Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
KELAS A
B
C D E F
Kelas A B C D
ASISTENSI
P2 26 Mar 14
P3 30 Apr 14
P4 14 May 14
P5 28 May 14
DISKUSI AKHIR
5 Mar 14
21 May 2 Apr 14 7 May 14 4 Jun 14 14 28 Mar 14 11 Apr 23 May 9 May 14 14 14 30 May 14 26 May 14
11 Jun 14
7 Mar 14
6 Jun 14
E
F
Senin
07.00 12.00 Kamis 3 Mar 14
9 Jun 14
07.00 12.00
6 Mar 14
8 May 14
Hadir 10 menit sebelum dimulai Memakai jas prak. putih & ID card, serbet, masker, dll. Membuat laporan sementara sesuai format Pretes dulu sesuai mata praktikum Minimal kehadiran 75% (jika berhalangan hadir harap membuat surat izin kepada dosen pengampu dengan alasan yang jelas dan praktikan wajib mengganti praktikum di hari lain) Dll., (Silahkan baca Buku panduan praktikum FTS Solid 2014 !) Baca juga panduan umum keselamatan kerja lab!
Desain Praktikum
Pretest: Pretest dilakukan secara tertulis pada awal acara praktikum. Tidak ada inhal. Materi pretest adalah materi yang akan dipraktekkan pada hari itu. Praktikum Praktikum FTS. Solid perincian:
Persiapan Pretest Breafing Kerja Evaluasi : : : : :
Tidak ada pengulangan praktikum, apapun hasilnya digunakan sebagai bahan pembahasan pada laporan resmi. Dan tidak ada penambahan waktu praktikum.
Modul 1 2
Pertemuan I II III IV
3
4 5 6
Mixing
Peristiwa Migrasi Obat selama Waktu Pengeringan Formulasi Sediaan Tablet Formulasi Sediaan Tablet Salut Gula
M1 - M2 M3 - M4
M1 - M2 M3 - M4
P5 = DESIGN PRODUK PEMBAGIAN MATERI YANG AKAN DIKERJAKAN PADA P5 AKAN DIUMUMKAN SETELAH P2
Jenis Laporan Praktikum FTS Solid ada dua macam: 1. Laporan Sementara (20%) individu ditulis tangan 2. Laporan Resmi (80%) kelompok, diketik
Point 3
10
7 20
Komponen yang dinilai Judul praktikum Tujuan praktikum Tinjauan pustaka (jurnal, buku2, dll)
Point 5 15 15 25 25 10 5
Pembahasan hasil
Kesimpulan dan Daftar pustaka (min 3, non petunjuk praktikum) Lampiran-lampiran: Pustaka yang dipakai, lap. sementara dan Lembar hasil praktikum yang di ACC Total
100
Laporan sementara dibuat individu dan ditulis tangan Laporan resmi dibuat kelompok (satu kelompok satu laporan) dan diketik dengan aturan sbb: Jenis huruf times new roman ukuran huruf 12, kecuali tabel atau gambar bisa lebih kecil Spasi 1,5 (gambar & tabel spasi 1) Laporan resmi dikumpulkan 1 minggu setelah praktikum.
Point
25%
15% 20% 40%
Total
100
Nilai praktikum terpisah dari nilai teori. Jika tidak lulus diperbolehkan mengulang pada tahun depan tanpa mengambil teori.
1. Diameter piring petri sama besar 2. Berat granul yang dimasukkan ke dalam setiap piring petri sama 3. Berat sample kering diperoleh dengan mengeringkan granul selama satu minggu. 4. Tebal granul pada setiap piring petri harus sama.
Timbang 6 pasang piring petri kosong (wadah + tutup) Timbang bahan sesuai formula, aduk ad homogen (5 menit) Buat mucilago amilum 7,5% sebanyak 100 ml, tambahkan ke dalam campuran sampai terbentuk massa granul yg baik dan tercampur homogen; kmdn ayak dgn ayakan no 12 mesh. Catat vol. Mucilago amili yg digunakan Timbang granul basah 25 g (6 kali) dan masukkan dalam piring petri. Masukkan ke dalam almari pengering dalam keadaan terbuka (suhu 60C) Waktu pengeringan : 30, 60, 90, 120, 150, 180 menit, 1 hari & 3 hari Setelah waktu tertentu, keluarkan sebuah piring petri dari almari pengering dalam keadaan tertutup, dinginkan dan ditimbang Timbang berat granul setelah 3 hari (catat sebagai berat granul kering)
(MC)
untuk
Buat kurva lama waktu pengeringan Vs MC! Buat Kurva MC vs laju pengeringan
Laju Pengeringan
MC
Waktu pengeringan
MC
Laju Pengeringan =
MC 2 MC 1
5. Tahap MC seimbang
Gambar kurva laju pengeringan: Mengidentifikasi sesuai tahap pengeringan granul Deskripsi mengenai peristiwa yang terjadi pada tahap pengeringan Pengaruh waktu pengeringan granul vs MC Kurva MC vs laju pengeringan (bobot air/jam) Makna kandungan lembab (MC) pada granul Pengaruh MC dalam formulasi tablet Pustaka yang bisa diacu a.l: Lachman, dkk., Teori dan Praktek Farmasi Industri, hal 114
Alat
Corong pengukur sifat alir, lengkap dengan penutupnya Volumenometer, jangka sorong Alat pengukur sudut diam, dll.
Bahan
Granul yang dipakai dari percobaan Modul I Lima macam granulatum simpleks dengan ukuran yang berbeda: 12/16; 16/20; 20/40; 40/60; dan 60/80 mesh atau sesuai yang diinginkan.
Cara Kerja: pengaruh kandungan lembab (MC) dalam granul terhadap waktu alirnya
Timbang 20 g granul basah (P1) yang sudah diayak dg ayakan mesh 12 Tuangkan secara perlahan-lahan kedlm corong pengukur (Penuangan lewat tepi corong, dan jangan langsung ke bagian tengah corong) Buka penutup corong scr pelan-pelan, biarkan granul mengalir keluar. Catat waktu yg dibutuhkan granul untuk keluar semua dari corong.
Kerjakan dg cara yang sama untuk perlakuan 30, 60, 90, 120, 150, 180, 210, 240, sehari, 2 hari, dan 3 hari. Replikasi 3x
Tuangkan secara perlahan-lahan ke dalam corong pengukur (Penuangan lewat tepi corong, dan jangan langsung kebagian tengah corong) Buka penutup corong scr pelan-pelan, biarkan granul mengalir keluar. Catat waktu yg dibutuhkan semua granul untuk keluar dari corong.
Replikasi 3x
Masukkan secara pelan-pelan lewat lubang bagian atas, sementara bagian bawah ditutup
Buka penutupnya Ukur tinggi dan diameter kerucut yang terbentuk Replikasi 3x
h
r
Uji Pengetapan:
Tuang granul ke dalam gelas ukur ad volume 100ml (catat sebagai Vo)
Volumenometer
Evaluasi:
Pengaruh kandungan lembab (MC) dalam granul terhadap waktu alirnya
Catat waktu alir untuk setiap granul yang diamati Hitung kecepatan alirnya (g/dt) Contoh: Berat granul G15 = 20 g Waktu alir G15 = 2 dt Kecepatan alir G15 = 20/2 g/dt = 10 g/dt Keterangan : G15 adalah granul yg telah dikeringkan pada 15 menit.
Buat kurva hubungan antara kandungan lembab (MC) granul dengan kecepatan alirnya.
Kec alir (g/dtk)
MC
Pembahasan meliputi:
Penjelasan grafik pengaruh MC thd sifat alir Penjelasan grafik pengaruh ukuran granul thd sifat alirnya Pengaruh sifat alir (kecepatan alir, sudut diam & pengetapan) thd kompresibilitas granul Makna kompresibilitas granul dalam formulasi tablet Bandingkan hasil percobaan dgn klasifikasi Carrs dan rasio Housner, masuk kategori mana?
Alat
Mixer Pengambil cuplikan
Bahan
Sesuai bahan (Teofilin, Na-diclofenak, Paracetamol atau asam mefenamat) Laktosa
Cara Kerja
Timbang bahan & laktosa dengan perbandingan 1 : 9 sebanyak 250 g Masukkan kedua bahan kedalam alat mikser
Alat diatur kemiringannya sampai semua granul dapat berputar dengan baik. Putar alat dengan teratur selama pencampuran : 1, 3, 5, 10, dan 20 menit.
Setiap waktu putar, ambil 5 cuplikan secara acak pd beberapa tempat di dalam alat. Cuplikan ditimbang seberat 1 g, kemudian dilarutkan dengan 10 ml aquadest dan tetapkan kadarnya
Evaluasi
Hitung kadar Zat aktif pada setiap cuplikan dengan cara penimbangan! Hitung CV kadarnya di setiap campuran masing-masing waktu mixing!.
CV =
SD X
x 100 %
Pembahasan meliputi:
Pengaruh lama waktu mencampur (mixing) terhadap homogenitas campuran (% CV) Apa makna homogenitas campuran serbuk dalam formulasi sediaan tablet (keseragaman bobot tablet, keseragaman kadar dan efek terapi)? Bagaimana jika campuran tidak homogen?
Modul IV
Drying Cell
1 bag
9 bag 5 % qs
1 bag
9 bag 15 % qs
Cara Kerja
Buat larutan gelatin 5 dan 15 % sebanyak 50 ml ZA timbang, ditambah laktosa, campur sampai homogen. Tambahkan pengikat secara bertahap Buat massa granul dg lart. gelatin, kmd ayak dgn ayakan No. 12
Masukkan granul dlm sel pengering. Panaskan dlm almari pengering selama 2 jam, pd suhu 60oC
Tetapkan kadar pada setiap lapisan sel pengering. Ambil sampel 1 g dilarutkan ad 20 ml aquadest dan dibaca dengan spektrofotometer pada = 525 nm. Catatan : Volume gelatin yang ditambahkan pada formula I & II harus sama.
Evaluasi
Tetapkan kadar zat aktif pada masingmasing lapisan sel pengering! Hitung koefisien migrasi!
Pembahasan meliputi :
Apa makna dari nilai koefisien migrasi? Apa pengaruh kadar bahan pengikat terhadap koefisien migrasi? Apa pengaruh peristiwa migrasi terhadap sifat fisikokimia tablet?
Alat
Bahan
Theophyllin/Paracet/Na diklof/as. mefenamat Amilum - Laktosa Talk - Starch 1500 Magnesium Stearat
EVALUASI
Tampilan Fisik Tablet: Diameter - Berat Ketebalan - Organoleptis Bentuk - Kecacatan Fisik Uji Sifat Fisik Tablet: Keseragaman Bobot Tablet Kekerasan Tablet Kerapuhan Tablet Waktu hancur tablet Daya serap tablet Uji Disolusi (sampling: 5, 10, 15, 25, 30, dan 60): hitung % terdisolusi vs t, DE.
Timbangan
Friability tester
Disintegration tester
Pembahasan meliputi:
Tujuan masing-masing pengujian sifat fisik dan disolusi Bandingkan data hasil dengan persyaratan standar yang berlaku, memenuhi atau tidak. Jika tidak memenuhi kenapa? Cari sumber permasalahan dan cara pengatasannya!.
Tahap Penyalutan
Sealing (tidak dilakukan) Subcoating Smoothing Coloring (minimal sampai tahap ini) Finishing Polishing
Cara kerja
Setiap kelompok dapat tablet inti (core) sekitar 250 g Ambil 100 tablet inti untuk dilakukan uji kontrol kualitas tablet sebelum disalut, selebihnya untuk diproses pada tahap tahap penyalutan (subcoating, dll). Setelah selesai disalut, diuji lagi kontrol kualitasnya (lengkap). Bandingkan hasil kualitas sebelum dg sesudah disalut
Pembahasan meliputi:
Fungsi tiap-tiap tahap dalam penyalutan Peralatan dan fungsinya Tujuan masing-masing sifat fisik Problem yang muncul dalam penyalutan dan pengatasannya Bandingkan hasil uji sifat fisik tablet inti (core) sebelum disalut dan sesudah disalut dengan persyaratan yang ada!
Tiap kelompok diharuskan membuat proposal formula sediaan solid yang akan dibuat dengan format yang telah ditetapkan. Proposal tersebut harus dikonsultasikan terlebih dahulu 1 minggu sebelum praktikum dan proposal yang sudah harus di ACC oleh dosen pembimbing kelas masing-masing dibawa pada saat praktikum. Pengumuman lebih lanjut akan ditempel setelah praktikum ke 2.
Format Makalah
Pendahuluan Formula dan dosis Metode & Cara Pembuatan Evaluasi Sediaan Pembahasan Kesimpulan Desain kemasan
Daftar Pustaka
Leaflet (nama produk, produsen, posologi, dosis, aturan pakai, No reg, ED, dll. seperti produk yang beredar di pasaran)