Вы находитесь на странице: 1из 3

Review 2: Metode Penelitian Pendidikan Kimia Paradigma.

Peneliti punya banyak pertanyaan penelitian yang berbeda-beda dan menggunakan me tode yang berbeda-beda juga, baik secara satu metode atau kombinasi metode, dala m penelitian mereka. Segalanya dari pengamatan biasa dalam kelas hingga pengontr olan kondisi pada learning laboratory disebut penelitian. Yang mendasari setiap metode penelitian adalah kerangka teoritisnya peneliti, at au paradigma peneliti. Kita bisa mengatakan bahwa paradigma merupakan refleksi d ari sudut pandang peneliti terhadap apa gunanya penelitian ini, atau bagaimana d an kenapa penelitian ini dilakukan. ada 4 paradigma populer yang ada saat ini, yaitu: Positivist. Peneliti menggunakan 'metode sains' ketika melakukan penelitian. Hanya ada satu kenyataan dan itu adalah pekerjaan peneliti untuk menemukannya. Peneliti merumus kan hubungan hipotesis-hipotesis yang ada diantara berbagai variabel dan kemudia n mengumpulkan data dan melihat apakah hipotesis mereka didukung oleh data atau ditolak oleh data. Tujuannya adalah menemukan hubungan sebab-dan-akibat. Penelit ian ini disebut juga "value-free". Postpositivist. Peneliti disini percaya bahwa hubungan-hubungan pada penelitian diantara variabe l mungkin terpengaruhi oleh faktor nilai, teori, dan kondisi yang tidak termasuk dalam studi penelitian. Peneliti mungkin masih mencoba untuk menentukan hubunga n kasual dengan memanipulasi variabel untuk melihat pengaruh variabel-variabel l ainnya, namun tujuan mereka adalah untuk menghapuskan penjelasan alternatif lain dari hasil data penelitian. Kesimpulan disini lebih disebut sebagai 'kemungkina n' daripada 'kepastian'. Constructionist. Tidak seperti positivist dan postpositivist, constructionist tidak dimulai denga n teori yang mau diuji, tapi sebaliknya, yaitu mengembangkan teori dari data. Pe neliti tergantung pada interprestasi situasi dari peserta dan mencoba untuk mena ngkap bahasa dan sudutpandang peserta. Menemukan adalah pemikirin yang merupakan context-spesific. Disana juga nilai personalpeneliti mungkin berpengaruh terhad ap proses penelitian. Transformative. Peneliti disini menyadari sifat politik dari penelitian dan mencoba untuk memasu kkan subkelompok dalam penelitian sehingga kita punya pengertian apakah penemuan penelitian kita benar untuk semua subkelompok. Penelitian menyadari secara sosi al kenyataan dipengaruhi oleh etnik, jenis kelamin, budaya, ekonomi dan faktor l ainnya. Penelitian transformatif mungkin bisa verfokus pada permasalahan yang sp esifik untuk subkelompok saja. selain itu, penelitian juga bisa dibagi dua berdasarkan urutan penelitiannya yai tu: - Penelitian Konfirmatori Teori --> Hipotesis --> Observasi --> Konfirmasi. - Penelitian Ekspolatori Observasi --> Pattern --> Tentative Hypothesis --> Teori.

Perbedaan antara dua tipe penelitian ini adalah penelitian konfirmatori berlanda skan pada sebuah teori yang kemudian akan diuji kebenarannya dilapangan, sementa ra penelitian ekspolatori lebih menekankan pada data yang ada dilapangan, kemudi an dikerucutkan menjadi pattern dan diambil hipotesis tentatifnya, yang setelah diuji berkali-kali barulah menjadi sebuah teori. sementara itu, klasifikasi penelitian bisa dibagi atas dua, yaitu secara kualita tif dan secara kuantitatif. - ciri-ciri penelitian Kualitatif. 1. Kajian induktif. induktif disini bisa diartikan kita meneliti dari khusus ke umum. artinya, dari data-data yang ada kemudian baru diambil kesimpulan secara u mumnya. 2. pemahaman fenomena sosial. pada penelitian ini, variabel yang berpengaruh terhadap hasil penelitian bukan h anya variabel bebas yang ingin kita teliti saja, tapi ada juga variabel lain yan g bisa berpengaruh pada penelitian kita, karena itulah diperlukan pemahaman feno mena sosial yang jika kita paham akan fenomena sosial kita bisa memprediksikan v ariabel apa saja yang berpengaruh pada penelitian kita. 3. membangun teori. seperti yang dikatakan pada poin satu, penelitian ini produknya adalah sebuah 't eori' yang didasarkan atas data-data yang dihasilkan di lapangan. 4. kajiannya mendalam karena penelitiannya ingin membangun teori, maka tentunya kajiannya lebih mendal am dibandingkan penelitian kuantitatif. 5. khas konteks. 6. peneliti sebagai instrumen. 7. deskripsi naratif. sedangkan, ciri-ciri penelitian kuantitatif adalah, 1. kajian deduktif. berbeda dengan kualitatif yang secara induktif, maka kuantitatif dimulai dari um um ke khusus. 2. penentuan hubungan, pengaruh, penyebabnya. variabel disini yang diteliti hanya diliat akan hubungannya, pengaruh serta peny ebabnya saja tanpa melihat variabel lain yang mungkin berpengaruh. 3. berbasis teori. karena kajiannya deduktif, yang berasal dari umum ke khusus, maka penelitian ini berbasiskan teori yang diakhir penelitian bisa kita simpulkan apakah teori itu benar atau tidak. 4. fokus pada variabel individu. 5. bebas konteks. 6. instrumen standar 7. analisis statistik

- end at page 15. referensi: wiersma, william. 2007. Research Methods in Education. pearson: america

Вам также может понравиться