Вы находитесь на странице: 1из 7

III. 3 PERALATAN INSTALASI SWITCH GEAR III.3.2. FUNGSI DAN PENGOPERASIAN PEMUTUS TENAGA (PMT) a.

Fungsi Pemutus Tenaga (PMT) : Adalah sebagai saklar yang dapat digunakan untuk menghubung dan memutus arus / daya listrik sesuai dengan ratingnya. b. Over View PMT 150 kV :

Bagian - bagian terpenting dari PMT adalah : Support Insulator Fixed and Moving Contact Puffer Nozzle SF-6 Compression Piston Arching Contact Knife Edge Contact Moisture Absorber Desity Switch Opening Spring Driving Rod Operating Mechanism Driving Insulator Rupture Diaphragm

c. Cara pengoperasian PMT 150 kV : PMT dioperasikan setelah Pemisah (PMS) Bus/Rel 150 kV masuk dan dipastikan Pemisah (PMS) tanah posisi lepas. Pengoperasian masuk dan lepas PMT dapat dilakukan dengan 3 cara : Masuk dan lepas secara remote Scada dilakukan oleh Dispacher UPB Sumbagut. Masuk dan lepas secara Lokal dari panel compartment GIS dengan cara selector menekan sambil memutar ke kiri (untuk lepas) ke kanan (untuk masuk) TPL PMT. Masuk dan lepas secara Lokal dari panel compartment GIS dengan cara selector switch local/remote diposisikan local, putar selector switch (Q-0) ke kanan (untuk PMT masuk) dan ke kiri (untuk PMT lepas). Indikator PMT masuk (CLOSE warna merah) dan indicator PMT lepas (OPEN warna hijau). d. Pengamatan PMT : Pemeriksaan secara visual PMT rutin dilakukan meliputi kondisi masuk dan lepas, tekanan Gas SF-6 yang hasil pemeriksaannya di tuangkan dalam Check List harian, mingguan dan bulanan peralatan PMT.

III. 3.3. FUNGSI DAN PENGOPERASIAN PEMISAH (PMS). a. Fungsi Pemisah (PMS) : Adalah sebagai saklar yang dapat digunakan untuk menghubung dan memutus tegangan kerja atau secara visual untuk menyatakan bahwa suatu peralatan listrik sudah bebas dari tegangan kerja. b. Over View Pemisah (PMS) 150 kV :

Bagian - bagian yang terpenting dari pemisah (PMS) adalah : Support Compl. : - Comparises a collar - ring. - Earthing switch mathing contact.

Cone Isolator. Disconector.

Main Fixed Contact. Moving Contact : - Contact Rod. - A lever mechanism. - Earthing switch mating contact. - Bearing - ring. Collar ring. Insulated Operating Rod. Intermediate Flange. Disconector Housing : -

Support dari mekanik motor. Densimeter.

c. Cara pengoperasian PMS 150 kV : Pemisah (PMS) Bus/Rel, line 150 kV masuk harus terlebih dahulu dipastikan Pemisah (PMS) tanah posisi lepas dan Pemisah (PMS) Bus/Rel, line tidak boleh dimasukkan atau dilepas apabila posisi pemutus tenaga (PMT) masih dalam keadaan masuk. Pengoperasian masuk dan lepas Pemisah (PMS) dapat dilakukan dengan cara : - Masuk dan lepas Pemisah (PMS) Bus/Rel secara remote dari panel control dengan cara menekan sambil memutar ke kiri (untuk lepas) ke kanan (untuk masuk) TPL PMS. - Masuk dan lepas Pemisah (PMS) Bus/Rel secara local dari panel compartment GIS dengan cara selector switch local/remote diposisikan local, putar selector switch (Q-1 atau Q-2) ke kanan (untuk PMS mauk) dan ke kiri (untuk PMS lepas). - Masuk dan lepas pemisah (PMS) line dilakuakn secara local dari panel compartment GIS dengan cara selector switch local/remote dipsosisikan local, putar selector switch (Q-9) ke kanan (untuk PMS masuk) ke kiri (untuk PMS lepas). - Indicator PMS masuk (ON warna merah) dan indikator PMS lepas (OFF warna hijau). d. Fungsi Pemisah (PMS) Tanah : Sebagai penghubung antara koduktor/penghantar ke tanah. e. Cara Pengoperasian Pemisah (PMS) Tanah : Pemisah (PMS) tanah tidak boleh dioperasikan jika Pemisah (PMS) Bus/Rel, line belum dilepas, jika Pemutus Tegangan (PMT) masih dalam keadaan masuk dan jika komponen/objek yang akan di tanahkan (di grounding) masih dalam keadaan bertegangan.

III.3.4. TRAFO ARUS (CT) a. Fungsi Trafo Arus : Untuk menurunkan besaran arus yang tinggi / menengah menjadi besaran arus yang lebih rendah dengan acuan Ratio dan digunakan untuk keperluan pengukuran, metering dan proteksi. b. Over View Trafo Arus (CT) :

Trafo Arus 150 kV pada compartment GIS GI. Glugur berupa Trafo Arus Ring/cincin yang hanya memliki kumparan/belitan sekunder

III.3.4. TRAFO TEGANGAN (VT,CVT) a. Fungsi Trafo Tegangan Untuk menurunkan besaran tegangan yang tinggi / menengah menjadi besaran tegangan yang lebih rendah dengan acuan ratio dan digunakan untuk keperluan pengukuran, metering dan proteksi. b. Over View Trafo Tegangan :

Trafo Tegangan (PT,CVT) 150 kV Outdoor. III.3.6. LIGHTNING ARRESTER (LA). a. Fungsi Lightning Arrester : Adalah alat pengaman bagi peralatan listrik terhadap tegangan lebih yang disebabkan oleh impuls petir atau surja hubung (switching surge). b. Over View Lightning Arrester (LA) :

III.3.7. TRANSFORMER PROTECTOR. a. Fungsi Tranformer Protector : Adalah sebagai alat pendeteksi apai / kebakaran pada Trafo Daya sekaligus sebagai pemadam api dengan media Nitrogen (N2). b. Over View Tranformer Protector :

III.4.1. PEMAKAIAN SENDIRI (PS) GARDU INDUK. a. Pasokan Pemakaian Sendiri. Catu daya untuk kebutuhan pemakaian sendiri supply tegangan AC Gardu Induk Glugur menggunakan Trafo Step Down 20 kV / 380 400 Volt. Dimana supply tegangan sisi primer 20 kV Trafo Pemakaian Sendiri di pasok dari Bus bar 20 kV Trafo Daya-2. b. Over View Trafo Pemakaian Sendiri (PS)

c. Batasan Operasi Trafo Pemakian Sendiri. - Kapasitas 250 kVA. - Rated Insulating Voltage : - 21 kV (Tap-1)

- 20 kV (Tap-2) - 19 kV (Tap-3) Rated Voltage 380 400 Volt. Primary Current : 7,22 Amp. Secondary Current : 360 Amp.

d. Pengoperasian Trafo Pemakaian Sendiri. Normal operasi Trafo Pemakaian Sendiri pada Bus bar 20 kV di pasok dari Trafo Daya-2 dengan posisi Tap-2 dengan posisi Tap-2 (untuk perubahan Tap, harus dilakukan dalam kodisi padam). Tegangan sisi sekunder masuk pada rel pembagi tegangan AC (380 Volt & 220 Volt) yang digunakan untuk penerangan dan peralatan di Gardu Induk antara lain motor motor PMS, Supply untuk Rectifier (Battery Charger), motor fan pendingin Trafo.

Вам также может понравиться