Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Pendahuluan
Energi dibutuhkan oleh setiap sel dalam tubuh untuk mempertahankan kehidupannya dan melaksanakan fungsinya dengan baik. Sumber energi berasal dari makanan yang dimakan, diserap, dan kemudian diolah oleh tubuh. Hukum pertama termodinamika menyatakan bahwa total energi di dunia adalah konstan, energi tidak dapat diciptakan maupun dihancurkan.
Energi Tubuh = Energi masuk Energi Keluar
ENERGI
Energi masuk merupakan energi yang berasal dari makanan yang dimakan yang merupakan sumber energi. Energi ini dapat digunakan untuk melakukan kerja biologis atau disimpan di dalam tubuh untuk kebutuhan nanti. Energi keluar merupakan jumlah energi yang dikeluarkan oleh tubuh, yang merupakan kombinasi antara kerja dan panas yang dilepaskan ke lingkungan. Persamaan untuk energi keluar sebagai berikut: Energi Keluar = Kerja + Panas yang dilepaskan
KERJA
Kerja dapat dibagi dua yaitu kerja eksternal dan kerja internal. Kerja eksternal merupakan energi yang dikeluarkan saat otot rangka berkontraksi untuk menggerakkan objek eksternal atau menggerakkan tubuh terhadap lingkungan, sedangkan Kerja internal merupakan pengeluaran energi biologis yang tidak berhubungan dengan kerja mekanik di luar tubuh. Mencakup dua tipe aktivitas yaitu kerja otot rangka selain kerja mekanik, seperti postural dan menggigil, dan energi untuk mempertahankan hidup, seperti kerja jantung dan bernapas, yang biasa juga disebut metabolic cost of living.
PANAS
Tidak semua energi yang keluar tubuh merupakan suatu kerja. Energi keluar yang tidak digunakan untuk mendukung kerja merupakan panas yang dilepaskan atau energi termal. Dari total energi yang masuk ke dalam tubuh, sekitar 75% menjadi panas dan hanya 25% yang dimanfaatkan untuk bekerja. Panas yang dihasilkan sebagian besar digunakan untuk mempertahankan temperatur tubuh.
KESEIMBANGAN ENERGI
Keseimbangan Energi Netral apabila energi yang masuk ke dalam tubuh sama persis dengan energi yang keluar. Pada kondisi ini berat badan akan tetap. Keseimbangan Energi Positif apabila jumlah energi yang masuk tubuh lebih besar daripada energi yang keluar. Energi yang masuk ke dalam tubuh dan tidak digunakan akan disimpan di dalam tubuh, terutama sebagai jaringan adiposa, sehingga berat badan bertambah. Keseimbangan Energi Negatif apabila jumlah energi yang masuk tubuh lebih kecil daripada energi yang keluar penggunaan energi cadangan untuk memenuhi kebutuhan aktivitas, sehingga berat badan akan berkurang.
KESEIMBANGAN ENERGI
Asupan Energi Keluaran Energi Energi panas
Energi Makanan
Nutrien pool
Kerja internal
Kerja eksternal
Cadangan energi
METABOLISME
Metabolisme merupakan keseluruhan reaksi yang terjadi di dalam sel, meliputi proses penguraian & sintesis molekul kimia yang menghasilkan & membutuhkan panas (enegi) serta dikatalisis oleh enzim
METABOLISME
Metabolisme merupakan semua reaksi kimia dan energi yang terjadi di dalam tubuh. Pemecahan nutrisi yang masuk ke tubuh disebut katabolisme, yang dapat membebaskan energi untuk kemudian disimpan. Penyimpanan energi tersebut selain dalam bentuk ATP juga dapat berbentuk molekul kompleks karbohidrat, protein, dan lemak yang prosesnya membutuhkan energi dan disebut anabolisme.
LAJU METABOLIK
Laju metabolik adalah laju dipergunakannya energi oleh tubuh baik untuk kerja eksternal maupun internal dalam satu satuan waktu. Laju metabolik secara normal dinyatakan sebagai laju panas yang dibebaskan selama terjadinya berbagai reaksi kimia di semua sel tubuh. Laju metabolik dapat dirumuskan melalui persamaan berikut:
Laju Metabolik : Energi Keluar / Satuan Waktu
LAJU METABOLIK
Pengukuran dengan mengguunakan metode respiratory quotient (RQ) atau respiratory exchange ratio (RER). RQ merupakan indeks pemakaian relatif pelbagai bahan makanan oleh tubuh. Rasio pada metode ini adalah perbandingan antara CO2 dan oksigen yang berbeda untuk setiap diet (CO2/O2). RQ ditentukan oleh jenis makanan dan proporsinya serta bervariasi untuk setiap nutrien yaitu 1,0 untuk karbohidrat, 0,8 untuk protein, dan 0,7 untuk lemak. Terdapat faktor lain yang mempengarui RQ selain dari makanan, yaitu dari keadaan tubuh antara lain hiperventilasi, hipoventilasi, asidosis metabolik dan alkalosis metabolik
BMR dan laju metabolik dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain:
Usia dan Jenis Kelamin Perbedaan BMR berdasarkan jenis kelamin terjadi karena pria memiliki lebih banyak lean muscle mass dan lebih sedikit jaringan lemak. Laju metabolik akan menurun seiring bertambahnya usia yang dimungkinkan juga karena menurunnya lean muscle mass seiring bertambahnya usia. Jumlah lean muscle mass Otot mengkonsumsi oksigen lebih banyak dibandingkan jaringan lemak, sehingga BMR orang yang memiliki lebih banyak lean muscle mass akan lebih tinggi dibandingkan orang yang lebih banyak memiliki jaringan lemak.
Next
Tingkat aktivitas Aktivitas fisik dan kontraksi otot akan meningkatkan laju metabolik meningkat menjauhi BMR, sedangkan aktivitas fisik ringan akan menurunkan laju metabolik Diet Laju metabolik akan meningkat setelah makan, fenomena ini disebut juga diet-induced thermogenesis atau specific dynamic action atau efek termik makanan. Kondisi ini terjadi karena terdapat energi yang digunakan untuk mencerna makanan Efek stimulatorik asam amino yang berasal dari protein makanan yang tercerna pada proses-proses kimia di dalam sel. Setiap tipe nutrisi berbeda jumlah produksi panasnya, antara lain protein 30%, lemak 4%, dan karbohidrat 6%.
Next
Hormon BMR akan meningkat akibat kerja hormon tiroid dan katekolamin (epinefrin dan norepinefrin). Genetik Terdapat orang dengan metebolisme efisien dimana nutrisi yang diserap akan lebih banyak diubah menjadi energi untuk disimpan di dalam tubuh. Akan tetapi terdapat juga orang dengan metabolisme yang kurang efisien dimana lebih banyak energi yang berubah menjadi energi panas dibandingkan diubah menjadi energi yang dapat disimpan didalam tubuh
Pendahuluan
Suhu jaringan dalam tubuh (di bawah kulit dan lapisan subkutan) atau suhu inti atau core temperature akan tetap konstan dalam kisaran 0,6 oC meskipun suhu lingkungan berfluktuasi. Suhu pada permukaan kulit disebut juga shell temperature. Suhu tubuh normal adalah 37,1 oC dengan rentangan 35,537,5 oC. Suhu inti yang terlalu tinggi dapat membunuh manusia karena denaturasi protein Suhu terlalu rendah dapat menginduksi aritmia jantung. Suhu inti dapat bervariasi pada setiap individu tergantung beberap faktor antara lain jam biologis, siklus menstruasi pada wanita, olahraga, usia, dan paparan pada suhu ekstrim.
Next
Pengaturan suhu dilakukan dengan mengendalikan keseimbangan antar produksi dan pengeluaran panas yang merupakan produk sampingan metabolisme. Sebagian besar panas tubuh dihasilkan di jaringan dalam tubuh, sehingga core temperature cenderung lebih tinggi dibandingkan shell temperature.
Perpindahan Panas
1. Radiasi menyebabkan perpindahan panas dalam bentuk berkas inframerah. Perpindahan panas ini disebabkan karena semua benda bersuhu di atas nol mutlak akan mengeluarkan gelombang inframerah ke segala arah. Sekitar 60% panas tubuh keluar melalui radiasi. 2. Konduksi terjadi melalui kontak langsung antara kulit dengan suatu benda. 3% akibat kontak dengan benda lain dan 15% akibat kontak dengan udara. 3. Konveksi terjadi karena gerakan udara. Udara yang telah dipanaskan secara konduksi oleh kulit akan naik ke atas dan digantikan oleh lapisan udara baru yang belum dihangatkan.
terimakasih
terimakasih
Selamat belajar