Вы находитесь на странице: 1из 34

Beranda juru tulis

silent rider silent is not gold ada yang mau studi kasus??? ni motor yang kayaknya gagal release.

nich ada contoh angket studi kasus nich


April 8, 2010 // 9 Angket Study Kasus 1. Data Identitas a) Identitas siswa : : : : : : :

Nama Kelas Jenis Kelamin Tempat/tanggal lahir Alamat Suku Bangsa Agama

Kegiatan yang disukai : b) Identitas Keluarga

Ayah kandung Nama Alamat Pekerjaan : : :

Suku Bangsa Agama Ibu Kandung Nama Alamat Pekerjaan Suku Bangsa Agama

: : : : : : : :

Kedudukan dalam keluarga Dirumah tinggal Status Keluarga Jumlah Saudara Klien Anak ke : : : :

PROBLEM CHECKLIST PETUNJUK: Dibawah ini tercantum bermacam-macam persoalan. Tulislah nomor-nomor persoalan yang sesuai dengan persoalan yang pernah anda alami. Nyatakan dengan sejujur-jujurnya, tidak perlu merasa khawatir atau malu demi keberhasilan study dan masa depan anda. Kami hanya ingin memecahkan dan membantu kesulitan yang anda hadapi. 1. I. KESEHATAN 1. Sering sakit ketika masih di SD/ SMP 2. Sering sakit/kesehatan terganggu 3. Jantung sering merasa berdebar-debar 4. Sering sukar tidur 5. Sering merasa lemah dan tidak bersemangat 6. Sering merasa pening 7. Kadang-kadang sering merasa ngantuk 8. Merasa kurang gembira karena cacat 9. Kurang makanan yang mengandung gizi

10. Makanan sehari-hari terbatas (dijatah) 11. Pernah menderita penyakit 12. Pernah mengalami operasi 13. Lahir melalui operasi 14. Lahir sebelum waktunya 15. Pernah mengalami kecelakaan 1. II. KEADAAN HIDUP (KEHIDUPAN) 1. Tidak dibiasakan mendapat uang saku 2. Biaya sekolah kurang mencukupi 3. Penghasilan orang tua saya kurang/tidak mampu 4. Keperluan sekolah saya tidak terpenuhi 5. Saya terpaksa mencari kerja untuk membantu meringankan beban orang tua 6. Terpaksa sering menunggak SPP 7. Tamat SMK tidak melanjutkan karena biaya III. RUMAH DAN KELUARGA 1. Saya anak tunggal 2. Saya anak tiri 3. Saya anak angkat 4. Saya sudah tidak berayah 5. Saya sudah tidak beribu 6. Saya tidak punya ayah dan ibu 7. Saudara saya banyak 8. Saya biasa dimanja 9. Tidak tinggal bersama orang tua 10. Di rumah merasa tidak senang/tidak kerasan 11. Tidak pernah gembira 12. Di rumah tidak ada waktu untuk diri sendiri 13. Tidak akrab dengan orang tua 14. Kurang senang dengan tingkah laku orang di rumah 15. Ayah dan Ibu sering bertengkar 16. Orang tua sering bepergian 17. Orang tua kurang memperhatikan saya 18. Orang tua saya bersikap keras, tidak memberi kebebasan kepada saya 19. Orang tua tidak mau mengerti dnegan perkembangan saya 20. Orang tua saya sering membeda-bedakan

21. Ayah ibu tidak pernah ada pertemuan keluarga dengan anak-anaknya dalam rangka memberikan nasehat-nasehat bimbingan dan pendidikan 22. Ayah dan ibu tidak tinggal bersama 23. Keluarga saya kurang saling tolong menolong 24. Keluarga saya kurang bahagia 25. Keluarga saya hidup berantakan 26. Saya tidak puas dengan keadaan saya sekarang IV. AGAMA DAN MORAL 1. Tidak bersungguh-sungguh dalam menerima pelajaran agama 2. Tidak khusuk dalam menjalankan sholat 3. Kadang-kadang timbul ingin berganti agama 4. Sering berdusta 5. Sering mengingkari 6. Sering tidak mengakui kesalahan 7. Sering tidak jujur 8. Sering timbul sifat iri 9. Kurang bertoleransi dengan agama lain 10. Suka mempermainkan orang lain 11. Merasa iba terhadap orang lain 12. Kurang mempunyai rsa tepo sliro 13. Senang dengan pembicaraan yang porno 14. Kadang ingin mengambil barang milik orang lain 15. Sering lupa dengan barang yang pernah dipinjam 16. Mempunyai rasa hormat terhadap kaum wanita dan orang tua 17. V. OLAH RAGA/REKREASI/HOBI 1. Hampir tidak mempunyai waktu untuk rekreasi 2. Tidak senang berolahraga 3. Tidak mempunyai kegemaran satu cabang olah raga 4. Keinginan untuk berekreasi sering terhalang 5. Saya sering mengganggu pelajaran 6. Orang tua melarang hobby saya 7. Lebih suka membaca buku hiburan daripada buku pengetahuan 8. Gemar nonton film/band 9. Ingin belajar menyanyi 10. Suka menghadiri pesta-pesta 11. suka bepergian ke luar kota untuk melihat pemandangan 12. Gemar berkeliling kota dengan kendaraan pada sore hari 13. senang memelihara tumbuh-tumbuhan 14. senang memelihara binatang VI. HUBUNGAN SOSIAL-KEGIATAN BERORGANISASI 1. Tidak senang bermain-main dengan teman 2. Tidak senang bermain dengan kelompok 3. Sering gagal dalam mencari kawan

4. Merasa tidak disenangi kawan 5. Sukar menyesuaikan diri/bergaul 6. Enggan bergaul dengan teman 7. Merasa rendah diri 8. Bersifat pemalu 9. Mudah tersinggung 10. Ada sifat marah 11. Tidak ramah 12. Tidak mau menerima kritikan orang lain 13. Tidak suka membuka isi hati (tertutup) 14. Senang terjun dalam organisasi 15. Ingin menjadi pemimpin dalam organisasi 16. Tidak ingin memegang pimpinan 17. Bingung, grogi bila menghadapi orang banyak 18. VII. MASA DEPAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENDIDIKAN DAN JABATAN 1. Cita-cita dan pedidikan tidak dapat saya capai 2. Merasa pesimis terhadap masa depan karena sempitnya lapangan kerja 3. Ingin melanjutkan tetapi keadaan keluarga kurang mampu 4. Sulit menetapkan pilihan sekolah 5. Sulit memilih pekerjaan 6. Sulit memilih jurusan 7. Saya ingin mengetahui bakat dan minat kemampuan saya 8. Cita-cita tidak sesuai kemampuan saya 19. VIII. PENYESUAIAN KEPADA SEKOLAH 1. Saya sering malas masuk sekolah 2. Saya sering meninggalkan pelajaran yang tidak saya senangi 3. Saya sering membolos 4. Saya ingin pindah ke kelas lain 5. Di dalam kelas pikiran saya tidak fokus pelajaran, melamun atau mengantuk. 6. Peraturan tata tertip sekolah teralalu mengekang saya 7. Pribadi seseorang tidak saya senangi, akibatnya saya tidak senang dengan pelajaran yang saya terima 8. Hanya pelajaran tertentu yang saya senangi IX. KEBIASAAN MENGHADAPI BELAJAR 1. Belajar kalau ada ulangan saja 2. Belajar dengan waktu yang tidak teratur 3. Belajar setiap malam 4. Susah memahami pelajaran yang saya pelajari 5. Tiba di rumah mengulang pelajaran di sekolah 6. PR dikerjakan bila waktu sudah dekat 7. Lebih senang belajar sendiri 8. Sulit untuk memulai belajar 9. Dalam belajar lekas merasa lelah 10. Malas belajar

11. Sering terganggu dengan teman atau saudara 12. Belajar dengan cara menghafal 13. Belajar dengan cara membayangkan lagi 14. Belajar dengan memberi coretan 15. Belajar dengan cara membuat skema atau singkatan 16. Belajar dengan cara membuat pertanyaan 17. Belajar dengan cara memperbanyak latihan 18. Belajar dengan menyalin pekerjaan teman 19. Susah menghapal 20. Merasa selalu dicurigai oleh guru 21. Mengumpulkan tugas sebelum waktunya 22. Mengerjakan soal yang mudah terlebih dahulu 23. Mengerjakan soal dengan urut 24. Memeriksa kembali hasil pekerjaan 25. Berusaha bersungguh-sungguh memperoleh nilai yang baik 26. X. YANG BERHUBUNGAN DENGAN KURIKULUM DAN PENGAJARAN 27. Pelajaran di sekolah, saya rasa terlalu berat 28. Pelajaran di sekolah terlalu mudah 29. Ada pelajaran sehari-hari yang berat 30. Ada pelajaran sehari-hari yang mudah 31. Sulit mendapat buku pelajaran 32. Sulit memahami sendiri isi buku-buku pelajaran 33. Sering mendapat angka rendah 34. Tidak merasa malu bila mendapat nilai rendah 35. Sering merasa deg-degan kalau mendapat giliran 10. Sukar dalam mengerjakan tugas sekolah 11. Kurang menyukai ibu/bapak guru XI. MEMIKIRKAN SOAL CINTA 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Memikirkan soal cinta terlalu dini bagi saya Bercinta adalah bagian dari hidup saya Bercinta di masa sekolah dapat member dorongan bagi saya Bercinta di sekolah dapat patah semangat Saya mulai tertarik pada salah satu teman Saya pernah patah hati dalam bercinta Gemar membaca buku, majalah tentang percintaan Orang tua melarang hubungan cinta Terpaksa bercinta dengan sembunyi-sembunyi

10. Merasa terpengaruh oleh adegan-adegan di film 11. Berkhayal tentang adegan di film. CHECK LIST KEBIASAAN BELAJAR

(STUDY HABIT) Petunjuk : Berilah tanda cek ( ) pada tempat yang telah disediakan, jawablah dengan sejujur-jujurnya sesuai dengan pernyataanmu. 1. ( 2. ( 3. ( 4. ( 5. ( 6. ( 7. ( 8. ( 9. ( 10. ( 11. ( 12. ( 13. ( 14. ( 15. ( ) Saya mempunyai cukup waktu untuk belajar di rumah ) Dirumah saya tidak mempunyai waktu yang cukup untuk belajar ) Saya belajar setiap hari secara teratur ) Saya belajar kalau ada ulangan saja ) Saya terlalu banyak membantu orang tua saya di rumah ) Saya mempunyai daftar waktu untuk belajar (time schedule) ) Saya tidak mempunyai daftar waktu untuk belajar ) Saya mempunyai kelompok belajar di rumah ) Ada kamar belajar sendiri di rumah ) Lampu ruang belajar di rumah sangat memenuhi ) Adik-adik / kakak saya sering mengganggu belajar saya di rumah ) Teman-teman saya sering mengganggu belajar saya ) Suara bising di jalan sering mengganggu saya belajar ) Saya biasa tidur siang ) Saya tidak biasa tidur siang

16. ( ) Di rumah saya mempunyai kegiatan-kegiatan olahraga, organisasi, atau kegiatankegiatan lainnya selain membantu orang tua 17. ( ) Biasanya saya mempelajari bahan-bahan belajar yang lebih sulit terlebih dahulu, kemudian mempelajari bahan belajar yang ringan 1. ( 19. ( 20. ( 21. ( 22. ( 1. 2. 3. 4. 5. 6. ( ( ( ( ( ( ) Saya tidak merencanakan bahan apa yang harus saya pelajari ) Saya merasa kurang cocok terhadap bidang study/jurusan yang saya pilih ) Saya sudah merasa cocok terhadap bidang study atau jurusan yang saya pilih ) Saya bersama orang tua saya menentukan bidang study/jurusan yang saya ambil ) Saya sendiri yang menentukan bidang studi/jurusan yang saya ambil ) Ada beberapa pelajaran yang sulit saya ikuti ) Saya dapat mengikuti system pendidikan di sekolah ini ) Saya dapat mengikuti system di sekolah ini ) Saya tidak mengerti system pendidkan sekolah ini ) Alat-alat belajar selalu tidak mencukupi dan tidak terbeli ) Uang SPP selalu mengganggu belajar saya

29. ( 1. ( 31. ( rumah 32. ( 1. ( 2. ( 3. ( 4. ( 5. ( 6. ( 7. ( 8. ( 9. ( 10. ( 11. ( 12. ( 13. ( 14. ( 15. ( 16. ( 17. (

) Alat-alat pelajaran di sekolah sangat membantu saya dalam belajar ) Orang tua saya selalu memperhatikan waktu ) Orang tua/wali saya kadang-kadang memperhatikan penggunaan waktu belajar di

) Orang tua /wali saya memperhatikan penggunaan waktu belajar di rumah ) Saya belajar bila dapat teguran dari orang tua ) Saya belajar karena dorongan dan kebutuhan saya sendiri ) Saya belajar terdorong oleh teman ) Saya kurang jelas manfaat pelajaran yang saya ikuti ) Buku-buku pelajaran saya tidak lengkap ) Buku-buku pelajaran saya cukup lengkap ) Catatan saya kurang lengkap ) Catatan saya lengkap ) Saya tidak begitu berminat dengan buku-buku di perpustakaan ) Sulit memahami buku-buku pelajaran ) Saya sering membaca buku di perpustakaan ) Saya tidak pernah membaca buku di perpustakaan ) Sering saya bertanya pelajaran kepada bapak/ibu guru ) Jarang saya bertanya kepada bapak/ibu guru ) Kadang saya bertanya kepada teman ) Sering saya bertanya kepada teman ) Tidak pernah bertanya pelajaran kepada teman

JAWABLAH PERTANYAAN BERIKUT INI UNTUK MELENGKAPI KETERANGAN DI ATAS 1. Berapa jam kah rata-rata dalam satu hari anda menggunakan waktu untuk belajar? Siang hari sesudah sekolah: jam, dari jam.. sampai dengan jam.. Malam hari: jam, dari jam.. sampai dengan jam.. 1. Apakah anda memerlukan keterangan cara-cara belajar yang baik? Ya/Tidak (pilih salah satu) 2. Bila memerlukan keterangan-keterangan masalah apakah yang akan anda peroleh:

Berilah tanda cek 1. 2. 3. 4. 5. ( ( ( ( ( ) Cara belajar yang efektif ) Cara menghafal ) Cara membaca ) Cara membuat singkatan ) Cara mempelajari jenis-jenis tertentu

DAFTAR ISIAN SOSIOMETRI ISILAH DATA DI BAWAH INI DENGAN SEJUJUR-JUJURNYA. 1. Pilihlah 3 orang temanmu dalam kelas yang kamu senangi? 1. .. alasannya .. 2. .. alasannya .. 3. .. alasannya .. 2. Pilihlah seorang temanmu yang kamu senangi sebagai ketua kelompok belajar. .. alasannya .. 1. Pilihlah salah satu teman yang kamu senangi sebagai ketua kelas. .. alasannya .. 1. Diantara teman-temanmu, mana yang kamu sukai belajar di rumah bersama? . .. alasannya .. 1. Pilihlah 3 orang temanmu yang mempunyai hobby yang sama dengan kamu? 1. .. alasannya .. 2. .. alasannya .. 3. .. alasannya .. 2. Siapakah seorang guru yang banyak membantu kamu dalam belajar? .. alasannya .. 1. Pilihlah 3 orang temanmu yang tidak kamu senangi? 1. .. alasannya .. 2. .. alasannya .. 3. .. alasannya .. 2. Siapa teman yang paling tidak kamu senangi? .. alasannya ..
About these ads

<a href="http://psa-d.openx.com/w/1.0/rc?cs=4ec6d94f14679&cb=uBWkBG5AcE" ><img src="http://psa-d.openx.com/w/1.0/ai?auid=34589&cs=4ec6d94f14679&amp;cb=TSP5qCQZlV" border="0" alt=""></a>

Rate this:

3 Votes

Like this:
Kategori Uncategorized

9 komentar Post your own or leave a trackback: Trackback URL

1.

syarifatul April 28, 2011 pada 6:21 am ijin ngesave, syukron

Rate This Balas

agungsevi

Rate This Balas

2.

razi Mei 3, 2012 pada 7:32 am salam aku mau tnya tentang angket studi kasus bhasa ingrris,,, yang membahas tentang reported speeech tlong dimuatin yaaa krem aja ke email : zie.growth@gmail.com thanks

Rate This Balas

3.

Yunan D'gunnerz Oktober 2, 2012 pada 3:10 pm panjang kali . . .

Selasa, 19 Juni 2012


ANGKET IDENTIFIKASI MASALAH SISWA
ANGKET IDENTIFIKASI MASALAH SISWA Salah satu aspek yang cukup penting dari pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah pelayanan himpunan data. Yang dimaksud pelayanan himpunan data disini ialah upaya untuk memperoleh data atau bahan keterangan sebanyak mungkin tentang peserta didik. Dalam pelayanan himpunan data ini disebarkan insterumen berupa angket yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi masalah siswa. Setelah data tentang masalah siswa terkumpul maka lebih perlu di analisis lebih lanjut, sehingga dapat diidentifikasi aspek-aspek masalah siswa. Informasi yang diperoleh dari hasil analisis angket tersebut akan memberikan arah untuk memecahkan masalah yang dihadapi siswa. A. TUJUAN Untuk memudahkan individu siswa mengemukakan masalah yang pernah dan dan sedang dialaminya Untuk mensistematisasi jenis-jenis masalah yang ada pada individu siswa, agar memudahkan analisis, sintesis dengan data yang diperoleh dengan cara atau alat yang lainnya. Untuk menyarankan suatu prioritas program layanan bimbingan dan konseling sesuai dengan masalah individu. Untuk mengetahui intensitas masalah yang menonjol yang sedang dialami siswa B. MASALAH YANG DI UNGKAP
Masalah kesehatan Masalah ekonomi keluarga Masalah waktu senggang / rekreas Masalah hubungan dengan teman sebaya Masalah keyakinan Masalah pola asuh dalam keluarga Masalah masa depan Masalah hubungan dengan kehidupan sekolah Masalah hubungan dengan guru Masalah kebiasaan belajar ( 1-10) ( 11-20) ( 21-30) ( 31-40) ( 41-50) ( 51-60) (61-70) (71-80) (81-90) ( 91- 100)

Masalah motivasi belajar Masalah percintaan

( 101 110) (111-120)

ANGKET ANGKET IDENTIFIKASI MASALAH SISWA PETUNJUK 1. Tulislah identitas anda pada tempat yang telah disediakan 2. beri tanda X pada salah satu dari 4 (empat) pilihan jawaban yang tersedia 3. keempat pilihan tersebut adalah: S = SERING J = Jarang HT = Hampir Tidak Pernah TP = Tidak Pernah 4. TANDA TANGAN

periksalah kembali pekerjaananda jika sudah selesai. Setelah yakin betul sudah selesai baru di kumpulkan SEKOLAH : SMAN 22 MAKASSAR NAMA NIS KELAS No :66389 : XI IPA 1 Pernyataan S 1 2 3 4 5 Sering sakit Jantung sering berdebar-debar Sering pusing Merasa sering terganggu Perut sering terganggu S S S S S Alternatif Jawaban J J J J J J HT HT HT HT HT HT TP TP TP TP TP TP : DIMAS

6 7 8 9 10

Sukar tidur Merasa lelah dan tidak bersemangat Sering bermimpi yang menakutkan Mempunyai penyakit yang menular Kurang bahagia karena cacat jasmani/rohani

S S S S S

J J J J J

HT HT HT HT HT

TP TP TP TP TP

11

Uang sekolah tidak terbayar oleh orang tua

HT

TP

12

Kekurangan biaya untuk membeli alat sekolah/buku pelajaran

HT

TP

13 14

Kekurangan pakaian untuk sekolah Penghasilan orang tua tidak cukup untuk hidup sehari-hari

S S

J J

HT HT

TP TP

15

Makanan sehari-hari kurang memenuhi syarat kesehatan

HT

TP

16 17

Ibu terpaksa ikut mencari nafkah Disamping sekolah juga bekerja mencari nafkah

S S

J J

HT HT

TP TP

18

Setelah tamat SMA terpaksa tidak melanjutkan

HT

TP

19

Mengalami korban perasaan karena sekolah/hidupnya ditanggung oleh orang lain ( bukan orang tua sendiri)

HT

TP

20

Sering menerima pemberian/ajakan teman karena uang saku kurang

HT

TP

21

Di rumah tidak mempunyai waktu untuk menghibur diri

HT

TP

22

Merasa sulit memilih bentuk hiburan yang sehat

HT

TP

23

Merasa tidak diberi kesempatan

HT

TP

berekreasi keluar rumah 24 Tidak dapat menggunakan waktu terluang secara sehat 25 26 Pelajaran terganggu Sukar membatasi membaca buku hiburan/majalah/komik 27 28 Sukar membatasi nonton film/TV Merasa sulit untuk meninggalkan hobi yang kurang sehat 29 Trpaksa melakukan hobi/menghibur diri secara sembunyi-sembunyi 30 Pernah merasa menyesal yang mendalam karena hobi/menghibur diri yang kurang sehat 31 32 33 34 35 36 Dalam pergaulan merasa rendah diri Merasa sukar untuk memulai pekerjaan Merasa diabaikan oleh kawan-kawan Merasa sukar menyesuaikan diri Merasa mudah tersinggung Merasa mudah dipercaya oleh temanteman 37 38 39 40 41 Merasa ingin selalu kuasa menang sendiri Merasa diancam oleh teman-teman Merasa tidak bebas memilih teman-teman Pernah dicemarkan oleh teman Sulit untuk melakukan ibadah secara teratur/khidmat 42 43 Ingin pindah agama Sering mempunyai dorongan untuk berdusta/berbuat tidak jujur S S J J HT HT TP TP S S S S S J J J J J HT HT HT HT HT TP TP TP TP TP S S S S S S J J J J J J HT HT HT HT HT HT TP TP TP TP TP TP S J HT TP S J HT TP S S J J HT HT TP TP S S J J HT HT TP TP S J HT TP

44

Sering tidak sadar mengambil barang milik orang lain

HT

TP

45 46

Merasa sering menyakiti orang lain Sering merasa irih hati terhadap orang lain

S S

J J

HT HT

TP TP

47

Sering lupa mengembalikan barang pinjaman

HT

TP

48

Sering mempunyai dorongan untuk melanggar peraturan

HT

TP

49

Sering terganggu dengan perasaan yang aneh

HT

TP

50

Merasa puas bila ada orang lain yang menderita

HT

TP

51 52 53 54

Merasa dimanja oleh orang tua Merasa diabaikan oleh orang tua Tidak hidup bersama orang tua Tidak pernah bergembira bersama orang tua

S S S S

J J J J

HT HT HT HT

TP TP TP TP

55 56

Sering ditinggal pergi oleh orang tua Sering terjadi salah paham/pertentangan dengan orang tua

S S

J J

HT HT

TP TP

57 58

Merasa tidak tahan lama/jemu di rumah Merasa tidak puas dengan keadaan keluarga sekarang

S S

J J

HT HT

TP TP

59

Keluarga hidup berantakan (perceraian, meninggal dunia, permaduan, cekcok)

HT

TP

60

Ingin mengetahui bakat dan kemampuan yang sebenarnya

HT

TP

61

Ada anggota keluarga yang sangat kerinduan

HT

TP

62

Merasa sulit menyesuikan cita-cita dengan kemampuan/bakat

HT

TP

63

Cita-cita tidak sesuai dengan harapan orang tua

HT

TP

64

Belum mempunyai cita-cita/pandangan masa depan yang jelas

HT

TP

65

Merasa kecil hati menghadapi masa depan

HT

TP

66

Merasa bingun setelah tamat akan melanjutkan atau bekerja

HT

TP

67

Sulit untuk memilih jurusan/program yang tepat

HT

TP

68

Sulit untuk memilih pekerjaan/jabatan yang cocok

HT

TP

69

Merasa tidak ada yang mendorong untuk mencapai cita-cita

HT

TP

70

Cita-cita menjadi hancur karena pengalaman

HT

TP

71 72 73 74 75 76 77 78 79

Merasa malas untuk sekolah Ingin pindah sekolah Ingin pindah kelas Merasa tidak tahan lama di kelas/sekolah Merasa tertekan oleh peraturan sekolah Merasa dimusuhi guru Merasa diperlakukan tidak adil di sekolah Sering melarikan diri dari sekolah/kelas Karena pribadi salah seorang guru menyebabkan pelajaran sulit ditangkap

S S S S S S S S S

J J J J J J J J J

HT HT HT HT HT HT HT HT HT

TP TP TP TP TP TP TP TP TP

80 81

Merasa tidak ada gunanya bersekolah Pelajaran di sekolah terlalu berat bagiku

S S

J J

HT HT

TP TP

82

Pelajaran di sekolah semakin lama semakin membosankan

HT

TP

83 84 85 86

Guru terlalu cepat menerangkan Terlalu banyak pekerjaan rumah Suara guru terlalu pelan/tidak jelas Merasa putus asa karena sering memperoleh nilai kurang

S S S S

J J J J

HT HT HT HT

TP TP TP TP

87

Lebih senang berhadap pelajaran bahasa daripada yang lain

HT

TP

88

Lebih senang berhadap pelajaran ilmu pasti dan pengetahuan alam daripada yang lain

HT

TP

89

Lebih senang tehadap pelajaran-pelajaran ilmu sosial daripada yang lain

HT

TP

90

Ada satu/beberapa pelajaran yang merupakan momok/menakutkan bagiku

HT

TP

91 92 93

Sulit untuk belajar teratur Sulit untuk memulai belajar Sukar untuk memusatkan perhatian (berkonsentrasi) pada waktu belajar

S S S

J J J

HT HT HT

TP TP TP

94

Lekas merasa lelah/pusing/bosan kalau belajar

HT

TP

95

Pada waktu belajar sering mengalami gangguan dari teman/keluarga/hal-hal lain

HT

TP

96

Sukar balajar bila tidak sambil makan makanan/ membaca komik/ mendebgarkan radio dan sebagainya

HT

TP

97 98

Tempat belajar selalu berpindah-pindah Belajar sambil tiduran

S S

J J

HT HT

TP TP

99

Merasa bahwa yang dipelajari mudah sekali hilang

HT

TP

100 Sulit untuk dapat belajar bersama teman/ saudara 101 Pada waktu ulangan umum sering merasa sakit 102 Pada waktu ulangan sering merasa perut sakit/ ingin buang air 103 Sering timbul rasa kurang percaya diri terhadap pekerjaan sendiri 104 Kurang teliti dalam mengerjakan ulangan 105 Sering merasa putus asa pada waktu ulangan 106 Pada waktu ulangan merasa diawasi oleh guru 107 Hasil ulangan sering tidak sesuai dengan hasil yang dibayangkan sebelumnya 108 Ulangan merupakan siksaan bagiku 109 Sering terpaksa tidak masuk/ lari dari sekolah karena takut ulangan 110 Sering merasa bahwa waktu yang disediakan untuk mengerjakan ulangan terlalu banyak 111 Merasa mulai mencintai seseorang 112 Merasa mulai dicintai seseorang 113 Merasa diganggu oleh seseorang 114 Pernah dikecewakan oleh seseorang 115 Pilihanku tidak sesuai dengan pilihan orang tua 116 Terpaksa bercinta sembunyi-sembunyi

HT

TP

HT

TP

HT

TP

HT

TP

S S

J J

HT HT

TP TP

HT

TP

HT

TP

S S

J J

HT HT

TP TP

HT

TP

S S S S S

J J J J J

HT HT HT HT HT

TP TP TP TP TP

HT

TP

117 Sering terganggu oleh rasa cemburu 118 Sering merasa khawatir terhadap akibat dari adegan/ acara percintaan C. 119 Merasa terpengaruh sekali oleh adegan seks dalam buku-buku/ VCD 120 Lebih senang bermesra-mesraan denganjenis kelamin yang sama SKORING DATA Pada jawaban TP ( TIDAK PERNAH ) = 0 Pada jawaban HT ( HAMPIR TAK PERNAH ) = 1 Pada jawaban J ( JARANG ) = 2 Pada jawaban S ( SERING ) = 3

S S

J J

HT HT

TP TP

HT

TP

HT

TP

D. CARA ANALISIS 1. Analisis data Setelah angket disebarkan kepada siswa dan kemudian di skor sesuia dengan scoring data diatas maka lebih lanjut data ditabulasikan sebagai berikut: a. Tabulasi data Tabulasi data identifikasi masalah siswa ini adalah berupa skors mentah. Table tabulasi data tentang identifikasi masalah siswa dimaksud berisikan kolom-kolom sebagai berikut : (1) Nomor urut (2) kode nama siswa (3) jenis kelamin (4) Kelas (5) sampai (16) aspek aspek masalah 1-12. b. Konversi skor mentah ke persentil Mengubah skors mentah menjadi skors persentil atau konversi skors mentah ke skors standar dapat dilakukan dengan menggunakan formula berikut

SKORS MENTAH SKORS PERSENTIL = X 100% SKORS MAKSIMAL Keterangan :

Skors maksimal dari masing-masing aspek adalah 30 (didapat kan dari 3x10) 3 adalah skor tertinggi (maksimal) yang diberikan pada gradasi yang paling baik. 10 adalah jumlah butir atau item masing-masing aspek masalah.

c.

Persentil klasifikasi intensitas masalah siswa Persentil klasifikasi intensitas masalah siswa didasarkan pada acuan eksternal dengan menggunakan pedoman ideal teorotik sebagai berikut: Xi-0,5SDi Xi 3 SDi = 58-100 = SANGAT BERMASALAH (SaB) Xi-0,5SDi Xi 0,5 SDi Xi-0.3SDi Xi-0.5SDi = 42-57 = SUDAH BERMASALAH (SuB) = 0-41 = BELUM BERMASALAH (BeB)

KETERANGAN : Xi SDi = rata-rata (mean) ideal = simpangan baku (SD) ideal.

ANALISIS DARI ANGKET YANG TELAH DIISI OLEH SISWA Nama KELAS SEKOLAH : DIMAS : XI IPA 1 : SMAN 22 MAKASSAR

SKORING DATA ANGKET ( SKOR MENTAH ) Masalah kesehatan Masalah ekonomi keluarga Masalah waktu senggang / rekreas Masalah hubungan dengan teman sebaya Masalah keyakinan Masalah pola asuh dalam keluarga Masalah masa depan Masalah hubungan dengan kehidupan sekolah ( 14 ) (3) (9) ( 12) ( 11 ) (9) ( 18 ) (4 )

Masalah hubungan dengan guru Masalah kebiasaan belajar Masalah motivasi belajar Masalah percintaan

( 13 ) ( 14 ) (7) (9)

A. TABULASI DATA SKOR MENTAH Table 1 NO


1

NAMA
2

JK
3

KLS 1
4 5

ASPEK MASALAH SISWA 2


6

3
7

4
8

5
9

6
10

7
11

8
12

9
13

10
14

11
15

12
16

DIMAS

XI IPA 1

14

12

11

18

13

14

KETERANGAN : Kolom (1) : nomor urut, kolom (2) : nama siswa,kolom (3) : jenis kelamin, kolom (4) kelas, kolom (5) sampai ( 16 ) : aspek masalah siswa ( 1 12 )

B. KONVERSI SKOR MENTAH KE PERSENTIL Mengubah skors mentah menjadi skors persentil atau konversi skors mentah ke skors standar dapat dilakukan dengan menggunakan formula berikut

SKORS MENTAH SKORS PERSENTIL = X 100% SKORS MAKSIMAL Keterangan : Skors maksimal dari masing-masing aspek adalah 30 (didapat kan dari 3x10) 3 adalah skor tertinggi (maksimal) yang diberikan pada gradasi yang paling baik. 10 adalah jumlah butir atau item masing-masing aspek masalah.

SUSUNAN PERINGKAT PERSENTIL UNTUK SEMUA ASPEK MASALAH

Table 2 Skor mentah 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 Persentil 100 97 93 90 87 83 80 77 73 70 Skor mentah 20 19 18 17 16 15 14 13 12 11 Persentil 67 63 60 57 53 50 47 43 40 37 Skor mentah 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 persentil 33 30 27 23 20 17 13 10 7 3

Keterangan

Skor mentah pada table 1 dikonversikan ke persentil dengan cara mencocokkan skor mentah pada bagian kiri table lurus mandatar ke samping kanan. Jadi hasilnya ada di table 3.

JADI : Table 3 ASPEK MASALAH SISWA 1


1 2 3 4 5

NO

NAMA

JK

KLS 2
6

3
7 30

4
8

5
9

6
10

7
11

8
12

9
13

10
14

11
15

12
16

DIMAS

XI IPA 1

47

10

40

37

30

60

13

43

47

23

30

KETERANGAN : Skor mentah yang didapatkan oleh DIMAS dari masalah 1 sampai 12 secara berturut-turut adalah : 14, 3, 9, 12, 11, 9, 18, 4, 13, 14, 7, 9. ( table 1 ) Skor mentah ini kemudian dikonversikan dengan persentil masing-masing aspek masalah dari aspek 1 sampai 12 secara berturut-turut adalah : 47, 10, 30, 40, 37, 30, 60, 13, 43, 47, 23, 30. ( table 2 ). C. PERSENTIL KLASIFIKASI INTENSITAS MASALAH SISWA Persentil klasifikasi intensitas masalah siswa didasarkan pada acuan eksternal dengan menggunakan pedoman ideal teorotik sebagai berikut: Xi-0,5SDi Xi 3 SDi = 58-100 = SANGAT BERMASALAH (SaB) Xi-0,5SDi Xi 0,5 SDi = 42-57 = SUDAH BERMASALAH (SuB) Xi-0.3SDi Xi-0.5SDi = 0-41 = BELUM BERMASALAH (BeB)

KETERANGAN : Xi SDi = rata-rata (mean) ideal = simpangan baku (SD) ideal.

JADI HASILNYA ADALAH : 47 10 30 40 37 30 60 13 43 47 23 30 : SUDAH BERMASALAH : BELUM BERMASALAH : BELUM BERMASALAH : BELUM BERMASALAH : BELUM BERMASALAH : BELUM BERMASALAH : SANGAT BERMASALAH : BELUM BERMASALAH : SUDAH BERMASALAH : SUDAH BERMASALAH : BELUM BERMASALAH : BELUM BERMASALAH

Table 4 NO
1 NAMA

JK
3

KLS 1 2
5 6

ASPEK MASALAH SISWA 3


7 BEB

4
8

5
9

6
10

7
11

8
12

9
13

10
14

11
15

12
16

DIMAS

XI IPA 1

SUB

BEB

BEB

BEB

BEB

SAB

BEB

SUB

SUB

BEB

BEB

KETERANGAN : SAB SUB BEB : SANGAT BERMASALAH : SUDAH BERMASALAH : BELUM BERMASALAH

E . INTERPRETASI a. Pembahasan hasil analisis intensitas masalah siswa Sangat bermasalah ( SAB ) Berdasarkan table 4 menunjukkan bahwa intensitas masalah DIMAS kelas XI IPA 1 yang sangat menonjol ( sangat bermasalah ) terlihat 1 dari aspek masalah yang tertinggi yaitu MASALAH MASA DEPAN yakni 60%. b. Sudah bermasalah ( SUB ) Berdasarkan table 4 menunjukkan bahwa masalah DIMAS yang sangat menonjol ( SUDAH BERMASALAH ) terlihat 3 dari aspek masalah yang tertinggi secara berturut-turut adalah aspek MASALAH KESEHATAN, MASALAH KEBIASAAN BELAJAR, MASALAH HUBUNGAN DENGAN GURU. JADI : Dengan hasil analisis tersebut guru pembimbing memberikan pembinaan khusus terutama pada masalah masa depan dan kebiasaan belajar dan kesehatan Diharapkan agar data angket tentang identifikasi masalah siswa ini dapat dipergunakan untuk membantu staf bimbingan dan konseling di sekola. Dengan masalah yang sangat menonjol tersebut staf bimbingan dan konseling diharapakan mengadakan program bimbingan dan konseling.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang / Rasional Dalam proses belajar mengajar, guru memiliki peranan dan kedudukan utama dalam keseluruhan proses pendidikan. Dalam tugasnya sebagai pendidik, guru mengemban berbagai tugas dalam pengembangan potensi siswa secara optimal. Pada dasarnya setiap siswa akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan baik secara fisik, psikis maupun motorik. Dalam teori perkembangan anak, pada tahapan tertentu siswa akan menagalami proses daya pikir dan kemampuan prestasi yang berbeda dengan siswa lainnya. Oleh karena itu peran guru tidak hanya terbatas pada pengelolaan berbagai pengetahuan, sikap dan keterampilan kepada siswa, tetapi guru juga berperan sebagai konselor yang harus mampu memahami dan menyadari bahwa nantinya akan menemui kondisi yang beragam pada siswa. Setiap siswa memiliki latar belakang yang berbeda, antara lain: 1. Ekonomi orang tua 2. Perhatian dan kasih sayang orang tua 3. Metode belajar 4. Sarana dan prasarana belajar 5. Teman bergaul, dan lain-lain Dari berbagai latar belakang siswa, dapat memunculkan permasalahan-permasalahan yang sangat kompleks dan berpengaruh pada minat belajar siswa. Sebagai konselor dituntut mampu mengatasi dan menyelesaikan, membimbing, memotivasi dan memberi pengarahan pada siswa yang mengalami permasalahan. Salah satu teknik yang digunakan oleh guru adalah studi kasus. Melalui studi kasus inilah, guru belajar menangani masalah yang dihadapi siswanya secara mendalam dan tuntas. B. Pengertian Studi Kasus Sebelum memberi jalan keluar atau memahami suatu permasalahan untuk menanganinya dengan menggunakan teknik studi kasus, untuk itu seorang konselor harus memahami pengertian studi kasus terlebih dahulu. Studi kasus merupakan teknik pengumpulan data yang bersifat integratif dan komprehensif. Integratif artinya : Dalam pengumpulan data-data tentang individu dapat menggunakan berbagai teknik, misalnya : angket siswa, pengamatan, wawancara (baik dengan siswa yang bersangkutan, keluarga maupun dengan teman) dan catatan sekolah. Komprehensif artinya : Menyeluruh, bahwa pengungkapan data tentang individu menyajikan gambaran menyeluruh mengenai aspek-aspek yang dimiliki oleh individu tersebut.

Dalam menangani dan memecahkan masalah yang dihadapi siswa bukan hanya merupakan tanggung jawab dari guru kelas tetapi juga merupakan tanggung jawab bersama yaitu keluarga, sekolah dan lingkungan sekitarnya. C. Tujuan Penyusunan Studi Kasus Dalam penyusunan studi kasus ini mempunyai beberapa tujuan utama diantaranya adalah : 1. Sebagai calon guru harus memiliki wawasan dan pengetahuan dalam menangani permasalahan siswanya. 2. Sebagai seorang calon guru sekaligus konselor harus mempunyai kepekaan terhadap siswa yang berpotensi terkena kasus. 3. Sebagai seorang guru harus dapat memahami pada diri siswa akan muncul berbagai karakter dan keunikan watak yang berbeda antara siswa yang satu dengan siswa yang lainnya. 4. Memberi bantuan secara mendalam kepada siswa yang mengalami permasalahan (kasus) untuk memperoleh jalan keluar. 5. Membantu siswa dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungannya dengan menciptakan kondisi yang sesuai dengan tingkat perkembangannya. D. Sasaran Sasaran dari penyusunan studi kasus ini adalah diutamakan pada anak yang mengalami hambatanhambatan dalam pelaksanaan proses belajar mengajar dan pada anak yang berperilaku menyimpang yang mengakibatkan proses belajar mengajar terganggu. Di sinilah penyusun memilih salah satu siswa dari SDI LUKMANUL HAKIM Kademangan, Blitar sebagai klien (objek). Klien tersebut lambat dalam belajar dan terlalu manja. Klien tersebut bernama Naufa Nabila, duduk di kelas I pada tahun ajaran 2007/2008.

BAB II IDENTIFIKASI SISWA KASUS A. Identifkasi Siswa yang Berkasus Dalam penyusunan studi kasus, identifikasi siswa yang berkasus (klien) merupakan tahap awal yang harus dilalui di dalam proses penyusunan studi kasus. Pada saat ini konselor mengamati klien yang mengalami lambat dalam belajar dan terlalu manja. Klien tersebut diterima di SDI LUKMANUL HAKIM 1 sebagai siswa kelas 1 pada tahun ajaran 2007/2008. Selanjutnya untuk lebih jelasnya di bawah ini dicantumkan data identitas siswa yang menjadi objek studi kasus : 1. Identifikasi Diri Siswa Nama Siswa : Naufa Nabila Nama Panggilan : Nabila Kelas : I Tempat/tgl. Lahir : Blitar, 29 April 2001 Agama : Islam Jenis Kelamin : Perempuan Alamat : Sumberjati RT 03/RW 04 Kademangan Blitar

Sekolah : SDI Lukmanul Hakim, Kademangan, Blitar Hobby : Menggambar Jumlah saudara : 2 (dua) Anak ke : 1 (satu) 2. Keadaan Jasmani Siswa Tinggi Badan : 121 cm Berat badan : 26 kg Warna kulit : sawo matang Warna rambut : hitam Bentuk muka : lonjong

3. Keadaan Kesehatan Penglihatan : Normal Pendengaran : Normal Pembicaraan : Normal Potensi jasmani : Normal 4. Kegiatan Siswa di Rumah Klien bangun pagi setiap pukul 05.00 WIB, cuci muka, lihat tv, mandi, sarapan dan berangkat sekolah. Klien berangkat ke sekolah diantar orang tua. Pada pukul 15.30 klien pulang sekolah dan selanjutnya bermain. Pada pukul 16.30 klien mandi setelah itu makan. Setelah magrib klien belajar dengan didampingi orang tua Pada pukul 21.00 WIB klien mulai tidur malam. 5. Fasilitas Belajar dan Pendukung a. Kelengkapan belajar Buku paket : lengkap Buku catatan : lengkap Ruang belajar : tidak punya b. Bimbingan Dari ayah : pernah Dari ibu : selalu Dari saudara : selalu c. Waktu belajar Waktu belajar siswa kurang teratur. Siswa belajar jika disuruh orang tua. d. Kelakuan dan prestasi Klien Sikap pada teman : Cukup baik, tidak membeda-bedakan teman.

Sikap pada guru : Baik, tapi masih merasa segan untuk bertanya. Prestasi : Kurang baik/lambat, prestasi rendah. B. Identifikasi Orang Tua 1. Ayah Nama lengkap : Iskandar Muda Umur/TTL : 39 tahun / Blitar, 7 April 1969 Pendidikan : SMA Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil Hubungan dengan anak : Anak kandung Alamat : Sumberjati RT 03, Rw 04 Kademangan Blitar 2. Ibu Nama lengkap : Sri Nuryati Umur/TTL : 31 tahun / Blitar, 28 Agustus 1977 Pendidikan : SMA Pekerjaan : Ibu rumah tangga Alamat : Sumberjati RT 03, Rw 04 Kademangan Blitar 3. Perumahan Klien tinggal bersama kakek, nenek, ayah, ibu dan adik dan saudara-saudaranya dalam lingkungan desa Sumberjati RT 03, RW 04 Kademangan Blitar. Dalam lingkungan tersebut hubungan bertetangga cukup bagus. Hal ini mendukung perkembangan sosial klien untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitar tempat tinggalnya. C. Gambaran Masalah Nabila adalah anak pertama dari pasangan Iskandar dan Sri Nuryatisekrang dia berumur 7 tahun dan duduk di kelas I (satu) di SDI Lukmanul Hakim, Kademangan, Blitar. Dia selalu rutin masuk sekolah dan mematuhi peraturan yang ada di sekolah. Pada saat pembelajaran dia termasuk anak yang aktif. Hampir semua pertanyaan guru dijawab tetapi sebagian jawaban salah. Pada saat menerangkan dia lebih banyak berbicara sendiri daripada memeperhattikan penjelasan guru. Ayah Nabila bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil, pulang kerja sore hari, kadang juga lembur atau piket, sehingga ayahnya kurang bisamemeperhatikan Nabila. Dia di rumah diperhatikan oleh kakek, nenek, ibu dan saudara-saudaranya. Untuk belajar dia selalu diingatkan oleh ibunya jika tidak diingatkan dia tidak belajar. Ibunya selalu menemani saat ia belajar, tetapi ibunya juga harus mengawasi adiknya yang masih kecil. Di rumah dia termasuk anak yang dimanja. Semua keinginanya selalu dituruti orang tuanya atau oleh kakek neneknya. Apabila tidak dituruti dia menangis dan marah. Pada waktu berangkat sekolah dia sellu diantar dan saat pulangnya dia pun di jemput. Kebiasaan orang tua Nabila yang selalu memanjakanya itu memebuat Nabila manja dan maunya sendiri. D. Gejala-gejala yang Nampak Berdasarkan gambaran masalah di atas, dapat diketahui gejala-gejala yang nampak jelas pada diri klien diantaranya sebagai berikut. 1. Gejala yang Bersifat Positif

Gejala yang bersifat positif adalah sikap atau perbuatan yang dapat membantu dan meningkatkan proses belajar mengajar pada diri klien. Gejala-gejala tersebut diantaranya : Mematuhi peraturan sekolah Rajin mengikuti kegiatan sekolah Tidak suka membolos sekolah Menurut perintah guru 2. Gejala-gejala yang Bersifat Negatif Gejala yang bersifat negatif adalah sikap atau perbuatan yang kurang baik yang dapat mengganggu proses belajar mengajar pada diri klien. Gejala tersebut diantaranya : Sulit memahami materi pelajaran Bersifat pendiam dan pemalu Kurang memiliki keberanian dalam berpendapat Cepat putus asa dalam mengerjakan soal Bersikap manja Bertindak semaunya sendiri Tidak mau meneliti hasil jawabannya Dengan melihat gejala-gejala yang positif dan negatif di atas, maka penulis menelaah lebih dalam mengenai permasalahan yang dihadapi klien dan faktor-faktor yang merupakan penyebabnya. Adapun upaya pengumpulan data klien melalui pengamatan di sekolah, wawancara, studi dokumentasi, angket siswa dan checklist. Pengamatan di sekolah dapat dilihat melalui kepribadian, tingkah laku, perkembangan jasmani, hubungan klien dengan guru dan temannya. Melalui pengamatan ini diperoleh data secara langsung yang berhubungan dengan klien serta kesehariannya. Wawancara dilakukan untuk memperoleh data yang lebih dalam mengenai klien. Data tersebut berguna untuk mendukung hipotesa mengenai klien berdasarkan pengamatan. Wawancara ini dapat dilakukan pada klien itu sendiri, teman klien, orang tua dan guru kelas klien. Adapun studi dokumentasi dapat dilakukan berdasarkan dokumen-dokumen mengenai klien. Dokumen tersebut berupa hasil raport, absensi siswa atau dokumen lain yang memberi keterangan mengenai klien. BAB III IDENTIFIKASI MASALAH DAN PEMECAHANNYA

A. Latar Belakang Masalah Sebelum mengambil tindakan dan keputusan untuk memecahkan masalah, sebaiknya terlebih dahulu melakukan studi kasus terhadap siswa yang bermasalah. Dengan studi kasus tersebut akan diketahui gambaran masalah sehingga dalam proses pemberian bimbingan atau bantuan penyelesaian masalah dapat berjalan dengan cepat dan tepat sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Proses pengumpulan data mengenai siswa yang berkasus (klien) dilakukan dengan berbagai pendekatan. Dalam studi kasus ini pendekatan atau cara yang digunakan oleh konselor dalam rangka pengumpulan data tentang siswa yang bermasalah ialah sebagai berikut. 1. Berdasarkan Pengamatan di Sekolah a. Kepribadian

Pribadi klien baik walaupun cenderung mudah putus asa dan kurang teliti dalam mengerjakan sesuatu. Dia selalu ingin semua keinginannya dituruti. Dia juga cenderung untuk memilih-milih teman. b. Tingkah Laku Tingkah laku klien di rumah menunjukkan sikap yang cukup baik. Ia juga sangat patuh terhadap peraturan sekolah. Ia termasuk siswa yang disiplin baik dalam piketnya, datang ke sekolah atau mengikuti kegiatan-kegiatan sekolah lainnya. c. Perkembangan Jasmani Perkembangan jasmani klien cukup baik. Klien memiliki fisik yang normal dan sama seperti teman-teman seusianya, taapi kurang lincah. Di dalam kelas klien termasuk siswa yang lembut dan tidak urakan. d. Hubungan dengan Guru Klien memiliki hubungan yang baik dengan guru. Klien patuh dan hormat dengan guru-guru di sekolah. Dalam kesehariannya, klien terlihat memilki rasa tidak percaya diri untuk mengutarakan isi hatinya ketika ada materi pelajaran yang belum ia pahami. Pada saat guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya klien cenderung untuk memilih diam saja. Ia tidak berani angkat tangan untuk bertanya. 2. Berdasarkan Wawancara a. Latar Belakang Keluarga Berdasarkan wawancara dengan orang tua klien, klien adalah anak pertama dari dua bersaudara. Ayahnya bekerja sebagai pegawi negeri sipil di Pemkab Blitar Sanankulon. Ibunya sebagai ibu rumah tangga. Klien dan keluarganya tinggal di lingkungan desa Ringinanom, Sumberjati. Rumahnya tergolong sedang dan sederhana. Di dalam lingkungan desa tersebut klien tidak mengalami hambatan dalam berinteraksi dengan lingkungan tempat tinggalnya, sehingga hubungan bertetangganyapun cukup baik dan akrab. b. Minat Minat klien terhadap kegiatan sekolah yang berhubungan dengan masalah pelajaran cukup baik walaupun secara intelektual klien tertinggal dengan teman yang lain-lainnya. Hal ini dapat dilihat dari presensi klien yang tidak pernah membolos dan selalu masuk sekolah. c. Kebiasaan Klien di rumah Berdasarkan angket yang diberikan pada klien dan wawancara kepada orang tua dapat disimpulkan bahwa waktu klien kurang dimanfaatkan untuk melakukan kegiatan yang berguna. Sepulang sekolah klien memafaatkan waktu untuk bermain atau melihat tv. Ia belajar setiap harinya maksimal 1 jam. Kalau dia merasa tidak bias dia minta diajari oleh ibunya. d. Hobby Klien Klien memiliki hobby bermain menggambar. Kadang waktu luangnya digunakan untuk menggambar daripada mempelajari kembali pelajaran sekolah. 3. Berdasarkan Studi Dokumentasi a. Hasil Nilai Raport Hasil nilai raport yang diterima klien kurang baik. Nilai raport dari kelas I tengah semester 1 hingga kelas I tengah semester 2, nilai klien menunjukan penurunan. b. Absensi Siswa Dari daftar kehadiran siswa di sekolah dapat diketahui bahwa klien termasuk anak yang rajin masuk sekolah. Ia tidak pernah membolos sekolah. Klien hanya ijin jika kondisinya benar-benar sakit atau kepentingan yang mendesak.

B. Kesimpulan Timbulnya Masalah Masalah yang dihadapi siswa SD sangatlah kompleks dan banyak faktor yang dapat menyebabkan timbulnya masalah. Faktor tersebut dapat berasal dari diri sendiri, keluarga atau lingkungan. Begitu pula yang dialami klien. Ada banyak faktor yang menimbulkan masalah pada diri klien, diantaranya adalah sebagai berikut. 1. Faktor yang Berasal dari Diri Sendiri a. Motivasi yang kurang b. Anak kurang mau bekerja keras agar bias dalam pelajaran. c. Anak tidak mau meneliti kembali hasil pekerjaannya. d. Anak terlalu manja. e. Semua keinginanya harus dipenuhi 2. Faktor dari Lingkungan Keluarga a. Kurang bimbingan orang tua saat belajar. b. Terlalu dimanja dengan selalu menuruti keinginan klien c. Pelanggara-pelangaran klien kurang mendapat teguran dari orang tua. 3. Faktor yang Bersumber dari Lingkungan a. Sekolah Kurang terbuka kepada guru. Sikap mudah putus asa dalam pelajaran b. Luar sekolah atau masyarakat Kurang memanfaatkan waktu luang, waktu hanya digunakan untuk menonton televisi. Dari rincian di atas dapat disimpulkan berbagai hal yang menyebabkan permasalahan pada klien. Permasalahan tersebut berasal dari diri klien sendiri, keadaan keluarga dan lingkungan sekitar sangat berpengaruh terhadap sikap dan daya tangkap belajar siswa. C. Hubungan Sebab Akibat dan Penentuan Masalah 1. Hubungan Sebab Akibat Berdasarkan hal-hal yang dipaparkan di atas, dapat ditarik kesimpulan yang terjadi pada diri klien disebabkan oleh : a. Kurang minat belajar b. Bimbingan dari orang tua kurang. c. Pengaruh kemajuan teknologi d. Anggota keluarga terlalu memanjakannya. Hal-hal tersebut berpengaruh terhadap klien yang menyebabkan klien kurang tertarik pada pelajaran dan malas belajar atau berpikir untuk mengerjakan tugas yang dibebankan kepadanya. 2. Teknik Pemecahan Masalah Untuk mengatasi masalah klien dapat dilakukan beberapa hal, yaitu: 1. Terhadap Klien a. Mengajak klien berbincang-bincang mengenai masalah yang dihadapinya sehingga memudahkan konselor untuk megetahui pribadi siswa dan masalah yang sedang dihadapinya serta mempermudah memberikan bantuan dan bimbingan. b. Memberi bimbingan yang luas pada klien yang berhungan dengan pendidikan sehingga dapat menimbulkan minat dan motivasi untuk meningkatkan semangat belajarnya

c. .memberi pengarahan pada klien bahwa sikapnya yang semaunya sendiri menimbulkan kerugian pada dirinya sendiri. d. Memberikan pengarahan dan penjelasan agar klien memeperhatikan penjelasan dari guru. Serta tidak mudah menyerah bila mengalami kesulitan belajar. e. Menasihati klien agar tidak telalu manja pada siapapun f. Menasihati klien agar lebih rajin belajar. 2. Terhadap Orang Tua a. Memberikan pengarahan pada orang tua agar tidak terlalu memanjakannya karena hal itu dapat berakibat buruk pada klien. b. Memeberikan penjalasan pada orang tua agar selalu memeperingatkan klien untuk belajar dan selalu menasihati dan memeberikan dorongan pada klien untuk lebih rajin belajar. c. Memeberikan penjelasan pada orang tua bahwa mereka harus selalu memeperhatikan dan membimbing anaknya untuk belajar lebih giat agar tidak tertinggal dengan teman-temannya. d. Memeberikan penjelasan pada orang tua agar menanamkan pada diri klien sikap menghormati dan menghargai orang lain. 3. Terhadap Teman Klien a. Menasihati teman-teman klien agar mau memebantu klien bila ada kesulitan dalam belajar. b. Menasihati teman-teman klien agar mau menegur klien bila melakuakn penyelewenganpenyelewengan.

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Masalah yang dihadapi siswa kasus adalah lambat belajar dan terlalu manja karena siswa kuran mendapatka bimbingan belajar, siswa terlalu dimanja oleh kedua orang tuanya B. Saran Dalam menyelesaikan suatu masalah, haruslah difikirkan dan direncanakan secara matang, langkahlangkah yang ditempuh harus dilakukan dengan sabar, tekun dan berkesinambungan. 1. Saran kepada Klien Jangan merasa rendah diri tetapi harus merasa yakin terhadap diri sendiri. Menanamkan dalam diri tentang pentingnya pendidikan bagi kehidupan. Mengubah pola belajar, sebaiknya belajar secara rutin setiap pulang sekolah dan malam harinya walau hanya sebentar. 2. Saran kepada Orang Tua Sebaiknya orang tua memberikan perhatian yang lebih kepada klien, terutama perkembangan belajar di rumah. Hendaknya orang tua memberikan perhatian dengan porsi yang tepat tidak hanya kebutuhan fisik saja akan tetapi kebutuhan psikis. Misalnya menumbuhkan rasa percaya diri anak. Hendaknya orang tua memperhatikan kebutuhan sosial anak. 3. Saran kepada Guru Sebaiknya guru memberikan perhatian yang lebih pada klien atas masalah yang dihadapi terutama sakit yang pernah diderita.

Guru harus lebih peka terhadap masalah belajar anak didiknya dan memberikan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah. Guru harus lebih sering bekerjasama dengan orang tua klien untuk mengetahui perkembangan belajar klien tersebut.

Вам также может понравиться