Вы находитесь на странице: 1из 11

1.

1 Pengertian Demokrasi Terpimpin


Demokrasi terpimpin adalah sebuah sistem demokrasi yang berjalan antara tahun 1959 sampai dengan tahun 1966, dimana dalam sistem demokrasi ini seluruh keputusan serta pemikiran berpusat pada pemimpin negara yang kala itu dipegang oleh Presiden Soekarno. Konsep sistem Demokrasi Terpimpin pertama kali diumumkan oleh Presiden Soekarno dalam pembukaan sidang konstituante pada tanggal 1 #dapun $iri%$iri demokrasi terpimpin sebagai berikut& 1. Dominasi presiden, Presiden Soekarno berperan besar dalam penyelenggaraan pemerintahan. '. Terbatasnya peran partai politik. (. )eluasnya peran militer sebagai unsur politik *. +erkembangnya pengaruh Partai Komunis ,ndonesia. !o"ember 1956.

1.2 Latar Belakang Sejarah dan Awal Diberlakukannya Demokrasi Terpimpin


5

Konsep sistem Demokrasi Terpimpin pertama kali diumumkan oleh Presiden Soekarno dalam pembukaan sidang konstituante pada tanggal 1 !o"ember 1956. #da beberapa hal yang mendasari Presiden Soekarno untuk melontarkan gagasan mengganti Demokrasi -iberal yang sudah tidak bisa mendorong ,ndonesia mendekati tujuan re"olusi yang di$ita% $itakan dengan Demokrasi Terpimpin. Di a.ali dari maklumat /atta sebagai .akil presiden .aktu itu, di mana dalam maklumat tersebut menganjurkan perlunya pembentukan partai%partai, yang ternyata mendapat sambutan luas hingga pada .aktu itu lebih kurang * partai telah lahir di ,ndonesia, tetapi pada kenyataannya dalam kondisi yang sedemikian, bukannya menambah suburnya sistem Demokrasi di ,ndonesia. +uktinya kabinet%kabinet yang ada pada .aktu itu

tidak pernah bertahan sampai ' tahun penuh dan terjadi perombakan% perombakan dengan kabinet yang baru, dan bahkan menurut penilayan presiden Soekarno banyaknya partai hanya memperunyam masalah dan hanya menjadi penyebab perpe$ahan, bahkan dalam nada pidatonya dia menilai partai itu adalah sema$am pertunjukan adu kambing yang tidak bakalan berpengaruh baik bagi +angsa dan negara. )enurut pengamatan Soekarno Demokrasi -iberal tidak semakin mendorong ,ndonesia mendekati tujuan re"olusi yang di$ita%$itakan, yakni berupa masrakat adil dan makmur, sehingga pada gilirannya pembangunan ekonomi sulit untuk di majukan, karena setiap 0ihak baik pega.ai negeri dan parpol juga militer saling berebut keuntungan dengan mengorban kan yang lain. Keinginan presiden Soekarno untuk mengubur partai%partai yang ada pada .aktu itu tidak jadi dilakukan, namun pembatasan terhadap partai di berlakukan, dengan membiarkan partai politik sebanyak 1 partai tetap bertahan. 1ang akhirnya menambah besarnya gejolak baik dari internal partai yang di bubarkan maupun para tokoh%tokoh yang memperjuangkan 2Demokrasi liberal3 juga daerah%daerah tidak ketinggalan. Dan keadaan yang demikian, akhirnya meaksa Soekarno untuk menerapkan 2Demokrasi terpimpin3 dengan dukungan militer untuk mengambil alih kekuasaan. Selain dasar pemikiran tersebut, ada beberapa bebrapa peristi.a dari berbagai segi yang menyebabkan pemikiran soekarno untuk mengganti sistem dari demokrasi liberal ke demokrasi terpimpin semakin kuat, peristi.a%peristi.a yang akhirnya menjadi alasan tersebut yaitu& 1. Dari segi keamanan nasional& +anyaknya gerakan separatis pada masa demokrasi liberal, menyebabkan ketidakstabilan negara.

'. Dari segi perekonomian & Sering terjadinya pergantian kabinet pada masa demokrasi liberal menyebabkan program%program yang diran$ang oleh kabinet tidak dapat dijalankan se$ara utuh, sehingga pembangunan ekonomi tersendat. (. Dari segi politik & Konstituante gagal dalam menyusun 44D baru untuk menggantikan 44DS 195 . )asa Demokrasi Terpimpin yang di$etuskan oleh Presiden Soekarno dia.ali oleh anjuran Soekarno agar 4ndang%4ndang yang digunakan untuk menggantikan 44DS 195 adalah 44D 19*5. !amun usulan itu menimbulkan pro dan kontra di kalangan anggota konstituante. Sebagai tindak lanjut usulannya, diadakan pemungutan suara yang diikuti oleh seluruh anggota konstituante . Pemungutan suara ini dilakukan dalam rangka mengatasi kon0lik yang timbul dari pro kontra akan usulan Presiden Soekarno tersebut. /asil pemungutan suara menunjukan bah.a & '69 orang setuju untuk kembali ke 44D 19*5 119 orang tidak setuju untuk kembali ke 44D 19*5. )elihat dari hasil "oting, usulan untuk kembali ke 44D 19*5 tidak dapat direalisasikan. /al ini disebabkan oleh jumlah anggota konstituante yang menyetujui usulan tersebut tidak men$apai '5( bagian, seperti yang telah ditetapkan pada pasal 1(6 44DS 195 . +ertolak dari hal tersebut, Presiden Soekarno mengeluarkan sebuah dekrit yang disebut Dekrit Presiden 5 7uli 1959. ,si Dekrit Presiden 5 7uli 1959 & 1. Tidak berlaku kembali 44DS 195 '. +erlakunya kembali 44D 19*5 (. Dibubarkannya konstituante

Tujuan dari dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 7uli 1959 ini bertujuan untuk menyelesaikan masalah negara yang semakin tidak menentu demi menyelamtkan negara. dengan keluarnya Dekrit ini Pada tanggal 5 7uli 1959 se$ara otomatis parlemen dibubarkan dan Presiden Sukarno menetapkan konstitusi di ba.ah dekrit presiden. Soekarno juga membubarkan Konstituante yang ditugasi untuk menyusun 4ndang% 4ndang Dasar yang baru, dan sebaliknya menyatakan diberlakukannya kembali 4ndang%4ndang Dasar 19*5, dengan semboyan 2Kembali ke 44D8 *59. Selain itu Presiden Soekarno juga memperkuat peran%peran #ngkatan +ersenjata dengan mengangkat para jendral militer ke posisi% posisi yang penting.

1.

Awal Berjalannya Demokrasi Terpimpin


Konsep Demokrasi terpimpin yang hendak memba.a PK, masuk kedalam kabinet ini juga menyebut%nyebut akan di bentuknya lembaga negara baru yang ekstra konstitusional yaitu : De.an !asional;, yang akan di ketuai oleh soekarno sendiri yang bertugas memberi nasehat kepada kabinet maka untuk itu harus di bentuk kabinet baru yang melibatkan semua partai termasuk PK, serta di bentuk De.an penasehat tertinggi dengan nama 2De.an !asional3 yang beranggotakan .akil%.akil seluruh golongan 0ungsional. De.an ini diketuai oleh presiden, namun dalam prakteknya sehari%hari diserahkan kepada <oeslan abdul gani, .alaupun De.an !asional ini tidak ada dasarnya dalam konstitusi,. Dan peranannya memang $ukup menentukan yaitu sebagai 2penasihat3 pemerintah yang dalam praktiknya telah menjadi sema$am DP< bayangan di samping DP< hasil pemilu 1955. Pembentukan De.an !asional ini, berdasarkan atas :S=+; atau amanat keadaan darurat dan bahaya perang yang di umumkan oleh presiden soekarno sebelum terbentuknya kabinet 7uanda itu,

mengingat ,ndonesia di hari%hari itu memang dalam keadaan genting dan potensi kion0lik yang lebih besar segera mengan$am keutuhan !K<,. Setelah dekrit presiden 5 juli 1959 kabinet 7uanda menyerahkan mandatnya kepada presiden melalui pemberlakuan kembali proklamasi dan 44D 19*5, presiden Soekarno langsung memimpin pemerintahan bahkan bukan saja kepala negara tetapi juga kepala pemeritahan yang membentuk kabinet yang mentri%mentrinya tidak terikat kepada partai. Presiden Soekarno mengembalikan <e"olusi ,ndonesia ke jalan yang benar, mengubah .a$ana dari Demokrasi Parlementer ke Demokrasi Terpimpin. Suatu istilah yang sarat kontradiksi baik dalam teori maupun prakteknya. #.al mun$ulnya Demokrasi Terpimpin telah memi$u perang sipil yang luas. Presiden Soekarno menampilkan Demokrasi Terpimpin sebagai sebuah bentuk organisasi politik yang lebih tinggi dari Demokrasi Parlementer. -ebih jauh, sosialisme yang di ba.ah Demokrasi Terpimpin diidenti0ikasi sebagai bentuk sosialisme khas ,ndonesia yang oleh Soekarno disebut )arhainisme. )arhaenisme, dalam pemikiran Soekarno adalah )ar>isme yang dipraktekkan atau diterapkan di ,ndonesia. 7eanne S. )int? menyatakan bah.a 2+entuk khusus )ar>isme ini adalah program pemerintah pada masa itu yang diharapkan menjadi sebuah koalisi dari 0aksi nasionalis, agama dan komunis3. ,de +ung Karno tentang konsep )arhaenisme berkaitan dengan pendapat @li00ord Aeert? yang membagi masyarakat 7a.a dalam tiga "arian& priyayi, santri, dan abangan. 1ang bisa diterjemahkan priyayi adalah kaum !asionalis, santri adalah kaum #gamis, dan abangan adalah

kaum Komunis. yang ketiga%tiganya merupakan kekuatan yang sangat dominan dalam masyarakat indonesia dan kekuatannya atau suaranya merupakan representasi kekuatan atau pendapat masyarakat indonesia, yang diharapkan tetap bersatu untuk menyelesaikan masalah bangsa se$ara bersama%sama. Per.ujudan dari konsep )arhaenisme tersebut diberi !#S#K=) singkatan dari !asionalisme #gama dan Komunis. Suatu .adah yang mendasarkan pada !#S#K=) dibentuk pada tahun 196 juga kelompok%kelompok yang sebelumnya kurang dan disebut mendapatkan Bront !asional. Semua partai termasuk PK, ter.akili di dalamnya. +egitu kesempatan untuk berpartisipasi dalam proses membuat keputusan seperti golongan 0ungsional dan #+<,. Bront !asional yang ternyata dipakai oleh pihak komunis sebagai arena kegiatan, sesuai dengan taktik Komunisme ,nternasional yang menggariskan pembentukan Bront !asional sebagai persiapan ke arah terbentuknya demokrasi rakyat. )elalui kehadiranya dalam Bront !asional yang bedasarkan !#S#K=), PK, berhasil mengembangkan sayapnya dan mempengaruhi hampir semua kehidupan politik. Se$ara umum dianggap +ah.a Bront !asional ditujukan untuk melemahkan kedudukan partai%partai politik.

.! "ampur Tangan Presiden Soekarno Pada Lembaga Legislati# dan $udikati# $ang Bertentangan Dengan %onstitusi.
Pada masa demokrasi terpimpin terjadi $ampur tangan kepala eksekuti0 pada lembaga%lembaga kenegaraan lain seperti legislati0 dan yudikati0. @ampur tangan Presiden Soekarno didalam bidang legislati0, yang dalam hal ini melanggar konstitusi negara, )isalnya pada tanggal 5 )aret 196 ,r.Soekarno sebagai Presiden membubarkan De.an

Per.akilan <akyat hasil pemilihan umum tahun 1955 yang pada saat itu diketuai oleh )r. Sartono dengan penetapan Presiden !o.( Tahun 196 , pembubaran ini disebabkan terjadi perselisihan pendapat antara DP< dengan pemerintah mengenai penetapan #nggaran Pendapatan dan +elanja !egara :#P+!; untuk tahun 1961. Setelah DP< hasil pemilu dibubarkan, presiden Soekarno kemudian membentuk De.an Per.akilan <akyat Aotong <oyong :DP<A<; melalui penetapan presiden !o.* tahun. Semua anggota DP<%A< tidak lagi didasarkan pada atas perimbangan kekuatan partai politik dalam pemilu, melainkan diatur sedimikan rupa agar untuk menjamin adanya kerjasama antara pemerintah dengan DP<. Seperti halnya )P<S, semua anggota DP<%A< dipilih, diangkat dan diberhetikan oleh Presiden Soekarno. Padahal dalam penjelasan 4ndang%undang Dasar 19*5 se$ara eksplisit ditentukan 2bah.a de.an per.akilan rakyat merupakan penjelmaan seluruh rakyat indonesia dan de.an tidak dapat dibubarkan oleh Presiden3 oleh karena itu tindakan Soekarno untuk membubarkan De.an Per.akilan <akyat hasil pemilu adalah suatu kesalahan besar dalam konstitusi indonesia karena dalam hal ini presiden tidak mempunyai .e.enang melakukan hal yang demikian. Pada masa demokrasi terpimpin terjadi perubahan tugas dan 0ungsi DP<. DP< yang seharusnya menurut 44D 19*5 sebagai suatu badan per.akilan rakyat yang menga.asi atau mengontrol tindakan%tindakan pemerintah, dalam demokrasi terpimpin tidaklah lebih dari lembaga yang mengesahkan se$ara 0ormil%yuridis apa saja yang diputuskan dan apa saja yang dilakukan presiden. -ebih parah lagi berdasarkan Peraturan Tata Tertib Presiden !o.1* tahun 196 yang berisikan& 2keputusan DP< sedapat mungkin diambil dengan kata mu0akat3, akan tetapi ditetapkan

pula bah.a jika tidak terjadi kata mu0akat, maka presiden yang akan mengambil keputusan dengan memperhatikan pendapat%pendapat yang dikemukakan dalam musya.arah. Dengan demikian kepala eksekuti0 diberi .e.enag dalam pengambilan keputusan badan legislati0. #tas dasar%dasar tersebut DP< sebagai lembaga legislati0 pada masa demokrasi terpimpin kekuatannya sangat lemah. Kelemahan% kelemahan DP< sebagai badan legislati0 ter$ermin dari, sikap DP< yang membiarkan lembaga eksekuti0 dapat mengadakan penetapan%penatapan presiden atas dasar Dekrit 5 juli 1959, seolah%olah Dekrit 5 7uli tersebut merupakan sumber hukum baru, padahal dekrit itu hanya sekedar menuntun langkah%lahkah kembali ke undang%undang dasar 19*5. Sesudah itu, semua perundang%undangan seharusnya bedasarkan langsung pada undang%undang dasar 19*5. Peraturan presiden yang menyatakan jika tidak terjadi kata mu0akat, maka presiden yang akan mengambil keputusan dengan memperhatikan pendapat%pendapat yang dikemukakan dalam musya.arah ini sebenarnya sangat melanggar etiaka dan kaedah%kaedah dari demokrasi. Di dalam kaedah%kaedah dan etika Demokrasi jika memang tidak terjadi kata mu0akat di dalam lembaga DP< maka keputusan harusnya diambil dengan Voting atau suara terbanyak :mayoritas; karena menurut Cal?er prinsip mayoritas merupakan hal yang esensial didalam demokrasi, metode mayoritas ini juga yang menurut Cal?er dapat menghilangkan keragu% raguan, ketidakpastian proses politik dan hukum ketatanegaraan dalam kehidupan bernegara. Dalam konsep demokrasi yang sebagai mana undang%undang dasar amanatkan, kesalahan%kesalahan presiden soekarno dalam demokrasi terpimpin seperti Presiden tidak hanya melanggar kebebasan lembaga

legislati0 tetapi presiden juga telah melanggar kebebasan lembaga yudikati0. Pada -embaga 1udikati0 Presiden diberi .e.enang untuk $ampur tangan di bidang 1udikati0 berdasarkan 4ndang%4ndang !o.19 tahun 196* tentang kekuatan pokok kekuasaan kehakiman, yang dalam pasal 19 undang%undang tersebut dinyatakan& 2demi kepentingan re"olusi, kehormatan negara dan bangsa atau kepentingan masyarakat yang mendesak, presiden dapat turut atau $ampur tangan dalam soal pengadilan.3 Di dalam penjelasan umum undang%undang tersebut dinyatakan bah.a trias politika tidak mempunyai tempat sama sekali dalam hukum nasional indonesia karena kita sedang berada dalam re"olusi dan dikatakan selanjutnya bah.a pengadilan adalah tidak bebas dalam pengaruh kekuasaan eksekuti0 dan kekuasaan membuat undang%undang. /al ini jelas%jelas bertentangan dengan penjelasan 4ndang%4ndang Dasar 19*5 pasal '* dan '5 yang menyatakan bah.a 2kekuasaan kehakiman ialah kekuasaan yang merdeka, artinya terlepas dari pengaruh kekuasaan pemerintah3. =leh karena itu pemerintahan demokrasi terpimpin sudah terlalu jauh men$ampuri urusan lembaga yudikati0 yang akan berdampak kepada hilangnya kemerdekaan dan keadilan hukum pada rakyat. Dengan adanya sentralisasi tiga kekuasaan negara ini mengakibatkan keputusan%keputusan yang diambil dalam hal urusan negara, sosial dan ekonomi selalu memihak kepada penguasa dengan begitu bah.a tidak dapat dipungkiri bah.a kemerdekaan rakyat telah direnggut oleh penguasa. Sebagaimana yang diungkapkan )ontesDuieu dalam teori trias politika, )ontesDuieu berprndapat bah.a kemerdekaan hanya dapat dijamin apabila ketiga 0ungsi legistati0, yudikati0 dan eksekuti0 tidak dipegang oleh satu orang atau satu badan, tetapi oleh ketiga orang

atau badan yang terpisah. Dikatakan olehnya 2kalau kekuasaan legislati0 dan kekuasaan eksekuti0 disatukan dalam satu orang atau satu badan penguasa, maka tidak akan ada kemerdekaan. #kan merupakan malapelaka kalau seandainya satu orang atau satu badan, apakah terdiri dari kaum bangsa.an atau rakyat jelata, diserahi tugas untuk menyelenggarakan ketiga%tiga kekuasaan itu, yakni kekuasaan membuat undang%undang, menyelenggarakan keputusan%keputusan umum, dan mengadili persoalan indi"idu.3 Pokok%pokok teori mentesDuieu menginginkan jaminan kemerdekaan indi"idu bagi indi"idu terhadap tindakan se.enang%.enang dari penguasa, dan hal itu menurut pandangannya hanya mungkin ter$apai jika diadakan pemisahan mutlak antara ketiga kekuasaan tersebut. /al itu lah yang tidak dilakukan soekarno selama penerapan sistem demokarasi terpimpin, sehingga rakyat tidak dapat meraih kemerdekaan untuk berpolitik. Dan hal ini tidak sejalan dengan konstitusi indonesia yang menjamin kebebasan berpendapat. Dengan kata lain tindakan%tindakan Soekarno dalam demokrasi terpimpin yang melanggar suatu demokrasi yang bedasarkan pada konstitusi. 7ika dikaji menurut Teori pada masa demokrasi terpimpin ini lebih banyak menganut paham sosialisme, Dimana dalam teori sosialisme yang dikemukakan 7a$obsen dan -ipman menyatakan bah.a dalam sosialisme berarti semua gerakan sosial mengendaki $ampur tangan pemerintah yang seluas%luasnya, 0ungsi negara harus sedimikian luas sehingga tidak ada lagi akti0itas sosial yang tidak diselenggarakan oleh negara. =leh karena itu bedasarkan teori ini dalam masa demokrasi terpimpin pemerintah yang pada masa itu dipegang oleh Presiden Soekarno berhak ikut $ampur dalam

segala urusan !egara termasuk ikut masuk dalam pembuatan keputusan di lembaga%lembaga negara termasuk badan ligislati0 dan yudikati0.

Вам также может понравиться