Вы находитесь на странице: 1из 19

Universitas Indonesia

Depok, 16424 Indonesia

BPJS: Keadilan Sosial dan Efisiensi Jaminan Kesehatan


Hasbullah Thabrany Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia
5/3/2012

Personal view, hasbullah.thabrany@ui.edu

Kondisi kita kini


1. RS publik berjualan kepada rakyat. No money no service! Keajaiban dunia! 2. Kita sudah punya Jamkes (Askes, Jamsostek, Jamkesmas, Jamkesda, dll), tetapi asal ada. Sekarang sdh lebih baik
1. Dulu, Askes masih memaksa peserta bayar diluar paket 2. Sampai tahun lalu, peg swasta yang sakit jantung, kanker, gagal ginjal, silahkan lapor duluan. Krn JPK Jamsostek tidak menjamin 3. Kita serahkan mekanisme pasar, 20 th, askes swasta hanya jamin 6 juta orang. 3. Pengelola Askes dan Jamsostek BUMN: keajaiban dunia lagi!
5/3/2012 Personal view, hasbullah.thabrany@ui.edu 2

Jamkesmas dan Jamkesda


1. Jamkesmas menjamin komprehensif, tetapi fasilitas kesehatan dan nakes tdk mendapat bagian yang imbang. Pembayaran DRG/CBG bervariasi antar tipe RS, tidak sesuai prinsip ekonomi 2. Jamkesda, bervariasi luas. Tidak ada keadilan antar penduduk dan antar fasilitas kesehatan/nakes 3. Masih banyak yang pola pikirnya berbasis JPKM, yang tidak sesuai amanat UUD dan tidak ada dasar hukum lagi
5/3/2012 Personal view, hasbullah.thabrany@ui.edu 3

Sementara
1. UUD, pasal 34 (2) Jaminan Sosial untuk seluruh rakyat: UU SJSN (40/04) dan UU BPJS (24/11)
a) UU SJSN Sudah 3x di uji materi di MK, alhamdulillah, keputusan MK tidak mengubah isi UU SJSN b) Pemerintah sudah digugat di PN Jakarta Pusat. Keputusan: Pemerintah lalai dan dihukum untuk segera menjalankan UU SJSN dan UU BPJS

2. UUD, pasal 34 (3) Negara bertanggung jawab atas penyediaan layanan fasilitas kesehatan: UU 32/04, Pemda WAJIB sediakan fasilitas kesehatan. Tetapi, banyak yang berebut urus Jamsos
5/3/2012 Personal view, hasbullah.thabrany@ui.edu 4

Mengapa BPJS Dibentuk dg UU?


1. Dana JS (Dana Amanat) dikumpul berdasarkan iuran wajib, pungutan paksa. Dalam UUD45 (pasal 23A), semua yang bersifat memaksa harus diatur UU 2. Iuran JS, sama dengan pajak. Maka tidak bisa dipungut sembarang Badan Usaha, meskipun BUMN 3. Dana yang terkumpul akan besar sekali, maka tidak sembarang orang bisa atur, mengelola, dan tangani Dana Amanat 4. BPJS, seperti halnya Bank Indonesia, Lembaga Penjamin Simpanan, harus diatur khusus
5/3/2012 Personal view, hasbullah.thabrany@ui.edu 5

Mengapa Harus Nasional


1. Mahkamah Konstitusi mengingatkan, SJSN harus untuk seluruh rakyat. Nasional 2. Kita bekerja dan/atau anggota keluarga bepergian lintas provinsi. Sakit dan pensiun bisa dimana saja. 3. Pensiun bisa dimana saja. Selama kerja bisa pindah di semua provinsi, iuran pensiun tidak hilang 4. Program Nasional sangat memudahkan jaminan seumur hidup 5. Program Nasional menjamin solidaritas/gotong royong nasional

5/3/2012

Personal view, hasbullah.thabrany@ui.edu

Setelah Perjuangan Panjang


1. Mulai dibiarkan oleh Pemerintah > 5 tahun, sd habis masa transisi menurut UU SJSN 2. DPR mengambil inisiatif (padahal BPJS amanat MK), menyusun UU BPJS 3. Sampai dengan Juli 2011, Pemerintah (sesungguhnya hanya segelintir pejabat) masih tidak mau mengubah BUMN BPJS. Diduga karena urusan duit. 4. Tekanan publik, khususnya yg dikoordinasi Komite Aksi Jaminan Sosial, berhasil memaksa Pemerintah. UU 24/2011
5/3/2012 Personal view, hasbullah.thabrany@ui.edu 7

BPJS adalah milik seluruh rakyat, BUKAN milik Pemerintah atau milik Pemda atau milik sekelompok orang

5/3/2012

Personal view, hasbullah.thabrany@ui.edu

BPJS..
1. Dibentuk 2 BPJS (mirip di Korea dan di Filipina): mengelola Jamsos untuk SELURUH rakyat
1. BPJS Kesehatan PT (Persero) Askes 2. BPJS Ketenagakerjaan PT (Persero) Jamsostek

2. Pasal 7:
1. BPJS adalah badan hukum publik berdasarkan UndangUndang ini. 2. BPJS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertanggung jawab kepada Presiden. 3. BPJS sebagaimana dimaksud pada pasal 7 (1) dapat mempunyai kantor perwakilan di provinsi dan kantor cabang di kabupaten/kota.

3. Badan Hukum Publik (milik rakyat) lain: Pemda, LPS, LPEI, DPR Bank Indonesia
5/3/2012 Personal view, hasbullah.thabrany@ui.edu 9

Tugas BPJS..(Pasal 10)


a) melakukan dan/atau menerima pendaftaran Peserta; b) memungut dan mengumpulkan Iuran dari Peserta dan Pemberi Kerja; c) menerima Bantuan Iuran dari Pemerintah; d) mengelola Dana Jaminan Sosial untuk kepentingan Peserta; e) mengumpulkan dan mengelola data Peserta; f) membayarkan Manfaat dan/atau membiayai pelayanan kesehatan; dan g) memberikan informasi kepada Peserta dan masyarakat.
5/3/2012 Personal view, hasbullah.thabrany@ui.edu 10

BPJS Berwenang a.l:


1. mengenakan sanksi administratif kepada Peserta atau Pemberi Kerja yang tidak memenuhi kewajibannya; 2. melaporkan Pemberi Kerja kepada instansi yang berwenang mengenai ketidakpatuhannya dalam membayar Iuran atau dalam memenuhi kewajiban lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan 3. melakukan kerja sama dengan pihak lain dalam rangka penyelenggaraan program Jaminan Sosial.
5/3/2012 Personal view, hasbullah.thabrany@ui.edu 11

Kepesertaan: UU SJSN dan UU BPJS


1. Pasal 14: Setiap orang, termasuk orang asing yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia, wajib menjadi Peserta program Jaminan Sosial. 2. Pasal 15: a) Pemberi Kerja secara bertahap wajib mendaftarkan dirinya dan Pekerjanya sebagai Peserta kepada BPJS b) Pemberi Kerja wajib memberikan data dirinya dan Pekerjanya berikut anggota keluarganya secara lengkap dan benar kepada BPJS. c) Penahapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan PerPres. 3. Pasal 16 a) Setiap orang, selain Pemberi Kerja, Pekerja, dan penerima Bantuan Iuran, yang memenuhi persyaratan kepesertaan dalam program Jaminan Sosial wajib mendaftarkan dirinya dan anggota keluarganya sebagai Peserta kepada BPJS, sesuai dengan program Jaminan Sosial yang diikuti.

5/3/2012

Personal view, hasbullah.thabrany@ui.edu

12

Sanksi (tidak ada dlm UU Jamsostek)


1. (pasal 15-16) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa:
a) b) c) teguran tertulis; denda; dan/atau tidak mendapat pelayanan publik tertentu.

2. Pengenaan sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a dan huruf b dilakukan oleh BPJS. 3. Pengenaan sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c dilakukan oleh Pemerintah atau pemerintah daerah atas permintaan BPJS. 4. Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengenaan sanksi administratif diatur dengan Peraturan Pemerintah.

5/3/2012

Personal view, hasbullah.thabrany@ui.edu

13

Kewajiban Pemberi Kerja dan Pekerja


1. Pasal 19
1. Pemberi Kerja wajib memungut Iuran yang menjadi beban Peserta dari Pekerjanya dan menyetorkannya kepada BPJS. 2. Pemberi Kerja wajib membayar dan menyetor Iuran yang menjadi tanggung jawabnya kepada BPJS. 3. Peserta yang bukan Pekerja dan bukan penerima Bantuan Iuran wajib membayar dan menyetor Iuran yang menjadi tanggung jawabnya kepada BPJS. 4. Pemerintah membayar dan menyetor Iuran untuk penerima Bantuan Iuran kepada BPJS. 5. Ketentuan lebih lanjut tentang besaran dan tata iuran diatur oleh Perpres
5/3/2012 Personal view, hasbullah.thabrany@ui.edu 14

Mengapa Harus Wajib?


1. Manusia egois dan spekulatif. Jika jual-beli, tidak wajib: tidak akan semua beli, memikirkan solidaritas dan masa depannya yang memadai 2. Ketika sakit, baru merasa sulit. Ketika tiada baru terasa pernah ada!! 3. Sifatnya sama seperti pajak/zakat. SEMUA NEGARA mewajibkan

5/3/2012

Personal view, hasbullah.thabrany@ui.edu

15

Sudah Ada Jaminan Perusahaan, DPPK, Wajib?


1. Semua wajib. Jaminan untuk seumur hidup 2. Bagaimana kalau anda di-PHK? Atau Pindah Kerja? 3. Jika perusahaan bangkrut? 4. Anda pasti akan pensiun, DPPK manfaat pasti hanya cakup 1-2 juta orang!! (20 tahun UU) 5. Tidak semua perusahaan jamin komprehensif. Kanker, gagal ginjal, bedah jantung, ICU-ICCU, dll
DPPK=Dana Pensiun Pemberi Kerja, yang tidak wajib
5/3/2012 Personal view, hasbullah.thabrany@ui.edu 16

Bukankah SJSN dg BPJS Monopolistik?


1. Bukan monopoli, tetapi Monopsoni/single payer: untuk efisiensi 2. JS bukan usaha ekonomi/jual beli yang dilarang UU Antimonopoli (UU 5/99) 3. Jual-beli tidak boleh monopoli. Program negara boleh (TNI, cetak uang, pajak) 4. Program nasional, single payer, menjamin portabilitas (jaminan berlaku dimana saja dan seumur hidup)
5/3/2012 Personal view, hasbullah.thabrany@ui.edu 17

Apa yang Harus Kita Lakukan?


1. Uji materi untuk hak Pemda/kelompok? Hanya menunda JS dan membuat rakyat menderita 2. Ikut aktif: menyusun aturan, mempersiapkan diri yang perlu, menjadi karyawan BPJS, atau paling tidak jadi pengawas atau mensosialisasikan 3. Ikut melakukan kajian-kajian untuk perbaikan SJSN dan BPJS, untuk masa depan kita semua
5/3/2012 Personal view, hasbullah.thabrany@ui.edu 18

Kesimpulan: Anda Bisa Menyimpulkan Sendiri Terima Kasih


5/3/2012 Personal view, hasbullah.thabrany@ui.edu 19

Вам также может понравиться