Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
1. REN/GINJAL Terletak di rongga perut sebelah kanan dan kiri ruas-ruas tulang pinggang. Berjumlah sepasang dengan berat pada umumnya 0.5% dari berat tubuh manusia. Contohnya bila Doni memiliki berat tubuh 50 Kg maka berat ginjalnya adalah 0.25 kg atau 250 gram. Unit terkecil penyusun ren adalah NEPHRON/NEFRON yang jumlahnya jutaan buah. Memiliki ukuran panjang sekitar 11 cm dan ketebalan 5 cm Cabang dari kedokteran yang mempelajari ginjal dan penyakitnya disebut nefrologi.
Unit terkecil penyusun ren adalah NEPHRON/NEFRON yang jumlahnya jutaan buah. Memiliki ukuran panjang sekitar 11 cm dan ketebalan 5 cm Cabang dari kedokteran yang mempelajari ginjal dan penyakitnya disebut nefrologi.
Fungsi Ren/ginjal : 1. Menyaring darah yang masuk dalam ren. 2. Darah manusia melewati ginjal sebanyak 350 kali setiap hari dengan laju 1,2 liter per menit, menghasilkan 125 cc filtrat glomerular per menitnya.
Bagian-bagian ren : KORTEX merupakan kulit terluar dari ren yang tersusun jutaan nefron yang terdiri dari : 1. Badan Malphigi yang tersusun atas Kapsula Bowmann/Kapsula Bowmanni dan Glomerulus.
2. Tubulus MEDULA merupakan bagian tengah dari ren yang tersusun atas tubulus kontortus. Tubulus kontortus ini terbagi menjadi 3 bagian yaitu : 1. Tubulus kontortus proximal 2. Lengkung Henle 3. Tubulus kontortus distal. PELVIS RENALIS merupakan bagian rongga ginjal yang merupakan muara dari tubulus kontortus.
2. REABSORBSI Merupakan proses penyerapan kembali zat-zat yang masih dapat bermanfaat bagi tubuh. Terjadi di daerah tubulus kontortus proximal dan menghasilkan filtrate tubulus atau yang lebih dikenal dengan urine sekunder. Filtrat ini mengandung kadar urea yang tinggi yang dapat bersifat racun bagi tubuh.
3. AUGMENTASI
Merupakan proses penambahan zat-zat yang sudah tidak terpakai dalam tubuh/zat sisa. Terjadi di daerah tubulus kontortus distal. Filtrate ini merupakan urine yang sesungguhnya. Dalam urine mengandung zat-zat seperti : a. Air sebanyak 95 % b. Urea, asam ureat dan ammonia c. Zat warna empedu (Bilirubin dan Biliverdin) d. Garam mineral, terutama NaCl (Natrium Chlorida) e. Zat-zat yang bersifat racun seperti sisa obat dan hormone).
PENGELUARAN URINE
Pengeluaran urine diatur oleh hormone ADH (Anti Diuretika Hormone). 1.Bila air minum yang masuk banyak maka pengeluaran hormone ADH akan berkurang, sehingga urine yang dikeluarkan juga banyak. Hal ini terjadi karena penyerapan air terhadap hormone ADH sedikit. 2.Bila air minum yang masuk sedikit maka pengeluaran hormone ADH akan terpacu menjadi lebih banyak, sehingga urine yang dikeluarkan akan menjadi sedikit. Hal ini terjadi karena penyerapan air terhadap hormone ADH banyak.
Proses jalannya pengeluaran urine Urine dalam Tubulus kolektivus yang berada dalam ren diteruskan oleh ureter menuju vessica urinaria menuju urethra dalam alat kelamin. Dengan skema : Ren Ureter Vessica urinaria Urethra
Fungsi Urine 1. Untuk membuang zat sisa seperti racun atau obat-obatan dari dalam tubuh. 2. Sebagai penunjuk dehidrasi. Orang yang tidak menderita dehidrasi akan mengeluarkan urin yang bening seperti air. Penderita dehidrasi akan mengeluarkan urin berwarna kuning pekat atau cokelat
KOMPARTEMEN CAIRAN
Seluruh cairan tubuh didistribusikan diantara dua kompartemen utama, yaitu : 1. Cairan intraselular (CIS) 2. Cairan ekstra selular (CES) 3. Pada orang dewasa 60% dari berat badan adalah air (cairan dan elektrolit).
Transcelluler Interstitial Plasma 1-3% 15% (10.5 lt in 70 kg 5% (3.5 lt in (Cerebrospinal) young adult) 70 kg young adult) (aqueous humor)
PROSENTASE TOTAL CAIRAN TUBUH DIBANDINGKAN BERAT BADAN Umur Bayi BL 6 Bulan Total cairan tubuh (%) terhadap BB 77 72
60 60
60/50 55/47
ClHCO3-
103
25
117
28
3
7
Protein
Others Total
17
8 153
9 154
45
155 210
Semua cairan tubuh adalah air larutan pelarut, substansi terlarut (zat terlarut): 1. Air adalah senyawa utama dari tubuh manusia. Rata-rata pria Dewasa hampir 60% dari berat badannya adalah air dan rata-rata wanita mengandung 55% air dari berat badannya.
2. Solut (terlarut)
Selain air, cairan tubuh mengandung dua jenis substansi terlarut (zat terlarut): elektrolit dan non-elektrolit. (a) Elektrolit :Substansi yang berdiasosiasi (terpisah) di dalam larutan dan akan menghantarkan arus listrik. Kation : ion-ion yang mambentuk muatan
positif dalam larutan. Kation ekstraselular utama adalah natrium (Na+), sedangkan kation intraselular utama adalah kalium (K+).
muatan negatif dalam larutan. Anion ekstraselular utama adalah klorida ( Cl ), sedangkan anion intraselular utama adalah ion fosfat (PO4-).
(b).Non-elektrolit : Substansi seperti glokusa dan urea yang tidak berdiasosiasi dalam larutan. Non- elektrolit lainnya yang secara klinis penting mencakup kreatinin dan bilirubin.
Sarana untuk mengangkut zat-zat makanan ke sel-sel Mengeluarkan buangan-buangan sel Mmbentu dalam metabolisme sel Sebagai pelarut untuk elektrolit dan non elektrolit Membantu memelihara suhu tubuh Membantu pencernaan Mempemudah eliminasi Mengangkut zat-zat seperti (hormon, enzim, SDP, SDM)
INTAKE DAN OUTPUT RATA-RATA HARIAN DARI UNSUR TUBUH YANG UTAMA
Intake (Range)
AIR (ml) Air minum = 1400 1800 Airdalam makanan= 700 1000 Air hasil oksidasi = 300 - 400
Output (range) 1.Urine = 1400 1.800 2.Faeces = 100 3.Kulit = 300 - 500 4.Paru-paru = 600 - 800
TOTAL
2400 -3200
Output (range) Urine = 65 (50-100) Faeces = 5 (2-20) Urine = 90 (50-120) Faeces = 10 (2-40)
Kalori
= 1800-3000
Faktor-faktor yang meningkatkan difusi 3.Penurunan ukuran atau berat molekul dari partikel 4.Peningkatan area permukaan yang tersedia untuk difusi 5.Penurunan jarak lintas dimana massa partikel harus berdifusi
2. Transport Aktif
1) Transport Aktif adalah bahan bergerak dari konsentrasi rendah ke tinggi. 2) adanya daya aktif dari tubuh seperti pompa jantung. 3) diperlukan Energi. 4) Banyak zat terlarut penting ditransport secara aktif melewati membran sel meliputi: natrium, kalium, hidrogen, glukosa dan asam amino. 5) Tarnsport aktif adalah vital untuk mempertahankan keunikan komposisi baik CES dan CIS.
3. Filtrasi (penyaringan)
1) Filtrasi
adalah adalah merembesnya suatu cairan melalui selaput permeable. 2) Arah perembesan adalah dari daerah dengan tekanan yang lebih tinggi ke daerah dengan tekanan yang yang lebih rendah.
4. Osmosis
Osmosis adalah bergeraknya pelarut bersih seperti air, melalui membran semipermeabel dari larutan yang berkonsentrasi lebih rendah ke konsentrasi yang lebih tinggi yang sifatnya menarik.
Membran semipermeabel tubuh meliputi : a. membran sel : memisahkan CIS dan CIT dan terdiri atas lipid dan protein b.membran kapiler : memisahkan CIV dari CIT c.membran epitelial : memisahkan CIT dan CIV dari CTS. Contoh : epitelium mukosa dari lambung dan usus, membran sinovial dan tubulus ginjal.
2. Proses transpor 3. Konsentrasi cairan tubuh Osmolalitas Tonisitas 1). Larutan isotonik NaCl 0,9% 2). Larutan hipotonik NaCl 0.45% 3). Larutan hipertonik NaCL 3%, dekstrosa 5%
KESEIMBANGAN CAIRAN
Konsep dasar pengaturan cairan & elekt 1. Mekanisme homeostasis yg memantau dan mengatur komposisi cairan tubuh peka thd perubahan dlm cairan ekstraseluler. 2. Tidak ada reseptor scr langsung memantau keseimbangan cairan,reseptor dpt memantau volume dan konsentrasi osmotik plasma.
KESEIMBANGAN CAIRAN
3. Perbedaan tek. osmotik dpt sebabkan transpor aktif garam dan diikuti transpor pasif air. 4. Air dan elektrolit dlm tubuh meningkat bila yg masuk >> drpd yg keluar.
KESEIMBANGAN CAIRAN
Hormon yg mengendalikan keseimba ngan cairan dan elektrolit : - anti diuretik hormon (ADH) - aldosteron - atrial natriuretic peptide
FOR MORE INFO...
Hubungan dari ADH,renin dan aldosteron terhadap pengaturan cairan oleh ginjal, integrasi sistem syaraf dan hormon
TD LFG
rangsangan hipotalamus
sekresi ADH
angiostensin
sekresi
aldosteron permeabilitas
rangsangan
sel tubular reabsorbsi natrium dipulmoner diubah mjd angiostensin II
osmolalitas serum TD
KESEIMBANGAN CAIRAN
osmoreseptor (hipotalamus) rangsang ginjal tahan air ADH rangsang pusat haus
KESEIMBANGAN CAIRAN
aldosteron
KESEIMBANGAN CAIRAN
Pengaturan Elektrolit
a.
Natrium Terbanyak di Extra sel Mempengaruhi keseimbangan air, hantaran infuls dan kontraksi otot Diatur oleh intake garam, aldosteron, dan pengeluaran urine Normal: 135-148 mEq/lt
Kalium
Kation utama intra seluler Berfungsi sebagai exitabiliy neuromuskuler dan kontraksi otot Untuk pembentukan glikogen, sintesa protein, pengaturan keseimbangan asam basa Normal: 3,5-5,5 mEq/lt
Kalsium
Berguna untuk integritas kulit, struktur sel, konduksi jantung, pembekuan darah, pembentukan tulang dan gigi, matriks mineral tulang, transmisi impuls saraf, kontraksi otot ,koagulasi darah, sekresi hormon,adesi interseluler, messenger intrasel utk proses : * eksositosis * kemotaksis * sekresi hor mon * aktivitas enzim * fertilisasi Diatur oleh parathyroid dan thyroid
Magnisium
di CIS
Penting untuk aktifitas enzim, neurochemia, muskular excibility Normal: 1,5-2,5 mEq/lt
Clorida
Terdapat pada CIS dan CES Normal: 95-105 Eq/lt Sebagai buffer Teradapat pada CIS dan CES Anion buffer pada CIS dan CES Fungsi untuk meningkatkan kegiatan neuromuskuler, metab. KH, pengatur As-Bs
Bicarbonat
Fosfat
Keasaman atau kebasaan didalam tubuh, khususnya didalam darah ditentukan oleh kosentrasi ion hidrogen. Asam adalah senyawa yang dapat melepaskan ion hidrogen. Basa adalah senyawa yang menerima ion hidrogen. Jika kosentrasi ion hidrogen meningkat maka darah akan menjadi lebih asam dan sebaliknya.
Keasaman didalam darah dihitung dengan menggunakan standar PH Ph darah norma manusia 7,35 7,45 Asidemia dimana keadaan ph darah < 7,35 disebut asidosis Alkalemia keadaan ph darah > 7,45 disebut alkalosis pengendalian pH penting proses homeostasis Perubahan ph dapat menyebabkan kematian jika ph < 6,8 atau > 7,8 pH cairan tubuh refleksi interaksi : - asam, basa, garam dlm larutan
Sistem bufer
Sistem bufer adalah sistem yang mempertahankan agar keasaman tubuh berada dalam rentang normal. Ada 3 sistem bufer dalam tubuh manusia: 1. bufer kimia 2. bufer bilogis 3. bufer fisiologis
1.
Bufer kimiawi
Merupakan pasangan senyawa kimia yang bersifat asam dan basa yang berada didalam darah. Bekerja sangat cepat untuk mengembalikan keseimbangan asam dan basa. Salah satu bufer kimia yang penting adalah : pasangan asam karbonat dan ion karbonat. Asam karbonat : asam lemah yang mampu melepaskan ion hidrogen dan mampu merubah bentuk cair kebentuk gas. Ion karbonat : basa lemah yang mampu menerima ion hidrogen.
Perbandingan
1 : 20 Jika perbandingan ini berubah akan terjadi gangguan keseimbangan asam basa.
2. Bufer biologis
Bufer
biologis yang terdapat didalam tubuh antara lain sel yang mampu menyerap kelebihan ion hidrogen dan bufer protein Bekerja lama dan bersipat membantu sementara hingga sistem bufer yang lain berhasil mengembalikan keseimbangan asam basa
3. Bufer fisiologis
Yaitu
: paru-paru dan ginjal Paru-paru : mempertahankan keseimbangan asam an basa denganmengatur kecepatan pengeluaran karbondioksida Ginjal: mempertahankan keseimbangan asam basa dengan mengeluarkan kelebihan ion hidrogen dan mereabsorbsi ion bikarbonat
Asidosis respiratorik
Alkalosis respiratorik
Asidosis metabolik
Alkalosis metabolik
1.
Asidosis respiratorik Keadaan dimana keasaman darah < 7,35 dengan PaCO2 > 45 mmhg Terjadi karena karbondioksida terakumulasi dan membentuk asam karbonat didalam darah. Tanda dan gejala: sesak napas, napas cepat dan dangkal, sakit kepala, gelisah. Kondisi: depresi pusat pernapasan, kegagalan pernapasan karena kelemahan otot napas, edema paru dan distensi abdomen.
2. Alkalosis respiratorik
Keadaan dimana keasman > 7,45 dengan PaCO2 < 35 mmhg Terjadi karena CO2 banyak keluar maka asam karbonat akan terus terurai menjadi CO2 dan air penguraian asam karbonat menyebabkan jumlah ion hidrogen berkurang Tanda dan gejala: pening, kebas, bingung, tidak bisa kosentrasi, disritmia dan palpitasi. Kondisi: kecemasan yang berlebihan nyeri hebat, kehamilan dan demam.
3. Asidosis metabolik
Keadaan
dimana keasaman darah < 7,35 dengan kadar ion karbonat < 22 mEq/l Terjadi karena jumlah asam ( bukan asam karbonat) didalam tubuh meningkat atau jumlah basa menurun. Tanda dan gejala: sakit kepala yang semakin berat, letargi hingga koma, pernapasan cepat dan dalam (pernapasan kusmaul) Kondisi: gagal ginjal, diabetes ketoasidosis, metabolisme anaerob dan kelaparan.
4. Alkalosis metabolik
Keadaan
dimana keasaman darah > 7,35 dengan kadar ion karbonat > 26 mEq/l Terjadi karena jumlah asam (bukan asam karbonat) didalam tubuh berkurang atau jumlah basa meningkat. Tanda dan gejala: pening, letargi, disorientasi kejang, koma Kondisi: muntah, penggunaan antasida berlebihan atau penggunaan lactad dalam proses dialisa.
Penyebab
(1)
Penurunan masukan (2) Kehilangan cairan yang abnormal melalui : kulit, gastro intestinal, ginjal abnormal, dll. (3) Perdarahan
Tanda-gejala Klinis
Pusing, kelemahan, Keletihan Sinkope anoreksia,mual, muntah, haus, kekacauan mental Konstipasi dan oliguria. HR meningkat, suhu meningkat,
turgor kulit menurun, lidah kering, mukosa mulut kering, mata cekung.
Pengkajian Fisik
Penurunan tekanan darah (TD), khususnya bila berdiri (hipotensi ortostatik); peningkatan frekwensi jantung (FJ); turgor kulit buruk; lidah kering dan kasar; mata cekung; vena leher kempes; peningkatan suhu dan penurunan berat badan akut. Bayi dan anak-anak : penurunan air mata, depresi fontanel anterior. Pada pasien syok akan tampak pucat dan diaforetik dengan nadi cepat dan haus; hipotensi terlentang dan oliguria.
Keparahan Defisit
Ringan Sedang Berat
15 20 %
Fatal
Hipovolemia Sedang
Hipotensi ortostatik Takikardia Penurunan CVP Penurunan haluaran urine
Hipovolemia Berat
Hipotensi berbaring Nadi cepat dan lemah Dingin, kulit kusam Oliguria Kacau mental, stupor, koma
Tindakan
Pemulihan volume cairan normal dan koreksi gangguan penyerta asambasa dan elektrolit Perbaikan perfusi jaringan pada syok hipovolemik Rehidrasi oral pada diare pediatrik Tindakan terhadap penyebab dasar
Beri pasien dan orang terdekat instruksi verbal dan tertulis tentang hal berikut : (1) Tanda dan gejala hipovolemia (2) Pentingnya mempertahankan masukan adekuat, khususnya pada anak kecil dan lansia, yang lebih mungkin untuk terjadi dehidrasi (3) Obat-obatan : nama, dosis, frekwensi, kewaspadaan dan potensial efek samping
2. Hipervolemia
Hipervolemia adalah penambahan / kelebihan volume (CES) Hipervolemia adalah kelebihan cairan di dalam bagian-bagian ekstraseluler (CES). Penyebab 1. Stimulus kronis pada ginjal untuk menahan natrium dan air 2. Fungsi ginjal abnormal, dengan penurunan ekskresi natrium & air 3. Kelebihan pemberian cairan intra vena 4. Perpindahan cairan interstisial ke plasma
Tanda-gejala Klinis
sesak nafas, ortopnea, odema
lepas
3. 4.
Peningkatan permiabilitas kapiler reaksi imun toksin infeksi bakteri Blockage of lymph return Cancer Pembuluh limphatik yang abnormal atau kelainan konginital
Pengkajian Fisik
Oedema, peningkatan berat badan, peningkatan TD (penurunan TD saat jantung gagal) nadi kuat, asites, krekles (rales). Ronkhi, mengi, distensi vena leher, kulit lembab, takikardia, irama galop
Odema Pitting
+1: Setelah dipalpasi oleh pemeriksa (dengan jari telunjuk) maka daerah yang odema akan menampakkan/memperlihatkan cekungan sedalam 2 mm +2: Setelah dipalpasi oleh pemeriksa (dengan jari telunjuk) maka daerah yang odema akan menampakkan/memperlihatkan cekungan sedalam 4 mm +3: Setelah dipalpasi oleh pemeriksa (dengan jari telunjuk) maka daerah yang odema akan menampakkan/memperlihatkan cekungan sedalam 6 mm +4: Setelah dipalpasi oleh pemeriksa (dengan jari telunjuk) maka daerah yang odema akan menampakkan/memperlihatkan cekungan sedalam 8 mm
Tindakan
Pembatasan natrium dan air Diuretik Dialisi atau hemofiltrasi arteriovena kontinue : pada gagal ginjal atau kelebihan beban cairan yang mengancam hidup
Beri pasien dan orang terdekat instruksi verbal dan tertulis tentang hal berikut: Tanda dan gejala hipervolemia Gejala-gejala yang memerlukan pemberitahuan dokter setelah pulang dari rumah sakit; sesak nafas, nyeri dada, ketidakteraturan nadi baru. Diet rendah garam, bila diprogramkan; gunakan pengganti garam; dan hindari makanan yang mengandung natrium tinggi Obat-obatan : termasuk nama, tujuan, dosis, frekwensi, kewaspadaan dan potensial efek samping; tanda dan gejala hipokalemia bila pasien mnggunakan diuretik. Pentingnya pembatasan cairan bila hipervolemia berlanjut Pentingnya penimbangan berat badan setiap hari