Вы находитесь на странице: 1из 7

Step 1 : 1.) Karies sekunder : Karies yang terjadi pada tepi restorasi karena kegagalan restorasi oleh operator.

2.) Restorasi rigid : Restorasi yang dibuat di laboratorium gigi / tekniker dengan model cetakan gigi yang dipreparasi, kemudian disemenkan ke kavitas yang telah dipreparasi. Kekurangannya restorasi ini membutuhkan kunjungan yang berulang, dan biaya yang lebih mahal. 3.) Inlay : Tumpatan / restorasi rigid yang ditempatkan diantara dua cusp. 4.) Onlay : Restorasi rigid pada kavitas yang telah melibatkan satu atau lebih cusp.

Step 2 : 1.) Apa saja bahan yang digunakan sebagai restorasi rigid ? 2.) Apa saja macam-macam restorasi rigid ? 3.) Apa saja indikasi dan kontraindikasi dari restorasi inlay, dan onlay ? 4.) Apa kelebihan dan kekurangan dari restorasi inlay, dan onlay ? 5.)Apa macam restorasi rigid yang sesuai untuk digunakan pada kasus di skenario, dan apa dasar pertimbangannya ? Step 3 : 1.) Apa saja bahan yang digunakan sebagai restorasi rigid ? a.) Bahan logam : 1. Memiliki kekuatan tensil besar 2. Membutuhkan preparasi kavitas yang luas 3. Membutuhkan bevel dalam preparasinya

4. Memiliki kekurangan pada nilai estetiknya.

b.) Bahan porselen : 1. Memiliki kekuatan kompresif yang baik 2. Memiliki nilai estetik yang sangat baik 3. Salah satu kekurangannya adalah harga dan biaya pembuatannya yang mahal 4. Serta kekuatan tensil yang kurang baik, sehingga mudah retak.

c.) Alloy emas : 1. Terdapat empat tipe dari alloy emas 2. Tipe I, tipikal lunak, dengan kandungan emas 90 %. 3. Tipe II, bisa digunakan pada konstruksi intrakorona / ekstrakorona, tingkat kekerasan medium, dengan kandungan emas 75 %. 4. Tipe IV, tingkat kekerasan ekstra keras, biasa digunakan pada inlay / onlay, mahkota pasak, bridge, dengan kandungan emas 65 %. 5. Secara keseluruhan nilai strength baik.

2.) Macam-macam restorasi rigid.

1. Inlay : Restorasi rigid pada kavitas yang ditempatkan diantara tonjol / cusp gigi. 2. Onlay : Tumpatan / restorasi rigid kavitas yang telah melibatkan satu atau lebih cusp. 3. Veneer : Tindakan merestorasi gigi dengan cara melapisi gigi menggunakan bahan restorasi, diindikasikan salah satunya pada gigi yang mengalami diskolorasi. 4. Full Crown : Restorasi rigid yang dituang dan dipasang pada seluruh permukaan mahkota gigi.

Mahkota Pasak : Restorasi yang biasa diterapkan pada gigi yang telah mendapat perawatan saluran akar / endodontik, bisa juga pada mahkota yang rusak karena trauma, retensinya pada gigi terletak pada saluran akar.

3.) Indikasi dan kontraindikasi dari restorasi inlay, dan onlay

Indikasi inlay a.) Bahan logam : 1. Pada gigi posterior yang mengalami tekanan oklusal yang besar. 2. Pada gigi yang kehilangan sebagian (tidak melebihi puncak) cusp. 3. Gigi yang telah mengalami abrasi. 4. Pada gigi yang mengalami karies besar yang meluas hingga proksimal. 5. Pada gigi yang sebelumnya mengalami kegagalan restorasi.

b.) Bahan komposit : 1. Pada gigi yang vital maupun non vital. 2. Nilai estetik menjadi kebutuhan karena posisi gigi atau permintaan daripada pasien. 3. Pada kavitas dengan luas preparasi sedang, 4. Pada pasien dengan status sosioekonomi menengah-keatas.

c.) Bahan porselen : 1. Pada kavitas kelas I, II, IV yang membutuhkan nilai estetik lebih. 2. Pada pasien yang mengidap alergi terhadap bahan logam.

d.) Bahan porcelain fused to metal:

1. Pada kavitas kelas II yang mengalami perluasan hingga cementoenamel juction (CEJ), daerah proksimal gigi premolar, dan molar. 2. Pada daerah yang membutuhkan estetik sekaligus kekuatan. Kontra indikasi inlay a.) Bahan logam : 1. Pasien dengan alergi terhadap bahan logam. 2. Pada gigi yang gigi lawan / antagonisnya juga menggunakan bahan logam yang berbeda, menghindari terjadinya reaksi galvanis.

b.) Bahan komposit : 1. Pada pasien yang memiliki kebiasaan buruk bruxism. c.) Bahan porselen : 1. Pada karies besar. 2. Pada daerah / kavitas yang sulit untuk diisolasi, semisal daerah subgingiva.

Indikasi onlay

1. Karies atau kavitas yang telah melibatkan satu atau lebih tonjol / cusp gigi. 2. Sebagai pengganti restorasi amalgam yang telah rusak / mengalami kegagalan. 3. Pada gigi posterior yang menerima tekanan oklusal yang besar. 4. Gigi posterior yang mengalami abrasi luas. 5. Pada daerah interproksimal gigi posterior, sehingga kehilangan titik kontak yang besar dimana tidak bisa direstorasi menggunakan bahan plastis. 6. Sebagai abutment tooth pada protesa gigi tiruan sebagian lepasan.

Kontra indikasi onlay

1. Pasien dengan insidensi karies tinggi. 2. Pasien dengan keadaan oral hygiene yang buruk, sehingga memerlukan dental health education (DHE) terlebih dahulu. 3. Operator yang hendak memberi tindakan tidak berpengalaman. 4. Gigi dengan panjang mahkota klinis yang pendek. 5. Pada gigi yang akarnya belum terbentuk sempurna. 6. Pada gigi yang dinding bukal-lingualnya mengalami kerusakan.

4.) Kelebihan dan kekurangan dari restorasi inlay, dan onlay.

Kelebihan restorasi inlay, dan onlay 1. Dapat menambah kekuatan dari struktur gigi yang tersisa. 2. Dibandingkan dengan restorasi plastis, restorasi ini lebih kuat dan lebih tahan lama. 3. Konstruksi lebih sederhana dibandingkan dengan restorasi fullcrown. 4. Kekuatan besar, tahan terhadap korosi, & lebih tahan terhadap terjadinya kerusakan tepi. 5. Memperbaiki fungsi oklusi dari pasien. 6. Pada restorasi onlay tekanan oklusal dapat disebarkan ke seluruh struktur gigi. 7. Sifat estetik lebih baik pada restorasi yang menggunakan bahan komposit, dan porselen.

Kekurangan restorasi inlay, dan onlay 1. Membutuhkan biaya pengerjaan yang lebih besar, dan harganya lebih mahal. 2. Restorasi ini membutuhkan kunjungan yang berulang-ulang.

5.) Restorasi rigid yang sesuai untuk digunakan pada kasus di skenario, dan dasar pertimbangannya. Pada skenario akhirnya dipilih restorasi Inlay All-Ceramic / Porselen. Restorasi ini dipilih karena : 1. Memiliki sifat estetik yang terbaik diantara bahan-bahan lainnya. 2. Memiliki kekuatan atau nilai strength mendekati restorasi porcelain fuse to metal.

Step 4

Restorasi

Plastis

Rigid

Inlay

Onlay

Veneer

Full-Crown

Mahkota Pasak

Bahan

Tahap Preparasi

Kelebihan dan Kekurangan

Indikasi dan Kontraindikasi

Step 5 1.) Mampu mengetahui dan menjelaskan tentang restorasi rigid inlay & onlay yang meliputi : a.)Bahan untuk restorasi inlay & onlay. b.) Indikasi dan kontraindikasi restorasi inlay & onlay. c.) Kelebihan dan kekurangan restorasi inlay & onlay. d.) Tahap preparasi dan restorasi dari restorasi inlay & onlay.

Вам также может понравиться