Вы находитесь на странице: 1из 2

Buka aplikasi ArcGIS-ArcMAP dan tambahkan data yang akan dianalisis (Madiun_utm, jenis_tanah_utm, tuplah_utm, solum2_utm dan spline_CH).

2. Klik kanan jenis_tanah_utm properties pilih menu Symbology pilih sub-menu Categories rubah value field menjadi Tanah klik add all values klik oke. 3. Pilih menu Spatial Analyst Convert Features to Raster rubah input Features menjadi jenis_tanah_utm rubah Field menjadi nilai_K rubah ouput cell menjadi 30 simpan data dengan nama file Nilai_k pada output Raster. 4. Pilih menu Arc toolbox Conversion tools to Raster Polygon to Raster rubah input Features menjadi jenis_tanah_utm rubah value field menjadi Nilai_K rubah cellsize menjadi 30 simpan data dengan nama file K_factor pada output raster. 5. Klik kanan pada Tuplah_utm Properties pilih menu Symbology pilih sub-menu Categories rubah value field menjadi Tuplah klik add all values klik oke. 6. Klik kanan pada tuplah_utm open Attribute table option add field 7. Pada table perintah add field, buat Nilai_CP pada kotak name rubah type menjadi double pada field properties rubah precision menjadi 7 dan scale 2. 8. Klik option select by attribute pada table perintah select attribute double klik Tuplah klik Get Unique Values klik salah satu kategori yang diinginkan. (contoh : TUBLAH = Bandara/Pelabuhan) klik Apply. Lakukan untuk semua kategori. 9. Klik kanan kolum Nilai_CP Field Calculator masukkan nilai CP nya. (BandaraPelabuhan : 0.5; Lahan Terbuka : 0.9; Sawah : 0.5; Tubuh Air : 0.05; Hutan Tanaman : 0.5; Pertanian Lahan Kering : 0.43; Pemukiman/Lahan Terbangun : 0.5; Semak Belukar : 0.01; Hutan Sekunder : 0.25; Pertanian Lahan Kering Campur Semak : 0.2) 10. Klik kanan Attribute of TUPLAH_utm Clear Selections. 11. Pilih menu Spatial Analyst Convert Features to Raster rubah input Features menjadi jenis_tanah_utm rubah Field menjadi nilai_K rubah ouput cell menjadi 30 simpan data dengan nama file CP_Factor pada output Raster. 12. Masukkan data Spline_CH yang berasal dari hasil praktikum Analisis Curah Hujan Rata-rata Wilayah 13. Masukkan data LS_Factor yang berasal dari hasil praktikum Analisis Topografi dan Wilayah Hujan Daerah Aliran Sungai. 14. Pilih menu Spatial Analyst Raster Calculator masukkan rumus Rain_fall = (0.0483 * pow([tk_ann_rain], 1.610)) (catatan: [tk_ann_rain] diganti dengan Spline_CH) 15. Pilih menu SSpatial Analyst Raster Calculator masukkan rumus IBE = [Rain_fall] * [K_factor] * [LS_factor] * [CP_factor] (catatan IBE : Indeks Bahaya Erosi, dan rumus tergantung dengan nama file yang dibuat) 16. Pilih menu Spatial Analyst Reclassify klik Classify rubah Method menjadi Manual klik oke rubah ol values menjadi 0 15 untuk kelas 1; 15 60 kelas 2; 60 180 kelas 3; 180 480 kelas 4; >480 kelas 5 sipan data dengan nama file IBE_series klok oke

17. Pilih menu Arc toolbox Coversion tools from raster raster to polygon masukkan data IBE_series pada input raster rubah field menjadi value simpan data dengan nama file polygon_IBE pada output polygon features. 18. Pilih menu Arc toolbox Analysis tools Overlay Spatial Join masukkan data polygon_IBE pada target features masukkan Solum_utm pada JoinFeatures simpan data dengan nama file join_IBE_Solum klik oke. 19. Klik kanan Join_IBE_Solum Open Attribute Table klik Options Add field ketik TBE pada kolum name rubah Type menjadi text klik oke. 20. Klik options select by attribute double klik gridcode = klik get unique values doble klik kategori and double klik solum = klik get unique values double klik kategorinya. (contoh GRIDCODE = 1 and SOLUM = Sangat Dangkal) lakukan untuk semua kategori klik Apply klik kanan kolum TBE field Calculator ketikkan kategori tingkat erosinya. (lakukan pada semua kategori) 21. Klik kanan options add field ketikkan Luas_m2 pada kolum Name rubah type menjadi Double rubah Precision menjadi 7 dan scale 2 klik oke. 22. Pilih menu Editor start Editing klik kanan kolum Luas_m2 Calculate Goemetry rubah Poperties menjadi Area rubah units menjadi Square meters klik Oke stop Editing.

Вам также может понравиться