Вы находитесь на странице: 1из 8

Monday, 23 August 2010 07:00

Unsur Fosfat Doc: thestandard.org.nz Phospat atau fosfat adalah sebuah ion poliatomik atau radikal terdiri dari satu atom fosforus dan empat oksigen. Dalam bentuk ionik, fosfat membawa sebuah -3 muatan formal, dan dinotasikan PO43-. Fosfat merupakan satu -satunya bahan galian (diluar air) yang mempunyai siklus, unsur fosfor di alam diserap oleh mahluk hidup, senyawa fosfat pada jaringan mahluk hidup yang telah mati terurai, kemudian terakumulasi dan terendapkan di lautan. Proses terbentuknya endapan fosfat ada tiga: 1.Fosfat primer terbentuk dari pembekuan magma alkali yang bersusunan nefelin, syenit dan takhit, mengandung mineral fosfat apatit, terutama fluor apatit {Ca5 (PO4)3 F}dalam keadaan murni mengandung 42 % P2 O5 dan 3,8 % F2. 2.Fosfat sedimenter (marin), merupakan endapan fosfat sedimen yang terendapkan di laut dalam, pada lingkungan alkali dan suasana tenang, mineral fosfat yang terbentuk terutama frankolit. 3.Fosfat guano, merupakan hasil akumulasi sekresi burung pemakan ikan dan kelelawar yang terlarut dan bereaksi dengan batugamping karena pengaruh air hujan dan air tanah. Berdasarkan tempatnya endapan fosfat guano terdiri dari endapan permukaan, bawah permukaan dan gua.

Unsur P dalam phospat adalah (Fosfor) sangat berguna bagi tumbuhan karena berfungsi untuk merangsang pertumbuhan akar terutama pada awal-awal pertumbuhan, mempercepat pembungaan, pemasakan biji dan buah. Pada tanaman jika terjadi kekurangan unsur ini, maka gejala yang tampak pada tanaman adalah daun berubah tua agak kemerahan, pada cabang, batang, dan tepi daun berwarna merah ungun yang lambat laun berubah menjadi kuning. pada buah tampak kecil dan cepat matang. Dalam karyanya banyak direferensikan 1987 makalah berjudul "Mengapa Memilih Fosfat Alam" (1), Frank Westheimer menyebutkan laju konstanta pada 35 C untuk saponifikasi dari (CH3O) 2PO2-adalah 2,0 E-9 (1/mol sec); (CH3O) 3P = O adalah 3,4 E-4 (1/mol detik), dan untuk etil asetat 1,0 E-2 (1/mol detik). Frank Westheimer mengamati bahwa diesters fosfat memiliki properti sangat berguna sebagai kelompok menghubungkan untuk asam nukleat. Oksigen dibebankan pada (RO) 2P (= O) Omelayani beberapa tujuan. Kehadiran linker DNA dan RNA kompatibel dengan lingkungan hidrofilik dalam sel tumbuhan. Fungsi lain mencegah polimer asam nukleat dari migrasi ke lingkungan hidrofobik ditemukan dalam selaput sel pada tumbuhan. Para ahli kimia menemukan fakta bahwa fosfat sangat diperlukan untuk meningkatkan produktifitas pertanian. Perubahan pola industri pertanian yang mengarah pada pola Organik membuat pupuk berbahan fosfat kini mulai dicari. Fosfat di Indonesia Fosfat banyak ditemukan di Propinsi Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan NTT, sedangkan tempat lainnya adalah Sumatera Utara, Kalimantan, dan Irian Jaya.

Di Tuban (Jawa Timur) penambangan fosfat masih dilakukan secara tradisional. Data statistik menunjukkan jumlah cadangan yang telah diselidiki adalah 2,5 juta ton endapan guano (kadar P2O5= 0,17-43 %). Di Indonesia, eksplorasi fosfat dimulai sejak tahun 1919. Umumnya, kondisi endapan fosfat guano yang ada ber-bentuk lensa-lensa, sehingga untuk penentuan jumlah cadangan, dibuat sumur uji pada kedalaman 2 -5 meter. Selanjutnya, pengambilan conto untuk analisis kandungan fosfat. Eksplorasi rinci juga dapat dilakukan dengan pemboran apabila kondisi struktur geologi total diketahui. Pemanfaatan Fosfat

Lebih dari 90% produksi fosfat di Indonesia, khususnya kalsiumfosfat Ca3(PO4)2, digunakan untuk keperluan industri pupuk, baik pupuk alam maupun pupuk buatan. Sisanya dikonsumsi oleh berbagai industri seperti kaca lembaran, karet, industri kimia, dan lain-lain. Penggunaan fosfor dalam bentuk unsur digunakan untuk keperluan fotografi, korek api, bahan peledak dan lain-lain. Terdapat dua tipe dari unsur fosfor, yaitu fosfor putih dan fosfor merah. Fosfor putih hampir tidak larut dalam air, larut dalam alkohol dan larutan organik tertentu. Fosfor putih digunakan dalam pembuatan asam fosfat (H3PO4) dan bila dicampurkan dengan lelehan metal seperti timah dan tembaga menghasilkan alloy tertentu (special alloy), fosfor dalam bentuk ferro fosfor digunakan dalam berbagai industri metallurgi, untuk memperoleh logam dengan standar dan keperluan tertentu. Deposit fosfat yang ditemukan di Indonesia mempunyai kadar rendah sampai sedang, meskipun pada lokasi tertentu dapat mencapai kadar 40% P2O5. Terdapat pada daerah yang terpencar,

berupa endapan fosfat gua atau batugamping fosfatan. Belum ditemukan deposit dalam jumlah yang cukup besar, kecuali untuk diusahakan dalam skala kecil. Untuk pemupukan tanah, fosfat dapat langsung digunakan setelah terlebih dahulu dihaluskan (sebagai pupuk alam). Akan tetapi untuk tanaman pangan seperti padi, jagung, kedelai, dan lainlain, pupuk alam ini tidak cocok, karena daya larutnya yang sangat kecil di dalam air sehingga sulit diserap oleh akar tanaman pangan tersebut. Untuk itu sebagai pupuk tanaman pangan, fosfat perlu diolah menjadi pupuk buatan. Variabel yang sangat menentukan bagi fosfat sebagai pupuk alam adalah nilai kelarutannya terutama kelarutan dalam asam sitrat 2 %, kelarutan pada asam tersebut mencerminkan seberapa besar fosfat yang dapat diserap oleh akar tanaman. Nilai kelarutan fosfat dalam air ditentukan oleh jenis mineral fosfat, mineral hidroksiapatit merupakan mineral fosfat yang mempunyai kelarutan tinggi, dengan demikian idealnya untuk pupuk alam digunakan endapan fosfat yang kandungan mineral hidroksiapatitnya cukup tinggi. Pupuk superfosfat terdiri dari : Single Super Phosphate (SSP), Triple Super Phosphate (TSP), Monoammonium Phosphate (MAP), Diammonium Phosphate (DAP), Nitro Phosphate (NP), Ammonium Nitro Phosphate (ANP). Superfosfat merupakan campuran antara monokalsium fosfat dan kalsium sulfat. Salah satu bentuk pupuk buatan adalah Super Fosfat, yaitu hasil reaksi antara tepung fosfat alam berkadar 30% P2O5 dengan asam sulfat pekat (Moersidi Sediyarso, 1998).

Fosfat Sebagai pupuk alam harus memenuhi persyaratan SNI No. 02 - 3776, Tahun 1995 (Tabel 1), sebagai bahan baku asam fosfat harus memenuhi persyaratan seperti pada Tabel 4. Pembagian mutu fosfat menurut SII terbagi dua, yaitu fosfat mutu I dan fosfat mutu II, persyaratannya seperti tertera pada Tabel 2 dan Tabel 3. Di luar kegunaannya sebagai bahan pupuk, fosfat dalam bentuk senyawa lain digunakan dalam berbagai industri. Asam fosfat direaksikan dengan soda abu atau batu kapur, akan diperoleh senyawa fosfat tertentu. Asam fosfat dengan batugamping akan membentuk dikalsium fosfat yang merupakan bahan dasar pasta gigi dan makanan ternak. Reaksi sederhananya sebagai berikut: Ca3 (PO4)2 + CaCO3 =====> Ca HPO4 (dikalsium fosfat) Asam fosfat direaksikan dengan soda abu menghasilkan 3 produk dengan fungsi berbeda. Reaksi sederhananya sebagai berikut : H3 PO4 + Soda abu ======> 1,2,3. 1. Sodium tripoly phosphate

-----> sebagai bahan detergent 2. Sodium triotho phosphate -----> pelembut air 3. Tetra sodium pyro phosphate ------> industri keramik. Tabel 1. Persyaratan Pupuk Fosfat Alam Menurut SNI No. 02-3776 Tahun 1995 Uraian Kualitas A Kadar Unsur Hara Fosfat sebagai P2O5 a. Total (Asam Mineral) b. Larut dalam Asam sitrat 2 % Kadar Ca dan Mg setara CaO Kadar R2O3 (Al2O3 + Fe2O3) Kadar Air Kehalusan a. Lolos 80 mesh b. Lolos 25 mesh min min 50 % 80 % min 50 % min 80 % min min 50 % 80 % min min min 28 % 10 % 40 % min 24 % min 8% min min min 18 % 6% 35 % Persyaratan Kualitas B Kualitas C

min 40 % maks 6 % maks 3 %

maks 3 % maks 3 %

maks 15 % maks 3 %

Tabel 2. Fosfat Mutu I, Menurut SII No. 0029 Tahun 1973 No. 1. Uraian Fosfat larut dalam asam mineral Nilai P2O5 > 19 %

2. Fosfat larut dalam asam sitrat 2% 3. Kehalusan 80 mesh

P2O5 > dari 80 % P2O5 yang larut dalam asam mineral > 90 %

Tabel 3. Fosfat Mutu II, Menurut SII No. 0029 Tahun1973 No. Uraian 1. Fosfat larut dalam asam mineral Nilai P2O5 > 11 %

2. Fosfat larut dalam asam sitrat 2% 3. Kehalusan 80 mesh

P2O5 > dari 30 % P2O5 yang larut dalam asam mineral > 90 %

Tabel 4. Spesifikasi Bahan Galian Fosfat Untuk Bahan Baku Asam Fosfat No. Uraian 1. 2. 3. P2O5 H2O Fe2O3 + Al2O3 Batasan (%) Min Max Max 32,00 2,00 0,80 No. Uraian 7. 8. 9. Cl F CO2 Batasan (%) Max 3,50 4,50 0,03 4,00 6,00

4. 5. 6.

CaO MgO Na2O

Min Max Max

51,00 10.

T - SiO2

4,00 Max Max

5,50 0,60 0,25

0,40 11. Organik Carbon 0,75 12. K2O

Ukuran butiran 13. + US Mesh 4 Max 0,75 14. + US Mesh 20 Min 96,00

DAFTAR PUSTAKA 1. F.H. Westheimer, Science, 1987, 235(4793), 1173-1178. 2. Pasek, M.A. PNAS, 22 Januari 2008, vol 105, no. 3, 853-858. 3. Makalah Endapan Fosfat di Madura : Fatah Yusuf- Sub Dit. Eksplorasi Mineral Industri dan Batuan 4. Moersidi Sediyarso, 1998, P-Alam sebagai Pupuk P untuk Budidaya Pertanian.

Вам также может понравиться