Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Data Pasien
Nama Umur Alamat
Agama
Pendidikan Pekerjaan
Data Suami
Nama Umur
Alamat
Agama Pendidikan
Pekerjaan
Status perkawinan
Jumlah perkawinan
Umur Pertama Kawin No. RM
Tanggal masuk RS
Ruangan
KELUHAN UTAMA
RIWAYAT
A. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang dengan surat rujukan dari bidan dengan letak lintang. Pasien mengaku hamil 8 bulan, dan merasakan kenceng kenceng di perut, belum ada darah dan cairan yang keluar lewat jalan lahir. Sejak usia kandungan 6 bulan pasien sudah merasakan gerakan janin. Riwayat pemeriksaan USG (-) HPHT: 12 Juni 2013 HPL : 19 Maret 2014 UK : 35 Minggu (preterm)
B. Riwayat Obstetri GIVP0A3 : 1. Hamil I : abortus usia kehamilan 2 bulan (2008) 2. Hamil II : abortus usia kehamilan 3 bulan (2009) 3. Hamil III : abortus usia kehamilan 5 bulan (2011) 4.Hamil ini C. Riwayat KB : Pasien tidak memakai KB Riwayat ANC : dokter spesialis obstetri dan ginekologi pada bulan bulan awal kehamilan dan selanjutnya tiap bulan di bidan
E. Riwayat Penyakit Dahulu Jantung : disangkal Hipertensi : disangkal Diabetes melitus : disangkal Asma : disangkal Alergi : disangkal F. Riwayat Penyakit Keluarga Jantung : disangkal Hipertensi : disangkal Diabetes melitus : disangkal Asma : disangkal Alergi : disangkal
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis (12 Februari 2014) Keadaan Umum : Baik Kesadaran : Compos Mentis Vital Sign : Tek. darah : 110/80 mmHg Nadi : 86 kali/menit Suhu (aks) : 36,7 oC Respirasi : 20x/menit Kepala : konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-) Leher : dalam batas normal Thorax : Pulmo : dalam batas normal Cor : dalam batas normal Mammae : tidak ada kelainan Abdomen : pemeriksaan obstetri Ekstremitas : edema (-) , akral hangat (+)
Status Obstetrik Pemeriksaan luar Inspeksi : dinding perut lebih tinggi dari dinding dada striae (-), hipervenectasi (-), sikatriks (-). Palpasi : TFU 28 cm, 2 Jari atas umbilicus. Teraba janin intra uterine melintang, Leopold 1 : teraba bagian kecil janin, Leopold II: teraba bagian keras, bulat di kiri, Leopold III : teraba tahanan memanjang , Leopold IV : bagian terbawah belum masuk PAP. His (+) Auskultasi: peristaltik (+), DJJ: 144 x/menit reguler.
Pemeriksaan Dalam
: v/u taa , Fluksus (-) , Dinding vagina : tidak ada kelainan, Portio : Dilatasi 2 cm, effacement : 25 %, konsistensi : keras, kulit ketuban (+) teraba bahu, hodge (-)
KESIMPULAN GIVP0A3, usia kehamilan 35 minggu, pembukaan 2cm effecement 25 % ketuban (+) dengan letak lintang dan riwayat obstetri jelek, ASSESMENT LETAK LINTANG MULTIGRAVIDA NULIPARA HAMIL PRETERM DALAM PERSALINAN KALA 1 FASE LATEN
Rencana Diagnostik
USG Kandungan
Rencana Terapi
1.Pro SC 2.Stabilisasi hemodinamik selama 6 jam (Infus NaCl 20 tm, Pasang Cateter) 3.Pro lab untuk tindakan operatif
bicornu.
Dx: P010A3H1 post SCTP dan insersi IUD atas indikasi
1. Letak lintang
suatu keadaan di mana janin melintang di dalam uterus dengan kepala pada salah 1 fosa iliaka & bokong pd fosa iliaka yg lain (Prawirohardjo, 2010).
Pada letak lintang, bisasanya bahu berada di atas pintu atas panggul.
Dorso superior
3. Etiologi
relaksasi berlebihan dinding abdomen
bayi prematur, bayi dengan hidrosefalus
Keadaan-keadaan lain yang dapat menghalangi turunnya kepala ke dalam rongga panggul
tumor di daerah panggul
4. Patofisiologi
Relaksasi dinding abdomen pada perut yang
menggantung menyebabkan uterus beralih ke depan, sehingga menimbulkan defleksi sumbu memanjang bayi menjauhi sumbu jalan lahir, yang menyebabkan terjadinya posisi oblik atau melintang
5. Diagnosis
Uterus tampak lebih melebar dan fundus uteri lebih rendah tidak sesuai dengan umur kehamilannya.
PEMERIKSAAN LUAR
Pada palpasi fundus uteri kosong, kepala janin berada di samping, dan di atas simfisis kosong, kecuali bila bahu sudah turun ke dalam panggul.
PEMERIKSAAN DALAM
Apabila bahu sudah masuk ke dalam panggul, pada
pemeriksaan dalam dapat diraba tulang-tulang iga. Bila ketiak dapat diraba, arah menutupnya menunjukkan letak di mana kepala janin berada. Kalau ketiak menutup ke kiri, kepala berada di sebelah kiri, sebaliknya kalau ketiak menutup ke kanan, kepala berada di sebelah kanan. Punggung dapat ditentukan dengan terabanya scapula dan ruas tulang belakang, sedangkan dada dengan terabanya klavikula. Kadang-kadang dapat pula diraba tali pusat yang menumbung.
6. Mekanisme Persalinan
Pada letak lintang dengan ukuran panggul normal dan janin cukup bulan, tidak dapat terjadi persalinan spontan
6. Komplikasi
Komplikasi dari letak lintang adalah cedera tali pusat,
timbul sepsis setelah ketuban pecah dan lengan menumbung melalui vagina, kematian janin, ruptura uteri.
7. Prognosis
Letak lintang merupakan letak yang tidak mungkin lahir spontan dan berbahaya bagi ibu dan bayi
reproduksi. Kelainan uterus, baik yang bawaan maupun yang diperoleh, dapat mengganggu lancarnya kehamilan dan persalinan.
dibentuk dari kedua duktus Muller yg mengalami proses penyatuan (fusi). Kelainan bawaan dapat terjadi akibat gangguan dalam penyatuan, dalam berkembangnya kedua saluran Muller, dan dalam kanalisasi. Ada sebagian wanita yang memiliki rahim abnormal sehingga mengalami gangguan kesehatan reproduksi. Angka kejadian rahim tidak normal sangat jarang, hanya sekitar 0,1 % dari populasi
Diskusi
Pasien multigravida GIVP00030 usia kehamilan preterm
(UK 35 minggu) rujukan bidan dengan letak lintang datang dengan keluhan kenceng kenceng di perut. Pasien mempunyai riwayat keguguran 3 x. Dari pemeriksaan palpasi didapatkan teraba janin tunggal, melintang, bagian terkecil janin teraba di fundus, kepala teraba di bagian kiri, punggung teraba di bawah namun belum masuk panggul. DJJ 144 x/mnt di sekitar umbilikus, his (-), TFU 28 cm. Pemeriksaan dalam didapatkan vulva urethra tenang, dinding vagina licin, serviks keras, mendatar, pembukaan 2 cm, portio effacement 25 %, hodge (-)
diagnosis kerja letak lintang, multigravida, hamil preterm dengan riwayat obstetrik jelek (ROJ) dalam persalinan. Pada kasus ini kehamilan diakhiri dengan seksio sesarea trans peritoneal . Hal ini dilakukan karena pasien sudah dalam persalinan sedangkan janin tidak mungkin dilahirkan pervaginam. Setelah dilakukan SCTP ternyata didapatkan diagnosis P01031 dengan letak lintang dan uterus bicornu sehingga IUD yang dipasang 2 buah
bentuk hati mempunyai dinding dibagian dalamnya dan terbagi 2 dibagian luarnya. Kelainan rahim ini dapat mempengaruhi kemampuan reproduksi wanita. Uterus bicornu ini mempengaruhi implantasi blastokista pada endometrium sehingga mudah terjadi abortus berulang. Sedangkan bentuk uterus ini sendiri mengakibatkan timbulnya letak lintang pada kehamilan ini.
BAB IV Kesimpulan
Letak lintang adalah suatu keadaan dimana janin melintang di dalam uterus dengan kepala pada sisi yang satu sedangkan bokong berada pada sisi yang lain.
Letak lintang merupakan salah satu malpresentasi janin yang dapat menyebabkan kelambatan atau kesulitan dalam persalinan
Letak lintang merupakan keadaan yang berbahaya karena besarnya kemungkinan risiko kegawatdaruratan pada proses persalinan baik pada ibu maupun janin
Oleh karena itu, jika seorang ibu mengalami kehamilan dengan letak lintang harus segera mendapat penanganan dari dokter spesialis kebidanan.
Uterus bicornu adalah kelainan bentuk rahim seperti bentuk hati mempunyai dinding dibagian dalamnya dan terbagi 2 dibagian luarnya. Kelainan rahim ini dapat mempengaruhi kemampuan reproduksi wanita.
DAFTAR PUSTAKA
Cunningham, F. Gary et al., 2002. Obstetri Williams Edisi 21.
Jakarta : EGC Mochtar, Rustam. 2006. Sinopsis Obstetri. Jakarta: EGC Prawirohardjo, Sarwono. 2010. ILMU KEBIDANAN. Edisi keempat cetakan ketiga. Jakarta : PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo Sastrawinata, R.S., 2010. Obstetri Patologi. Bandung : Bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Wiknjosastro, Hanifa. 2002. Ilmu Kebidanan. Edisi 3. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Williams., 2002. Obstetri Wiliams. Edisi 23 Volume 2. Jakarta: EGC pp 1165-1187