1.

Batasan Masalah Referat ini membahas mengenai tekhnik pemeriksaan pada kasus kejahatan seksual

tingkat Internasional, Nasional, dan Rumah Sakit Bhayangkara Pekanbaru Riau.

1.2

Tujuan Penulisan 1. Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai tekhnik pemeriksaan pada kasus kejahatan seksual. 2. Mengetahui dan memahami tekhnik pemeriksaan pada kasus kejahatan seksual tingkat Internasional, Nasional, dan Rumah Sakit Bhayangkara. 3. Memenuhi salah satu syarat kelulusan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) di Bagian Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal Fakultas Kedokteran Universitas Riau.

1.3

Manfaat Penulisan Bagi penulis dapat menambah pengetahuan mengenai ilmu forensik dan medikolegal

khususnya mengenai tekhnik pemeriksaan pada kasus kejahatan seksual serta meningkatkan keterampilan dalam menyusun tulisan ilmiah.

1.4

Metode Penulisan Referat ini disusun dengan menggunakan metode tinjauan pustaka yang merujuk dari

berbagai literatur.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 2.2 2.3

Pengertian Kejahatan Seksual Undang undang yang mengatur Tekhnik pemeriksaan pada kasus kejahatan seksual Tekhnik pemeriksaaan pada kasus korban hidup baik perlukaan, maupun kejahatan

seksual/perkosaan, pada prinsipnya sama dengan pemeriksaan prosedur klinis lainnya. Pemeriksaan tersebut mencakup anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang bila diperlukan.7 Pemeriksaan kasus-kasus persetubuhan yang merupakan tindak pidana, hendaknya dilakukan dengan teliti dan waspada. Dokter memiliki dua peran dalam melakukan pemeriksaan ini, yaitu sebagai dokter klinis yang umum, yang bertujuan mendiagnosis dan mengobati atau menyembuhkan pasien dan peran dokter dalam membantu pencarian bukti tindak pidana, khususnya dengan membuat visum et repertum.2

2.3.1 Tekhnik pemeriksaan pada kasus kejahatan seksual tingkat Internasional 2.3.2 Tekhnik pemeriksaan pada kasus kejahatan seksual tingkat Nasional 2.3.3 Tekhnik pemeriksaan pada kasus kejahatan seksual di RS Bhayangkara Pekanbaru Riau 2.4 2.5 Sda Cfsfa

Daftar Pustaka
1.