Вы находитесь на странице: 1из 10

1

BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, peminat minuman jamu sudah semakin bertambah. Jamu adalah obat tradisional Indonesia yang dibuat dari tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan tersebut, yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman (Ning Harmanto dan M. Ahkam, 2007). Dengan bertambahnya produk kreatif olahan jamu yang ada dipasaran, seperti permen rasa kencur, dan jahe dapat meningkatkan daya jual dipasaran. Dan ada juga es krim rasa jamu yang diolah dari tanaman obat-obatan asli Indonesia ini seperti jahe, kencur, kunyit dan lainnya. Inovasi yang dibuat oleh produsen ini dimaksudkan agar konsumen tidak merasa bosan dengan jamu. Pada umumnya khasiat jamu tersebut dimaksudkan sebagai sarana pemeliharaan kesehatan dan kecantikan (Didik Gunawan, 1999). Khasiat dari jamu ini beragam tergantung dari jenis jamu yang ingin diminum, seperti jamu beras kencur yang berkhasiat untuk menghilangkan pegal-pegal pada tubuh dan sebagai tonikom atau penyegar sesaat setelah bekerja. Selama ini produksi jamu ini kebanyakan masih menggunakan cara tradisional, misalnya pemerasan jamu untuk mendapatkan cairannya. Biasanya untuk mendapatkan sarinya, diperas biasa menggunakan tangan, sehingga hasil yang didapat tidak maksimal, tangan menjadi kotor dan waktu yang dibutuhkan cukup banyak. Oleh karena itu, perlu adanya alat yang membantu proses pemerasan tersebut dengan menggunakan alat pemisah sari jamu dengan ampasnya. Alat ini dibuat karena memiliki kelebihan diantaranya adalah proses pemerasan yang singkat, hasil yang didapat maksimal. 1.2 Perumusan Masalah Program kreativitas mahasiswa karya cipta diusulkan dalam rangka memberikan solusi dari permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana metode perancangan PEJAS yang sesuai standar pasar sehingga dapat menghasilkan pisahan ampas dengan sarinya secara maksimal? 2. Apakah metode pada mesin spinner (pengatus minyak) dalam pembuatan alat ini dapat diaplikasikan? 3. Bagaimana metode pembuatan dan pengujian PEJAS yang efisien?

1.3 Tujuan tujuan dari penulisan karya tulis ini adalah 1. Memberikan metode perancangan PEJAS yang sesuai dengan standar pasar sehingga sehingga dapat menghasilkan pisahan ampas dengan sarinya secara maksimal. 2. Mengetahui metode mesin spinner (pengatus minyak) sehingga dapat diaplikasikan dalam pembuatan PEJAS 3. Memberikan metode pembuatan dan pengujian PEJAS yang efisien untuk diaplikasikan di masyarakat 1.4 Luaran Yang Diharapkan Luaran yang diharapkan dari program ini adalah pengembangan alat dalam meningkatkan hasil keluaran perasan jamu dengan berbasis pada mesin spinner (pengatus minyak) yang suatu saat bisa dikembangkan menjadi alat yang lebih produktif dan adanya publikasi dalam bentuk jurnal maupun artikel 1.5 Manfaat a. Bagi Akademisi atau Mahasiswa Sebagai bentuk pengabdian insan akademis dalam pembelajaran

pemberdayaan masyarakat sebagai wujud Tri Dharma Perguruan Tinggi. Selain itu sebagai pengembangan diri mahasiswa di bidang teknologi dan rekayasa dalam memudahkan proses pemerasan jamu atau yang lainnya. Dan untuk menambah perbendaharaan perpustakaan fakultas b. Bagi Masyarakat Memberikan wacana baru tentang pengembangan teknologi dibidang teknologi dan rekayasa alat untuk memeras jamu dan memberikan solusi efektif untuk memudahkan dalam proses pemerasan sari jamu di kalangan industri rumah tangga c. Bagi Pemerintah Sebagai solusi alternatif alat pemeras alat pemeras yang cepat dan efisien, sehingga dapat membantu menambah pemasukan pemerintah dalam pengembangan usaha kecil menengah. BAB 2. Tinjauan Pustaka 2.1. Jamu

Jamu adalah obat tradisional Indonesia yang dibuat dari tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan tersebut, yang secara turun termurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman. Bahan-bahan yang digunakan tidak menggunakan bahan kimia sintetik. Jamu biasanya diresepkan oleh pengobat tradisional (BATRA). Jamu yang diresepkan bisa buatan pabrik, buatan BATRA atau hars dicari dan dibuat sendiri ( Ning Harmanto dan M. Ahkam Subroto, 2007) Data yang diambil dari Bada Pusat Statistik (BPS) Indonesia, menunjukkan bahwa produksi tanaman obat atau tanaman untuk bahan baku jamu seperti jahe menunjukkan angka 94.473.139 kg per tahun 2011. Data ini dikumpulkan dari 33 provinsi di Indonesia

Figure 1. Data Badan Pusat Statistik RI 2011 (Sumber : Badan Pusat Statistik, 2011) 2.2 Khasiat Jamu untuk Kesehatan Menurut portal berita Liputan 6.com dituliskan bahwa pada tahun 2010 lebih dari separuh atau sekitar 55.3% penduduk Indonesia mengkonsumsi jamu dan 95%nya menyatakan jamu bermanfaat bagi kesehatan. Hal ini juga didukung oleh data yang didapat dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2010. Manfaat jamu untuk kesehatan sangat beragam tergantung dari menu jamu yang dikonsumsi. Berikut manfaat jamu berdasar menu jamu yang dikonsumsi: a. Jamu Kunyit Asam Berkhasiat mengurangi rasa sakit saat haid, menghilangkan bau badan, dan menyediakan serat bagi tubuh (Ahmad Said,--). b. Jamu Beras Kencur Berkhasiat untuk menambah daya tahan tubuhm menghilangkan masuk angin, dan kelelahan (Ir. Fauzan Muhlisah, 1999) c. Jamu Temulawak Berkhasiat untuk mengatasi kencing batu, sakit kuning, perut kembung, maag, liver dan pegal-pegal (Ahmad Said,-d. Jamu Cabe Puyang

Berkhasiat untuk menyembuhkan pegal linu, menambah darah, menghindarkan kesemutan dan jika dikonsumsi secara teratur oleh bayi, bayi akan bersih dan tidak bau amis (Wikipedia.com, 2013) 2.3 Mesin Spinner (Pengatus Minyak) Biasa disebut dengan mesin peniris minyak. Ada juga yang menyebut mesin ini dengan mesin pengering minyak. Ada juga yang menyebut mesin ini dengan mesin pengering minyak, mesin pengaktus minyak dan mesin spinner. Mesin ini telah teruji dan sudah anyak dipakai ratusan pengusaha makanan gorengan di berbagai daerah di Indonesia dan mancanegara. Mesin ini juga berfungsi mengurangi kadar air pada produk. Misalnya sayuran yang dicuci, dan ingin cepat dikeringkan, maka dengan mesin spinner ini, kandungan air bisa cepat kering (anonim,--) Mesin spinner disebut juga mesin pemeras minyak atau mesin pengaktus minyak. Ada juga yang menyebutnya sebagai mesin penapis minyak. Istilah tersebut bermacam-macam tapi merujuk pada satu produk yang sama yaitu mesin spinner (Misbachul Munir, 2012) 2.4 Alat Pemeras Santan Alat pemeras santan merupakan alat yang berfungsi sebagai alat untuk mengepress parutan kelapa untuk diambil santan kelapa, mesin ini sangat membantu untuk pengerjaan dalam jumlah besar, bahkan sangat membantu sumber daya manusia (anonim, 2013) Mesin pemeras santan kelapa merupakan sebuah mesin yang digunakan untuk memeras santan kelapa yang terdapat pada parutan kelapa ( Rishki Bayu N.P dan Donie K, 2010) BAB 3. Metode Pelaksanaan 3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Pembuatan alat dilaksanakan di Laboratorium Mekatronik Alat dan Mesin Agroindustri Jurusan Keteknikan Pertanian Brawijaya. Proses pembuatan alat ini akan dilaksanakan selama 4 bulan

3.2 Studi Pustaka Metode ini digunakan untuk mempelajari teori-teori yang berhubungan dengan perancangan dan pembuatan alat. Pustaka yang digunakan yaitu berupa buku-buku teksa yang berupa tulisan ilmiah, handbook, e-book, buku referensi mata kuliah dan juga tulisan-tulisan bebas seperti tulisan pada suatu forum maya, artikel bebas dari suatu situs, dan tulisan surat kabar baik berupa hardcopy maupun softcopy yang berhubungan dengan alat yang dikembangkan. 3.3 Bahan dan Peralatan a) Bahan 1. Plat alumunium 2. Plat besi 3. Mur dan Baut 4. Kabel 5. Saklar 6. Kain 7. Motor Listrik AC 220 Volt 8. Asental atau as besi 9. Handle : untuk kerangka alat : untuk penyangga alat : untuk mengikat antar komponen : untuk mengalirkan listik AC ke alat :pemutus dan penyambung rangkaian listrik : sebagai perantara bahan dengan alat : sebagai penggerak utama : untuk membantu memutar keranjang : untuk pegangan tutup keranjang

b) Peralatan yang digunakan yaitu: 1. Mistar 2. Pemotong plat 3. Gerinda 4. Mesin las 5. Obeng 6. Mesin roll plat 7. Mesin bor 8. Penekuk plat : sebagai pengukur dimensi : untuk memotong plat : untuk menghaluskan plat : untuk menyambung kerangka : membantu mengencangkan baut : membuat benda kerja menjadi lengkungan : memberikan lubang pada plat : membuat lipatan plat

9. Serta peralatan pendukung lainnya 3.4 Tahap Perancangan Alat 1. Desain PEJAS

Sebagai tahap penerapan studi pustaka, tahap pertama adalah perancangan PEJAS dengan cara pembuatan desain PEJAS.

Figure 2. Desain PEJAS (sumber : Penulis, 2014) Untuk ukuran alat, diameter tabung luar adalah 40 cm dengan tinggi 30 cm. Diameter dalam (saringan) adalah 30 cm dengan tinggi 25 cm. Meja penyangga 50x50 cm. Tempat motor listrik dengan panjang 25 cm, lebar 15 cm. Diameter penutup 40 cm. 3.5 Tahap Pengaplikasian Alat 1. Sistem PEJAS

Sampel empon-empon yang sudah diparut

saringan

motor listrik

berputar

pemerasan

hasil perasan

Figure 3. Bagan Sistem PEJAS Pada sistem PEJAS ini, sample bahan yang telah di parut seperti kencur atau jahe yang akan diperas di masukkan dalam kain yang telah di pasang di dalam saringan kemudian saringan akan berputar dengan bantuan motor listrik dan akan berputar 360o sampai tidak mengeluarkan hasil perasan lagi. 3.6 Tahap Pengujian Alat Pengujian pada alat ini, dilakukan setelah perancangan alat PEJAS. Pengujian ini dilakukan dengan tujuan untuk menguji kelayakan dan kesiapan alat sehingga bisa berfungsi dengan baik. Untuk mengetahui hasil perasan yang maksimal pada tahap pengujian, pengujian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya, kemudian dilakukan evaluasi terhadap alat untuk memperbaiki alat kedepannya, sehingga bisa dimanfaatkan secara berkelanjutan. 3.7 Evaluasi Tahap ini dilakukan untuk mengetahui seberapa efektif Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta yang telah dilakukan. Tahap ini dilakukan dengan membandingkan kondisi atau mitra sebelum dan sesudah memanfaatkan PEJAS. Selain itu, perhitungan jumlah masyarakat sasaran yang memanfaatkan alat ini. BAB 4. Jadwal Kegiatan dan Biaya 4.1 Jadwal Kegiatan

Kegiatan Study Pustaka Tahap Persiapan Tahap Perancangan alat Tahap pengujian alat Evaluasi
4.2 Anggaran Biaya No 1 2 3 4

Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

Jenis Biaya habis pakai Peralatan penunjang PKM Perjalanan Lain-lain Total

Total Biaya Rp 767.500,Rp 700.000,Rp 1.000.000,Rp 659.000,Rp 3.126.500

10

DAFTAR PUSTAKA Anonim, --.Mesin Spinner, Penapis Minyak, Peniris Minyak, Pengaktus Minyak : Mengurangi Kadar Minyak Dengan Cepat Setelah Produk Digoreng dan Kandungan Air. mesinpertanian.com. diakses tanggal 5 Januari 2013 jam 10.00 Anonim. 2013. Harga Mesin Peras Santan Kelapa Murah. hargamesinbaru.blogspot.com. diakses tanggal 5 Januari 2013 jam 11.04 Badan Pusat Statistik. 2011. Produksi Tanaman Obat-obatan Menurut Provinsi (kg). www.bps.go.id. diakses tanggal 4 Januari 2013 jam 14.38 Gunawan, D. 1999. Ramuan Tradisional untuk Keharmonisan Suami Istri. Penebar Swadaya :Depok Harmanto, N dan M. Ahkam S. 2007. Pilih Jamu dan Herbal Tanpa Efek Samping. Elex Media Komputindo :Jakarta Kusmiyati.2013. Orang Indonesia Makin Gemar Minum Jamu. health.liputan6.com. diakses tanggal 4 Januari 2013 jam 14.51 Muhlisah, Fauziah, Ir. 1999. Temu-temuan dan Empon-emponan, budi daya dan manfaatnya. Kanisius: Yogyakarta Munir, M. 2012. Mari Mengenal Lebih Dekat Mesin Spinner. Diakses tanggal 5 Januari 2013 jam 11.11 Nendra P, R.B dan Donie K.2010. Rancang Bangun Prototype Mesin Pemeras Santan Kelapa. Tugas Akhir. D-3 Teknik Mesin Disnaker. Fakultas Teknologi Industri. Institut Teknologi Sepuluh November Said, A. --. Khasiat dan Manfaat Kunyit. Ganeca Exact: -Said, A. --. Khasiat dan Manfaat Temulawak. Ganeca Exact: --

Вам также может понравиться