Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
CONTENTS
Undisturbed reservoir vs invasion Petrophysical properties HC identification Archie experiment Evaluation procedures Environmental correction Temperature calculation Rw & Rmf calculation m (cementation exponent) calculation Multimineral identification Shale volume calculation Porosity calculation Fluid saturation calculation Moveable oil calculation
Undisturbed Reservoir
INVASION PROFILE
Invasion Profiles
Notes: 1. Rxo > Rt 2. Dalam formasi yang porositasnya tinggi dan Sh-nya tinggi pula akan timbul annulus
(hanya berumur beberapa hari saja)
Petrophysical Properties
Parameter parameter batuan yang penting dalam analisa log adalah:
Porositas (, %) Kadar air / Water saturation (Sw, %)) Permeabilitas (K, mD)
Dua yang pertama menentukan: jumlah oil atau gas dalam reservoir. Yang terakhir menentukan: Laju produksi hydrocarbon.
Migrated oil or gas menggusur sebagian air dari ruang pori-pori. Maka volume air sebagai penghantar listrik berkurang. Arus listrik sekarang mengalir melalui jalan yang lebih berliku-liku, akibatnya : Tahanan-jenis listrik (resistivity) bertambah. Prinsip Pengukuran Logging : - Kita ukur resistivitas sebuah reservoir - R1 Lalu diukur resistivitas reservoir lain yang diketahui mengandung air - R2. Bila R1 lebih besar dibanding R2, maka dapat disimpulkan: Ada HC dalam reservoir R1.
Environmental Correction
Temperature Calculation
1. PERHITUNGAN SUHU FORMASI D x (BHT-Ts) Tf = Td Tf D Td Ts : suhu formasi (o F) : kedalaman formasi yang diukur : kedalaman total : suhu permukaan (o F) + Ts
x R1
0.16 Ohm-m
0.052 Ohm-m
25 C
Metode Menghitung Rw
Rw dari SP, SP= -K log (Rmfe/Rwe); K=61+0.13 TF X-plot phi vs Res, Hingle Plot, Picket Plot Metode Rasio, Rw = (Rt/Rxo).Rmf Rw(a) = Rt/F Rw dari EPT, Rw <= (Phi-EPT)^2 . Rt Sumber lain:
Katalog Well testing
m calculation
Variasi harga m dan n sangat besar. Table 6-1 disusun untuk lapangan-lapangan di Amerika dari data core. Untuk formasi sandstone: m bervariasi dari 1.5 sampai 2.0 n bervariasi dari 1.3 sampai 2.2 variasinya cukup besar meskipun harga rata-ratanya sekitar 2 Harga cementation exponent m sangat dipengaruhi oleh bentuk butiran (grain shape):
Cementation exponent: m
m is often determined from core for certain formations, but can vary with silt or clay content, or may not be linear with porosity.
Shell variable m: m = 1.87 + 0.019 / Total Porosity Raiga Clemenceau suggested that m must be related to permeability (K): m = 1.28 + 2 / (logK + 2) Another variable m formula is from the famous Humble data set, but forcing a=1: m = 2.05 - Total Porosity
Slope = -m
a 0.01
(log scale)
1.0
Hubungan antara m dengan permeability dan porosity telah diusulkan sbb: - m = 1.28 + 2/(log k + 2) - m = 2.05 - tapi faktor yang menentukan adalah kandungan clay. Umumnya saturation exponent n dianggap mempunyai harga yang sama dengan m. Dalam carbonates, harga m berkaitan langsung dengan besarnya bagian ruang pori-pori yang berbentuk vugular.
m pada carbonate
1. Untuk porositas vugular + fossilmoldic (Nugent, 1984) :
2(logs) m --------------log t
2.
2(m)
m = t vug ,
vug= 2(t s)
3.
Water Saturation : n
n is saturation dependent in fresh water, the error due to variation on n decreases at higher saturations. n measurements can be made on core, but they are difficult and expensive. n may also be saturation equation dependent.
MULTIMINERAL IDENTIFICATION Volume mineral-mineral dapat ditentukan dengan log density, neutron, sonic dan spectral gamma ray. Mineral-mineral yang penting adalah : sandstone, limestone, dolomite (dan anhydrite). Komponen-komponen yang mengganggu adalah shale dan mineral-mineral yang lebih jarang ditemui: gypsum, salt, polyhalite dan sulfur.
THE MID PLOT Plot MID (matrix identification) memakai log-log yang sama seperti yang dipakai oleh plot M-N. Plot ini dilakukan berdasarkan pada: - apparent matrix density (ma)a dan - apparent matrix travel time (t ma)a untuk setiap level yang diselidiki.
Untuk menentukan (ma)a dipakai fig 6-8 dimana telah ditarik garis-garis yang punya harga (ma)a konstan. Data b dan N dipakai sebagai input. Untuk menentukan (t ma)a dipakai chart yang diperlihatkan pada fig 6-9. Harga-harga (ma)a dan (t ma)a lalu dimasukkan kedalam chart fig 6-7. Contoh: titik B adalah campuran dolomite-calcite.
THE LITHO-DENSITY-NEUTRON METHOD Inilah metode yang paling mutakhir dimana input yang dipakai adalah RHOB,NPHI dan PEF. Dalam metoda ini dilakukan crossplot antara apparent matrix density (ma)a versus apparent volumetric absorption index (Uma)a Lihat fig 6-10.
Harga index suatu campuran mineral-mineral adalah penjumlahan index masing masing mineral secara linear. Untuk suatu formasi dengan porosity : U= . Uf + (1- )Uma (6.11) dimana : Uf - the absorption index for pore fluid Uma - the absorption index for the matrix
Untuk suatu formasi yang matrix-nya belum diketahui, kita susun ulang eq. (6.11) dalam bentuk sbb: (Uma)a = (U - Uf. ) / (1- ) (6.12) Prosedur: - masukkan b dan N dalam fig 6-8 untuk mendapatkan ( ma)a dan ta (apparent total porosity). - masukkan Pe, b dan ta dalam fig 6-11 untuk mendapatkan (Uma)a - akhirnya masukkan ( ma)a dan (Uma)a dalam fig 6-10 dimana prosentase limestone,dolomite dan sandstone bisa dibaca.
Porosity calculation
5. PERHITUNGAN POROSITAS a. D (Porositas dari log Densitas) ma - b D= ma - f D : porositas ma : densitas matriks b : densitas bulk (batuan), dari log f : densitas fluida b. N (Porositas dari log Neutron) N untuk LS langsung dibaca dari log, untuk litologi lain; N = Nlog + 4 %
Sonic porosity transform: 1. Dengan memakai Willie Time Average (WTA): DTlog DTma 1 S = -------------------- x ------DTfl - Dtma Cp dimana: S = porositas sonic DTma = transit time dalam 100% matrix. DTlog = transit time terbaca dari log. DTfl= transit time dalam 100% fluida Cp=compaction factor: Cp=1 dalam hard formation Cp=DTsh/100 dalam unconsolidated formation
Persamaan Raymer Hunt Gardner (RHG): Porositas sonic dihitung dengan rumus ini tidak memer lukan Cp dan lebih mendekati harga core porosity serta porositas density-neutron dibanding dengan yang dihi tung dengan WTA. Persamaan RHG adalah sbb: S = c x (DTlog-DTma)/DTlog Dimana c=0.67 c=0.60 dalam gas saturated reservoir rock
Hydrocarbons: Secara umum dianggap bahwa hydrocarbons tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap harga transit time. Fractures/Vugs: Log Sonic tidak melihat fractures dan vugs, karena hanya membaca primary porosity yang lebih kecil dari total Porosity (T) Beda porositas total dengan porositas sonic S adalah secondary porosity. Secondary Porosity Index SPI = (T - S)/ T
7. KOREKSI PERHITUNGAN a. koreksi Densitas Dcorr = D - ( Dclay . V shale) Dcorr : Porositas-Densitas terkoreksi D : harga porositas hasil perhitu-ngan dari log densitas Dclay : harga porositas hasil perhitu-ngan dari log densitas untuk zona clay terdekat V shale : volume serpih b. koreksi Neutron Ncorr = N - Nclay . V shale) Ncorr : Porositas-Neutron terkoreksi N : harga porositas hasil perhitu-ngan dari log neutron Nclay : harga porositas hasil perhitu-ngan dari log neutron untuk zona clay terdekat V shale : volume serpih
Calculation of Sw
6. PERHITUNGAN Sw a. Persamaan Archie F = Ro / Rw F = a / m F : Formation volume factor Ro : tahanan jenis formasi yang hanya berisi air (ohmm) Rw : tahanan jenis air formasi (ohmm) a : konstanta sementasi (ss : 0.81 ; ls : 1.0) m : eksponen sementasi (2)
Vw Porosity, Vo
Sw = Vw / So = Vo /
b. Resistivity Index I = Rt /Ro I = 1 / Sw2 I : Resistivity Index Rt : tahanan jenis formasi yang berisi oil dan air (ohmm) Ro : tahanan jenis formasi yang hanya berisi air (ohmm) Sw : saturasi (kejenuhan) air (%) a. Saturasi Air (Sw) sandstone Sw = (0.9 / ) . Rw/Rt limestone Sw = (1 / ) . Rw/Rt
Model-model Interpretasi Shaly Sand Beberapa metode interpretasi shaly sand secara historis: - The automatic compensation method (1950) Log induction dan porositas sonic dipakai langsung dalam rumus Archie. Disini dipakai compensating effects. Metode ini paling cocok dalam pasir berporositas medium sampai tinggi yang mengandung dispersed clay.
- The dispersed model (1960) memakai porositas sonic dan porositas densitas. Dalam pasir yang mengandung dispersed clay , sonic mengukur porositas total, sedangkan density mengukur effective porosity. Perbedaannya mengindikasikan tingkat shaliness. Methode ini cocok untuk pasir yang mengandung authigenic clay, tapi juga baik untuk yang mengandung laminated clay.
- The Simandoux model (1970) memakai log log density dan neutron. Banyaknya shale ditentukan dengan beberapa clay indicators. Methode ini cocok untuk dispersed dan laminated shale. - Methode-metode yang memakai CEC untuk melaku kan transformasi ke model shaly sand. Ada dua versi: Waxman-Smith dan Dual Water models. Model-model ini memerlukan harga CEC atau Qv
Akibat adanya substitusi ion didalam clay, lempengan lempengan kristal clay bermuatan negatif. Ion-ion Na+ datang pada permukaan lempengan lem pengan untuk menetralkan muatan negatif tadi. Ketika clays melakukan kontak dengan larutan garam, cation-cation Na+ mengambang dekat dengan permu kaan clay. Jumlah cation Na+ dalam 1 gram clay disebut CEC Cation Exchange Capacity. Satuannya adalah milliequivalents tiap gram clay kering. (1 milliequivalent = 6 x 1020 atoms).
CEC dapat dinyatakan dalam : milliequivalent tiap satuan volume fluid dalam ruang pori-pori, Q: Q = CEC. (1- )/ meq/cc. dimana : - adalah porositas clay - adalah densitas clay kering dalam gr/cc
Dalam reservoir yang mengandung h/c, hydrocarbons memasuki ruang pori-pori dan menggusur free water. Counterions lebih terkonsentrasikan dalam air yang tersisa; dan conductivitas efektif air menjadi: Cwe = Cw + BQ/Swt (7.9) Kita masukkan persamaan diatas ke rumus Archie: Ct = (Swt . t )2 (Cw + BQ/Swt) Ct, t, dan Cw didapatkan dari data log. Untuk menghitung Swt kita perlu harga B dan Q , yang belum bisa didapat dari log ketika WS mengetengahkan idee-nya.
Dalam reservoir yang mengandung h/c,hydrocarbons menggusur free water: Cwe = Cw(1 - Sb/Swt) + Cb . Sb/Swt Ct = (Swt. t)2 [Cw(1-Sb/Swt) + Cb . Sb/Swt] (7.12)
Konduktivitas bound water adalah konduktivitas counterion dibagi oleh volume bound water Sb: Cb = BQ/WQ = B/W (7.14) Dengan memakai persamaan terakhir ini, konduktivitas pasir menjadi : Ct = (Swt . t)2 [Cw(1 - WQ/Swt) + BQ/Swt] lam metode Dual Water. (7.15)
Bila dipakai harga B, m and n yang sama dalam persamaan W-S dan D-W, maka harga water saturation yang dihitung dengan D-W akan 10% lebih tinggi dibanding dengan hasil W-S (DW lebih pessimistic dibanding WS) Bila dipakai harga m lebih tinggi dalam W-S (misalnya 2 diganti 2.2 ) maka kedua harga saturasi akan berdekatan kembali.
Indonesia Equation
Waxman-Smits Equation
1 Sw BQ S = * + v* w Rt F Rw F
Ct =
n tm S wt
S wb ( ) C + C C wb w w S wt
m' + 1 . 3 Qv
w +
1.93 m T QV m + QV 0 T -n 1+0.7 T Sw /w
T = 1+0.0414 T -22
m = 1.62 +1.37 QV
1-
1/2
Sen, P.N.; Goode, P.A.; and Sibbit, A.M.: Electrical conduction in clay bearing sandstones at low and high salinities, Journal of Applied Physics 63 no.10 (15 May 1988), pp 4832-4840. Sen, P.N.; Goode, P.A.:Influence of temperature on electrical conductivity in shaly sands, Geophysics 57 no. 1 (January 1992) pp 89-96. Sen, P.N.; Goode, P.A.: Shaly sand conductivity at low and high salinities, presented at the 29th annual logging symposium of the SPWLA (June 1988) paper F.