Вы находитесь на странице: 1из 3

I.

II.

Tujuan Praktikum 1. Memahami variabel yang mempengaruhi hambatan alir fluida cair terhadap debit aliran (flow rate). 2. Memahami cara pengukuran tekanan fluida cair (darah) dengan variasi alat. Dasar Teori Fluida merupakan zat alir, berupa zat cair maupun gas. Perbedaan fluida cair dan gas antara lain: a. Fluida cair: tekanan dipengaruhi oleh gravitasi, memiliki adhesi yang lebih tinggi, hanya terdiri dari 1 molekul, yakni sehingga memiliki partikel yang lebih rapat, dan mengalir secara tegak lurus dengan bidang. b. Fluida gas: tekanan tidak dipengaruhi oleh gravitasi, gerakannya bebas, memiliki momentum tumbukan, menyebar ke segala arah, adhesi yang lebih kecil, dan terdiri dari banyak molekul sehingga nilai kerapatan antar molekul lebih sedikit. Adhesi adalah tarik menarik antara 2 molekul yang berbeda jenis, sedangkan kohesi adalah tarik menarik antar 2 molekul yang sejenis. Debit: volume zat cair yang mengalir melalui penampang tiap detiknya. Rumus: Q= Hukum Poiseuille menyatakan bahwa cairan yang mengalir melalui suatu pipa akan berbanding langsung dengan penurunan tekanan sepanjang pipa dan pangkat empat jari-jari pipa. Jadi : Flow Rate = atau =

III.

Tahanan Terhadap Debit Zat Cair a. Efek Panjang Pembuluh terhadap Debit Makin panjang pembuluh, sedangkan diameter pembuluh sama, zat cair yang mengalir lewat pembuluh tersebut akan memperoleh tahanan semakin besar dan konsekuensi terhadap besar tahanan tersebut, debit zat cair akan lebih besar pada pembuluh yang lebih pendek. b. Efek Diameter Pembuluh Terhadap Debit Zat cair yang melewati pembuluh akan dihambat oleh dinding pembuluh. Dengan alasan ini kecepatan aliran zat cair makin cepat pada pembuluh dengan diameter semakin besar, dan aliran tengah semakin tidak dipengaruhi oleh zat cair yang berada di tepi. c. Efek Kekentalan terhadap Debit Dengan semakin kentalnya zat cair yang melewati pembuluh, semakin besar gesekan terhadap dinding pembuluh dan sebagai konsekuensinya, diperoleh tahanan semakin besar. Hal ini disebabkan oleh adhesi lapisan zat cair pada permukaan bagian bawahnya. Lapisan di bawahnya lagi akan berusaha mengerem kecepatan tersebut, dengan demikian seterusnya sehingga pada akhirnya zat cair yang paling bawah mempunyai kecepatan sama dengan nol. Alat dan Bahan

IV.

V. VI.

1. Alat - Tensimeter - Stopwatch - Gelas ukur - Pipa kapiler - Set infus 2. Bahan - Tabung cairan infuse - Cairan dengan 3 jenis viskositas Cara Kerja a. Panjang Pembuluh terhadap Hambatan Alir - Menyiapkan tabung penampung masing pembuluh kapiler dengan panjang berbeda. - Menampung masing-masing aliran fluida selama 1 menit. - Mengukur volume masing-masing penampung dan hitung debitnya. b. Diameter Pembuluh terhadap Hambatan Alir - Menyiapkan tabung penampung masing pembuluh dengan diameter berbeda. - Menampung masing-masing aliran fluida selama 1 menit. - Mengukur volume masing-masing penampung dan hitung debitnya. c. Kekentalan Zat Cair terhadap hambatan Alir - Menyiapkan tabung penampung masing pembuluh dengan kekentalan cairan berbeda. - Menampung masing-masing aliran fluida selama 1 menit. - Mengkur volume masing-masing penampung dan hitung debitnya. d. Tekanan Zat Cair terhadap Hambatan Alir - Menyiapkan tabung penampung masing pembuluh dengan tekanan cairan berbeda. - Menampung masing-masing aliran fluida selama 1 menit. - Mengukur volume masing-masing penampung dan hitung debitnya. e. Melakukan pengukuran tekanan darah dengan menggunakan alat yang tersedia Hasil Praktikum Analisa Hasil Berdasarkan hasil praktikum, a. Panjang Pembuluh terhadap Hambatan Alir Didapatkan hasil debit yang berbeda dari tabung infuse dengan panjang selang yang berbeda-beda. Tabung infuse dengan panjang selang terpanjang memiliki debit paling sedikit, tabung infuse dengan selang sedang memiliki debit sedang, sedangkan tabung infuse dengan selang terpendek memiliki debit paling banyak. b. Diameter Pembuluh terhadap Hambatan Alir Didapatkan hasil debit yang berbeda dari tiap tabung infuse dengan diameter jarum yang berbeda. Tabung infuse dengan diameter jarum terbesar memiliki debit terbanyak, tabung infuse dengan diameter jarum berukuran sedang memiliki debit sedang, sedangkan jarum berukuran kecil memiliki debit paling sedikit. c. Kekentalan Zat Cair terhadap hambatan Alir

VII.

Didapatkan hasil debit yang berbeda antara air biasa, air garam, dan air sirup. Air biasa memiliki debit terbanyak, air garam memiliki debit yang sedang, sedangkan air sirup memiliki debit paling sedikit. d. Tekanan Zat Cair terhadap Hambatan Alir Didapatkan hasil yang berbeda antara tabung infuse yang diletakkan di tempat yang tinggi, sedang dan rendah. Tabung infuse yang diletakkan di tempat tertinggi memiliki dsenit yang paling banyak, tabung infuse yang diletakkan di tempat yang sedang memiliki debit yang sedang, tabung infuse yang diletakkan di tempat yang terrendah memilki debit paling sedikit. Kesimpulan a. Panjang Pembuluh terhadap Hambatan Alir Panjang pembuluh terhadap hambatan alir berbanding terbalik terhadap debit. Semakin panjang selang, debit air yang didapat semakin sedikit. b. Diameter Pembuluh terhadap Hambatan Alir Diameter pembuluh terhadap hambatan alir berbanding lurus terhadap debit. Semakin besar diameter jarum, banyaknya debir air semakin besar pula. c. Kekentalan Zat Cair terhadap hambatan Alir Kekentalan zat cair terhadap hambatan alir berbanding terbalik terhadap debit. Semakin kental zat cair, semakin sedikit debitnya. d. Tekanan Zat Cair terhadap Hambatan Alir Tekanan zat cair terhadap hambatan alir berbanding lurus terhada debit. Semakin tinggi selang infuse, debit air yang didapatkan semakin besar pula. e. Melakukan pengukuran tekanan darah dengan menggunakan alat yang tersedia Probandus dalam keadaan normal.

Вам также может понравиться