Вы находитесь на странице: 1из 34

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Etika sebagai refleksi manusia tentang apa yang dilakukannya dan dikerjakannya mempunyai suatu tradisi yang panjang. Kata-kata etika, etis, dan moral ini tidak hanya terdengar di bangku perkuliahan saja namun di luar kalangan. Intelektual pun sering disinggung tentang hal-hal seperti itu, jadi kata-kata seperti inilah yang mewarnai kehidupan kita sehari-hari. Etika yang berasal dari bahasa Yunani yaitu Ethos memiliki banyak arti yaitu kebiasaan, adat, akhlak, sikap dan ara berfikir sehingga dapat diartikan ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan. !alam makalah ini akan dibahas mengenai sisi etis menghindari konsepsi dan aborsi. "ada #aman globalisasi ini telah membuat nilainilai moral yang ada dalam masyarakat menjadi semakin berkurang pergaulan menjadi semakin bebas sehingga melanggar batas-batas nilai moral dan agama. $ubungan seks yang seharusnya hanya hamya boleh dilakukan dalam ikatan perkawinan sudah dianggap wajar dalam status di luar pernikahan sehingga mereka sering terjerumus dalam perbuatan menyesatkan yang berakhir dengan tindakan yang seharusnya tidak dikenal dalam negara kita ini karena

sikapnya yang tidak berprikemanusiaan namun hal ini sudah sering terjadi yaitu %borsi. &ukup atau tidaknya pengetahuan tentang aborsi yang dimiliki seseorang tidak terlepas dari pengaruh lingkungan sosial, karena kondisi lingkungan sosial yang berkembang sangat pesat mengakibatkan terjadinya perubahan pola hidup masyarakat yaitu berkembang luasnya pergaulan namun tidak disertai dengan pengetahuan. !engan begitu, banyak remaja bahkan orang dewasa pun yang enderung untuk memilih melakukan aborsi. %borsi yang telah banyak dibahas dalam beberapa pertemuan lebih dari tiga dekade terakhir ini telah di antumkan dalam '' (o. )* tahun +,,) tentang kesehatan, meskipun penjabarannya belum selesai juga. -eorang perawat harus senantiasa mengingat akan kewajibannya melindungi hidup insani .K/!EKI , pasal +01, begitu juga dengan tenaga kesehatan lainnya dalam upaya menyelamatkan jiwa ibu hamil dan atau janinnya. -elain itu, dalam kehidupan kita telah familiar dengan istilah konsepsi, yaitu dengan menghindari 2 men egah terjadinya kehamilan. Keduanya masalah tersebut akan kami bahas dalam makalah ini. -ejarah etika khususnya mengenai aborsi dan konsepsi ini telah banyak digambarkan, namun banyak gejala yang menunjukkan bahwa saat ini minat untuk beretika yang baik sangatlah kurang, sebab banyak para generasi sekarang yang mengalami berbagai masalah yang baru dan sangat hebat, dan yang banyak di kalangan

remaja maupun dewasa saat ini yaitu aborsi dan konsepsi, sehingga kami akan membahasnya lebih lanjut dalam makalah ini. B. Ruang Lingkup Bahasan %dapun ruang lingkup bahasan dari makalah ini adalah 3 +. "engertian %borsi ). Kode Etik dan %turan $ukum %borsi *. &ara 4enghindari %borsi 5. Konsepsi 6. Kode Etik dan %turan $ukum Keluarga 7eren ana C. Tujuan Penulisan +. 'mum 3 'ntuk mengetahui bagaimana sisi etis menghindari konsepsi dan aborsi ditinjau dari segi kesehatan dan keperawatan. ). Khusus 3 a. 4engetahui definisi dari aborsi. b. 4engetahui jenis-jenis aborsi yang sering terjadi. . 4engetahui pasal-pasal tentang aborsi yang ter antum dalam 'ndang-'ndang.

d. 4engetahui definisi dari konsepsi dan ara- ara menghindari konsepsi. e. 4engetahui kode etik dan aturan hukum keluarga beren ana.

BAB II PEMBAHASAN
-aat ini aborsi masih merupakan masah kontro8ersi di masyarakat Indonesia, namun terlepas dari kontro8ersi tersebut, aborsi diindikasikan merupakan masalah kesehatan masyarakat karena memberikan dampak pada kesakitan ibu. -ebagaimana diketahui penyebab utama kematian ibu hamil dan melahirkan adalah perdarahan, infeksi dan eklampsia. (amun sebenarnya aborsi juga merupakan penyebab kematian ibu, hanya saja mun ul dalam bentuk komplikasi perdarahan dan sepsis. %kan tetapi, kematian ibu yang disebabkan komplikasi aborsi sering tidak mun ul dalam laporan kematian, tetapi dilaporkan sebagai perdarahan dan sepsis, hal itu terjadi karena hingga saat ini aborsi masih merupakan masalah kontro8ersial di masyarakat. A. Pengertian A !rsi %borsi se ara umum adalah berakhirnya suatu kehamilan .oleh akibat-akibat tertentu1 sebelum buah kehamilan tersebut mampu untuk hidup di luar kandungan. -e ara lebih spesifik, Ensiklopedia Indonesia memberikan pengertian aborsi sebagai berikut3

Pengakhiran kehamilan sebelum masa gestasi 28 minggu atau sebelum janin mencapai berat 1.000 gram. !efinisi lain menyatakan,

aborsi adalah pengeluaran hasil konsepsi pada usia kehamilan kurang dari )0 minggu atau berat janin kurang dari 600 gram. %borsi merupakan suatu proses pengakhiran hidup dari janin sebelum diberi kesempatan untuk bertumbuh. !alam dunia keperawatan dikenal * ma am aborsi, yaitu3 +. %borsi spontan2 alamiah berlangsung tanpa tindakan apapun. Kebanyakan disebabkan karena kurang baiknya kualitas sel telur dan sel sperma. ). %borsi buatan2 sengaja2 %bortus "ro8o atus &riminalis adalah pengakhiran kehamilan sebelum usia kandungan )0 minggu atau berat janin kurang dari 600 gram sebagai suatu akibat tindakan yang disengaja dan disadari oleh alon ibu maupun si pelaksana aborsi .dalam hal ini dokter, bidan atau dukun beranak1. *. %borsi terapeutik 2 %bortus "ro8o atus therapeuti um adalah pengguguran kandungan buatan yang dilakukan atas indikasi medik. -ebagai ontoh, alon ibu yang sedang hamil tetapi

mempunyai penyakit darah tinggi menahun atau penyakit jantung yang parah yang dapat membahayakan baik alon ibu maupun janin yang dikandungnya. 9etapi ini semua atas pertimbangan medis yang matang dan tidak tergesa-gesa.

A !rtus %bortus dapat terjadi se ara spontan atau se ara buatan. %bortus spontan dapat merupakan suatu mekanisme alamiah untuk mengeluarkan hasil konsepsi yang abnormal. "ada abortus buatan .terminasi kehamilan1 dapat bersifat ilegal .abortus provocatus criminalis1, atau legal .abortus provocatus therapeuticus1. %bortus buatan ilegal yang lakukan oleh tenaga yang kompeten seperti dukun beranak, tetapi tidak menuntut kemungkinan bidan dan dokter juga melakukannya, biasanya memakai ara- ara seperti memijit-mijit perut bagian bawah, memasukkan benda asing atau sejenis tumbuh-tumbuhan2rumput-rumputan ke dalam leher rahim, pemakaian bahan kimia yang dimasukkan ke dalam jalan lahir dan lain-lain, sehingga sering terjadi infeksi yang berat, bahkan dapat berakibat fatal. %bortus buatan legal dilakukan hanya berdasarkan indikasi medik, dengan persetujuan ibu hamil yang bersangkutan2suami, dilaksanakan oleh tenaga kesehatan yang kompeten di suatu sarana kesehatan tertentu. &ara yang digunakan untuk abortus buatan legal ini dapat berupa tindakan operatif .paling sering dengan kuretase atau aspirasi 8akum1 atau dengan ara

ara medikal, dan

dilaksanakan di rumah-rumah sakit atau klinik-klinik. &ara operatif itu

dilakukan juga oleh dokter-dokter atau tenaga paramedik tertentu pada kasus-kasus abortus buatan ilegal. "elaksanaan aborsi adalah sebagai berikut, kalau kehamilan lebih muda, lebih mudah dilakukuan. 4akin besar janin akan semakin sulit dan resikonya semakin banyak bagi sang ibu, sehingga ara- ara yang dilakukan di klinik-klinik memilik ara aborsi yang

berma am-ma am dan biasanya sesuai dengan besar ke ilnya janin. !i bawah ini adalah aborsi apabila disesuaikan dengan besar ke ilnya janin. +. %bortus untuk kehamilan sampai +) minggu biasanya dilakukan dengan 4:2 Menstrual Regulation yaitu dengan penyedotan .sema am alat penghisap debu yang biasa, tetapi ) kali lebih kuat1. ). "ada janin yang lebih besar .sampai +; minggu1 dengan ilatasi < !uretage. *. -ampai )5 minggu. !i sini bayi sudah besar sekali, sebab itu biasanya harus dibunuh lebih dahulu dengan mera uni dia. 4isalnya dengan airan garam yang pekat seperti saline. !engan jarum khusus, obat itu langsung disuntikkan ke dalam rahim, ke dalam air ketuban, sehingga anaknya kera unan, kulitnya terbakar, lalu mati. ara

5. !i atas )= minggu biasanya dilakukan dengan suntikan prostaglandin sehingga terjadi proses kelahiran buatan dan anak itu dipaksakan untuk keluar dari tempat pemeliharaan dan perlindungannya. 6. >uga dipakai ara operasi -esaria seperti pada kehamilan yang biasa. !engan berbagai alasan seseorang melakukan aborsi, tetapi alasan yang paling utama adalah alasan-alasan non-medis. !i %merika -erikat seorang wanita memilih termininasi kehamilan karena ia tidak ingin melanjutkan kehamilannya dengan alasan bahwa apabila memiliki anak dalam kehidupannya ia dapat menanggung masalah-masalah yang kompleks sehingga kualitas hidup si anak tersebut teran am. %lasan-alasannya, biasanya pertimbangan pragmatis,

sedangkan pembenarannya .justifekasinya1 mengikutsertakan etika, moral dan juga sering sekali alasan rasional. !engan ma am-ma am alasan seseorang wanita memilih terminasi kehamilan atau aborsi, antara lain sebagai berikut. +. Ia mungkin seorang yang menjadi hamil di luar pernikahan. ). "ernikahannya tidak kokoh seperti yang ia harapkan sebelumnya.

*. Ia telah

ukup anak dan tidak mungkin dapat membesarkan

seorang anak lagi. 5. >aninnya ternyata terekspose pada sesuatu substansi yang teratogenik. 6. %yah anak yang dikandungnya bukan suaminya. ;. %yah anak yang dikandungnya bukan pria2suami yang diidamkan untuk perkawinannya. ?. Kehamilannya adalah akibat perkosaan. =. @anita yang hamil memderita penyakit jantung yang berat. ,. Ia memiliki alasan eugenic dan ingin men egah lahirnya bayi dengan a at bawaan. Indikasi-indikasi yang disebut di atas dibagi menjadi 5 .empat1 bagian 3 +. %lasan kesehatan ). %lasan mental *. &a at bawaan si janin 5. %lasan seksual

10

%borsi mungkin sudah menjadi kebutuha karena alasan di atas, namun karena adanya larangan baik hukum maupun atas nama agama maka menimbulkan praktek aborsi yang tidak aman meluas. !i negara-negara yang tidak mengi#inkan aborsi seperti Indonesia, banyak ibu terpaksa men ari pelayanan aborsi tidak aman karena tidak tersedianya pelayanan aborsi aman atau biaya yang ditawarkan terlalu mahal. "ada remaja wanita, kendala terbesar adalah rasa takut dan tidak tahu harus men ari konseling. $al ini yang biasanya menyebabkan penundaan remaja men ari

pertolongan pelayanan yang aman dan sering kali tertangkap di praktek aborsi tidak aman. %borsi yang tidak aman adalah penghentian kehamilan yang tidak terlatih seperti yang telah dijelaskan sebelumnya yaitu aborsi yang bersifat ilegal. 7erdasarkan sumber yang telah didapat, dari 5; juta pelaku aborsi2tahun, )0 jutanya dilakukan dengan tidak aman, =00 wanita diantaranya meninggal karena komlikasi aborsi tidak aman dan sekurangnya +* A kontribusi angka kematian. @$/ memperkirakan ada 5,) juta aborsi dilakukan per tahun, ?60.000-+,6 juta dilakukan di Indonesia, )600 orang di antaranya berakhir dengan kematian, sur8ei kesehatan rumah tangga .-K:91 tahun +,,6, aborsi berkontribusi ++,+ A terhadap angka kematian ibu .%KI1, sedangkan menurut buku fakta yang dikeluarkan oleh '(B"% terbitan tahun )006, diperkirakan sekitar ),* juta tindakan aborsi dilakukan di Indonesia setiap tahun. !ikatakan

11

bahwa kebanyakan dari tindakan aborsi dilakukan se ara tidak aman dan sering kali mengakibatkan kematian ibu sebesar *6-60 A terdapat sebanyak ;00.000 kasus kehamilan yang tidak diinginkan karena kegagalan alat kontrasepsi dan sekitar ?00.000 kasus tidak sedikit masyarakat sering menentang aborsi beranggapan bahwa sering dilakukan oleh perempuan-perempuan yang tidak menikah karena alasan hamil di luar nikah atau alasan-alasan lain yang berhubungan dengan norma, khususnya norma agama. (amun kenyataannya, sebuah studi di 7ali menemukan bahwa ?+A perempuan yang melakukan aborsi juga dilakukan oleh perempuan yang sudah menikah, dengan alasan yang umum adalah karena sudah tidak ingin memiliki anak lagi. B. "!#e Etik #an Aturan Huku$ A !rsi 4enurut Cafal -umpah "erawat dan Kode Etik Keperawatan Indonesia seorang perawat harus menghormati hidup insani sejak pembuatan. Kitab 'ndang-'ndang "idana yang sejak tahun +,+= berlaku di Indonesia tidak membenarkan tindakan pengguguran dengan dalih apa pun. "engguguran kandungan atau abortus dianggap suatu tindakan pidana, yang dapat dikenakan hukuman oleh ahli-ahli dalam berma am-ma am bidang, seperti agama, kedokteran, sosial, hukum, eugenetika, dan sebagainya. Ikatan !okter Indonesia sendiri dalam tahun +,;5 telah mgadakan

12

simposium tentang abortus, yang meninjau masalahnya dari berbagai sudut. %bortus telah dilakukan sepanjang #aman di negara manapun. "ada umumnya setiap negara mempunyai 'ndang-'ndang yang melarang mempro8okasi abortus. 9etapi larangan itu tidak mutlak sifatnya. %bortus pro8o atus dapat dibenarkan sebagai tindakan pengobatan, apabila merupakan satu-satunya jalan untuk menolong jiwa ibu dari bahaya maut "abortus provocatus therapeuticus#. Indikasi medik ini dapat berubah-ubah menurut perkembangan ilmu kedokteran. 7eberapa penyakit seperti hipertensi, tuberkulosis dan sebagainya tidak lagi dijadikan indikasi untuk melakukan abortus. -ebaliknya, adapula pendirian yang membenarkan indikasi sosial, humaniter, dan eugenetika seperti misalnya di -wedia dan -wiss, yaitu bukan semata-mata untuk menolong ibu melainkan juga dengan pertimbangan demi keselamatan anak baik jasmani maupun rohani. !i beberapa negara lain, 'ndang-'ndang mengenai abortus telah mengalami perubahan. 7ahkan ada negara dimana abortus, baik berdasarkan alasan kesehatan maupun alasan lain, se ara resmi di i#inkan. !i Indonesia pada umumnya pengguguran berdasarkan alasan kesehatan fisik atau mental. 4eskipun demikian ada ketentuan yang perlu ditaati. %gar abortus tidak dilakukan

13

sewenang-wenang atau tanpa indikasi kuat diperlukan pendapat dua orang dokter lain, yang se ara resmi sudah dii#inkan. -eorang di antaranya ahli kebidanan dengan disertai persetujuan tertulis dari wanita hamil yang bersangkutan dan suaminya atau keluarganya yang terdekat. %bortus harus dilakukan ditempat yang mempunyai fasilitas memadai untuk menjamin keselamatan penderita, yang biasanya dilakukan di rumah sakit. 4enurut penyelidikan aborsi paling banyak terjadi pada golongan wanita yang terlalu sering melahirkan dan keadaan sosio ekonominya rendah. %da harapan aborsi akan berkurang jika program keluarga beren ana sudah dipraktikkan dengan tertib. !i Indonesia banyak pengguguran, akan tetapi jarang orang yang melakukan abortus diajukan di muka pengadilan dan dihukum. 4emang pada umumnya tidak mudah untuk membuktikan, bahwa seseorang melakukan abortus oleh karena wanita yang

bersangkutan tidak akan mengadu. $anya kalau terjadi kematian sebagai komplikasi, pengguguran baru akan terungkap. -eorang dokter yang mengetahui bahwa penderita yang ditangani telah mengalami keguguran oleh orang lain tidak dapat

mengungkapkannya karena akan melanggar rahasia profesi apabila wanita yang bersangkutan tidak memberikan persetujuan. Keadaan demikian dokter tersebut aklan menghadapi dilema, yaitu dia harus memberitahukan kepada berwenang agar rakyat terhindar dari

14

praktik-praktik seorang penggugur yang membahayakan. 9etapi dengan mengungkapkan peristiwa abortus tanpa i#in wanita yang bersangkutan dokter dapat dituntut karena melanggar rahasia profesi. 4engingat berbagai pernyataan di atas, pandangan masyarakat tentang abortus telah berubah dan adanya kenyataan bahwa pengguguran banyak dilakukan, maka sudah selayaknyalah abortus dibahas se ara mendalam. 'ndang-'ndang serta peraturan yang ada ditinjau kembali dan disempurnakan. -elain segi etika dan hukum, perlu diperhatikan pendapat kalangan agama dan

masyarakat. %gama Islam misalnya, walaupun pada dasarnya tidak membenarkan abortus, namun membolehkan pengguguran pada waktu janin belum dianggap bernyawa, yaitu sebelum kehamilan empat bulan, jika ada alasan yang kuat. -ebaliknya pada agama Khatolik melarang abortus atas dasar dalih apapun agar dokter yang melakukan abortus dapat bekerja dengan rasa aman, perlu dibuat peraturan-peraturan yang menenentukan kapan abortus dapat dilakukan, oleh siapa, dimana dan sebagainya.

15

!i bawah ini adalah tiga aturan hukum yang berhubungan dengan aborsi di Indonesia yang berlaku hingga saat ini, yaitu3 +. 'ndang-'ndang :I (o. + 9ahun +,5; tentang kitab 'ndang'ndang $ukum "idana .K'$"1 yang menjelaskan dengan alasan apapun, aborsi adalah tindakan yang melanggar hukum. ). 'ndang-'ndang :I (o. ? 9ahun +,=5 tentang pengesahan kon8ensi penghapusan segala bentuk diskriminasi terrhadap perempuan. *. 'ndang-'ndang :I (o. )* 9ahun +,,) tentang kesehatan yang menuliskan dalam kondisi tertentu, bisa dilakukan medis tertentu .aborsi1 !alam '' (o. )* tahun +,,) tentang kesehatan tersebut dalam butir-butir yang berkaitan dengan abortus buatan legal sebagai berikut 3 Pasal %& +. !alam keadaan darurat sebagai upaya untuk menyelamatkan jiwa ibu hamil dan atau janinnya, dapat dilakukan tindakan medis tertentu. ). 9indakan medis tertentu sebagaimana dimaksud dalam ayat .+1 hanya dapat dilakukan 3

16

a. 7erdasarkan indikasi medis yang mengharuskan diambilnya tindakan tersebut. b. /leh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu dan dilakukan sesuai dengan tanggung jawab profesi serta berdasarkan pertimbangan tim ahli. . !engan persetujuan ibu hamil yang bersangkutan atau suami atau keluarganya. d. "ada sarana kesehatan tertentu. *. Ketentuan lebih lanjut mengenai tindakan medis tertentu

sebagaimana dimaksud dalam ayat .+1 dan ayat .)1 ditetapkan dengan peraturan "emerintah. Penjelasan A'at (%) 9indakan medis dalam bentuk pengguguran kandungan dengan alasan apapun, dilarang karena bertentangan dengan hukum, norma agama, norma kesusilaan, dan norma kesopanan. (amun dalam keadaan darurat sebagai upaya menyelamatkan jiwa ibu dan atau janin yanng dikandungnya dapat diambil tindakan medis tertentu.

17

A'at (*) Butir a Indikasi medis adalah suatu kondisi yang benar-benar

mengharuskan diambil tindakan medis tertentu, sebab tanpa tindakan medis tertentu itu ibu hamil dan atau janinnya teran am bahaya maut. Butir 9enaga kesehatan yang dapat melakukan tindakan medis tertentu adalah tenaga yang memiliki keahlian dan kewenangan untuk melakukannya yaitu seorang dokter ahli kebidanan dan penyakit kandungan. -ebelum melakukan tindakan medis tertentu tenaga kesehata harus terlebih dahuulu meminta bertimbangan tim ahli yang terdiri dari berbagai bidang seperti medis, agama, hukum, dan psikologi. Butir + $ak utama memberikan persetujuan ada pada ibu hamil yang bersangkutan ke uali dalam keadaan tidak sadar atau tidak dapat memberikan keluarganya. persetujuannya, dapat diminta dari suami atau

18

Butir # -arana kesehatan tertentu adalah sarana kesehatan yang memiliki tenaga dan peralatan yang memadai untuk tindakan tersebut dan telah ditunjuk oleh pemerintah. A'at (,) !alam peraturan pemerintah sebagai pelaksana dari pasal ini dijabarkan antara lain mengenai keadaan darurat dalam

menyelamatkan jiwa ibu hamil dan atau janinnya, tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan, bentuk persetujuan, dan sarana kesehatan yang ditunjuk. -e ara rin i K'$" mengan am pelaku-pelaku abortus buatan illegal sebagai berikut 3 +. @anita yang sengaja menggugurkan kandungan atau menyuruh orang lain melakukannya .K'$" pasal *5;, hukuman maksimum 5 tahun1. ). -eseorang yang menggugurkan kandungan wanita tanpa

sei#innya .K'$" pasal *5?, hukuman maksimum +) tahunD dan bila wanita tersebut meninggal, hukuman maksimum +6 tahun1.

19

*. -eseorang yang menggugurkan kandungan wanita dengan sei#in wanita tersebut. .K'$" pasal *5=, hukuman maksimum 6 tahun ; bulanD dan bila wanita tersebut meninggal, maksimum ? tahun1. 5. !okter, bidan atau juru obat yang melakukan kejahatan diatas .K'$" pasal *5,, hukuman ditambah dengan sepertiganya dan pen abutan hak pekerjaannya1. 6. 7arangsiapa mempertunjukan alat2 ara menggugurkan

kandungan kepada anak dibawah usia +? tahun2dibawah umur .K'$" pasal )=*, hukuman maksimum , bulan1. ;. 7arangsiapa seorang menganjurkan2merawat2memberi dengan memberi harapan obat agar kepada gugur

wanita

kandungannya .K'$" pasal ),,, hukuman maksimum 5 tahun1. !alam deklarasi /slo .+,?01 tentang pengguguran atas indikasi medik, disebutkan bahwa moral dasar yang dijiwai oleh seorang dokter adalah butir Cafal -umpah !okter yang berbunyi 3-aya yang menghormati hidup insani sejak saat pembuahan. /leh karena itu maka abortus buatan dengan indikasi medik, hanya dilakukan dengan syarat-syarat berikut 3

20

+. "engguguran hanya dilakukan sebagai suatu tindakan terapeutik. ). -uatu keputusan untuk menghentikan kehamilan, sedapat

mungkin disetujui se ara tertulis oleh dua orang dokter yang dipilih berkat kompetensi profesional mereka. *. "rosedur itu hendaklah dilakukan oleh seorang dokter yang kompeten di instalasi yang diakui oleh suatu otoritas yang sah. 5. >ika dokter itu merasa bahwa hati nuraninya tidak membenarkan ia melakukan pengguguran tersebut, maka ia berhak

mengundurkan diri dan menyerahkan pelaksanaan tindakan medik itu kepada sejawatnya yang lain yang kompeten. C. Cara Menghin#ari A !rsi "erempuan berhak dan harus melindungi diri mereka dari eksploitasi orang lain, termasuk suaminya, agar tidak perlu aborsi. -ebab aborsi, oleh paramedik ataupun oleh dukun, legal atau illegal, akan tetap menyakitkan buat wanita, lahir dan batin meskipun banyak yang menyangkalnya, karena itu kita harus berupaya bagaimana aranya supaya tidak sampai berurusan dengan hal yang akhirnya merusak diri sendiri. !an solusi yang dapat dilakukan untuk menangani kasus ini tidak hanya dari rantai yang pendek tetapi dari ujung rantai yang terpanjang yaitu mengadakan penyuluhan yang

21

benar dan menggunakan alat kontrasepsi yang berfungsi selain men egah kehamilan juga dapat men egah penyakit menular. D. "!nsepsi !engan pengetahuan dasar mengenai konsepsi2pembuahan maka dengan mudah kita dapat menghindari2men egah kehamilan. -el telur hanya dikeluarkan dimasa subur, ini artinya tidak ada sel telur yang dapat dibuahi selama bukan masa subur. !asar inilah yang kita gunakan untuk men egah2menghindari kehamilan. "erlu diketahui sel sperma dapat hidup lebih dari 5= jam. Ini berarti untuk menghindari2men egah terjadinya kehamilan, hubungan seks tidak boleh dilakukan minimal * hari sebelum dan * hari sesudah masa subur. 7agi mereka yang telah menikah, men egah kehamilan mungkin merupakan salah satu jalan untuk meren anakan keluarga seperti dalam program keluarga beren ana. 4en egah kehamilan tentu saja memberikan kesempatan kepada ibu untuk memulihkan diri dari kehamilan dan memberi ibu kesempatan untuk menyusui bayi dan merawat anak hingga lebih mandiri. Ironisnya membutuhkan beberapa informasi remaja2muda-mudi tentang bagaimana dewasa ara ini juga

men egah

kehamilan. Karena, begitu banyak perilaku seks bebas yang dapat

22

dijumpai dewasa ini. "erilaku seks bebas ini sangat rawan terjadi dan tentunya kehamilan merupakan satu hal yang menghantui mereka. !an kemungkinan yang terjadi bahkan mereka tidak peduli dengan pen egahan kehamilan dan justru memikirkan ara untuk

menggugurkan kandungan di dalam rahim. &ara ini selain tidak pantas dilakukan dari segi agama, masyarakat umum juga pantang melakukan tindakan pengguguran kandungan. !ari beberapa alasan itulah kami memandang perlu untuk mengungkap bagaimana ara terbaik untuk men egah kehamilan.

$al ini penting agar suami istri mendapatkan informasi yang mereka perlukan untuk men egah dan menunda kehamilan dan

remaja2muda-mudi pun sadar akan resiko seks bebas yang mereka lakukan sehingga pen egahan kehamilan lebih terpikirkan

dibandingkan ara menggugurkan kandungan yang hanya merugikan pihak perempuan. !ibawah ini adalah diantaranya yaitu 3 ara- ara untuk men egah kehamilan

23

+. 4en egah Kehamilan dengan &ara &oitus Interuptus 4etode &oitus Interuptus juga dikenal dengan metode senggama terputus. 9eknik ini dapat men egah kehamilan dimana pria mengeluarkan alat kelaminnya dari 8agina sebelum pria men apai ejakulasi, sehingga sperma tidak masuk kedalam 8agina sehingga tidak ada pertemuan antara sperma dan o8um dan kehamilan dapat di egah. (amun demikian walaupun teknik ini dapat men egah kehamilan, beberapa penelitian menyatakan keberhasilan teknik &oitus Interuptus untuk men egah kehamilan sangat dipengaruhi tanda oleh kemampuan dan seorang pria untuk untuk

merasakan

ejakulasi

ke epatannya

mengeluarkan kelaminnya dan mendapatkan orgasme diluar 8agina. "rosentase pen egahan kehamilan dengan teknik ini menjadi sangat ke il. 7ila ada setetes sperma yang masuk kedalam 8agina, kemungkinan untuk terjadi kehamilan dan tertularnya $IE %I!- .pada seks bebas1 masih relatif tinggi. ). 4en egah Kehamilan dengan 4enggunakan 9eknik Kalender "en egahan kehamilan dengan teknik kalender sangat erat kaitannya dengan kemampuan seorang wanita untuk mengetahui masa suburnya. -eperti yang telah banyak dibahas sebelumnya, sperma dapat hidup maksimal * s2d 6 hari di rahim wanita untuk menunggu terjadinya o8ulasi dan segera membuahi sel telur.

24

!engan teknik kalender, seorang wanita diharapkan dapat men egah terjadinya kehamilan dengan ara tidak melakukan

hubungan intim di waktu * s2d 6 hari sebelum masa subur tersebut dan ) hari setelah masa subur .sel telur dapat hidup selama maks ) hari1. -ama seperti metode sebelumnya, men egah kehamilan dengan teknik ini tidak mempunyai prosentase keberhasilan sampai +00A karena kesalahan

penghitungan masa subur yang kurang tepat. *. 4en egah Kehamilan dengan 4enggunakan %lat Kontrasepsi "enggunaan alat kontrasepsi merupakan satu hal yang paling masuk akal. @alaupun tingkat keberhasilannya untuk men egah kehamilan mendekati +00A banyak dari masyarakat kita enggan untuk menggunakan alat kontrasepsi. 5. 4en egah Kehamilan dengan 4enggunakan Kondom Kondom merupakan suatu alat untuk men egah kehamilan. $arga yang murah dan penjualan bebas kondom merupakan ara ampuh untuk men egah kehamilan maupun menghindari

$IE2%I!-. (amun demikian ara ini ternyata juga sering gagal dalam usaha men egah kehamilan.

25

6. 4en egah Kehamilan dengan "il K7 "il K7 merupakan satu pilihan lain untuk men egah kehamilan. "il K7 yang dirasa efektif untuk men egah kehamilan biasanya "il K7 yang berisi kombinasi hormon pen egah kehamilan. "il K7 sendiri bekerja men egah kehamilan dengan ara melindungi indung telur agar tidak melepaskan sel telur. >ika sel telur telah terlanjur lepas, "il K7 akan men egah tertanamnya sel telur pada rahim. ;. 4en egah Kehamilan dengan 4emakai -usuk2(orplant $ampir sama dengan "il K7, susuk2norplant ini setelah tertanam dalam tubuh wanita akan mengeluarkan hormon pen egah kehamilan se ara terus menerus. 7eberapa sumber menyatakan keberhasilan pen egahan kehamilan dengan teknik ini men apai hamper ,,A. ?. 4en egah Kehamilan dengan 4enggunakan injeksi &ara men egah kehamilan dengan teknik ini adalah dengan ara menyuntikkan obat !epo "ro8era yang berisikan hormon kedalam tubuh wanita dalam waktu tertentu. 7iasanya wanita yang ingin men egah kehamilan diberi dua opsi untuk melakukan suntik se ara bulanan atau setiap tiga bulan sekali. -ama dengan

26

"il K7 dan susuk, tingkat keberhasilan metode ini untuk men egah kehamilan hampir men apai ,,A. =. 4en egah Kehamilan 4enggunakan !iagfragma dan Kap -er8iks 'terus 9eknik ini bekerja untuk men egah kehamilan dengan ara memasukan diafragma2kap karet kedalam 8agina enam jam sebelum berhubungan intim. !iafragma ini bekerja dengan men egah masuknya sperma ke dalam rahim2uterus. !iafragma biasanya juga dilengkapi dengan spermisida untuk membunuh sperma dan men egah kehamilan. Karena pemasangan

diafragma ini sulit, jadi dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis agar pemasangannya tepat. ,. 4en egah Kehamilan dengan 9eknik -teril "rosentase dengan keberhasilan untuk men egah kehamilan

ara ini tentunya men apai +00A namun demikian

biasanya untuk kembali mendapatkan kehamilan merupakan ara yang sulit untuk dilakukan. 4etode steril dibagi menjadi dua yaitu 4etode /perasi @anita dan 4etode /perasi "ria. Kedua metode ini dilakukan dengan ara operasi oleh dokter spesialis

kandungan. "ada wanita dilakukan pemutusan atau pemasangan in in pada saluran telur untuk men egah sampainya sel telur

27

yang dilepas di indung telur menuju rahim yang disebut dengan $ubektomi, sedangkan pada pria disebut dengan %asektomi, yaitu prosedur klinik untuk menghentikan kapasitas reproduksi pria dengan jalan melakukan oklusi 8asa deferensia sehingga alur transportasi sperma dan fertilisasi .penyatuan sperma dan o8um1 terhambat. E. "!#e Etik #an Aturan Huku$ "eluarga Beren+ana -ejak program K7 menjadi program nasional pada tahun +,?0, berbagai ara kontrasepsi telah ditawarkan dalam pelayanan K7 di Indonesia, mulai dari ara tradisional, barier, hormonal .pil, suntikan, susuk K71, %K!:, dan kontrasepsi mantap .kontap1. !ari sudut pandang hak-hak pasien, maka segala ara kontrasepsi yang

ditawarkan haruslah mendapat persetujuan pasangan suami istri ."%-'9:I1 setelah memperoleh penjelasan .informed dengan ara lisan untuk onsent1,

ara- ara non-bedah dan se ara tertulis

untuk ara kontap. -eorang perawat harus memberikan konseling kepada "%-'9:I atau alon akseptor, dengan penjelasan lebih

dahulu tentang indikasi kontra, efekti8itas dan keamanan setiap jenis kontrasepsi dan akhirnya "%-'9:I lah yang menentukan pilihannya. !ari ara- ara kontrasepsi tersebut diatas, maka ara %K!:

dan kontap menjadi bahan diskusi yang hangat, terutama karena menyangkut aspek agama dan hukum. -eorang perawat harus

28

senantiasa mengingat akan kewajiban melindungi hidup insani .K/!EKI, pasal +01, bahkan menghormati setiap hidup insani mulai saat pembuahan .C-!I, butir ,1. Karena C-!I telah dikukuhkan dengan "" (o. ); 9ahun +,;0, maka seorang perawat yang melanggar sumpah tersebut berarti telah melanggar peraturan pemerintah, sehingga dapat dian am dengan hukuman sesuai dengan peraturan yang berlaku. (amun K7 merupakan program nasional, maka sanksi terhadap pelanggaran tersebut agaknya tidak diberlakukan. &ara kontap baik pada pria maupun wanita telah banyak dilakukan di Indonesia, baik atas indikasi medik maupun sosialekonomi dengan tujuan kontrasepsi yang permanen. "eraturan perundang-undangan tentang kontap belum ada di Indonesia. "endapat tokoh-tokoh agama beraneka ragam dan kenyataannya lebih banyak yang menentang ara kontrasepsi itu karena

mengurangi harkat dan kodrat seseorang. !ari segi etik keperawatan ara kontap dapat dibenarkan sesuai dengan K/!EKI butir +0, yaitu dengan tujuan melindungi hidup insani dan mengutamakan

kesehatan penderita. (amun tidaklah etis menawarkan kontap pada saat ibu sedang mengalami persalinan patologik. !ari segi hukum kontap dapat dianggap melanggar K'$" pasal 6*5 yang melarang usaha pen egahan kehamilan dan melanggar pula pasal *6+ karena tindakan tersebut merupakan mutilasi alat tubuh. >uga dapat dituduh

29

melakukan penganiayaan, sehingga dapat dikenakan hukuman atau dituntut ganti rugi. !alam '' :I (o. +0 9ahun +,,) tentang "erkembangan Kependudukan dan "embangunan Keluarga -ejahtera terdapat butir-butir tentang penyelenggaraan keluarga beren ana dari segi hak "%-'9:I dan etik. Pasal %.+1 "engaturan kelahiran diselenggarakan dengan tata ara yang

berdaya guna dan berhasil guna serta dapat diterima oleh pasangan suami-istri sesuai dengan pilihannya. .)1 "enyelenggaraan pengaturan kelahiran dilakukan dengan ara

yang dapat dipertanggung jawabkan dari segi kesehatan, etik dan agama yang dianut penduduk yang bersangkutan. Penjelasan .+1 "elaksanaan pengaturan kelahiran harus selalu memperhatikan harkat dan martabat manusia serta mengindahkan nilai-nilai agama dan sosial budaya yang berlaku dalam masyarakat. .)1 'ntuk menghindarkan hal yang berakibat negatif, setiap alat, obat dan ara yang dipakai sebagai pengaturan kehamilan harus aman dari segi medik dan dibenarkan oleh agama, moral dan etika.

30

Pasal %. -etiap pasangan suami-istri dapat menentukan pilihannya dalam meren anakan dan mengatur jumlah anak, dan jarak antara kelahiran anak yang berlandaskan pada kesadaran dan rasa tanggung jawab terhadap generasi sekarang maupun generasi mendatang. Pasal %/ -uami dan istri mempunyai hak dan kewajiban yang sama serta kedudukan yang sederajat dalam menentukan kelahiran. Penjelasan -uami dan istri harus sepakat mengenai pengaturan kehamilan dan ara yang akan dipakai agar tujuannya ter apai dengan baik. Keputusan atau tindakan sepihak dapat menimbulkan kegagalan atau masalah dikemudian hari. Kewajiban yang sama antara keduanya berarti juga, bahwa apabila istri tidak dapat memakai alat, obat dan ara pengaturan kelahiran, misalnya karena alasan ara pengaturan

kesehatan, maka suami mempergunakan alat, obat dan ara yang diperuntukkan bagi laki-laki.

31

Pasal *0 .+1 "enggunaan alat, obat dan ara pengaturan kehamilan yang

menimbulkan risiko terhadap kesehatan dilakukan atas petunjuk dan atau oleh tenaga kesehatan yang berwenang untuk itu. .)1 9ata ara penggunaan sebagaimana dimaksud dalam ayat .+1

dilakukan menurut standar profesi kesehatan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Penjelasan .+1 4engingat dalam pelaksanaan penggunaan obat, alat ara

pengaturan kehamilan berkaitan erat dengan masalah kesehatan, agar penggunaan alat, obat dan ara pengaturan kehamilan

tersebut tidak menimbulkan bahaya bagi kesehatan, maka ara penggunaan atau metode pelaksanaan tersebut dilakukan atas petunjuk dan atau oleh tenaga kesehatan. !engan demikian hak asasi peserta keluarga beren ana tetap terjamin dengan pelaksanaan tindakan yang baik dan professional oleh tenaga kesehatan. 9enaga kesehatan disini adalah sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan dibidang kesehatan dan oleh karenanya tenaga kesehatan dalam melakukan kewenangannya

32

harus tetap berlandaskan pada standar profesi kesehatan yang berlaku. 9enaga kesehatan yang memberikan pelayanan keluarga beren ana memperoleh perlindungan hokum dalam

melaksanakan tugasnya sesuai dengan standar profesi yang telah ditentukan. -etiap orang memperoleh ganti kerugian akibat kelalaian atau kesalahan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dalam

memberikan pelayanan keluarga beren ana. Pasal *% 4empertunjukkan dan atau memperagakan alat, obat dan ara pengaturan kehamilan hanya dapat dilakukan oleh tenaga yang berwenang dibidang penyelenggaraan keluarga beren ana serta dilaksanakan ditempat dan dengan ara yang layak. Penjelasan "asal ini dimaksud untuk melindungi masyarakat dari tindakan yang dapat menurunkan moral bangsa Indonesia. 4eskipun dalam undang-undang ini diperbolehkan untuk mempertunjukkan dan atau memperagakan alat, obat dan ara pengaturan kehamilan, namun dalam pelaksanaannya hanya terbatas pada tujuan keluarga beren ana yang dilakukan oleh tenaga berwenang untuk itu dan tetap memperhatikan tata nilai kehidupan bangsa Indonesia.

33

BAB III PENUTUP


A. "esi$pulan %borsi se ara umum adalah berakhirnya suatu kehamilan .oleh akibat-akibat tertentu1 sebelum buah kehamilan tersebut mampu untuk hidup di luar kandungan. -e ara lebih spesifik, Ensiklopedia Indonesia memberikan pengertian aborsi sebagai berikut3

Pengakhiran kehamilan sebelum masa gestasi 28 minggu atau sebelum janin mencapai berat 1.000 gram. !efinisi lain menyatakan, aborsi adalah pengeluaran hasil konsepsi pada usia kehamilan kurang dari )0 minggu atau berat janin kurang dari 600 gram. %borsi merupakan suatu proses pengakhiran hidup dari janin sebelum diberi kesempatan untuk bertumbuh. -edangkan konsepsi adalah proses menghindari2men egah terjadinya kehamilan. B. Saran !engan mempelajari materi pada makalah ini, penulis mengharapkan mahasiswa2I keperawatan hendaknya mengerti dan memahami apa yang dimaksud dengan aborsi dan konsepsi serta bagaimana etika dan aturan hukum dalam masalah tersebut.

34

Вам также может понравиться