Вы находитесь на странице: 1из 28

METABOLISME ENERGI DAN PANAS

Dara Kristiani PSIK-STIKes Hang Tuah Pekanbaru 2012

Pendahuluan
Energi dibutuhkan oleh setiap sel dalam tubuh untuk mempertahankan kehidupannya dan melaksanakan fungsinya dengan baik. Sumber energi berasal dari makanan yang dimakan, diserap, dan kemudian diolah oleh tubuh. Hukum pertama termodinamika menyatakan bahwa total energi di dunia adalah konstan, energi tidak dapat diciptakan maupun dihancurkan.
Energi Tubuh = Energi masuk Energi Keluar

ENERGI
Energi masuk merupakan energi yang berasal dari makanan yang dimakan yang merupakan sumber energi. Energi ini dapat digunakan untuk melakukan kerja biologis atau disimpan di dalam tubuh untuk kebutuhan nanti. Energi keluar merupakan jumlah energi yang dikeluarkan oleh tubuh, yang merupakan kombinasi antara kerja dan panas yang dilepaskan ke lingkungan. Persamaan untuk energi keluar sebagai berikut: Energi Keluar = Kerja + Panas yang dilepaskan

KERJA
Kerja dapat dibagi dua yaitu kerja eksternal dan kerja internal. Kerja eksternal merupakan energi yang dikeluarkan saat otot rangka berkontraksi untuk menggerakkan objek eksternal atau menggerakkan tubuh terhadap lingkungan, sedangkan Kerja internal merupakan pengeluaran energi biologis yang tidak berhubungan dengan kerja mekanik di luar tubuh. Mencakup dua tipe aktivitas yaitu kerja otot rangka selain kerja mekanik, seperti postural dan menggigil, dan energi untuk mempertahankan hidup, seperti kerja jantung dan bernapas, yang biasa juga disebut metabolic cost of living.

PANAS
Tidak semua energi yang keluar tubuh merupakan suatu kerja. Energi keluar yang tidak digunakan untuk mendukung kerja merupakan panas yang dilepaskan atau energi termal. Dari total energi yang masuk ke dalam tubuh, sekitar 75% menjadi panas dan hanya 25% yang dimanfaatkan untuk bekerja. Panas yang dihasilkan sebagian besar digunakan untuk mempertahankan temperatur tubuh.

KESEIMBANGAN ENERGI
Keseimbangan Energi Netral apabila energi yang masuk ke dalam tubuh sama persis dengan energi yang keluar. Pada kondisi ini berat badan akan tetap. Keseimbangan Energi Positif apabila jumlah energi yang masuk tubuh lebih besar daripada energi yang keluar. Energi yang masuk ke dalam tubuh dan tidak digunakan akan disimpan di dalam tubuh, terutama sebagai jaringan adiposa, sehingga berat badan bertambah. Keseimbangan Energi Negatif apabila jumlah energi yang masuk tubuh lebih kecil daripada energi yang keluar penggunaan energi cadangan untuk memenuhi kebutuhan aktivitas, sehingga berat badan akan berkurang.

KESEIMBANGAN ENERGI
Asupan Energi Keluaran Energi Energi panas

Energi Makanan

Nutrien pool

Kerja internal

Kerja eksternal
Cadangan energi

METABOLISME

Metabolisme merupakan keseluruhan reaksi yang terjadi di dalam sel, meliputi proses penguraian & sintesis molekul kimia yang menghasilkan & membutuhkan panas (enegi) serta dikatalisis oleh enzim

METABOLISME
Metabolisme merupakan semua reaksi kimia dan energi yang terjadi di dalam tubuh. Pemecahan nutrisi yang masuk ke tubuh disebut katabolisme, yang dapat membebaskan energi untuk kemudian disimpan. Penyimpanan energi tersebut selain dalam bentuk ATP juga dapat berbentuk molekul kompleks karbohidrat, protein, dan lemak yang prosesnya membutuhkan energi dan disebut anabolisme.

LAJU METABOLIK
Laju metabolik adalah laju dipergunakannya energi oleh tubuh baik untuk kerja eksternal maupun internal dalam satu satuan waktu. Laju metabolik secara normal dinyatakan sebagai laju panas yang dibebaskan selama terjadinya berbagai reaksi kimia di semua sel tubuh. Laju metabolik dapat dirumuskan melalui persamaan berikut:
Laju Metabolik : Energi Keluar / Satuan Waktu

PENGUKURAN ENERGI DAN LAJU METABOLIK


Digunakan satuan panas, yaitu kalori (cal) atau kilokalori (1000 x kalori; kcal). Energi yang dihasilkan oleh oksidasi karbohidrat dan protein adalah 4 kcal/g, sedangkan dari lemak adalah 9 kcal/g.1,2 Laju metabolik dapat diukur dengan mengukur jumlah total panas yang dihasilkan tubuh dalam kurun waktu tertentu.

LAJU METABOLIK
Pengukuran dengan mengguunakan metode respiratory quotient (RQ) atau respiratory exchange ratio (RER). RQ merupakan indeks pemakaian relatif pelbagai bahan makanan oleh tubuh. Rasio pada metode ini adalah perbandingan antara CO2 dan oksigen yang berbeda untuk setiap diet (CO2/O2). RQ ditentukan oleh jenis makanan dan proporsinya serta bervariasi untuk setiap nutrien yaitu 1,0 untuk karbohidrat, 0,8 untuk protein, dan 0,7 untuk lemak. Terdapat faktor lain yang mempengarui RQ selain dari makanan, yaitu dari keadaan tubuh antara lain hiperventilasi, hipoventilasi, asidosis metabolik dan alkalosis metabolik

Laju Metabolik Basal / Basal Metabolic Rate (BMR)


BMR adalah pengeluaran energi minimal yang dibutuhkan oleh tubuh untuk bertahan hidup. Merupakan suatu ukuran laju metabolik jaringan tanpa bergantung pada faktor luar tubuh, atau laju pemakaian energi di tubuh dalam keadaan istirahat seseorang yang berada dalam kondisi sadar. BMR normal untuk pria muda adalah sekitar 60 kcal/jam, sedangkan wanita muda sekitar 53 kcal/jam.3

BMR dan laju metabolik dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain:
Usia dan Jenis Kelamin Perbedaan BMR berdasarkan jenis kelamin terjadi karena pria memiliki lebih banyak lean muscle mass dan lebih sedikit jaringan lemak. Laju metabolik akan menurun seiring bertambahnya usia yang dimungkinkan juga karena menurunnya lean muscle mass seiring bertambahnya usia. Jumlah lean muscle mass Otot mengkonsumsi oksigen lebih banyak dibandingkan jaringan lemak, sehingga BMR orang yang memiliki lebih banyak lean muscle mass akan lebih tinggi dibandingkan orang yang lebih banyak memiliki jaringan lemak.

Next
Tingkat aktivitas Aktivitas fisik dan kontraksi otot akan meningkatkan laju metabolik meningkat menjauhi BMR, sedangkan aktivitas fisik ringan akan menurunkan laju metabolik Diet Laju metabolik akan meningkat setelah makan, fenomena ini disebut juga diet-induced thermogenesis atau specific dynamic action atau efek termik makanan. Kondisi ini terjadi karena terdapat energi yang digunakan untuk mencerna makanan Efek stimulatorik asam amino yang berasal dari protein makanan yang tercerna pada proses-proses kimia di dalam sel. Setiap tipe nutrisi berbeda jumlah produksi panasnya, antara lain protein 30%, lemak 4%, dan karbohidrat 6%.

Next
Hormon BMR akan meningkat akibat kerja hormon tiroid dan katekolamin (epinefrin dan norepinefrin). Genetik Terdapat orang dengan metebolisme efisien dimana nutrisi yang diserap akan lebih banyak diubah menjadi energi untuk disimpan di dalam tubuh. Akan tetapi terdapat juga orang dengan metabolisme yang kurang efisien dimana lebih banyak energi yang berubah menjadi energi panas dibandingkan diubah menjadi energi yang dapat disimpan didalam tubuh

PENGATURAN SUHU TUBUH

Pendahuluan
Suhu jaringan dalam tubuh (di bawah kulit dan lapisan subkutan) atau suhu inti atau core temperature akan tetap konstan dalam kisaran 0,6 oC meskipun suhu lingkungan berfluktuasi. Suhu pada permukaan kulit disebut juga shell temperature. Suhu tubuh normal adalah 37,1 oC dengan rentangan 35,537,5 oC. Suhu inti yang terlalu tinggi dapat membunuh manusia karena denaturasi protein Suhu terlalu rendah dapat menginduksi aritmia jantung. Suhu inti dapat bervariasi pada setiap individu tergantung beberap faktor antara lain jam biologis, siklus menstruasi pada wanita, olahraga, usia, dan paparan pada suhu ekstrim.

Next
Pengaturan suhu dilakukan dengan mengendalikan keseimbangan antar produksi dan pengeluaran panas yang merupakan produk sampingan metabolisme. Sebagian besar panas tubuh dihasilkan di jaringan dalam tubuh, sehingga core temperature cenderung lebih tinggi dibandingkan shell temperature.

Perpindahan Panas
1. Radiasi menyebabkan perpindahan panas dalam bentuk berkas inframerah. Perpindahan panas ini disebabkan karena semua benda bersuhu di atas nol mutlak akan mengeluarkan gelombang inframerah ke segala arah. Sekitar 60% panas tubuh keluar melalui radiasi. 2. Konduksi terjadi melalui kontak langsung antara kulit dengan suatu benda. 3% akibat kontak dengan benda lain dan 15% akibat kontak dengan udara. 3. Konveksi terjadi karena gerakan udara. Udara yang telah dipanaskan secara konduksi oleh kulit akan naik ke atas dan digantikan oleh lapisan udara baru yang belum dihangatkan.

Perpindahan Panas, Cont


4. Penguapan atau evaporasi terjadi dengan menguapnya air akibat panas yang berasal dari suhu tubuh. Pengeluaran panas secara evaporasi dapat terjadi secara pasif (insensible perspiration) dan aktif yaitu dalam bentuk berkeringat yang dirangsang oleh sistem saraf simpatis. Pengeluaran panas melalui penguapan sangat penting bila suhu lingkungan mendekati atau sama dengan suhu tubuh karena saat itu pengeluaran melalui radiasi jauh berkurang

Pengaturan Suhu Tubuh Peran Hipotalamus


Hipotalamus berperan sebagai sensor suhu yang peka yaitu di daerah preoptikhipotalamus anterior. Pada daerah tersebut banyak terdapat neuron peka-panas, sedangkan neuron peka dingin banyak terdapat di substansi retikular otak tengah. Terdapat suatu setpoint suhu yaitu 37,1 oC. Jika pusat suhu mendeteksi suhu tubuh terlalu panas atau dingin, maka akan diaktifkan prosedur untuk menurunkan atau menaikkan suhu.

Mekanisme Menurunkan Suhu Oleh Tubuh:


1. Vasodilatasi pembuluh darah di kulit dapat memperbanyak aliran darah dari dalam tubuh menuju kulit sehingga akan makin banyak panas yang dilepaskan ke lingkungan. Melalui vasodilatasi, pengeluaran panas dapat ditingkatkan hingga 8 kali kondisi normal. 2. Berkeringat meningkatkan laju pengeluaran panas melalui evaporasi. 3. Inhibisi kuat mekanisme yang meningkatkan produksi panas ubuh akan menghambat mekanisme yang dapat memproduksi panas seperti menggigil dan termogenesis kimiawi.

Mekanisme Menaikkan Suhu Oleh Tubuh:


1. Vasokonstriksi pembuluh darah di kulit dapat mengurangi aliran darah menuju kulit sehingga makin sedikit panas yang dilepas ke lingkungan. 2. Piloereksi adalah berdirinya rambut di tubuh untuk menahan udara yang berkontak dengan kulit sehingga akan terbentuk lapisan udara hangat. Mekanisme ini terutama bekerja pada hewan, sedangkan pada manusia kurang efektif karena rambu relatif jarang tumbuh. 3. Peningkatan pembentukan panas oleh sistem metabolik Contoh pembentukan panas yang ditingkatkan adalah eksitasi produksi panas oleh persarafan simpatis, meningkatnya sekresi tiroksin, dan menggigil. Menggigil diatur oleh pusat menggigil yang terdapat di dorsomedial hipotalamus posterior yang dirangsang oleh perubahan suhu tubuh

Klimatisasi dan Aklimasi


Aklimatisasi adalah adaptasi proses fisiologis terhadap berbagai keadaan lingkungan yang terjadi secara alamiah. Apabila ditinjau dari segi suhu, aklimatisasi dapat dibagi dua yaitu terhadap kondisi panas dan dingin. Aklimatisasi terhadap panas terbagi menjadi tiga fase antara lain fase adaptasi awal (1-5 hari), maksimum (5-8 hari), dan adaptasi penuh (14 hari). Aklimatisasi tercapai apabila toleransi kerja meningkat, suhu badan naik sedikit, dan pengeluaran keringat meningkat dengan konsentrasi Na+ berkurang akibat sekresi aldosteron yang meningkat.

Klimatisasi dan Aklimasi, cont


Aklimatisasi terhadap suhu dingin tercapai apabila laju metabolisme meningkat, kemampuan tubuh sebagai insulator meningkat dengan bertambahnya jaringan adiposa tubuh, dan mampu menahan suhu dingin tanpa menggigil. Aklimasi merupakan proses adaptasi yang terjadi secara artifisial atau di dalam laboratorium. Aklimasi awal terjadi pada waktu 1-4 hari dan tercapai sepenuhnya setelah 10 hari.

terimakasih

terimakasih

Selamat belajar

Вам также может понравиться