Вы находитесь на странице: 1из 9

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Clavikula (tulang selangka) adalah tulang menonjol di kedua sisi di bagian depan bahu dan atas dada. Dalam anatomi manusia, tulang selangka atau clavicula adalah tulang yang membentuk bahu dan menghubungkan lengan atas pada batang tubuh. serta memberikan perlindungan kepada penting yang mendasari pembuluh darah dan saraf.

Fraktur clavicula merupakan 5% dari semua fraktur sehingga tidak jarang terjadi. Fraktur clavicula juga merupakan cedera umum di bidang olahraga seperti seni bela diri, menunggang kuda dan balap motor melalui mekanisme langsung maupun tidak langsung.

1.2 Rumusan Masalah Bagaimana etiologi, patogenesis, pemeriksaan fisik, diagnosis dan penata laksanaan fraktur clavicula?

1.3 Tujuan dan Manfaat Dengan bertujuan untuk mengetahui etiologi, patogenesis, pemeriksaan fisik, diagnosis dan penatalaksanaan fraktur clavicula. Dan manfaatnya untuk menambah wawasan mengenai penyakit bedah khususnya fraktur clavicula, serta sebagai proses pembelajaran bagi dokter muda yang sedang mengikuti kepaniteraan klinik bagian ilmu penyakit bedah orthopedi.

BAB II PEMBAHASAN PENYAKIT

2.1 Definisi Fraktur Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang, tulang rawan sendi, tulang rawan epifisis baik bersifat total ataupun parsial yang umumnya disebabkan oleh tekanan yang berlebihan. Trauma yang menyebabkan tulang patah dapat berupa trauma langsung dan trauma tidak langsung. Trauma langsung menyebabkan tekanan langsung pada tulang dan terjadi fraktur pada daerah tekanan. Trauma tidak langsung, apabila trauma dihantarkan ke daerah yang lebih jauh dari daerah fraktur, misalnya jatuh dengan tangan ekstensi dapat menyebabkan fraktur pada klavikula, pada keadaan ini biasanya jaringan lunak tetap utuh.

2.2 Mekanisme Penyebab Fraktur Trauma penyebab fraktur dapat bersifat : a. Trauma langsung b. Frakur terjadi di daerah yang mengalami tekanan langsung c. Biasanya kopmunitif d. Jaringan lunak mengalami kerusakan e. Trauma dihantarkan dari daerah yang lebih jauh dari fraktur f. Jaringan lunak utuh g. Trauma tidak langsung

2.3 Anatomi Clavicula Dalam anatomi manusia, tulang selangka atau clavicula adalah tulang yang membentuk bahu dan menghubungkan lengan atas pada batang tubuh. Clavicula berbentuk kurva-ganda dan memanjang. Ini adalah satu-satunya tulang yang memanjang horizontal dalam tubuh. Terletak di atas tulang rusuk pertama. Pada ujung medial, clavicula bersendi pada manubrium dari sternum (tulang dada) pada sendi sternoclavicularis. Pada bagian ujung lateral bersendi dengan acromion dari

scapula (tulang belikat) dengan sendi acromioclavicularis. Pada wanita, clavicula lebih pendek, tipis, kurang melengkung, dan permukaannya lebih halus. Fungsi clavicula berguna untuk: a. Sebagai pengganjal untuk menjauhkan anggota gerak atas dari bagian dada supaya lengan dapat bergerak leluasa. b. Meneruskan goncangan dari anggota gerak atas ke kerangka tubuh (aksial). c. Walaupun dikelompokkan dalam tulang panjang, clavicula adalah tulang satusatunya yang tidak memiliki rongga sumsum tulang seperti pada tulang panjang lainnya. Clavicula tersusun dari tulang spons. Perlekatan Otot-otot dan ligamentum yang berlekatan pada clavicula: 1. Permukaan superior : Otot deltoideus pada bagian tuberculum deltoideus, Otot trapezius 2. Permukaan inferior : Otot subclavius pada sulcus musculi subclavii, Ligamentum conoideum (bagian medial dari ligaentum coracoclaviculare) pada tuberculum conoideum, Ligamentum trapzoideum (bagian lateral dari ligamentum coracoclaviculare pada linea trapezoidea 3. Batas anterior : Otot pectoralis mayor, otot deltoideus, otot

sternocleidomastoid, otot sternohyoideus, otot trapezius. Perkembangan Clavicula adalah tulang pertama yang mengalami proses

pengerasan osifikasi selama perkembangan embrio minggu ke-5 dan 6. Clavicula juga yang merupakan tulang terakhir yang menyelesaikan proses pengerasan yakni pada usia 21 tahun.

2.4 Fraktur Clavicula Cukup sering sering ditemukan (isolated, atau disertai trauma toraks, atau disertai trauma pada sendi bahu). Lokasi fraktur klavikula umumnya pada bagian tengah (1/3 tengah). Deformitas, nyeri pada lokasi taruma.

2.5 Klasifikasi Fraktur Clavicula Fraktur mid klavikula ( Fraktur 1/3 tengah klavikula)

a. paling banyak ditemui b. terjadi medial ligament korako-klavikula ( antara medial dan 1/3 lateral) c. mekanisme trauma berupa trauma langsung atau tak langsung ( dari lateral bahu).

Fraktur 1/3 lateral klavikula

fraktur klavikula lateral dan ligament korako-kiavikula, yang dapat dibagi : type 1 : undisplaced jika ligament intak type 2 : displaced jika ligamen korako-kiavikula rupture. type 3 : fraktur yang mengenai sendi akromioklavikularis. Mekanisme trauma pada type 3 biasanya karena kompresi dari bahu.

Fraktur 1/3 medial klavikula

Insiden ini jarang, hanya 5% dan seluruh fraktur klavikula. Mekanisme trauma dapat berupa trauma langsung dan trauma tak langsung pada bagian lateral bahu yang dapat menekan klavikula ke sternum. Jatuh dengan tangan terkadang dalam posisi abduksi.

2.6 Patofisiologi Pada fraktur sepertiga tengah klavikula otot stemokleidomastoideus akan menarik fragmen medial keatas sedangkan beban lengannya akan menarik fragmen lateral ke bawah. Jika fraktur terdapat pada ligament korako-klavikula maka ujung medial klavikula sedikit bergeser karena ditahan ligament ini. Fraktur

yang terjadi kearah medial terhadap fragment maka ujung luar mungkin tampak bergeser kearah belakang dan atas, sehingga membentuk benjolan dibawah kulit.

2.7 Pemeriksaan Klinis Fraktur klavikula sering terjadi pada anak-anak. Biasanya penderita datang dengan keluhan jatuh dan tempat tidur atau trauma lain dan menangis saat menggerakkan lengan. Kadangkala penderita datang dengan pembengkakan pada daerah klavikula yang terjadi beberapa hari setelah trauma dan kadang-kadang fragmen yang tajam mengancam kulit. Ditemukan adanya nyeri tekan pada daerah klavikula.

2.8 Pemeriksaan Radiologis Pemeriksaan rontgen anteroposterior dan klavikula biasanya dapat membantu menegakkan diagnosis dan fraktur. Fraktur biasanya terjadi pada 1/3 tengah dan fragmen luar terletak dibawah fragmen dalam. Fraktur pada 1/3 lateral klavikula dapat terlewat atau tingkat pergeseran salah dikira kecil, kecuali kalau diperoleh foto tambahan pada bahu.

2.9 Indikasi Operasinya meliputi : a. Fraktur terbuka. b. Fraktur dengan gangguan vaskularisasi c. Fraktur dengan scapulothorcic dissociation (floating shoulder) d. Fraktur dengan displaced glenoid neck fraktur e. Brachial plexus injury f. Ruptur ligamentum korakoklavikulare g. Delayed/ non union h. penderita aktif yang segera akan kembali pada pekerjaan semula. i. Kosmetik

2.10 Tekmik Penanganan Terapi Konservatif dan Operasi Penatalaksanaan Fraktur Klavikula: 1. Fraktur 1/3 tengah Undisplaced fraktur dan minimal displaced fraktur diterapi dengan menggunakan sling, yang dapat mengurangi nyeri. Displaced fraktur fraktur dengan gangguan kosmetik diterapi dengan menggunakan commersial strap yang berbentuk angka 8 (Verband figure of eight) sekitar sendi bahu, untuk menarik bahu sehingga dapat mempertahankan alignment dan fraktur. Strap harus dijaga supaya tidak terlalu ketat karena dapat mengganggu sirkulasi dan persyarafan. Suatu bantal dapat diletakkan di antara scapula untuk menjaga tarikan dan kenyamanan. Jika commersial strap tidak dapat digunakan balutan dapat dibuat dari tubular stockinet, ini biasanya digunakan untuk anak yang berusia dibawah 10 tahun. Pemakaian strap yang baik dengan cara menarik kedua bahu, melawan tekanan dipusat, dan daerah interscapula selama penarikan fraktur, tidak menutupi aksila, untuk kenyamanan dan hygiene, menggunakan bantalan yang bagus, tidak mengganggu sirkulasi dan persyarafan kedua lengan.

2. Plating Clavikula Gunakan insisi sesuai garis Langer untuk mengekspos permukaan superior clavikula. Hindari flap kulit undermining dan kerusakan saraf supraklavikula. Hindari juga diseksi subperiosteal pada fracture site. Lakukan reduksi fragmen fraktur jika memungkinkan pasang lag screw melintasi fraktur. Plate diletakkan di sisi superior clavikula dengan 3 screw pada masing-masing sisi fraktur untuk mencapai fiksasi yang solid. Jika diperlukan diletakan subkutaneus drain, luka operasi ditutup dengan jahitan subcuticular.

3. Fraktur lateral Undisplaced fraktur dapat diterapi dengan sling. Displaced fraktur dapat diterapi dengan sling atau dengan open reduction dan internal fiksasi. Jika pergeseran lebih dari setengah diameter klavikula harus direduksi dan internal

fiksasi. Bila dibiarkan tanpa terapi akan terjadi deformitas dan dalam beberapa kasus rasa tidak enak dan kelemahan pada bahu karena itu terapi diindikasikan melalui insisi supraklavikular, fragmen diaposisi dan dipertahankan dengan pen yang halus, yang menembus kearah lateral melalui fragmen sebelah luar dan akromion dan kemudian kembali ke batang klavikula. Lengan ditahan dengan kain gendongan selama 6 minggu dan sesudah itu dianjurkan melakukan pergerakan penuh.

2.11 Komplikasi Operasi Komplikasi dini : kerusakan pada pembuluh darah atau saraf ( jarang terjadi). Komplikasi lanjut meliputi : non-union (jarang terjadi dapat diterapi dengan fiksasi interna dan pencangkokan tulang yang aman). mal-union (meninggalkan suatu benjolan, yang biasanya hilang pada waktunya, dan untuk memperoleh basil kosmetik yang baik dan cepat dapat menjalani terapi yang lebih drastis yaitu fraktur direduksi dibawah anastesi dan dipertahankan reduksinya dengan menggunakan gips yang mengelilingi dada / wirass). kekakuan bahu sering ditemukan, hanya sementara, akibat rasa takut untuk menggerakkan fraktur. Jari juga akan kaku dan membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk memperoleh kembali gerakan, kecuali kalau dilatih.

2.12 Perawatan Pasca Bedah Rehabilitasi Comersial strap yang berbentuk angka 8, harus di follow up apakah sudah cukup kencang. Strap ini harus dikencangkan secara teratur. Anak anak <10 tahun menggunakan strap atau splint selama 3-4 minggu sampai bebas nyeri, sedangkan orang dewasa biasanya membutuhkan waktu 4-6 minggu. Pasien dianjurkan untuk melakukan pergerakan seperti biasa begitu nyeri berkurang (strap/splint/sling sudah dilepas).

BAB III KESIMPULAN

1. Berdasarkan anamnesa didapatkan Sdr. A laki-laki umur 21 tahun dibawa ke UGD RSUD kanjuruhan kepanjen dengan nyeri pada bahu kiri setelah jatuh dari sepeda ontel sejak 1jam lalu, pingsan (+), muntah (-), kepala pusing (+). 2. Primary survey didapatkan circulation : tekanan darah 110/70 mmHg, Nadi; 102x/mnt, disability : GCS E3 V5 M6. 3. Secondary survey didapatkan, Look: oedem (+), terdapat deformitas (+) pada sepertiga mid clavicula, angulasi (+). Feel: nyeri tekan setempat (+), krepitasi (+), cekungan pada 1/3 mid clavicula (+), sensibilitas (+), suhu rabaan hangat, kapiler refil (+). Move: Gerakan aktif dan pasif terhambat, Gerakan abduksi lengan kiri terhambat, gerakan rotasi sendi bahu terhambat, sakit bila digerakkan tampak gerakan terbatas (+). 4. Berdasarkan anamnesa, primary survey dan secondary survey didapatkan diagnose close fracture mid 1/3 clavicula sinistra.

DAFTAR PUSTAKA

Penanganan

konservatif

dan

operatif

fraktur

clavicula

1/3 Tengah.

Availablehttp://bedahumum.wordpress.com/?s=fraktur+clavicula.

Indah Kusuma Dewi. 2010. presentasi kasus Fraktur Clavicula dan Fraktur Costae.available at http//:Scribs.com. Sjamsuhidajat, R., Jong, W.D., editor., fraktur clavicula, dalam Buku Ajar Ilmu Bedah,Edisi 2. EGC, Jakarta, 2005. Harri Prawira Ezzedin. 2009. Fraktur. Faculty of Medicine University of Riau Pekanbaru, Riau. available at (http://www.Belibis17.tk.

M, Kevin. Fraktur klavikula. Klinik Olahraga dan Orthopedi Singapura. Available athttp://indonesian.orthopaedicclinic.com.sg/?p=940.

Вам также может понравиться