Вы находитесь на странице: 1из 9

Bab I Pendahuluan A.

Latar Belakang Masalah

Etika-etika akademik merupakan salah satu dari pondasi pokok dalam sebuah sistem pendidikan dalam hal ini adalah dalam ruang linkup perkualiahan.di dalam bidang pendidikan adanya sebuah etika yang diterapakan baik dari pihak kampus maupun dari pihak mahasiswa itu sendiri sanagatlah berperan untuk menerapakan serta mengelola sebuah sistem akademi yang berkualitas dan berdedikasi tinggi. Masyarakat akademik dicirikan salah satunya oleh keterikatannya terhadap Etika Akademik yang berlaku secara universal, seperti kejujuran, keterbukaan, objectivitas, kemauan untuk belajar dan berkembang serta saling menghormati dan tidak berlaku diskriminatif. Masyarakat kampus merupakan salah satu bagian penting dari masyarakat akademis. Oleh sebab itu seluruh komponen civitas akademika semestinya memahami dengan benar dan merasa terikat dengan Etika Akademik tersebut. eterikatan terhadap Etika Akademik harus tercermin pada setiap aspek kegiatan akademik, seperti perkuliahan, penelitian, penulisan dan publikasi, penggunaan gelar akademis dan sebagainya. !engan demikian dipandang perlu untuk menjelaskan bagaimana Etika Akademik tersebut diterapkan secara spesifik dalam berbagai kegiatan akademik maupun kegiatan kampus lainnya. "indakan yang melanggar Etika Akademik merupakan tindakan tidak etis dan atau pelanggaran akademik. Aktivitas yang termasuk dalam kategori tindakan tidak etis dan atau pelanggaran akademik merupakan perbuatan terlarang, antara lain adalah penyontekan#kecurangan dalam ujian#cheating, plagiat,perjokian,pemalsuan,penyuapan,tindakan diskriminatif, dll. Etika-etika yang di tunjukan dewasa ini khususnya di dalam negeri,belumlah memperlihatkan suatu etika dan sikap yang layak dan pantas unutk di banggakan.dengan jumlah yang cukup banyak dan tersebar dari sabang sampe marauke,perguruan tinggi negeri maupun swasta saat ini saling berlombalomba untuk menaikan biya masuk atau uang pembangunan,tidak lagi saling berlomba dalam meningkatkan kualitas $!M yang di punyai serta bagaimana menjadikan lulusannya sebagai tenaga ahli yang ber etika. Melihat banyaknya jalur yang digunakan untuk menyaring dan menyeleksi para calon mahasiswa akhir-akhir ini memeang menjadi tanda "anya besar,mulai dari %M! ,$&M%"& dan 'jian Madiri yanh hampir di laksanakan setiap perguruan tinggi maupun swasta membuahkan hasil yang negative dengan timbulnya sebuh tindakan diskriminatif terhadap calon mahasiswa yang mempunyai keterbatasan biaya "indakan !iskriminatif,membedakan perlakuan terhadap seseorang yang berkepentingan dalam kegiatan akademik yang didasarkan pada pertimbangan

faktor gender, agama, suku, ras, status sosial, dan fisik seseorang sehingga menimbulkan kerugian pada orang tersebut. !eskriminatif minimbulkan sebuah masalah yang akan membesar pada waktunya,sikap pesimistis,tidak berkembang dan mau menang sendiri akan mencerminkan sebuah galaunya sistem pendidikan negeri ini dengan lebih mengedepankan faktor gender, agama, suku, ras, status sosial, dan fisik. realitas sosial dan politik (sociallyand politicallyconstructed).* %idato +ung arno atau perhatian ,atta mengenai wawasan kebangsaan adalah bagian penting dari konstruksi elit politik terhadap bangunan citra ( image) bangsa -ndonesia. Apa pun perbedaan pandangan elit tersebut, persepsi itu telah membentuk kerangka berpikir masyarakat tentang wawasan kebangsaan. Mengadopsi pemikiran "alcott %arsons. mengenai teori sistem, wawasan kebangsaan dapat dipandang sebagai suatu falsafah hidup yang berada pada tataran sub-sistem budaya !alam tataran ini wawasan kebangsaan dipandang sebagai /way of life0 atau merupakan kerangka#peta pengetahuan yang mendorong terwujudnya tingkah laku dan digunakan sebagai acuan bagi seseorang untuk menghadapi dan menginterpretasi lingkungannya. 1elaslah, bahwa wawasan kebangsaan tumbuh sesuai pengalaman yang dialami oleh seseorang, dan pengalaman merupakan akumulasi dari proses tataran sistem lainnya, yakni subsistem sosial, sub-sistem ekonomi, dan sub-sistem politik. %ada tataran sub-sistem sosial berlangsung suatu proses interaksi sosial yang menghasilkan kohesi sosial yang kuat, hubungan antar individu, antar kelompok dalam masyarakat yang harmonis. -ntegrasi dalam sistem sosial yang terjadi akan sangat mewarnai dan mempengaruhi bagaimana sistem budaya (ideologi# falsafah#pandanngan hidup) dapat bekerja dengan semestinya. $ub-sistem ekonomi dan sub-sistem politik mempunyai kaitan yang sangat erat. Ada yang mengatakan bahwa paham kebangsaan -ndonesia tidak menempatkan bangsa kita di atas bangsa lain, tetapi menghargai harkat dan martabat kemanusiaan serta hak dan kewajiban manusia. %aham kebangsaan berakar pada asas kedaulatan yang berada di tangan rakyat. Oleh karena itu paham kebangsaan sesungguhnya adalah paham demokrasi yang memiliki cita-cita keadilan sosial, bersumber pada rasa keadilan dan menghendaki kesejahteraan bagi seluruh rakyat. &amun demikian sangat dipahami bahwa pembangunan ekonomi bukan semata-mata proses ekonomi, tetapi suatu penjelamaan dari proses perubahan politik dan sosial. Oleh karena itu keberhasilan pembangunan di bidang ekonomi tidak dapat lepas dari keberhasilan pembangunan di bidang politik. %ada masa kini kita menyaksikan betapa pembangunan ekonomi hanya dapat terjadi secara bekelanjutan di atas landasan demokrasi. +etapa bangsa yang menganut sistem
*

+ennedict Anderson, -magined 2ommunity 3 reflections on the Origin and $pread of &ationalism, 4ondon3 5erso, *66*. %arsons, "alcott. "oward a 7eneral "heory of action. &ew 8ork 3 ,arper 9 :ow, *6;*.

-.-

politik totaliter, dengan atau tanpa ideologi, atau dilandasi oleh ideologi apapun, tidak bisa mewujudkan kesejahteraan dan tidak sanggup memelihara momentum kemajuan yang telah dicapai. $ejarah membuktikan keikutsertaan rakyat dalam pengambilan keputusan merupakan prasyarat bagi peningkatan kesejahteraan secara berkelanjutan. !i sisi lain, ada pula yang mengatakan proses demokratisasi tidak akan berlangsung dengan sendirinya tanpa faktor-faktor yang menkondisikannya. !alam hal ini tingkat kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh akan menentukan kualitas demokrasi. Masyarakat yang belum terpenuhi kebutuhan hidupnya yang paling mendasar akan sulit dibayangkan dapat ikut mempengaruhi secara aktif proses perumusan kebijaksanaan pada tingkat mana pun, faktor ekonomi sangat menentukan. !engan demikian, tingkat partisipasi politik rakyat sangat erat kaitannya dengan tingkat kemajuan ekonominya. 1alan menuju demokrasi adalah pembangunan ekonomi, seperti juga jalan menuju pembangunan ekonomi adalah demokrasi. Ekonomi yang kuat yang antara lain tercermin pada tingkat pendapatan per kapita dan tingkat pertumbuhan yang tinggi belum menjamin terwujudnya demokrasi yang sehat apabila struktur ekonomi pincang dan sumber-sumber daya hanya terakumulasi pada sebagian sangat kecil anggota masyarakat. !engan demikian, upaya-upaya pemerataan pembangunan yang sekarang diberikan perhatian khusus harus dipandang pula sebagai langkah strategis dalam rangka pengejawantahan dari wawasan kebangsaan. !apat dipahami bila wawasan kebangsaan hanya tumbuh dan dapat diwujudkan dengan energi yang diberikan oleh sub sistem lainnya. $ub-sistem politik akan memberikan energi kepada bekerjanya sub-sistem ekonomi, untuk kemudian memberikan energi bagi sub-sistem sosial dan pada akhirnya kepada sub-sistem budaya. $ebaliknya, apabila sub-sistem budaya telah bekerja dengan baik karena energi yang diberikan oleh sub-sistem lainnya, maka sub-sistem budaya ini akan berfungsi sebagai pengendali ( control) atau yang mengatur dan memelihara kestabilan bekerjanya sub-sistem sosial. +egitu seterusnya, subsistem sosial akan memberi kontrol terhadap sub-sistem ekonomi, dan sub-sistem ekonomi akan bekerja sebagai pengatur bekerjanya sub-sistem politik. ,ubungan timbal balik antara sub-sistem tersebut di atas oleh %arsons disebut sebagai cybernetic relationship. POLA PIKIR PEMAHAMAN WAWASAN KEBANGSAAN

$istem +udaya (ideologi, falsafah) 4atent %attern

=awasan ebangsaan

-<-

$istem $osial (harmoni#keselarasa n)

etahanan sosial -ntegrasi $osial eselarasan $osial

%emberdayaan Ekonomi

$istem Ekonomi (distribusi#pemerata an kontrol energi $istem %olitik (demokrasi) 7oal Attainment

%eningkatan %endapatan

2ivic Education

eseimbangan ,ak dan ewajiban =& Menghargai %erbedaan

!alam gambar di atas $ub-sistem %olitik merupakan prasayarat atau prakondisi bagi terciptanya atau bekerja sub-sistem ekonomi. %ada sub-sistem politik, pencapain tujuan dilaksanakan melalui demokrasi yang mengedepankan keseimbangan hak dan kewajiban warga negara, menghargai perbedaan dan sebagainya. !i kalangan ilmu politik, tujuh kriteria :obert !ahl <, juga banyak dikenal, yaitu (*) pengawasan atas kebijaksanaan pemerintah dilakukan secara konstitusional oleh wakil-wakil yang dipilih, (.) wakil-wakil rakyat itu dipilih dalam pemilihan yang dilakukan secara jurdil dan tanpa paksaan, (<) semua orang dewasa berhak memilih, (>) semua orang dewasa juga berhak dipilih, (;) setiap warga negara berhak menyatakan pendapat mengenai masalah-masalah politik tanpa ancaman hukuman, (?) setiap warganegara berhak memperoleh sumbersumber informasi alternatif, yang memang ada dan dilindungi oleh hukum, dan (@) setiap warga negara berhak membentuk perkumpulan atau organisasi yang relatif independen, termasuk partai politik dan kelompok kepentingan. "entu saja terdapat banyak ukuran lain, tetapi sebagai suatu ukuran minimal kriteria !ahl tersebut mungkin cukup memadai untuk melihat pengejawantahan demokrasi di -ndonesia. $ecara ringkas kriteria demokrasi mungkin dapat dijelaskan sebagai berikut3> A ebebasan hukum untuk merumuskan dan mendukung alternatifalternatif politik dengan hak yang sesuai untuk bebas berserikat, bebas berbicara, dan kebebasan-kebebasan dasar lain bagi setiap orangB
<

>

:obert A. !ahl, !illemas of %luralist !emocracy3 Autonomy vs 2ontrol, 8ale 'niversity %ress, *6C., hal *D E **. 1uan 1. 4inF dan Alfred $tepan, Mendefinisikan dan Membangun !emokrasi, dalam Menjauhi !emokrasi aum %emnajah, -krar &usa +hakti dan :iFa $ihbudi (ed.),+andung 3 MiFan, .DD*.

->-

persaingan yang bebas dan antikekerasan di antara para pemimpin dengan keabsahan periodik bagi mereka untuk memegang pemerintahanB dimasukkannya seluruh jabatan politik yang efektif di dalam proses demokrasiB dan hak untuk berperan serta bagi semua anggota masyarakat, apapun pilihan politik mereka. $ecara praktis itu berarti kebebasan untuk mendirikan partai politik dan menyelenggarakan pemilihan umum yang bebas dan jujura dalam jangka waktu tertentu tanpa menyingkirkan jabatan politis efektif apa pun dari akuntabilitas pemilihan yang dilakukan secara langsung maupun tidak langsung.G Ada pandangan yang mengatakan bahwa demokrasi di -ndonsesia telah hancur lebur sejak diterapkannya 'ndang-'ndang &omor ; "ahun *6@6 tentang %emerintahan !esa. %enerapan aturan tersebut justru mematikan pranata-pranata tradisional yang sudah ada yang sesungguhnya merupakan wahana demokrasi bagi masyarakatnya. ,ilangnya konsep nagari di $umatera +arat atau otoritas adat di dalam masyarakat di wilayah lainnya merupakan awal dari /kematian0 demokrasi.; "erlepas dari pandangan di atas, sebagaimana dipahami, sistem politik -ndonesia dewasa ini sedang mengalami proses demokratisasi yang membawa berbagai konsekuensi tidak hanya terhadap dinamika kehidupan politik nasional, melainkan juga terhadap dinamika sistem-sistem lain yang menunjang penyelenggaraan kehidupan kenegaraan. !alam suatu negara yang berdasarkan konstitusi sebagai dasar hukum, maka antara sistem pemerintahan negara, sistem politik dan sistem perekonomian saling berkaitan dan merupakan satu keterkaitan tentang pandangan hidup dan falsafah dasar negara. +erlangsungnya mekanisme dan budaya demokrasi pada sub sistem politik akan memberikan dampak secara langsung bagaimana sub sistem ekonomi berjalan. +ekerjanya sub sistem ekonomi ini secara signifikan akan memberikan dampak pada peningkatan pendapatan.

+agan 4ingkaran $etan?


;

%andangan ini disampaikan oleh !r. Anhar 7onggong dalam !iskusi tentang %erspektif $ejarah Atas !emokrasi di -ndonesia yang diselenggarakan di +appenas pada tanggal ** $eptember .DD.. unarjo, %erencanaan dan pembiayaan pembangunan, Edisi. ke-<. 1akarta 3 '- %ress, *66?.

-;-

%erkembangan teknomogi %ermintaa n

%roduktivita s esehatan menurun %endapatan riil +uta huruf

-nvestasi rendah $umber alam tidak

"abunga n

$ebab utama dari kemiskinan adalah tingkat pendapatan yang rendah dan menyebabkan terjadinya lingkaran setan. %endapat yang rendah bukan hanya mempengaruhi tingkat tabungan yang rendah, tetapi juga mempengaruhi tingkat pendidikan, kesehatan yang rendah sehingga produktivitas sumberdaya juga menjadi rendah. %ada gilirannya semuanya itu akan membawa akibat pada rendahnya rendapatan masyarakat. %eningkatan produktivitas dan investasi merupakan dua hal penting bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. %eningkatan produktivitas tergantung dari tingkat kesehatan dan giFi serta tingkat pendidikan dan keterampilan yang dimiliki masyarakat. $emua itu hanya dapat dicapai apabila masyarakat mempunyai cukup pendapatan. !engan tingkat pendapatan yang meningkat, masyarakat dapat membelanjakan makanan yang bergiFi yang pada akhirnya akan mempengaruhi produktivitas kerja yang dapat mempengaruhi pula tingkat pendapatan. 'ntuk lebih meningkatkan kesejahteraan masyarakat diperlukan investasi yang cukup memadai sehingga secara nasional diperlukan tingkat tabungan yang cukup untuk meningkatkan pendapatan per kapita. -tulah mengapa perlu terus menerus diupayakan untuk meningkatkan pendapatan, karena pendapatan yang tinggi akan memotong lingkaran setan tersebut. !engan demikian dapat dipahami bahwa pembangunan seharusnya diartikan lebih dari sekedar memenuhi kebutuhan materi tetapi lebih merupakan proses multidimensi yang meliputi perubahan organisasi dan orientasi dari seluruh sistem sosial, politik, dan ekonomi. 'ntuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, bukan hanya untuk menciptakan peningkatan produksi nasional riil, tetapi juga harus ada perubahan pada kelembagaan, struktur administrasi, perubahan sikap dan kebiasaan. !i dalam kehidupan ekonomi nasional, sistem ekonomi -ndonesia berdasarkan pula pada demokrasi, yakni yang disebut sebagai demokrasi

-?-

ekonomi. %engertian demokrasi ekonomi sesungguhnya mencerminkan kelanjutan hakikat dari cara pandang integralistik dalam pemerintahan negara yang berdasarkan pada demokrasi kemakmuran masyarakat yang diutamakan, bukan kemakmuran orang-seorang.@ !engan demikian, demokrasi ekonomi merupakan suatu bentuk penajaman dari pesan politik kemerdekaan bangsa -ndonesia. !imensi politik ini harus dipahami secara hati-hati untuk tetap dapat menghormati dan tidak mengabaikan hak-hak rakyat sebagaimana kedaulatan rakyat menjadi dasar bagi pendirian :epublik -ndonesia ini.C $ebagaimana telah dikemukakan di atas, sub-sistem politik dan sus-sistem ekonomi merupakan prasyarat bagi bekerjanya sub-sistem sosial, yang menjamin hubungan-hubungan sosial di dalam masyarakat menjadi lebih selaras. !engan demikian kualitas hubungan sosial ini akan memperkecil atau bahkan meniadakan kemungkinan terjadinya konflik sosial.

Ec. 7rowth. I Ec. Empowerment. J

2onflict Mgt -nstitutions (politik) 4atent $osial 2onflicts (sosial)

$ecara ringkas persamaan di atas dapat dijelaskan bahwa pertambahan yang dapat dicapai pada pertumbuhan ekonomi sesungguhnya sangat tergantung pada upaya pemberdayaan ekonomi dan interaksi antara peranan kelembagaan untuk mengatasi konflik sosial yang terjadi. %eranan kelembagaan dapat dijelaskan antara lain dengan eksistensi birokrasi yang bersih, bebas &, pranata hukum yang berwibawa dengan penegakan hukum yang konsisten dan sebagainya. $ementara itu, latent sosial conflik dapat dijelaskan antara lain dengan besarnya ketidak-merataan (inequality) yang terjadi di dalam masyarakat. !i samping itu pluralitas seperti beragamnya suku, budaya daerah, agama, dan berbagai aspek politik lainnya, serta kondisi geografis negara kepulauan yang tersebar, juga merupakan bagian dari latent sosial conflict. IV. Perlun a S!s"al"sas" Wa#asan Kebangsaan

+elajar dari pengalaman proses sosialisasi %> yang dilakukan melalui pendekatan penataran kiranya perlu ditinjau kembali apakah pendekatan itu efektif bagi upaya sosialisasi =awasan ebangsaan. +erbagai pendekatan lain secara teknis bisa dilakukan dengan cara yang lebih menggugah dan partisipatif, antara
@

$ri-Edi $wasono, Demokrasi Ekonomi: Komitmen dan Pembengunan Indonesia, %idato %engukuhan 7uru +esar "etap dalam -lmu Ekonomi pada Hakultas ekonomi 'niversitas -ndonesia di 1akarta pada tanggal *< 1uli *6CC. 4oc.cit.

-@-

lain dengan Focused roup Discussion (H7!), !ut "ound !rientation (O+O), Public Debate #imulation$E%ercise, atau melalui cara-cara yang laFim dikenal seperti lokakarya atau seminar yang sifatnya lebih dua arah. !i samping itu, upaya sosialisasi juga dapat dilakukan dengan memanfaatkan kekuatan media massa termasuk kreatif ide dari professional di bidangnya, dan melalui saluran-saluran pendidikan baik formal maupun informal, serta diseminasi melalui pamflet, liflet, brosur dan sebagainya. !ari segi substansi, sosialisasi dilaksanakan tidak secara langsung membahas dan mendiskusikan paham wawasan kebangsaan, tetapi lebih kepada isu-isu yang muncul terkait dengan proses demokratisasi, pemberdayaan ekonomi rakyat, keselarasan sosial dan sebagainya yang pada akhirnya bermuara pada kesepahaman mengenai wawasa kebangsaan itu sendiri. V. Penutu$

!apat dimengerti bahwa dalam membangun sebuah wawasan pembangunan ini diperlukan suatu AplatformG, yakni yang dibangun adalah rakyat, bangsa, dan negara. !alam upaya itu, pembangunan ekonomi merupakan pendukung atau /deri&at0 dari pembangunan yang berorientasi pada rakyat, bangsa, dan negara.

-C-

%a&tar Pustaka Anderson, +ennedict, -magined 2ommunity 3 reflections on the Origin and $pread of &ationalism, 4ondon3 5erso, *66*. +asari, ,asan # +ernhard !ahm, #ukarno dan per'uangan kemerdekaan, 1akarta 3 4%<E$, *6C@. 1udul asli 3 $ukarno and the struggle for -ndonesia !ahl, :obert A., Dillemas of Pluralist Democracy: (utonomy &s )ontrol, 8ale 'niversity %ress, *6C. !urkheim, emile (et.al.), Essay on %hilosophy and $ociology, ,arper +ooks, *6?>. 7onggong, Anhar dalam A!iskusi "erbatas,G APerspektif #e'arah atas Demokrasi Indonesia,G ** $eptember .DD., di +appenas, oleh !irektorat %olitik, omunikasi dan -nformasi. ,untington, $amuel %., !emocracy0s "hird =ave, dalam 1ournal of !emocracy, $pring *66*. artasasmita, 7inandjar. APembangunan *asional dan +awasan KebangsasnG Makalah disampaikan pada $arasehan &asional =awasan ebangsaan di 1akarta, 6 Mei *66>. unarjo, Perencanaan dan Pembiayaan Pembangunan, Edisi. ke-<. 1akarta 3 '%ress, *66?. 4inF, 1uan 1. dan Alfred $tepan, ,endefinisikan dan ,embangun Demokrasi, dalam AMenjauhi !emokrasi aum %emnajahG, -krar &usa +hakti dan :iFa $ihbudi (ed.),+andung 3 MiFan, .DD* %arsons, "alcott. "oward a 7eneral "heory of action. &ew 8ork 3 ,arper 9 :ow, *6;*. $udarsono, 1uwono, (Ed.), %embangunan %olitik dan %erubahan %olitik, 1akarta3 7ramedia, *6C* $wasono, $ri-Edi dan HauFie :idjal. ,ohammad -atta. beberapa pokok pikiran, 1akarta 3 '--%ress, *66.. $wasono, $ri-Edi, Demokrasi Ekonomi: Komitmen dan Pembengunan Indonesia, %idato %engukuhan 7uru +esar "etap dalam -lmu Ekonomi pada Hakultas ekonomi 'niversitas -ndonesia di 1akarta pada tanggal *< 1uli *6CC.

-6-

Вам также может понравиться