Вы находитесь на странице: 1из 12

Kerajaan Mataram

Kerajaan Mataram berdiri pada tahun 732 masehi. Letak kerajaan ini pada awalnya berada di Jawa tengah yang diperkirakan di sekitar daerah Yogyakarta, namun pada tahun 924 M kerajaan ini dipindahkan ke Jawa timur, karena diduga adanya letusan Gunung Merapi yang menghancurkan pusat pemerintahan.

Berdasarkan prasasti canggal yang ditemukan di lereng gunung wukir, bahwa pada mulanya Jawa diperintah oleh Raja Sanna. Setelah ia wafat, Jawa mulai pecah. Kemudian Sanjaya naik tahta sebagai penggantinya. Sanjaya adalah putra Sannaha (saudara perempuan Sanna) yang ahli dalam peperangan. Kemudian

kerajaan ini dinamakan kerajaan Mataram. Ia berhasil


menaklukan Jawa Barat, Jawa Timur, dan Bali.

Sumber-sumber sejarah
Prasasti Sojomerto di Pekalongan. Prasasti ini menerangkan tentang pendirian wangsa/keluarga syailendra oleh raja Dapunta Syailendra yang memerintah di daerah sekitar Gunung Merapi.

Prasasti Canggal di Magelang


Prasasti Kedu di Magelang

Menerangkan tentang pendirian sebuah lingga


(tugu untuk dewa syiwa) dan menerangkan

tentang silsilah raja-raja yang memerintah di


Mataram.

Prasasti Kalasan yang menerangkan tentang nama


Panangkaran, pengganti Sanjaya. Prasasti Mantyasih Prasasti Sankhara Kitab carita Pawahyangan

Prasasti kelurak
Prasasti Kelagen menerangkan kejadian-kejadian penting pada masa kerajaan Mataram Prasasti Karang Tengah

Silsilah Raja Mataram


Pendiri kerajaan ialah Rakai Mataram / Sanjaya Sri Maharaja Rakai Panangkaran Rakai Panunggalan Rakai warak Rakai Garung Rakai Pikatan Rakai Kayu Wangi Rakai Watuhumalang Sri Maharaja Watukora Dyah Balitung. Rakai layang Dyah Tulodong Raja Wawa (Raja terakhir kerajaan mataram di Jawa Tengah kemudian dipindahkan ke Jawa Timur.

Mpu Sendok naik tahta dengan gelar Sri Isyana Diekramatungga dewa kemudian memindahkan pusat kerajaan ke Jawa Timur. Sri Isyana Tunggawijaya Dharmawangsa Ketika Dharmawangsa hendak menikahkan putrinya dengan Airlangga kerajaan diserang oleh Wora Wari. Oleh karena itu kerajaan Mataram menjadi terpecah belah. Pada tahun 1019 Airlangga naik tahta setelah mengusir Wora Wari tersebut dengan gelar Sri Maharaja Rake Halu Lokeswaram Airlangga.

Kehidupan Ekonomi
Kerajaan Mataram menekankan dan mengandalkan di bidang Pertanian. Perdagangan juga tetap diusahakan dan dipertahankan. Hasil pertaniannya berupa gula, kapas, kelapa dan palawija.

Kehidupan sosial-budaya
Kerajaan Mataram menganut sistem feodal yaitu raja adalah pemilik tanah kerajan beserta isinya. Untuk melaksanakan pemerintahannya raja dibantu oleh seperangkat pegawai dan keluarga istana dengan upah berupa tanah garapan yang digarap oleh rakyat biasa dengan membayar pajak. Keberadan seni di Kerajaan Mataram dapat ditandai dengan banyaknya penemuan-penemuan seni ukir, seni lukis, dan hias patung serta seni sastra yang berkembang sangat pesat. Hal ini dapat dilihat dari pembuatan gapuro oleh para seniman, ukiran-ukiran di Istana maupun tempat-tempat ibadah.

Kehidupan Agama
Kerajaan mataram penganut Budha dan Hindu. Pada mulanya kerajaan ini menganut agama Budha. Hal ini dapat dibuktikan dengan didirikannya Candhi Borobudur pada masa raja samaratungga Namun saat diperintah oleh raja yang bernama Rakai Pikatan kerajaan ini berpindah alih menganut agama Hindhu. Hal ini dapat dibuktikan dengan didirikannya Candhi Prambanan.

Runtuhnya Kerajaan Mataram


Dipengaruhi oleh beberapa faktor: 1. Dampak letusan gunung merapi. 2. Mengalami krisis ekonomi 3. Adanya pengaruh kekuasaan dari kerajaan lain yang mulai berkembang.

Вам также может понравиться