Вы находитесь на странице: 1из 8

PENGARUH TERAPI BERMAIN DENGAN BERCERITA TERHADAP TINDAKAN SOSIALISASI ANAK USIA PRA SEKOLAH DALAM MENJALANI PERAWATAN

DI RSUD BATANG

Skripsi

Disusun oleh : Maysaroh (08.0341.S) Lukis Fitriana Martari (08.0291.S)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN 2013

Program Studi S1 Keperawatan STIKes Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan Juli, 2013

ABSTRAK Maysaroh, Lukis Fitriana Martari Pengaruh Terapi Bermain Dengan Bercerita Terhadap Tindakan Sosialisasi Anak Usia Prasekolah Dalam Menjalani Perawatan Di Rumah Sakit RSUD Batang xiv + 83 halaman + 7 tabel + 1 gambar + 9 lampiran Hospitalisasi merupakan suatu proses yang karena suatu alasan yang berencana atau darurat, mengharuskan anak untuk tinggal di rumah sakit, menjalani terapi dan perawatan sampai pemulangannya kembali ke rumah. Hospitalisasi sering menimbulkan tingkat sosialisasi anak menjadi berkurang, sehingga perawat dapat mengurangi tingkat sosialisasi menjadi lebih baik di antaranya dengan memberikan terapi bermain dengan bercerita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi bermain dengan bercerita terhadap tindakan sosialisasi anak usia prasekolah dalam menjalani perawatan di rumah sakit RSUD Batang. Desai penelitian menggunakan pra eksperimen dengan metode one group pretest-posttes design. Jumplah sampel sebanyak 20 pasien. Uji statistik yang digunakan yaitu Wilcoxon dengan 5%. Hasil uji statistik menunjukan nilai value sosialisasi sebelum dan sesudah di berikan terapi bermain dengan bercerita 0,000 lebih kecil dari dari nilai alpha (0,05), sehingga Ho di tolak. Hal ini menunjukan ada pengaruh terhadap terapi bermain dengan bercerita terhadap tindakan sosialisasi anak usia prasekolah dalam menjalani perawatan di rumah sakit RSUD Batang. Saran peneliti agar terapi bermain khusus nya bercerita dapat di masukan ke dalam tindakan keperawatan pada anak untuk dapat bersosialisasi dengan baik akibat hospitalisasi. Kata Kunci Daftar pustaka : Hospitalisasi, Terapi bemain bercerita, Sosialisasi, Anak usia prasekolah. : 26 buku (2003-2009) + 1 jurnal + 3 skripsi

Perawatan anak di rumah sakit merupakan pengalaman yang penuh dengan stres, baik bagi anak maupun orang tua. Dari beberapa bukti ilmiah menunjukkan bahwa lingkungan rumah sakit itu sendiri merupakan penyebab stres bagi anak dan orang tuanya, baik lingkungan fisik, rumah sakit seperti bangunan/ ruang rawat, alat-alat, bau yang khas, pakaian putih petugas kesehatan maupun lingkungan sosial, seperti sesama pasien anak, ataupun interaksi dan sikap petugas kesehatan itu sendiri. Perasaan, seperti takut, cemas, tegang, nyeri dan perasaan yang tidak menyenangkan lainnya, sering kali dialami anak (Supartini 2004, hh. 144-145). Umumnya anak yang dirawat di rumah sakit takut pada dokter, perawat dan petugas kesehatan lainnya serta anak takut berpisah dengan orang tuanya dan saudaranya (Ngastiyah 2005, h. 18) Pada usia 4-6 tahun anak sudah mulai mampu mengembangkan kreatifitas dan sosialisasinya, sehingga sangat di perlukan permainan yang dapat mengembangkan kemampuan menyamakan dan membedakan kemampuan berbahasa, mengembangkan kecerdasan, menumbuhkan sportifitas,

mengembnagkan koordinasi motorik, mengembangkan dalam mengontrol emosi, motorik kasar dan halus, memperkenalkan pengertian yang bersifat ilmu pengetahuan serta memperkenalkan suasana kompetisi dan gotong royong. Perkembangan kognisi pada masa prasekolah adalah perkembangan

preoperasional, dimana mempunyai ciri-ciri seperti penggunaan simbol-simbol tapi tidak dapat berfikir logis, memahami identitas yaitu anak mulai memahami bahwa perubahan permukaan tidak merubah bentuk asal suatu objek, memahami sebab akibat secara sederhana, mampu mengelompokkan objek, orang, dan kejadian menjadi memiliki arti atau makna, memahami angka, mampu merasakan

apa yang dirasakan orang lain (empati). Walaupun anak mengalami sakit dan atau dirawat, tugas perkembangan tidaklah berhenti. Hal ini bertujuan untuk malanjutkan tumbuh dan kembang selama perawatan sehingga kelangsungan tumbuh kembang dapat berjalan, dapat mengembangkan kreativitas dan pengalaman, anak akan mudah beradaptasi terhadap stress karena penyakit yang dirawat (Suriadi & Yuliani, 2006 hh. 4-13). Meningkatkan kemampuan sosialisasi pada anak dapat terjadi melalui proses permainan sosialisasi, misalnya pada anak akan merasakan kesenangan terhadap kehadiran orang lain dan merasakan ada teman yang dunianya sama. Pada usia pra sekolah anak sudah mencoba bermain dengan sesamanya dan ini merupakan proses sosialisasi satu anak dengan yang lain. Pada anak usia pra sekolah anak sudah mulai menyadari keberadaan teman sebaya, sehingga diharapkan anak mampu melakukan sosialisasi dengan teman dan orang lain (Hidayat 2008, h. 36). Perawat memegang posisi kunci untuk membantu orang tua dalam menghadapi permasalahan yang berkaitan dengan perawatan anaknya dirumah sakit karena perawat berada di samping pasien selama 24 jam. Fokus intervensi keperawatan adalah meminimalkan stressor, memaksimalkan manfaat

hospitalisasi, memberikan dukungan psikologis pada anak. Salah satu intervensi keperawatan dalam mengatasi dampak hospitalisasi pada anak adalah dengan memberikan terapi bermain. Terapi bermain dapat dilakukan sebelum melakukan prosedur pada anak atau saat tindakan keperawatan sudah minimal (Suparto 2003, h. 4). Walaupun anak mengalami sakit dan atau dirawat, tugas perkembangan tidaklah berhenti. Bermain di rumah sakit juga bertujuan melanjutkan tumbuh

kembang selama perawatan sehingga kelangsungan tumbuh kembang dapat berjalan, dapat mengembangkan kreativitas dan pengalaman, anak akan mudah untuk beradaptasi terhadap stress karena penyakit dan saat dirawat di rumah sakit (Suriadi & Yuliani 2006, h. 13).

METODE Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen dengan pendekatan One Group Pretes-Postes Design. Pada penelitian ini peneliti melakukan pengukuran tingkat sosialisasi pada anak dengan menggunakan lembar check list yang terdiri dari 14 pertanyaan mengenai perilaku sosialisasi anak yaitu peneliti mencatat ada tidaknya perilaku sosialisasi anak (pretest). Setiap sesi permainan yang berlansung dilakukan selama 30 menit. Peneliti melakukan dua kali sesi permainan, pada sesi permainan pertama peneliti menawarkan kepada anak mainan apa yang disukainya dan mengajak untuk bermain, pada hari selanjutnya dilakukakn permainan sesi kedua berupa permainan dengan bercerita yang berhubungan dengan pengenalan lingkungan rumah sakit beserta tindakantindakan sederhana yang dilakukan selama perawatan di rumah sakit. Setelah dua kali sesi permainan, peneliti melakukan penilaian kepada anak untuk mengetahui kemampuan sosialisasi anak setelah dilakukan aktivitas bermain (postest). Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan jumlah pasien anak prasekolah usia 4-6 tahun yang dirawat di ruang flamboyan RSUD Batang. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik purposive sampling, pengambilan sampel secara purposive sampling didasarkan pada suatu

pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri, berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Analisis univariat dalam penelitian ini adalah tingkat sosialisasi pada anak usia prasekolah akibat hospitalisasi sebelum dan setelah diberikan terapi bermain dengan bercerita pada anak prasekolah akibat hospitalisasi sebelum dan setelah diberikan terapi bermain dengan bercerita di Ruang Flamboyan RSUD Batang Kabupaten Batang tahun 2013.Tindakan sosialisasi anak usia prasekolah dalam menjalani perawatan sebelum diberikan terapi bermain, frekuensi untuk anak yang dapat bersosialisasi sebanyak 10%, sedangakan frekuensi untuk anak yang tidak dapat bersosialisasi sebanyak 90%. Tindakan sosialisasi pada anak usia prasekolah dalam menjalani perawatan setelah di berikan terapi bermain 100% anak dinyatakan dapat bersosialisasi. Analisa bivariat ini digunakan untuk mengetahui pengaruh terapi bermain dengan bercerita terhadap tindakan sosialisasi anak usia prasekolah dalam menjalani perawatan di RSUD Batang. Sebelum data diproses dilakukan normalitas terhadap data yang sudah diperoleh. Normalitas data menggunakan uji Shapiro Wilk. Yang Karena data tidak normal maka uji statistik yang digunakan adalah uji Wilcoxon Test.

ACKNOWLEDGEMENT AND REFERENCES Agus, D.S 2008, Mendongeng Bareng Kak Agus DS Yuk, Kanisius, Jogjakarta. Ayahbunda 2006, Dari A Sampai Z Perkembangan Anak, PT Gaya Favorit Press, Jakarta. Dhieni, Nurbiana 2008, Metode Pengembangan Bahasa, Cet. 9, Universitas Terbuka, Jakarta. Dorlan W.A 2002, Kamus Kedokteran Dorlan, Edk 29, trans Huriawati Hartanto, EGC, Jakarta. Hastono, S.P 2001, Analisa Data, FKM UI, Jakarta. Hidayat, A. A 2008, Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan Kebidanan, Salemba Medika, Jakarta. 2005, Pengantar Ilmu Keperawatan Anak, Salemba Medika, Jakarta. Hidayati, N 2009, Manfaat Cerita Bagi Kepribadian Anak, dilihat 15 Desember 2012, <http://niahidayati.net/manfaat-cerita-bagikepribadian-anak.html>. Hildayani, Rini 2008, Psikologi Perkembangan Anak, Cet. 12, Universitas Terbuka, Jakarta. Hurlock, Elizabeth B,1978 Jilid 1 Edisi ke enam , Perkembangan Anak, Gelora Aksara Pratama. Isgiyanto, Awal M.Kes, 2009, Teknik Pengambilan Sampel Pada Penelitian Non Eksperimental, Mitra Cendikia Press, Jogjakarta. Mansur, H 2009, Psikologi Ibu dan Anak Untuk Kebidanan, Salemba Medika, Jakarta. Ngastiyah 2005, Perawatan Anak Sakit. Edisi ke 2, EGC, Jakarta. Notoatmodjo, S 2005, Metologi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta. Nugroho, Ali & Rachmawati, Yeni 2008, Metode Pengembangan Sosial Emosional, Cet.12, Universitas Terbuka, Jakarta. Nursalam 2005, Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak (untuk perawat dan bidan), Salemba Medika, Jakarta.

2008, Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Edisi ke 2. Salemba Medika, Jakarta. Potter, P. A 2005, Buku Ajar Fundamental Keperawatan: konsep, proses, dan praktik, Edk 4, trans Yasmin Asih, EGC, Jakarta. Riyadi, S & Sukarmin 2009, Asuhan Keperawatan pada Anak, Graha Ilmu, Yogyakarta. Setiadi 2007, Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan, Graha Ilmu, Yogyakarta. Sugiono 2009, Statistika untuk Penelitian, CV Alfabeta, Bandung. Supartini Yupi, 2004, Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak, Jakarta : EGC Suriadi & Yuliani, R 2006, Asuhan Keperawatan Pada Anak, edisi ke 2, CV Sagung Seto, Jakarta. Wong, Donna, L, 2003, Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik Edisi 4, Alih Bahasa: Monica Ester, Jakarta: EGC 2008, Buku Ajar Keperawatan Pediatrik, Edk 6, trans Andry H, Sari K, Setiawan, EGC, Jakarata.

Вам также может понравиться