi bila ada hipoksia dan suspensi trombosit bila trombositopenia mengan(am 4i!a. 2. 6erapi untuk defisiensi vitamin B12 6erapi yang biasa digunakan untuk mengatasi terapi defisiensi vitamin B12 adalah sebagai berikut:

a. Diberikan vitamin B12 1>>&1>>> =g intramuskular sehari selama dua minggu" selan4utnya 1>>&1>>> =g , setia bulan. Bila ada kelainan neurologist" terlebih dahulu diberikan setiap dua minggu selama enam bulan" baru kemudian diberikan sebulan sekali. Bila penderita sensitif terhadap pemberian suntikan dapat diberikan seara oral 1>>> =g sekali sehari" asal tidak terdapat gangguan absopsi. 8egetarian dapat dicegah atau ditangani dengan penambahan vitamin per oral atau melalui susu kedelai yang diperkaya. b. 6ransfusi darah sebaiknya dihindari" ke(uali bila ada dugaan kegagalan faal 4antung" hipotensi postural" ren4atan atau infeksi berat. Bila diperlukan transfusi darah sebaiknya diberi eritrosit yang di endapkan 'P?$*. /. 6erapi untuk defisiensi asam 7olat Diberikan asam folat 1&7 mg#hari per oral selama empat bulan" asal tidak terdapat gangguan absopsi. Diet makanan yang kaya akan asam folat

!A! " K,%S&+ 8ASA2 AS3-A% K&+&2A/A'A% ".1 +&%GKA4IA% a. Mengka,i identitas klien yang meliputi ( nama# umur# agama# suku bangsa# pendidikan# peker,aan# status perka$inan# perka$inan ke-# lamanya perka$inan dan alamat. b. -eluhan 9tama ( /using# kelelahan dan sesak nafas. c. :i$ayat -esehatan( :-D ( :i$ayat -esehatan Dahulu) -emungkinan klien kurang mengkonsumsi makanan yang mengandung asam folat# ;e dan vitamin B !. :-- (:i$ayat -esehatan -eluarga). :-S (:i$ayat -esehatan Sekarang)( a. -lien terlihat keletihan dan lemah. b. Muka klien pucat. c. Mengeluh nyeri mulut dan lidah. d. -ebutuhan dasar Manusia ( . Aktivitas " <stirahat &e,ala (

-eletihan# kelemahan otot# malaise umum. -ehilangan produktifitas# penurunan semangat untuk beker,a. 6oleransi terhadap latihan rendah. -ebutuhan untuk tidur dan istirahat lebih banyak. 6anda ( 6akikardia# takipnea# dipsnea pada saat beraktivitas atau istirahat. 5etargi# menarik diri# apatis# lesu dan kurang tertarik pada sekitarnya. Ataksia# tubuh tidak tegak# kelemahan otot dan penurunan kekuatan. Bahu menurun# postur lunglai# ber,alan lambat dan tanda-tanda lain yang menun,ukkan keletih. !. Sirkulasi &e,ala ( :i$ayat kehilangan darah kronis# misalnya( perdarahan &< kronis# menstruasi berat# angina pektoris# dan ri$ayat endokarditis infektif kronis. 6anda ( palpitasi# takikardi# tekanan nadi lebar# disritmia# bunyi ,antung murmur sistolik# pucat pada kulit dan membran mukosa (kon,ungtiva# mulut# faring# bibir dan dasar kuku)# dispnea dan orthopnea.

gritas 7go

&e,ala ( -eyakinan agama"budaya mempengaruhi pilihan pengobatan misalnya penolakan transfusi darah. 6anda ( Depresi =. 7liminasi &e,ala ( Sindrom malabsorpsi# gagal gin,al# hematemesisi# feses dengan darah segar# melena# diare# konstipasi# penurunan haluaran urine. 6anda ( distensi abdomen. kanan " cairan &e,ala ( /enurunan masukan diet# nyeri mulut atau lidah# kesulitan menelan (ulkus pada faring)# anoreksi# mual# muntah# dispepsia# adanya penurunan berat badan. 6anda ( Membrane mukusa kering# pucat# turgor kulit buruk# kering# tidak elastis# stomatitis# glositis dan inflamasi pada bibir. rosensori &e,ala ( Sakit kepala# berdenyut# pusing# vertigo# tinnitus# ketidakmampuan berkonsentrasi# insomnia# penurunan penglihatan dan bayangan pada mata# kelemahan# keseimbangan buruk. 6anda ( /eka rangsang# gelisah# depresi# apatis# tidak mampu berespon lambat dan dangkal# gangguan koordinasi# epistaksis# hemoragis retina. napasan &e,ala ( %apas pendek pada istirahat dan aktivitas# ri$ayat 6B> dan abses paru 6anda ( 6akipnea# ortopnea dan dispnea.

<ntegumen ( kulit berminyak# pucat sampai kuning# sklera agak ikterik# bibir dan mukosa sangat pucat. e. /emeriksaan Diagnostik . 3umlah darah lengkap ( .ematokrit menurun dan .b menurun = sampai 2 gr" ''ml. !. 3umlah eritrosit menurun# SDM bervariasi# ukuran abnormal (anisositosis)# SDM bentuk abnormal bervariasi (poikilositosis). *. 57D ( peningkatan menun,ukkan adanya reaksi inflamasi# misalnya peningkatan kerusakan SDM. =. Sel darah /utih ( Meningkat (hemolitik)# atau menurun (aplastik). 2. 3umlah trombosit ( Menurun ( Aplastik)# meningkat (DB)# normal atau tinggi (.emolitik). +. 6es Schiling ( penurunan ekskresi vitamin B ! urine (aplastik). ?. ;olat serum dan vitamin B ! ( membantu mendiagnosa anemia sehubungan dengan defisiensi masuknya"absorbsi. 4. Aspirasi sumsum tulang"biopsi ( sel mungkin nampak berubah dalam ,umlah# ukuran# dan bentuk# membentuk membedakan tipe anemia# misalnya ( peningkatan megaloblastik. @. Analisa lambung ( tidak ada asam klorida (.>5) bebeas setelah penyuntikan pengastrin atau histamin. f. -emungkinan -omplikasi -ardiomegali &3 &astritis .alusinasi <nfeksi g. /enatalaksanaan medis 6erapi pemberian vitamin B ! /emberian )at besi 1bat kumur anti,amur# analgesik /emantauan 668. 2.2 DIAGNOSA KEPERAWATAN Diagnosa kepera$atan yang muncul pada Anemia Megaloblastik# antara lain( ) /erubahan perfusi ,aringan b.d penurunan komponen seluler yang diperlukan untuk pengiriman oksigen"nutrisi ke sel. !) <ntoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplai oksigen (pengiriman) dan kebutuhan. *) /erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d kegagalan untuk mencerna atau ketidakmampuan mencerna makanan"absorpsi nutrisi yang diperlukan untuk pembentukan sel darah merah.

=) :esiko tinggi terhadap kerusakan integritas kulit berhubungan dengan perubahan sirkulasi. 2) :isiko tinggi terhadap infeksi b.d tidak adekuatnya pertahanan sekunder (penurunan hemoglobin leukopenia# atau penurunan granulosit (respons inflamasi tertekan). +) -onstipasi atau diare berhubungan dengan penurunan masukan diet# perubahan proses pencernaan# efek samping terapi obat. ?) -urang pengetahuan sehubungan dengan kurang terpa,an"mengingat# salah interpretasi informasi# tidak mengenal sumber informasi.

1.

-riteria .asil

. !. *. =. 2. a. b.

2.3 RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN DAN RASIONAL Peruba a! "er#u$% &ar%!'a! b.( "e!uru!a! )*+"*!e! $e,u,er -a!' (%"er,u)a! u!.u) "e!'%r%+a! *)$%'e!/!u.r%$% )e $e,. 6u,uan ( /eningkatan perfusi ,aringan yang adekuat. ( -lien menun,ukkan perfusi adekuat# misalnya tanda vital stabil# membran mukosa ber$arna merah muda#haluaran urin adekuat. <ntervensi dan :asional ( A$asi tanda-tanda vital ka,i pengisian kapiler# $arna kulit"membrane mukosa# dasar kuku dan >:6. :asional ( Memberikan informasi tentang dera,at"keadekuatan perfusi ,aringan dan membantu menetukan kebutuhan intervensi. 6inggikan kepala tempat tidur sesuai toleransi. :asional ( Meningkatkan ekspansi paru dan memaksimalkan oksigenasi untuk kebutuhan seluler. >atatan ( kontraindikasi bila ada hipotensi. A$asi upaya pernapasan dan auskultasi bunyi napas. :asional ( dispnea# gemericik menunun,ukkan gangguan ,antung karena regangan ,antung lama"peningkatan kompensasi curah ,antung. Selidiki keluhan nyeri dada"palpitasi. :asional ( <skemia seluler mempengaruhi ,aringan miokardial" potensial risiko infark. -olaborasi penga$asan hasil pemeriksaan laboraturium. Berikan sel darah merah lengkap"packed produk darah sesuai indikasi. :asional ( Meningkatkan ,umlah sel pemba$a oksigen# memperbaiki defisiensi untuk menurunkan resiko perdarahan. Berikan oksigen tambahan sesuai indikasi.

:asional ( Memaksimalkan transport oksigen ke ,aringan.

2. I!.*,era!$% a).%0%.a$ b.( )e.%(a)$e%+ba!'a! a!.ara $u",a% *)$%'e! 1"e!'%r%+a!2 (a! )ebu.u a!. 6u,uan ( Dapat mempertahankan "meningkatkan ambulasi"aktivitas. -riteria .asil ( a. Melaporkan peningkatan aktivitas (toleransi termasuk aktivitas sehari-hari). b. Menun,ukkan penurunan tanda intolerasi fisiologis# misalnya nadi# pernapasan# dan tekanan darah masih dalam rentang normal. <ntervensi dan :asional ( . -a,i kemampuan AD5 pasien. :asional ( Mempengaruhi pilihan intervensi"bantuan. !. -a,i kehilangan atau gangguan keseimbangan# gaya ,alan dan kelemahan otot. :asional ( Menun,ukkan perubahan neurologi karena defisiensi vitamin B ! mempengaruhi keamanan pasien"risiko cedera. *. 1bservasi tanda-tanda vital sebelum dan sesudah aktivitas. :asional ( Manifestasi kardiopulmonal dari upaya ,antung dan paru untuk memba$a ,umlah oksigen adekuat ke ,aringan. =. Berikan lingkungan tenang# batasi pengun,ung# dan kurangi suara bising# pertahankan tirah baring bila di indikasikan. :asional ( Meningkatkan istirahat untuk menurunkan kebutuhan oksigen tubuh dan menurunkan regangan ,antung dan paru 2. 9bah posisi pasien dengan perlahan dan pantau terhadap pusing. :asional ( hipotensi postural atau hipoksia serebral dapat menyebabkan pusing# dan peningkatan resiko cidera. +. Berikan bantuan dalam aktivitas "ambulansi bila perlu. :asional ( membantu mobilisasi kepada klien.

3. Peruba a! !u.r%$% )ura!' (ar% )ebu.u a! .ubu b.( )e'a'a,a! u!.u) +e!3er!a a.au )e.%(a)+a+"ua! +e!3er!a +a)a!a! /ab$*r"$% !u.r%$% -a!' (%"er,u)a! u!.u) "e+be!.u)a! $e, (ara +era . 6u,uan ( -ebutuhan nutrisi klien dapat terpenuhi secara adekuat. -riteria hasil ( Menunu,ukkan peningkatan "mempertahankan berat badan dengan nilai laboratorium normal.

6idak mengalami tanda mal nutrisi. Menunun,ukkan perilaku# perubahan pola hidup untuk meningkatkan dan atau mempertahankan berat badan yang sesuai. <ntervensi dan :asional ( . ka,i ri$ayat nutrisi termasuk makanan yang di sukai. :asional ( Mengidentifikasi defisiensi# menduga kemungkinan intervensi. !. 1bserpasi dan catat masukan makanan pasien. :asional ( Menga$asi masukan kalori atau kualitas kekurangan konsumsi makanan. *. Berikan makanan sedikit dan prekuensi sering :asional ( Makanan sedikit dapat menurunkan kelemahan dan meningkatkan pemasukan dan mencegah distensi. =. 1bservasi dan catat ke,adian mual atau muntah# flatus dan ge,ala lain yang berhubungan. :asional ( &e,ala &< dapat menun,ukan efek anemia (hipoksia) pada organ. 2. Berikan dan Bantu hygiene mulut yang baik sebelum dan sesudah makan#gunakan sikat gigi halus untuk penyikatan yang lembut. Berikan pencuci mulut yang di encerkan bila mukosa oral luka. :asional ( meningkatkan nafsu makan dan pemasukan oral# menurunkan pertumbuhan bakteri# meminimalkan kemungkinan infeksi. 6eknik pera$atan mulut khusus mungkin di perlukan bila ,ringan rapuh# luka# pendarahan dan nyeri berat. +. Berikan diet halus# ,umlah serat# hindari makanan panas# pedas atau terlalu asam sesuai indikasi. :asional ( bila ada lesi oral# nyeri dapat membatasi tipe makanan yang dapat di toleransi pasien. ?. -olaborasi dengan ahli gi)i. :asional ( Membantu dalam membuat rencana diet untuk memenuhi kebutuhan individu. 4. /antau pemerikasaan laboratorium misalnya .b " .t# albumin# protein# besi serum# B !# asam folat# elektrolit serum. :asional ( meningkatkan efektivitas program pengobatan termasuk sumber diet nutrisi yang dibutuhkan. @. Berika obat sesuai indikasi misalnya vitamin dan suplemen mineral (vitamin B !# asam folat(flovite)# asam askorbat(vit >)# besi deAtran (<M"<8))# tambahan besi oral# .>5# anti ,amur. :asional ( kebutuhan penggantian tergantung pada tipe anemia atau adanya masukan oral yang buruk dan defisiensi yang di identifikasi. Diberikan sampai defisit diperkrakan teratasi dan di simpan untuk yang tak dapat di absorpsi atau terapi besi oral# atau bila kehilang darah terlalu cepat untuk penggantian oral secara efektif. mempunyai sifat absorpsi vitamin B ! selama minggu pertama terapi.

4. Re$%)* .%!''% .er a(a" )eru$a)a! %!.e'r%.a$ )u,%. b/( "eruba a! $%r)u,a$%. 6u,uan ( 6idak adanya kerusakan pada ,aringan tubuh dan sirkulasi peredaran darah kembali normal. -riteria .asil ( . Mempertahankan integritas kulit. !. Mengidentifikasikan faktor resiko atau perilaku individu untuk mencegah cidera dermal <ntervensi ( . -a,i integritas kulit dan catat perubahan pada turgor# gangguan $arna. :asional ( kondisi kulit dipengaruhi oleh sirkulasi# nutrisi# dan imobilisasi. 3aringan dapat men,adi rapuh dan cenderung men,adi infeksi dan rusak. !. 9bah posisi secara periodik dan pi,at permukaan tulang bila pasien tidak bergerak atau ditempat tidur. :asional ( Meningkatkan sirkulasi ke semua area kulit dan membatasi iskemik ,aringan atau mempengaruhi hipoksia seluler. *. 9payakan permukaan kulit yang kering dan bersih. :asional ( Area lembab# terkontaminasi memberikan media yang sangat baik untuk pertumbuhan organisme patogenik. =. Bantu untuk latihan gerak aktif pasif. :asional ( Meningkatkan sirkulasi ,aringan dan mencegah statis. 2. .indari tekanan yang lama. :asional ( Mencegah perluasan luka. 5. R%$%)* .%!''% .er a(a" %!#e)$% b.( .%(a) a(e)ua.!-a "er.a a!a! $e)u!(er 1"e!uru!a! e+*',*b%! ,eu)*"e!%a5 a.au "e!uru!a! 'ra!u,*$%. 1re$"*!$ %!#,a+a$% .er.e)a!2. 6u,uan ( <nfeksi tidak dapat ter,adi. -riteria .asil ( a. Mengidentifikasi perilaku untuk mencegah"menurunkan risiko infeksi. b. Meningkatkan penyembuhan luka# bebas drainase purulen atau eritema# dan demam. <ntervensi dan :asional ( . 6ingkatkan cuci tangan yang baik# oleh pemberi pera$atan dan pasien. :asional ( mencegah kontaminasi silang"kolonisasi bacterial. >atatan ( pasien dengan anemia berat"aplastik dapat berisiko akibat flora normal kulit. !. /ertahankan teknik aseptic ketat pada prosedur"pera$atan luka. :asional ( menurunkan risiko kolonisasi"infeksi bakteri. *. Berikan pera$atan kulit# perianal dan oral dengan cermat. :asional ( menurunkan risiko kerusakan kulit",aringan dan infeksi.

=. Motivasi perubahan posisi"ambulasi yang sering# latihan batuk dan napas dalam. :asional ( meningkatkan ventilasi semua segmen paru dan membantu memobilisasi sekresi untuk mencegah pneumonia. 2. /antau suhu tubuh. >atat adanya menggigil dan takikardia dengan atau tanpa demam. :asional ( adanya proses inflamasi"infeksi membutuhkan evaluasi"pengobatan. +. Amati eritema"cairan luka. :asional ( indikator infeksi lokal. >atatan ( pembentukan pus mungkin tidak ada bila granulosit tertekan. ?. -olaborasi dengan tim medis. Berikan antiseptic topikal# antibiotik sistemik. :asional ( mungkin digunakan secara propilaktik untuk menurunkan kolonisasi atau untuk pengobatan proses infeksi local. 6. K*!$.%"a$% a.au (%are ber ubu!'a! (e!'a! "e!uru!a! +a$u)a! (%e.5 "eruba a! "r*$e$ "e!3er!aa!5 e#e) $a+"%!' .era"% *ba.. 6u,uan ( Membuat"kembali pola normal dari fungsi usus. -riteria .asil ( Menun,ukkan perubahan perilaku"pola hidup# yang diperlukan sebagai penyebab# factor pemberat. <ntervensi dan :asional ( . 1bservasi $arna feses# konsistensi# frekuensi dan ,umlah. :asional ( Membantu mengidentifikasi penyebab "factor pemberat dan intervensi yang tepat. !. Auskultasi bunyi usus. :asional ( bunyi usus secara umum meningkat pada diare dan menurun pada konstipasi. *. A$asi intake dan output serta haluaran urin (makanan dan cairan). :asional ( dapat mengidentifikasi dehidrasi# kehilangan berlebihan atau alat dalam mengidentifikasi defisiensi diet. =. .indari makanan yang membentuk gas. :asional ( menurunkan distress gastrik dan distensi abdomen. 2. -olaborasi ahli gi)i untuk diet siembang dengan tinggi serat dan bulk serta Berikan obat antidiare# misalnya defenoAilat hidroklorida dengan atropine (5omotil) dan obat mengabsorpsi air# misalnya Metamucil. :asional ( menurunkan motilitas usus bila diare ter,adi dan serat menahan en)im pencernaan dan mengabsorpsi air dalam alirannya sepan,ang traktus intestinal dan dengan demikian menghasilkan bulk# yang beker,a sebagai perangsang untuk defekasi. 7. Kura!' "e!'e.a ua! $e ubu!'a! (e!'a! )ura!' .er"a&a!/+e!'%!'a.5 $a,a %!.er"re.a$% %!#*r+a$%5 .%(a) +e!'e!a, $u+ber %!#*r+a$%.

6u,uan ( /asien mengerti dan memahami tentang penyakit# prosedur diagnostic dan rencana pengobatan. -riteria .asil ( /asien menyatakan pemahamannya proses penyakit dan penatalaksanaan penyakit. Mengidentifikasi factor penyebab. Melakukan tiindakan yang perlu"perubahan pola hidup. <ntervensi dan :asional ( . Berikan informasi tentang anemia spesifik. Diskusikan kenyataan bah$a terapi tergantung pada tipe dan beratnya anemia. :asional ( memberikan dasar pengetahuan sehingga pasien dapat membuat pilihan yang tepat. Menurunkan ansietas dan dapat meningkatkan ker,asama dalam program terapi. !. 6in,au tu,uan dan persiapan untuk pemeriksaan diagnostik. :asional ( ansietas"ketakutan tentang ketidaktahuan meningkatkan stress# selan,utnya meningkatkan beban ,antung. /engetahuan menurunkan ansietas. *. -a,i tingkat pengetahuan klien dan keluarga tentang penyakitnya. :asional ( megetahui seberapa ,auh pengalaman dan pengetahuan klien dan keluarga tentang penyakitnya. =. An,urkan klien dan keluarga untuk memperhatikan diet makanan nya. :asional ( diet dan pola makan yang tepat membantu proses penyembuhan. 2. Mengetahui seberapa ,auh pemahaman klien dan keluarga serta menilai keberhasilan dari tindakan yang dilakukan. :asional ( Minta klien dan keluarga mengulangi kembali tentang materi yang telah diberikan.

2.4 E8ALUASI
. S( -lien mengatakan kondisi membaik# pasien mengatakan tidak sesak nafas dan tidak pusing. 1( 6D ( !'"4' mm.g)# membran mukosa ber$arna merah muda# haluaran urin adekuat (kurang lebih 2'' ml"!= ,am). :: (!'A"menit)# nadi 4'A"menit#suhu *+B>. 6urgor kulit dan >:6 kembali ! detik dan membaik serta kon,ungtiva merah muda. .b dalam keadaan normal. A( <ntervensi berhasil semua /( .entikan intervensi. !. S( /asien melaporkan peningkatan aktivitas (toleransi termasuk aktivitas sehari-hari)# pasien dapat melakukan aktivitas sendiri tanpa bantuan dari keluarga maupun pera$at# dan pasien tidak mengalami kesulitan dalam bergerak.

1( -ekuatan otot kaki ka"ki (2"2)# tangan ka"ki (2"2)# &>S ( 2 (7(=#8(2#M(+)# pasien dapat melakukan aktivitas seperti biasa# dapat duduk dan bangun sendiri. 6anda-tanda vital dalam rentang normal (6d ( !'"4'# S( *? ># ::( ! A"mnt. A( Masalah teratasi /( .entikan intervensi *. S( /asien mengatakan pola makan sudah baik dengan habis setiap porsi# mual dan muntah tidak ter,adi. 1( Makan *A"hari# BB 2' kg# 6B +'mm# tidak terdapat tanda-tanda kurang nutrisi separti( /enurunan BB# pola makan pasien dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi terpenuhi dengan baik. /asien terlihat bugar badannya dan tidak lemah. A( Masalh teratasi /( .entikan <ntervensi =. S( 1( /eredaran darah normal#pasien dapt mencegah (mengatasi) perdarahan# pasien dapat mempertahankan integritas kulitnya dengan meningkatkan kecukupan gi)i# turgor kulit dan >:6 kembali normal# keadaan kulit kering. A( Masalah teratasi /( .entikan <ntervensi 2. S( pasien mengatakan luka yang ada sudah tidak terasa sakit# panas maupun nyeri# luka sudah mengering dan sudah membentuk ,aringan yang baru. 1( /asien dapat mencegah"menurunkan risiko infeksi# penyembuhan luka meningkat# produksi drainase purulen atau eritema menurun# dan demam pasien turun hingga taraf normal(*+B>)# integritas kulit sudah membaik. A( Masalah teratasi /( .entikan intervensi +. S( /asien mengatakan pola eliminasi sudah normal (seperti pola BAB sebelum sakit)# BAB -! A" hari. 1( BAB -!A"hari# $arna kuning# konsistensi berbentuk lunak tidak keras# ,umlah tidak lebih dari !''ml. A( Masalah teratasi(pasien pulang). /( .entikan intervensi ?. S( /asien mengatakan paham tentang proses penyakit yang di derita. 1( /asien dapat mengatasi tentang masalahnya# pasien paham tentang penyakitnya# pasien mendapatkan informasi tentang penyakitnya dan dapat menerapkan informasi yang di dapatnya pada saat pasien sakit. A( Masalah teratasi /( .entikan intervansi

BAB 3 PENUTUP 3.1 KESIMPULAN Anemia Megaloblastik adalah sekelompok anemia yang khas ditandai oleh adanya eritoblas yang besar dalam sumsum tulang sebagai akibat dari maturasi inti sel-sel tersebut adalah megaloblas. Sel megaloblas adalah sel precursor eritrosit dengan bentuk sel yang besar dimana maturasi sitoplasma normal tetapi inti besar dengan susunan kromosom yang longgar./enyebab anemia megaloblastik adalah defisiensi vitamin B ! dan defisiensi asam folat. Menurut penyebabnya anamia megaloblastik di bagi men,adi tiga yaitu anemia megaloblastik karena defisiensi vitamin B !# anamia megaloblastik karena defisiensi asam folat#dan anemia megaloblastik karena kombinasi defisiensi vitamin B ! dan asam folat. &e,ala klinis yang biasanya muncul pada anemia megaloblastik adalah sebagai berikut ( 6ubuh lemah" tidak bertenaga dan pu(at. Anemia karena eritropoesis yang inefektif. ,kterus ringan akibat peme(ahan hemoglobinmeninggi karena usia eritrosit memendek. +lositis dengan lidah ber!arna merah" halus" seperti daging 'buff tongue*" stomatitis angularis" anoreksia" diare"nyeri dan ge4ala sindrom malabsorbsi ringan. Penurunan 4umlah hematokrit dan 8b. Selain mengurangai pembentukan sel darah merah# kekurangan vitamin B ! yang berat ,uga mempengaruhi /enurunan fungsi intelektual.

&angguan keseimbangan dan ter,adi perubahan sebral# demensia#dll. Pemeriksaan yang dilakukan pada penderita anemia megaloblastik adala pemeriksaan sel darah tepi dan pemeriksaan sumsum tulang. Penatalaksanaan pada penderita anemia megaloblastik adalah terapi suportif" terapi untuk defisiensi vitamin B12" terapi untuk defisiensi asamfolat"terapi untuk penyakit dasar. 3." SA2A% Pada penderita anemia megaloblastik harus dilakukan pemeriksaan sel darah tepi dan sumsum tulang untuk mengetahui kondisi sel darah merah dan 4enis dari anemia megaloblastik itu sendiri. 6erapi untuk penderita anemia megaloblastik di tentukan oleh 4enis anemianya" hal tersebut bertu4uan agar dalam penyembuhan anemia tidak ter4adi kesalahan.(ontohnya pada penderita anamia megaloblastik defisiensi vitamin B12" penatalaksanaanya adalah dengan terapi untuk defisiensi vitamin B12 bukan terapi untuk dafisiensi asam folat sehingga bila pengobatan benar sesuai penyebab dapat memper(epat proses penyembuhan pasien.

DAFTAR PUSTAKA Arief# et.al. !'''. Kapita Selekta Kedokteran Edisi 3 Jilid 1. ;-9< ( Media Aesculapius. Doenges# Marilynn. @@@. Rencana Asuhan Keperawatan 7disi *. 3akarta ( 7&>. /erhimpunan Dokter Spesialis /enyakit Dalam. !'' . Buku Ajar Ilmu Penyakit alam . 3akarta ( Balai /enerbit ;-9<. /rice# Sylvia Anderson. !''2. Pato!isiolo"i. 3akarta ( 7&>. Susan# Martin 6uckler.et.al. @@4. Standar Keperawatan Pasien.3akarta ( 7&>.

Вам также может понравиться

  • Diagnosis & Penatalaksanaan HHD
    Diagnosis & Penatalaksanaan HHD
    Документ8 страниц
    Diagnosis & Penatalaksanaan HHD
    Deni Tri Hananto
    Оценок пока нет
  • Askep Anemia Anak
    Askep Anemia Anak
    Документ17 страниц
    Askep Anemia Anak
    Widya Hapsari
    Оценок пока нет
  • Kejadian Tidak Cedera
    Kejadian Tidak Cedera
    Документ10 страниц
    Kejadian Tidak Cedera
    Sinta Hijriyah
    100% (1)
  • HIPERKALEMIA
    HIPERKALEMIA
    Документ3 страницы
    HIPERKALEMIA
    Terry Stokes
    Оценок пока нет
  • Uap + CHF
    Uap + CHF
    Документ41 страница
    Uap + CHF
    Yogi Dwipa Hendi
    Оценок пока нет
  • Pedoman Wawancara Untuk Pasien DM
    Pedoman Wawancara Untuk Pasien DM
    Документ10 страниц
    Pedoman Wawancara Untuk Pasien DM
    Rachmad Emmen Ayahnya Yasin
    Оценок пока нет
  • Manifestasi Klinis Syok Hipovolemik
    Manifestasi Klinis Syok Hipovolemik
    Документ2 страницы
    Manifestasi Klinis Syok Hipovolemik
    Shelly Silvia Bintang
    100% (1)
  • Penatalaksanaan Diare Menurut Who Tahun 2005
    Penatalaksanaan Diare Menurut Who Tahun 2005
    Документ36 страниц
    Penatalaksanaan Diare Menurut Who Tahun 2005
    novrinov
    Оценок пока нет
  • Tugas Kasus PGB
    Tugas Kasus PGB
    Документ11 страниц
    Tugas Kasus PGB
    Noviyanti Puspita Putri
    Оценок пока нет
  • Satuan Acara Penyuluhan
    Satuan Acara Penyuluhan
    Документ7 страниц
    Satuan Acara Penyuluhan
    Nofridawati
    Оценок пока нет
  • DM Dan Dyspepsia-1
    DM Dan Dyspepsia-1
    Документ8 страниц
    DM Dan Dyspepsia-1
    Puti Bendhika Erman
    100% (1)
  • LP Gangguan Kebutuhan Nutrisi Ulkus Peptikum
    LP Gangguan Kebutuhan Nutrisi Ulkus Peptikum
    Документ15 страниц
    LP Gangguan Kebutuhan Nutrisi Ulkus Peptikum
    Dwinur Azizah1
    Оценок пока нет
  • Laporan Pendahuluan Hipokalemia
    Laporan Pendahuluan Hipokalemia
    Документ8 страниц
    Laporan Pendahuluan Hipokalemia
    riskayanti
    100% (2)
  • MAKALAH KEPERAWATAN KRITIS CHF Revisi
    MAKALAH KEPERAWATAN KRITIS CHF Revisi
    Документ38 страниц
    MAKALAH KEPERAWATAN KRITIS CHF Revisi
    Siska Ayu
    Оценок пока нет
  • SAP Hipertensi
    SAP Hipertensi
    Документ11 страниц
    SAP Hipertensi
    Miftahul Rahmi
    Оценок пока нет
  • Makalah Nephrotic Syndrome
    Makalah Nephrotic Syndrome
    Документ20 страниц
    Makalah Nephrotic Syndrome
    aldrian
    Оценок пока нет
  • Askep Colitis Fiks
    Askep Colitis Fiks
    Документ21 страница
    Askep Colitis Fiks
    Nur itikavia
    Оценок пока нет
  • Makalah Gizi Gagal Ginjal
    Makalah Gizi Gagal Ginjal
    Документ25 страниц
    Makalah Gizi Gagal Ginjal
    Selvi Husna
    Оценок пока нет
  • Komplikasi Akibat Penyakit Kanker Secara Umum Disebabkan Oleh 4 Faktor
    Komplikasi Akibat Penyakit Kanker Secara Umum Disebabkan Oleh 4 Faktor
    Документ6 страниц
    Komplikasi Akibat Penyakit Kanker Secara Umum Disebabkan Oleh 4 Faktor
    YunittaMuassasSari
    Оценок пока нет
  • SONDE
    SONDE
    Документ47 страниц
    SONDE
    Citra Trismatanti
    Оценок пока нет
  • LAPORAN KASUS Nutrisi Revisi
    LAPORAN KASUS Nutrisi Revisi
    Документ37 страниц
    LAPORAN KASUS Nutrisi Revisi
    Dwi
    Оценок пока нет
  • Patient Safety Pada Keperawatan Anak
    Patient Safety Pada Keperawatan Anak
    Документ13 страниц
    Patient Safety Pada Keperawatan Anak
    Novita Sri Rahayu
    100% (1)
  • Askep Gagal Ginjal
    Askep Gagal Ginjal
    Документ20 страниц
    Askep Gagal Ginjal
    Rahmi Kumala
    Оценок пока нет
  • Profil Puskesmas Leles
    Profil Puskesmas Leles
    Документ11 страниц
    Profil Puskesmas Leles
    Gugun Gunawan
    100% (1)
  • Proposal Kti KMB
    Proposal Kti KMB
    Документ5 страниц
    Proposal Kti KMB
    IPutuCandraWinata
    Оценок пока нет
  • Leaflet Diare
    Leaflet Diare
    Документ3 страницы
    Leaflet Diare
    setanpikulan
    Оценок пока нет
  • Analisa Data Ibu Hamil
    Analisa Data Ibu Hamil
    Документ2 страницы
    Analisa Data Ibu Hamil
    Sabrina Amalia
    Оценок пока нет
  • LP Gizi Buruk
    LP Gizi Buruk
    Документ9 страниц
    LP Gizi Buruk
    Jemz Albert
    Оценок пока нет
  • MONACO Tentir
    MONACO Tentir
    Документ4 страницы
    MONACO Tentir
    AsjatGapur
    Оценок пока нет
  • LP Anemia
    LP Anemia
    Документ10 страниц
    LP Anemia
    hamsyah23
    100% (1)
  • Etiologi Anemia
    Etiologi Anemia
    Документ4 страницы
    Etiologi Anemia
    Julian M. Yasin
    Оценок пока нет
  • KTI Thalasemia Nida
    KTI Thalasemia Nida
    Документ15 страниц
    KTI Thalasemia Nida
    Nida
    Оценок пока нет
  • LP Pneumonia Berat
    LP Pneumonia Berat
    Документ18 страниц
    LP Pneumonia Berat
    Levhy Cwoq Nyebeliin
    Оценок пока нет
  • Jurnal 9
    Jurnal 9
    Документ12 страниц
    Jurnal 9
    reylias wanda
    Оценок пока нет
  • Pertumbuhan Dan Perkembangan, Keterlambatan
    Pertumbuhan Dan Perkembangan, Keterlambatan
    Документ3 страницы
    Pertumbuhan Dan Perkembangan, Keterlambatan
    EKA
    Оценок пока нет
  • INFUS
    INFUS
    Документ6 страниц
    INFUS
    Elka Rini
    100% (1)
  • Askep Asmatikus
    Askep Asmatikus
    Документ18 страниц
    Askep Asmatikus
    Nonkq Frederic
    Оценок пока нет
  • Gizi Dan Infeksi
    Gizi Dan Infeksi
    Документ16 страниц
    Gizi Dan Infeksi
    Nurul Wandasari S
    Оценок пока нет
  • LEMBAR KUESIONER Tenaga Kesehatan DM
    LEMBAR KUESIONER Tenaga Kesehatan DM
    Документ3 страницы
    LEMBAR KUESIONER Tenaga Kesehatan DM
    mrizkidm2301
    Оценок пока нет
  • Edukasi Diet
    Edukasi Diet
    Документ1 страница
    Edukasi Diet
    triajunia72
    Оценок пока нет
  • Trombositopenia Askep
    Trombositopenia Askep
    Документ9 страниц
    Trombositopenia Askep
    NanaJae
    Оценок пока нет
  • Gambaran Rs
    Gambaran Rs
    Документ3 страницы
    Gambaran Rs
    ridho
    Оценок пока нет
  • Bab Ii DDST
    Bab Ii DDST
    Документ23 страницы
    Bab Ii DDST
    anekefadila
    Оценок пока нет
  • Kasus Kelompok Ny.B
    Kasus Kelompok Ny.B
    Документ104 страницы
    Kasus Kelompok Ny.B
    YULLIANTI 43
    Оценок пока нет
  • 48 Pembuatan Larutan Gula Garam
    48 Pembuatan Larutan Gula Garam
    Документ4 страницы
    48 Pembuatan Larutan Gula Garam
    Dede'Kadar Wilasmana Giwang Kencana
    Оценок пока нет
  • Patofisiologi Hematologi 2017
    Patofisiologi Hematologi 2017
    Документ44 страницы
    Patofisiologi Hematologi 2017
    nawrah afri
    Оценок пока нет
  • Kode ICD 10 B20-B24
    Kode ICD 10 B20-B24
    Документ15 страниц
    Kode ICD 10 B20-B24
    Ayuci Herdaningsih
    Оценок пока нет
  • Askep SNL
    Askep SNL
    Документ14 страниц
    Askep SNL
    Auliya Faylina
    100% (1)
  • Nursing Care Plan (NCP) N o Diagnosa Keperawatan NOC NIC Rasional
    Nursing Care Plan (NCP) N o Diagnosa Keperawatan NOC NIC Rasional
    Документ8 страниц
    Nursing Care Plan (NCP) N o Diagnosa Keperawatan NOC NIC Rasional
    Inda Dewi Widyawati
    Оценок пока нет
  • Makalah DM
    Makalah DM
    Документ20 страниц
    Makalah DM
    udin
    Оценок пока нет
  • Intervensi Keperawatan Pasien Kritis
    Intervensi Keperawatan Pasien Kritis
    Документ15 страниц
    Intervensi Keperawatan Pasien Kritis
    Epull Empung
    Оценок пока нет
  • Skenario Gagal Ginjal
    Skenario Gagal Ginjal
    Документ24 страницы
    Skenario Gagal Ginjal
    Dian Wahyu Laily
    100% (1)
  • Laporan Pendahuluan DM
    Laporan Pendahuluan DM
    Документ18 страниц
    Laporan Pendahuluan DM
    wulan winahyusiwi
    Оценок пока нет
  • Leaflet Penyakit Pada Lansia
    Leaflet Penyakit Pada Lansia
    Документ3 страницы
    Leaflet Penyakit Pada Lansia
    Andes Manurung
    100% (1)
  • Skenario 2 Field Practice
    Skenario 2 Field Practice
    Документ30 страниц
    Skenario 2 Field Practice
    bella citraz
    Оценок пока нет
  • Anemia Makrositik
    Anemia Makrositik
    Документ7 страниц
    Anemia Makrositik
    Paramita Affandi
    Оценок пока нет
  • Pleno Blok 2.2 Minggu 1
    Pleno Blok 2.2 Minggu 1
    Документ83 страницы
    Pleno Blok 2.2 Minggu 1
    Hea Vy
    Оценок пока нет
  • Makalah Hema KLMPK 4
    Makalah Hema KLMPK 4
    Документ32 страницы
    Makalah Hema KLMPK 4
    Lolaarlita
    Оценок пока нет
  • Anemia Megaloblastik
    Anemia Megaloblastik
    Документ22 страницы
    Anemia Megaloblastik
    Miranda sekar arum
    Оценок пока нет
  • Anemia Megaloblastik Kel 12
    Anemia Megaloblastik Kel 12
    Документ22 страницы
    Anemia Megaloblastik Kel 12
    Naomi FawWaz Rustandi
    Оценок пока нет
  • Skenario Kasus Tetanus
    Skenario Kasus Tetanus
    Документ1 страница
    Skenario Kasus Tetanus
    Novita Surya
    Оценок пока нет
  • Kuesioner Hads
    Kuesioner Hads
    Документ4 страницы
    Kuesioner Hads
    adrian
    Оценок пока нет
  • Proposal Uas Tk. 3
    Proposal Uas Tk. 3
    Документ16 страниц
    Proposal Uas Tk. 3
    Novita Surya
    Оценок пока нет
  • Leaflet Garam Beryodium
    Leaflet Garam Beryodium
    Документ2 страницы
    Leaflet Garam Beryodium
    Novita Surya
    Оценок пока нет
  • Leaflet Garam Beryodium
    Leaflet Garam Beryodium
    Документ2 страницы
    Leaflet Garam Beryodium
    Novita Surya
    Оценок пока нет
  • Proposal Ronde
    Proposal Ronde
    Документ14 страниц
    Proposal Ronde
    Anang Satrianto
    Оценок пока нет