Вы находитесь на странице: 1из 7

A.

PENDAHULUAN Pendidikan kewarganegaraan pendidikan yang mengkaji dan membahas tentang pemerintahan, konstitusi, lembaga-lembaga demokrasi, rule of law, HAM, hak dan kewajiban warganegara serta proses demokrasi. Menurut ICCE Indonesia Center !or Ci"i# Edu#ation$ Pendidikan kewarganegaraan adalah suatu proses yang dilakukan oleh lembaga pendidikan di mana seseorang mempelajari orientasi, sikap dan perilaku politik sehingga yang bersangkutan memiliki political knowledge, awareness, attitude, political efficacy dan political participation serta kemampuan mengambil keputusan politik se#ara rasional.%nsur-unsur yang harus dipertimbangkan dalam menyusun program civic education yang diharapkan akan menolong para peserta didik untuk Mengetahui, memahami dan mengapresiasi #ita-#ita nasional dan dapat membuat keputusan-keputusan #erdas dan bertanggung jawab dalam berbagai ma#am masalah pribadi, masalah masyarakat dan masalah negara. pribadi, masalah masyarakat dan masalah negara. &alam pendidikan kewarganegaraan membi#arakan hubungan manusia dengan'a. manusia dalam perkumpulan-perkumpulan yang terorganisasi (sosial, ekonomi, politik), b. indi"idu-indi"idu dengan negara. Adapun ujuan pendidikan kewarganegaraan adalah: a. Membentuk ke#akapan partisipati! yang bermutu dan bertanggung jawab. b. Menjadi warganegara yang baik dan demokratis. #. Mampu berpikir komprehensi!, analitis dan kritis. d. Membentuk mahasiswa yang memiliki good and responsible citizen.

B. PEMBAHASAN

1. Konsep Dasar Pendidikan Kewarganegaraan %ndang-undang *o. + tahun ,-.- tentang /istem Pendidikan *asional pasal 0- ayat +$ menyebutkan bahwa isi kurikulum setiap jenis, jalur dan jenjang pendidikan wajib memuat a$ Pendidikan Pan#asila, b$ Pendidikan Agama, dan #$ Pendidikan 1ewarganegaraan. &i Perguruan 2inggi, pendidikan kewarganegaraan dijelaskan salah satunya mealui mata

kuliah Pendidikan 1ewiraan yang diimplementasikan sejak %% *.+ 3,-.- diberlakukan sampai re4im orde baru runtuh. Perjuangan re!ormasi yang telah membuahkan hasil pada tahun ,--. adalah berimplikasi pada keberadaan mata kuliah Pendidikan 1ewiraan. 5a#ana untuk menghapus mata kuliah tersebut dalam kurikulum pendidikan tinggi membuahkan hasil. 2erbitnya 1eputusan &irjen &ikti *omor +673&ikti31ep3+888 merupakan dasar hukum untuk menghapus mata kuliah Pendidikan 1ewiraan dan selanjutnya diganti dengan Pendidikan 1ewarganegaraan, sebagai mata kuliah pengembangan kepribadian. Istilah kewarganegaraan memiliki arti keanggotaan yang menunjukkan hubungan atau ikatan antara negara dan warga negara. 1ewarganegaraan diartikan segala jenis hubungan dengan suatu negara yang mengakibatkan adanya kewajiban negara itu untuk melindungi orang yang bersangkutan. Adapun menurut %ndang-%ndang 1ewarganegaraan 9epublik Indonesia, kewarganegaraan adalah segala ikhwal yang berhubungan dengan *egara. Pendidikan kewarganegaraan adalah pendidikan yang berusaha untuk membekali peserta didik dengan pengetahuan dan kemampuan dasar berkenaan dengan hubungan antara warganegara dengan negara serta pendidikan pendahuluan bela negara PP:*$ agar dapat menjadi warganegara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan negara. Pengertian ini, sejalan dengan "isi dan misinya. &alam keputusan &irektur ;enderal Pendidikan 2inggi &epartemen Pendidikan *asional 9epublik Indonesia *omor 0. 3 &ikti 3 +88+ disebutkan bahwa Pendidikan 1ewarganegaraan di perguruan tinggi menjadi sumber nilai dan pedoman penyelenggaraan program studi dalam mengantarkan mahasiswa mengembangkan kepribadiannya selaku warga negara dan berperan akti! menegakkan demokrasi menuju masyarakat madani. Membantu mahasiswa selaku warga negara agar mampu mewujudkan nilai-nilai dasar perjuangan bangsa, serta kesadaran berbangsa, bernegara dalam menerapkan ilmunya serta bertanggung jawab terhadap kemanusiaan.

2. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar a. Standar Kompetensi

/tandar kompetensi adalah rumusan tentang kompetensi-kompetensi yang dibutuhkan untuk melaksanakan suatu pekerjaan atau tugas sesuai dengan kriteria unjuk kerja yang ditetapkan oleh industri atau asosiasi pro!esi yang rele"an serta institusi lain yang kompeten. /tandar kompetensi merupakan re!leksi kompetensi-kompetensi yang dibutuhkan oleh industri. /tandar 1ompetensi untuk suatu bidang keahlian dirumuskan dalam suatu dokumen yang terdiri atas '

penjelasan umum tentang standar kompetensi, peta judul unit kompetensi dan pengelompokan dalam jenjang dan kuali!ikasi, uraian unit-unit kompetensi pedoman pengujian dan serti!ikasi.

/tandar 1ompetensi yang telah dikembangkan melalui prosedur dan proses yang benar serta mengikutsertakan pihak yang rele"an dan kompetensi, akan mampu memberikan man!aat bagi dikmenjur sebagai a#uan dalam '' ,. penyusunan program kurikulum dan diklat +. pengembangan bahan ajar dan alat bantu mengajar 0. analisa kebutuhan !asilitas dan peralatan praktek <. mengakreditasi kompetensi guru =. pengujian kompetensi dan serti!ikasi

. Kompetensi Dasar 1ompetensi merupakan kemampuan dan ke#akapan yang terukur setelah peserta didik mengikuti proses pembelajaran se#ara keseluruhan yang meliputi kemampuan akademik, sikap dan keterampilan. &alam pembelajaran Pendidikan 1ewarganegaraan 1ompetensi &asar atau yang sering disebut kompetensi minimal terdiri atas tiga jenis, yaitu> ,. 1e#akapan dan kemampuan penugasan pengetahuan kewarganegaran #i"i" knowledge$ yang terkait dengan materi inti pendidikan

kewarganegaraan #i"i# edu#ation$ antara lain demokrasi, hak asasi manusi, dan masyarakat madani #i"il so#iety$ + .1e#akapan dan kemampuansikap kewarganegaraan #i"i# dispotions$ antara lain pengakuan kesetaraan , toleransi, kebersamaan, pengakuan keragama, kepekaan terhadap masalah warga *egara antara lain masalah demokrasi dan hak asasi manusia 0.1e#akapan dan kemampuan mengartikulasikan keterampilan

kewarganegaraan

#i"il skills$seperti kemampuan beradaptasidalam

proses pembentukan kebijakan publi#, kemampuan melakukan #ontrol terhadap penyelenggara *egara dan pemerintahan. 1etiga kompetensi tersebut diartikulasikan oleh mahasiswa untuk mengadakan pembelajaran, pengalihan nilai, dan pengalihan prinsip-prinsipdemokrasi bagi tumbuhnya masyarakat madani. 1emampuan mengembangkan masyarakat masa depan yang menjadi dambaan bersama, kemampuan mendapatkan keper#ayaan dari rakyat, kemampuan membangun keari!an diri dalam menggunakan keper#ayaan yang diberikan masyarakat merupakan tuntutan dasar Pendidikan kewarganegaraan.
3. Ruang Lingkup

Pendidikan 1ewarganegaraan Ci"i# Edu#ation$ terdiri atas tiga amateri pokok #ore materials$ yaitu demokrasi, hak asasi manusia, dan masyarakat madani #i"il so#iety$. 1etiga materi tersebut kemudian dijabarkan dalam menjadi beberapa materi yang menjadi bahan kajian dalam pembelajaran Pendidikan 1ewarganegaraan Ci"i# Edu#ation$ yaitu' ,. Pendahuluan +. Identitas *asional 0. *egara <. 1ewarganegaraan

=. 1onstitusi 6. &emokrasi 7. ?tonomi &aerah .. @ood @o"ernan#e -. Hak Asasi Manusia HAM$ ,8. Masyarakat Madani &engan demikian pembelajaran Pendidikan 1ewarganegaraan Ci"i# Edu#ation$ diarahkan untuk nation and #hara#ter building bangsa Indonesia yang rele"an dalam memasuki era demokratisasi. !. Paradigma Pendidikan Kewarganegaraan Paradigm pendidikan dalam konteks suatu bangsa nation$ akan menunjukkan bagaimana proses pendidikan berlangsung dan pada tahap berikutnya akan dapat meramalkan kualitas dan pro!il lulusan sebagai hasil dari proses pendidikan. Paradigm pendidikan terkait dengan empat hal yang menjadi dasar pelaksanan pendidikan, yaitu peserta didik mahasiswa$, dosen, materi, dan manajemen pendidikan. &alam pelaksanaan pendidikan praksis$, paling tidak terdapat dua kutub paradigm pendidikan yang paradoksal yaitu paradigma !eodalistik dan paradigma humanistik. Paradigma !eodalistik mempunyai asumsi bahwa lembaga pendidikan Perguruan 2inggi$ merupakan tempat melatih dan mempersiapkan peserta untuk masa dating. ?leh karena itu peserta didik siswa dan mahasiswa$, ditempatkan sebagai objek semata dalam pembelajaran, sedangkan dosen sebagai satu-satunya sumber ilmu kebenaran dan in!ormasi, berperilaku otoriter dan birokratis. Materi pembelajaran disusun se#ara rigid sehingga memasung kreati"itas peserta didik mahasiswa$ dan dosen. /ementara itu, manajemen pendidikan termasuk manajemen pembelajaran

bersi!at

sentralistik

birokratis

dan

monolitik.

&alam

penerapan

strategi

pembelajarannya sangat dogmatis, indoktrinati! dan otoriter. Akibat dari orientasi tersebut lulusan pendidikan menjadi manusia robot dan tidak kreati! serta tidak demokratis atau otoriter. Paradigma !eodalistik dalam praksis pendidikan telah berlangsung #ukup lama dalam dunia pendidikan nasional mulai dari pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi. /ementara itu paradigma humanistik mendasarkan pada asumsi peserta didik adalah manusia yang mempunyai potensi dan karakteristik yang berbeda-beda. 1arena itu, dalam pandangan peserta didik mahasiswa$ ditempatkan sebagai subjek sekaligus objek pembelajaran, sementara dosen diposisikan sebagai !asilitator dan mitra dialog peserta didik. Materi pembelajaran yang disusun berdasarkan pada kebutuhan dasar basi# needs$ peserta didik, bersi!at !leksibel , dinamis an !enomenologis sehingga materi tersebut bersi!at konstektual dan memiliki rele"ansi dengan tuntutan dan perubahan so#ial. Model materi pembelajaran tersebut mendorong ter#iptanya pembelajaran yang hidup li!e #lassroom$ yang dalam istilah A#e /urya disebut sebagai global #lassroom. :egitu juga manajemen pendidikan dan penbelajarannya menekankan pada dimensi desentralistik, tidak birokratis, mengakui pluralitas dengan penggunaan strategi pembelajaran yang ber"ariasi dan demokratis. %ntuk itu kelas pembelajaran Pendidikan 1ewarganegaraan, dalam istilah %din /. 5inataputra diperlakukan sebagai laboratorium demokrasi dimana semangat kewarganegaraan yang meman#ara dari #ita-#ita dan nilai demokrasi diterapkan se#ara interakti!.

". Urgensi Pendidikan Kewarganegaraan a. Meningkatnya gejala dan ke#enderungan politi#al litera#y, tidak melek politik, tidak mengetahui #ara kerja demokrasi dan lembaga politik di kalangan warganegara. b. Meningkatnya politi#al apathies yang ditunjukkan dengan sedikitnya keterlibatan warganegara dalam proses-proses politik. #. /ebagai salah satu instrument pendidikan politik yang mampu melakukan empowerment bagi masyarakat, terutama masyarakat kampus.

d. /ebagai wahana dan instrument untuk melakukan social engineering dalam rangka membanguan social capital yang e!ekti! bagi tumbuhnya kultur demokrasi dalam kehidupan masyarakat berbangsa, bernegara serta tumbuhnya masyarakat madani.

http'33harisbanjarmasin.blogspot.#om3+8,+3803de!inisi-pendidikan-kewarganegaraan.html

/umber' http'33id.sh"oong.#om3writing-and-speaking3+,.888.-pengertian-pendidikankewarganegaraan-dan-sejarah3AiB44+6C05I-?g

Вам также может понравиться