Вы находитесь на странице: 1из 6

HIGHLIGHTS

Income statement Evolution

Annual Income Statement Data Actuals in B IDR Fiscal Period December Sales Operating income (EBITDA) Operating profit (EBIT) Pre-Tax Profit (EBT) Net income EPS ( IDR) Dividend per Share ( IDR) Yield 2009 13 706 6 861 2 464 2 350 1 709 237 2010 17 459 8 720 5 164 3 868 2 891 340 107 1,83% 2011 18 713 9 185 4 502 3 865 2 830 332 130 2,22% 2012 21 350 10 019 5 118 4 323 3 158 378 139 2,38% Estimates in B IDR 2013 23 442 10 910 5 525 4 890 3 617 428 181 3,09% 2014 25 405 11 743 6 010 5 493 4 060 466 232 3,97%

Actuals in B IDR Fiscal Period 2009 December Debt Finance Operating income (EBITDA) 12 162 6 861

Estimates in B IDR 2010 9 955 8 720 2011 9 728 9 185 2012 9 972 10 019 2013 9 370 10 910 2014 8 004 11 743

Leverage 1,77x (Debt/EBITDA) Capital Expenditure -

1,14x 4 848

1,06x 6 522

1,00x 7 976 1 849 IDR 1 066 IDR

0,86x 7 375

0,68x 6 920

Book Value Per 1 1 1 Share (BVPS) 035 IDR 377 IDR 607 IDR Cash Flow per Share 1 990 IDR 034 IDR

2 2 107 IDR 352 IDR 1 1 087 IDR 127 IDR

Balance Sheet Analysis

Kinerja saham PT XL Axiata Tbk (EXCL) selama lima tahun terakhir lebih tinggi dibandingkan kinerja dari saham emiten sejenis, berdasarkan hasil perhitungan kami. Kenaikan harga saham XL Axiata yang signifikan didukung oleh pertumbuhan pendapatan perusahaan yang lebih tinggi dibandingkan emiten telekomunikasi lainnya. Disamping itu, berdasarkan data Bloomberg, selama lima tahun terakhir harga saham XL Axiata naik hingga 225%, sedangkan harga saham PT Indosat Tbk (ISAT) yang merupakan kompetitor terdekat XL Axiata hanya naik 30,6% dan saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) justru tercatat turun. Selain itu, saham PT XL Axiata Tbk (EXCL) menjadi top foreign buy mencapai 775,3 juta saham senilai Rp 4,8 triliun. Demikian mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (18/9). Saham EXCL mengalami clossing di pasar negosiasi mencapai 775 juta saham senilai Rp 4,8 triliun, jadi total volume perdagangan mencapai 5,01 miliar saham senilai Rp 8,5 triliun. EXCL juga mencatat kenaikan penjualan, laba operasional, dan laba bersih masing-masing 27.1%, 109.6%, dan 69.1%. Memang kenaikan laba bersihnya lebih rendah dari kenaikan laba operasional, karena EXCL ini mempunyai leverage yang besar. Pada 2010, EXCL menghabiskan 842 milyar untuk membayar bunga. Tapi untungnya, jumlah itu lebih kecil dari tahun sebelumnya, yang 1.3 trilyun. Alhasil, laba EXCL masih bisa naik cukup signifikan. Kinerja EXCL yang baik menghasilkan hutang perusahaan berkurang 16.4%, sementara ekuitasnya bertambah 33.1%. Dan penambahan ekuitas tersebut sepenuhnya berasal dari peningkatan saldo labanya, yang mencapai 110.5%. Perbaikan yang terjadi terbilang cukup pesat, mereka mampu mengurangi utang tanpa harus mengurangi total aset (aset EXCL hanya
3

turun 0.5%). Pertumbuhan laba bersihnya cukup baik, PER EXCL hanya 15.3 kali. Alhasil kalau kita perhatikan pergerakan sahamnya dalam beberapa bulan terakhir, EXCL hanya pada kisaran 6,000, namun disisi lain tidak pernah turun hingga dibawah 5,000, bahkan ketika IHSG lagi terkoreksi, karena fundamentalnya memang kuat. Kesimpulannya, untuk long term, maka mungkin kita masih harus menunggu EXCL kembali meningkatkan ekuitasnya, hingga PBV-nya jadi lebih rendah, mungkin lebih rendah dari 3.0 kali. Tapi mengingat industri telekomunikasi cukup menjanjikan dan estimasi laporan keuangan 2 tahun mendatang yang cenderung meningkat dan sejauh ini pertumbuhan EXCL dari periode ke periode cukup pesat (terutama sejak diakuisisi oleh Axiata Bhd.), maka EXCL boleh di collect untuk 1 atau 2 tahun. Namun mengingat fundamentalnya kuat, maka kalaupun EXCL turun hingga dibawah 5,000, dalam jangka panjang dia hampir pasti akan naik lagi.

INVESTMENT RISKS Tingkat Inflasi. Tingkat inflasi umumnya menentukan tinggi rendahnya daya beli konsumen dan kepercayaan diri untuk menghabiskan lebih banyak uang mereka. Posisi Pasar. Analisis meliputi penilaian yang komprehensif pada kehadiran perusahaan dan dominasi di pasar, yang dapat tercermin oleh ukuran bisnis perusahaan serta pangsa pasarnya di setiap segmen bisnis melalui jumlah pelanggan, jumlah lalu lintas atau waktu sambungan, dan produksi pulsa. PT XL Axiata sebagai sebuah perusahaan dengan ukuran bisnis yang signifikan dan pangsa pasar cenderung memiliki ketahanan yang kuat terhadap setiap lingkungan usaha yang kurang baik, posisi tawar yang lebih baik untuk bernegosiasi dengan vendor, distributor, regulator, serta fleksibilitas yang lebih baik untuk menyesuaikan harga jual karena ekuitas merek yang kuat. Kemampuan perusahaan untuk memperbesar basis pelanggan ini sejalan dengan kapasitas untuk meningkatkan jangkauan jaringan, yang sering membutuhkan biaya investasi yang cukup besar. Posisi pasar XL Axiata mempunyai kemampuan keuangan yang baik mendukung belanja modal. Manajemen Operasi. Analisis meliputi pemeriksaan hati-hati pada kualitas manajemen perusahaan dengan mengevaluasi strategi bisnis untuk mengantisipasi pertumbuhan yang cepat dari teknologi, tren global dan perubahan peraturan, serta kemampuan untuk menghasilkan kegiatan usaha yang efisien. Ini dapat ditunjukkan dengan pertumbuhan margin keuntungan dari setiap segmen usaha, average revenue per user (ARPU) sebesar 3,94%, pendapatan per karyawan yang naik menjadi 3,97% dalam estimasi 2 tahun mendatang. Selain itu, PT XL Axiata dengan visi yang jelas dan strategi bisnis dapat dengan cepat beradaptasi dengan perkembangan bisnis yang paling terakhir dan memiliki kemampuan untuk menyediakan produk yang akan menerima antusiasme yang kuat dari pasar. Dengan menjadi pelopor dalam menyediakan produk-produk baru dan inovatif seperti itu, perusahaan juga akan memiliki keuntungan untuk menangkap peluang pasar dan memiliki posisi harga yang relatif lebih kuat, yang akhirnya dapat menghasilkan laba yang cukup besar untuk menutupi biaya investasi, penelitian, dan pengembangan. Diversifikasi. Analisis meliputi review yang komprehensif pada kemampuan perusahaan untuk secara merata generasi diversifikasi pendapatan melalui produk-produk XL seperti Internet Broadband dan jenis bisnis atau layanan yang disediakan, segmen pasar yang luas, dan daerah, termasuk pendapatan dari pasar luar negeri. Kemampuan untuk menciptakan diferensiasi produk serta pendapatan membubarkan dari berbagai segmen pasar dan wilayah

geografis tidak hanya akan menjamin kestabilan aliran pendapatan perusahaan, tetapi juga akan memberikan bantal kuat terhadap setiap kelesuan bisnis tertentu. Kualitas Layanan. Analisis meliputi evaluasi rinci tentang kemampuan perusahaan untuk memberikan layanan yang memuaskan kepada pelanggan, yang dapat tercermin dari area jaringan cakupannya, kapasitas saluran pertukaran, teknologi yang digunakan untuk layanan yang akan menentukan kualitas sambungan, jumlah dan aksesibilitas layanan pelanggan mendukung, serta indikator operasional lainnya seperti tingkat churn suku, rasio koneksi sukses, dan rekam jejak dari setiap gangguan besar. Dengan menyediakan pelayanan kualitas yang sangat baik, PT XL Axiata dapat terus meningkatkan basis pelanggan perusahaan, yang pada gilirannya akan meningkatkan produktivitas bisnisnya. Risiko Mata Uang dan Tingkat Suku Bunga . Secara umum Perusahaan mendapatkan dampak negatif bila Rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat. Untuk mengatasi risiko ini dari waktu ke waktu Perusahaan melakukan transaksi lindung nilai. Perusahaan terekspos risiko tingkat suku bunga yang berasal dari perubahan tingkat bunga atas kewajiban yang dikenakan bunga. Risiko ini dikelola pada umumnya dengan menggunakan interest rate swaps. Risiko Kredit . Risiko kredit adalah risiko bahwa perusahaan dan anak perusahaan akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan atau pihak lawan yang gagal memenuhi kewajiban kontraktual mereka. Perusahaan dan anak perusahaan mengelola dan mengendalikan risiko kredit dengan menetapkan batasan jumlah risiko yang dapat diterima untuk pelanggan individu dan memantau risiko terkait dengan batasanbatasan tersebut. Risiko Pemasaran. Risiko pemasaran terkait dengan risiko tidak terjualnya produk karena tidak sesuai dengan spesifikasi dari pembeli atau karena adanya implementasi atas regulasi baru. Perusahaan berupaya memperluas pasar dengan masuk ke pasar-pasar baru dan tetap mempertahankan pasar yang ada dengan memberikan harga yang kompetitif melalui berbagai upaya efisiensi untuk menurunkan biaya produksi. Risiko Likuiditas. Pengelolaan risiko likuiditas dilakukan antara lain dengan memonitor profil jatuh tempo pinjaman dan sumber pendanaan, menjaga saldo kecukupan kas dan surat berharga dan kesiapan untuk menjaga posisi pasar. Perusahaan mempertahankan kemampuannya untuk melakukan pembiayaan atas pinjaman yang dimiliki dengan cara mencari berbagai sumber fasilitas pembiayaan yang mengikat dari pemberi pinjaman yang handal BUSINESS AND FINANCIAL RISKS Kebijakan Keuangan. Analisis yang mencakup tinjauan filosofi manajemen, strategi dan kebijakan atas risiko keuangan (historis, sekarang dan proyeksi ke depan). Selain itu, pemeriksaan atas target keuangan manajemen (pertumbuhan, leverage, struktur utang, kebijakan dividen, dan sebagainya), kebijakan lindung nilai (hedging), dan kebijakankebijakan lain dalam upaya mengurangi risiko keuangan perusahaan secara keseluruhan (sejarah masa lalu vs proyeksi masa depan). Rekam Jejak Perusahaan pada pemenuhan kewajiban keuangan di masa lalu juga dikaji untuk menentukan tingkat komitmen, kesungguhan dan konsistensinya untuk membayar kewajiban-kewajiban secara tepat waktu.

Sruktur Permodalan. Analisis mencakup pemeriksaan terhadap leverage perusahaan di masa lalu, saat ini dan proyeksi kedepannya (total utang dan nilai bersih utang dalam hubungannya dengan besar modal, total modal dan arus kas), struktur utang dan komposisinya (Rupiah vs mata uang asing, utang jangka pendek vs utang jangka panjang, dengan tingkat suku bunga tetap vs suku bunga mengambang, dan lain-lain). Cara pengelolaan kewajiban juga dikaji secara mendalam. Perlindungan Arus Kas. Analisis meliputi kajian menyeluruh dari arus kas perusahaan dan kemampuan untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek dan jangka panjang. Tingkat kemampuan membayar hutang diukur oleh rasio pembayaran bunga dan rasio pembayaran utang. Tingkat likuiditas perusahaan di dalam memenuhi kewajiban jangka pendek juga dikaji secara mendalam. Fleksibilitas Keuangan. Analisis meliputi evaluasi gabungan semua ukuran finansial di atas untuk sampai pada pemahaman yang menyeluruh tentang kesehatan keuangan perusahaan. Analisis tentang faktor-faktor lain yang terkait atau angka angka yang tidak secara khusus ditelaah diatas, seperti klausul perlindungan asuransi, klausula-klausula yang membatasi dalam perjanjian pinjaman/obligasi atau hubungan dengan induk perusahaan dan bantuanbantuan juga ditelaah. Penugasan analitis lain yang tercakup adalah evaluasi pilihan yang bisa diambil oleh perusahaan dalam tekanan, termasuk rencana-rencana atas kejadian tidak terduga (contingency plan) dan kemampuan serta fleksibilitas lainnya untuk mengatasi berbagai skenario yang merugikan. Dukungan pemegang saham dan komitmennya juga sangat dipertimbangkan.

Вам также может понравиться