Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
KELOMPOK DD-4
CAHYA KURNIASARI y CAHYATI PURBASARI y JENNY ELLENUARY y RICA ANGGREINI y DINA MARINI
y
PENDAHULUAN
Furosemid merupakan kelompok diuretika kuat yang telah teruji secara medis ilmiah. y Furosemida merupakan obat yang paling sering digunakan di Indonesia, yaitu sekitar 60% dibandingkan dengan diuretika kuat yang lain.
y
Furosemid efektif digunakan untuk pengobatan udem akibat gangguan jantung, hati atau ginjal dan hipertensi. y Pengobatan dengan furosemid sering menimbulkan permasalahan bioavaibilitas per oral.
y
Tablet adalah sediaan padat kompak. dibuat secara kempa cetak. Dalam bentuk tabung pipih atau sirkuler, kedua permukaannya rata atau cembung, Mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa zat tambahan (Anonim,1979).
Metode Granulasi Basah (Wet Granulation) b. Metode Granulasi Kering (Dry Granulation) c. Metode Kempa Langsung (Direct Compression)
y y y y y y
Pemerian : serbuk hablur, putih sampai hampir kekuningan, tidak berbau Kelarutan : praktis tidak larut dalam air; mudah larut dalam aseton, dalam dimetilformamida, da dalam larutan alkali hidroksida; larut dalam methanol; agak sukar larut dalam etanol; sukar larut dalam eter; sangat sukar larut dalam kloroform. Suhu lebur : 203-2100C pKa ; 3.9 Stabilitas : dalam larutan asam, hidrolisis terhadap ion hydrogen, Inkompatibilitas : Wadah dan penyimpanan : dalam wadah tertutup baik, tidak tembus cahaya. Khasiat : diuretik
(Farmakope Indonesia ed.IV hal 402 dan Handbook of Pharmaceutical excipient hal 875)
Aspek farmakologi y Kekuatan sediaan : 1. Nama dagang y Dosis sediaan y Nama produsen y Bentuk sediaan y Kemasan 2. Nama dagang y Dosis sediaan y Nama produsen y Bentuk sediaan y Kemasan (ISO, Hal 232 -234)
y y y y
: Afrosic : 40 mg/tablet : Heroic : tablet : 10 x 10 tablet : Farsiretic : 40 mg/tablet : Ifars : tablet : 10 x 10 tablet
Klasifikasi obat : Obat Keras Dosis lazim : 40 mg/hari Efek samping : gangguan saluran pencernaan seperti mual, muntah, diare, kejang, anoreksia, lemah, letih, berkeringat dan lainnya yang berhubungan dengan efek diuresia. Interaksi obat
Zat Tambahan
Laktosa Fungsi : Bahan pengisi y Mg-Stearat Fungsi : Bahan pelincir y Talk Fungsi : Bahan pelincir y Amprotab Fungsi : Sebagai Penghancur
y
obat
penggilingan
pencampuran
pencetakan
tablet
Cara pembuatan
y y y y y
Timbang furosemid, amprotab, laktosa. Campurkan ketiga bahan tersebut,kemudian lakukan mixing, Tambahkan mg-stearat dan talk Campurkan hingga homogen, Massa siap cetak dengan menggunakan punch berdiameter 13 mm dengan bobot yang telah ditentukan. Tablet dievaluasi menutur persyaratan yang berlaku.
EVALUASI
Evaluasi granul y Kecepatan aliran : meode corong y bobot jenis BJ nyata BJ mampat kadar kemampatan perbandingan Haussener persen komprestabilitas
Evaluasi tablet
Keseragaman ukuran y Friabilitas y Keseragaman bobot
y
INFORMASI OBAT
y y
y y y y
Indikasi : udem(jantung, paru, ginjal), hipertensi Kontra indikasi : anuria, nefritis akut dan kemungkinan timbul koma hepatikum, defisiensi elektrolit hipersensitif terhadap furosemid dan sulfonamide. Efek samping : gangguan saluran pencernaan seperti mual, muntah, diare, kejang, anoreksia, lemah, letih, berkeringat dan lainnya yang berhubungan dengan efek diuresia. Dosis : Dewasa : mula-mula - 1 tablet sehari, dosis dapat dinaikkan bertahap dengan interval 6-8 jam. Anak-anak : 1 3 mg/ kg BB perhari. Kemasan : 10 x 10 tablet
Desain kemasan
brosur