Вы находитесь на странице: 1из 2

KALIUM PERMANGANAT Dasar reaksi titrasi oksidimetri adalah reaksi oksidasi reduksi antara zat penitrasi dan zat

yang dititrasi. Permanganometri termasuk titrasi oksidimetri yang melibatkan KMnO4 dalam suasana asam yang bertindak sebagai oksidator sehingga ion MnO4- berubah menjadi Mn2+ sesuai dengan reaksi. Kalium Permanganat termasuk golongan peroksidan yang dapat melepaskan oksigen (prosesoksidasi) sehingga dapat membunuh kuman (bakterisid). Kalium permanganat berupa kristal ungu, mudah larut dalam air. Kalium Permanganat telah banyak digunakan sebagai agen pengoksidasi selama lebih dari 100 tahun. Reagen ini dapat diperoleh dengan mudah, tidak mahal, dan tidak membutuhkan indikator terkecuali untuk larutan yang amat encer. Inaktivasi menyebabkanperubahan warna larutan dari ungu menjadi biru.larutan Kmno4 juga digunakan sebagai sebagai iritan, deodoran danastringen.kompres luka dan segala macam infeksi kulit.sebagai antidotum pada intoksikasi bahan bahan yang mudah teroksidasi misalnyaalkaloid, kloralhidrat dan barbiturat irigasi kandung kemih yang terinfeksi pencuci perineum pasca persalinanEfeknya ialah antiseptik, dan astringen. Permanganometri merupakan titrasi yang dilakukan berdasarkan reaksi oleh kalium permanganat (KMnO4). Reaksi ini difokuskan pada reaksi oksidasi dan reduksi yang terjadiantara KMnO4 dengan bahan baku tertentu. Kalium manganat(VII) tidak dapat digunakan pada titrasi yang mengandung ion-ion klorida atau bromida yang mana kedua ion tersebut dapat teroksidasi karena jumlah kalium manganat yang tidak diketahui digunakan sebagai reaksi samping dan hasil titrasi pasti tidak akurat. Kalium manganat(VII) bukan standar primer. Ini berarti bahwa kalium manganat(VII)tidak dapat dibuat untuk menghasilkan larutan stabil yang konsentrasinya diketahui dengan akurat.Beberapa ion logam yang tidak dioksidasi dapat dititrasi secara tidak langsung dengan permanganometri seperti: (1) ion-ion Ca, Ba, Sr, Pb, Zn, dan Hg (I) yang dapat diendapkansebagai oksalat. Penentuan konsentrasi KMnO4 misalnya dapat dilakukan dengan larutan baku Natrium Oksalat. Senyawa Na2C2O4 juga merupakan standar primer yang baik untuk permanganat dalam larutan asam. Senyawa ini dapat diperoleh dengan tingkat kemurnian yang tinggi, stabil pada saat pengeringan , dan nonhigroskopik. Reaksinya dengan permanganat agak sedikit rumit, dan meskipun banyak penyelidikan yang telah dilakukan, mekanisme tepatnya tidak pernah jelas. Reaksinya berjalan lambat dalam suhu ruangan, sehingga larutan biasanya dipanaskan antara 60 -70C. bahkan pada suhu yang lebih tinggi reaksinya mulai dengan lambat, namun kecepatannya meningkat katika ion mangan(II) terbentuk. Penambahan KMnO4 yang terlalu cepat pada larutan seperti H2C2O4Pemberian KMnO4 yang terlalu cepat pada larutan H2C2O4 yang telah ditambahkan H2SO4 dan telah dipanaskan cenderung menyebabkan reaksi antara MnO4- dengan Mn2+. MnO4-+ 3Mn2+ + 2H2O 5MnO2 + 4H+ . Pemberian KMnO4 yang terlalu lambat pada larutan H2C2O4 yang telah ditambahkan H2SO4 dan telah dipanaskan mungkin akan terjadi kehilangan oksalat karena membentuk peroksida yang kemudian terurai menjadi air. H2C2O4 + O2 H2O2+ 2CO2. Mangan(II) bertindak sebagai katalis sehingga reaksinya disebut dengan autokatalitik karena katalisnya diproduksi di dalam reaksi itu sendiri. Ion tersebut dapat memberikan efek katalitiknya dengan cara bereaksi dengan cepat dengan permanganat untuk membentuk

mangan berkondisi oksidasi menengah (+3 atau +4) di mana pada gilirannya secara tepat mengoksidasi ion oksalat kembali ke kondisi divalen. Dalam melakukan titrasi kita harus mencapai titik ekuivalen larutan tersebut. Suatu larutan dapat dikatakan mencapai titik ekuivalennya jika Jumlah ekivalen oksidator = jumlah ekivalen reduktor.Jumlah ekivalen KMnO4 = jumlah ekivalen Na2S2O4.Pada iodimetri, (digunakan larutan iodium untuk mengoksidasi reduktor-reduktoryang dapat dioksidasi secara kuantitatif pada titik ekivalennya). Metode iodimetri ini jarangdilakukan mengingat iodium sendiri merupakan oksidator yang lemah. Sedangkan iodometri(oksidator yang dianalisis kemudian direaksikan dengan ion iodida berlebih dalam keadaanyang sesuai yang selanjutnya iodium dibebaskan secara kuantitatif dan dititrasi denganlarutan natrium thiosilfat standar atau asam arsenit).

Вам также может понравиться