Вы находитесь на странице: 1из 35

BAB I PENDAHULUAN 1.

1 Latar Belakang Permasalahan kesehatan yang di hadapi sampai saat ini cukup kompleks, karena upaya kesehatan belum dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat serta kurang nya pengetahuan masyarakat tentang kesehatan dan prilaku hidup sehat. Sehubungan dengan hal tersebut, perlu terus ditingkatkan upaya-upaya untuk memperluas jangkauan dan mendekatkan pelayanan kesehatan pada masyarakat dengan mutu pelayanan kesehatan yang baik, berkelanjutan, dan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat terutama keluarga miskin rawan kesehatan/resiko tinggi. dan masyarakat yang mempunyai masalah kesehatan akibat faktor ketidaktahuan, ketidakmauan, kesehatannya. Melalui study kasus tentang hipertensi diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang penanganan dan pencegahan penyakit hipertensi. Hipertensi merupakan tekanan darah persistem atau terus menerus sehingga melebihi batas normal dimana tekanan sistolik di atas !" mmhg dan tekanan diastole di atas #" mmhg, dounges $""%!$. &r. dr. 'udhi Setianto (&epkes, $"")* yang menyatakan bahwa hipertensi adalah kenaikan tekanan darah sistolik lebih dari +" mmhg dan tekanan diastolik lebih dari #" mmhg. Hipotensi,,, 1.1. Tujuan penulisan -ujuan penulisan makalah ini ditujukan yakni sebagai berikut % . . . -ujuan umum, yaitu% .ntuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan /suhan 0eperawatan pada Hipertensi dan hipotensi 0hususnya yaitu% . Mengetahui pengertian hipertensi $. Mengetahui secara umum pre1alensi hipertensi. 2. Mengetahui bagaimana epidemiolohi hipertensi maupun ketidakmampuan dalam menyelesaikan masalah

!. Mengetahui etiologi hipertensi +. Mengetahui secara umum patofisiologi sistemik dari hipertensi. 3. Memahami faktor resiko dari hipertensi. ). Mengetahui klasifikasi hipertensi 4. Mengetahui manifestasi klinis hipertensi #. Mengetahui Prognosa dari hipertensi. ". Memahami diagnosadari hiportensi. . Mengetahui pengertian hiportensi $. Mengetahui secara umum pre1alensi hiportensi. 2. Mengetahui bagaimana epidemiolohi hiportensi !. Mengetahui etiologi hiportensi +. Mengetahui secara umum patofisiologi sistemik dari hiportensi. 3. Memahami faktor resiko dari hipotensi. ). Mengetahui klasifikasi hiportensi 4. Mengetahui manifestasi klinis hiportensi #. Mengetahui Prognosa dari hiportensi. $". Memahami diagnosadari hiportensi. 1.3 Metode Penulisan &alam mendapatkan data dan informasi penulis mempergunakan metode sebagai berikut % .2. Studi Pustaka Metode ini digunakan dengan mencari literature mengenai /suhan 0eperawatan 0eperawatana % Hipertensi dan hipotensi di perpustakaan dan buku referensi yang berfokus pada 5mpisema. .2.$ 'rowsing internet /dapun metode ini merupakan dasar yang sangat penting yaitu dengan mencari beberapa data mengenai hipertensi dan hipotensi dengan membacanya melalui internet, agar penulis lebih mudah dalam membuat makalah ini.

BAB II TIN AUAN TE!"ITI# $.1 Pengertian Penyakit hipertensi merupakan peningkatan tekanan sistolik lebih besar atau sama dengan 3" mmHg dan atau tekanan diastolic sama atau lebih besar #+ mmHg ( 0odim 6asrin, $""2 *. Pengertian hipertensi banyak dikemukan oleh para ahli. 7H8 mengemukakan bahwa hipertensi terjadi bila tekanan darah di atas 3"/#+ mmhg, sementara itu Smeltt9er dan 'are ($""$ % 4#3*. Mengemukakan bahwa hipertensi merupakan persisten atau terus menerus sehingga melebihi batas normal dimana tekanan sistolik di atas !" mmhg dan tekanan diastole di atas #" mmhg. Pendapat yang sama juga diutarakan oleh dongues ($"""%!$*. Pendapat senada juga disampaikan oleh -:M P80;/ <S harapan kita, jakarta ( ##2% ##* dan Prof. &r. dr. 'udhi Setiawnto (&epkes, $"")*, yang menyatakan bahwa hipertensi adalah kenaikan tekanan darah sistolik lebih lebih dari +" mmhg dan tekanan diastolik dari #" mmhg. -erdapat perbedaan batasan tentang hipertensi seperti diajukan oleh kaplan ( ##" %$"+* yaitu pria, usia kurang dari !+ tahun, dikatakan hipertensi bila tekanan darah waktu berbaring diatas atau sama dengan 2"/#" mmhg, sedangkan pada usia lebih dari !+ tahun dikatakan hipertensi bila tekanan darah diatas !+/#+ mmhg. Sedangkan pada wanita tekanan darah diatas sama dengan 3"/#+ mmhg. Hal yang berbeda diungkapkan -:M P80;/ <S Harapan kta ( ##2% #4* pada usia di bawah !" tahun dikatakan sistolik lebih dari !" mmhg dan untuk usia 3"-)" tahun tekanan darah sistolik +"- ++ mmhg masih dianggap normal. Hipertensi pada usia lanjut didefinisikan sebagai tekanan sistolik lebih besar dari !" mmhg dan atau tekanan diastolik lebih besar dari #" mmhg ditemukan dua kai atau lebih pada dua atau lebih pemeriksaan yang berbeda. (;6= * .ntuk usia kurang dari 4 tahun dikatakan hipertensi bila dua kali kunjungan yang berbeda waktu didapatkan tekanandarah diastolik #" mmhg atau lebih, atau apabila tekanan darah sistolik pada beberapa pengukuran didapatkan nilai mentap diatas !" mmHg (<.p. Sidabutar dan 7aguno P*.

'erdasarkan pebgertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa hipertensi merupakan kenaikan tekanan darah dimana tekanan sistolik lebih dari !" mmHg dan atau diastolik lebih dari #" mmHg. $.$ Pre%alensi Hipertensi $.$.1 enis &ela'in &ari hasil analisis menunjukan pre1alensi hipertensi di indonesia (2$,$>* lebih tinggi dari temuan penelitian sebelumnya, 4., $ peningkatan pre1alensi harus segera ditindaklanjuti dengan program pencegahan hipertensi yang efektif. Hasil analisis lanjut ini juga mendapatkan kasus hipertensi yang sudah terdiagnosisi oleh tenaga kesehatan atau telah minum obat hipertensi masih rendah yaitu hanya $!,$> yang menunjukan )+,4> kasus hipertensi dimasyarakat belum terjangkau pelayanan kesehatan. Mengingat komplikasi yang ditimbulkan dari kasus hupertensi yang tidak mendapat pengobatan yang adekuat misalnya terjadinya penyakit jantung koroner, stroke, dan gagal ginjal +-), 2. -ingginya risiko pria untuk mengalami hipertensi sebagaiana yang ditemukan dari hasil analisis ini, sejalan dengan temuan ?ambir setiawan. Pria lebih banyak mengalami kemungkinan hipertensi daripada wanita. Seringkali dipicu oleh perilaku tidak sehat (merokok dan konsumsi akohol*, depresi dan rendahnya status pekerjaan, perasaan kurang nyaman terhadap pekerjaan dan pengangguran. &emikian halnya pengaruh faktor pendidikan dan pekerjaan. Hal ini diduga berkaitan dengan gaya hidup yang berkaitan dengan status sosial. Mereka yang berpendidikan rendah berkaitan dengan rendahnya kesadaran untuk berperilaku sehat dan rendahnya akses terhadap sarana elayanan kesehatan. Sedangkan, masalah pekerjaan di duga berkaitan dengan masalah psikologis yang berkaitan dengan lingkungan kerja. $.$.$ Usia Hasil analisis mendapatkan faktor umur mempunyai resiko terhadap hipertensi. Semakin meningkat umur responden semakin tinggi resiko hipertensi. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian lainnya yaitu, penelitian ?amhir Setiawan yang menemukan semakin tinggi resiko hipertensi. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian lainnya, yaitu penelitian ?amhir Setiawan

yang menemukan bahwa pre1alensi hipertensimakin meningkat seiring dengan bertambahnya umur. Pada umur $+-!! pre1alensi hipertensi sebesar $#>, pada umur !+-3! tahun sebesar + > dan pada umus@3+ -ahun sebesar 3+>. Penelitian Hasurungan pada lansia menemukan bahwa dibanding umur ++-+# tahun, pada umur 3"-3! tahun terjadi peningkatan risiko hipertensi sebesar $, 4 kali, umur 3+-3# tahun $,!+ kali dan umur @)" tahun $,#) kali. -ingginya hipertensi sejalan dengan bertambahnya umur, disebabkan oleh perubahan stuktur pada pembuluh darah besar, sehingga lumen menjadi sempit dan dingding pembuluh darah menjadi kaku, sebagai akibat adalah meningkatya tekanan darah sistolik. $.3 Epide'iologi Penyakit hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah yang memberi gejala yang berlanjut untuk suatu target organ, seperti stroke untuk otak, penyakit jantung koroner untuk pembuluh darah jantung dan untuk otot jantung. Penyakit ini telah menjadi masalah utama dalam kesehatan masyarakat yang ada di :ndonesia maupun di beberapa negara yang ada di dunia. Semakin meningkatnya populasi usia lanjut maka jumlah pasien dengan hipertensi kemungkinan besar juga akan bertambah. &iperkirakan sekitar 4" > kenaikan kasus hipertensi terutama di negara berkembang tahun $"$+ dari sejumlah 32# juta kasus di tahun $""", di perkirakan menjadi , + milyar kasus di tahun $"$+. Prediksi ini didasarkan pada angka penderita hipertensi saat ini dan pertambahan penduduk saat ini (/rmilawati et al, $"")*. /ngka-angka pre1alensi hipertensi di :ndonesia telah banyak dikumpulkan dan menunjukkan di daerah pedesaan masih banyak penderita yang belum terjangkau oleh pelayanan kesehatan. 'aik dari segi case finding maupun penatalaksanaan pengobatannya. ;angkauan masih sangat terbatas dan sebagian besar penderita hipertensi tidak mempunyai keluhan. Pre1alensi terbanyak berkisar antara 3 sampai dengan +>, tetapi angka pre1alensi yang rendah terdapat di .ngaran, ;awa -engah sebesar ,4> dan Aembah 'alim Pegunungan ;aya 7ijaya, :rian ;aya sebesar ",3> sedangkan angka pre1alensi tertinggi di -alang Sumatera 'arat ),4> (7ade, $""2*.

$.( Etologi Hipertensi berdasarkan penyebabnya dapat dibedakan menjadi $ golongan besar yaitu % ( Aany Bunawan, $"" * % . 5tiologi yang dapat diubah yaitu % a. 8besitas% Seiring dengan peningkatan berat badan, tekanan darah meningkat. 8besitas didefinisikan sebagai memiliki indeks massa tubuh ('M:* lebih besar dari 2" kg/m. 8rang yang obesitas dua sampai enam kali lebih mungkin untuk mengalami tekanan darah tinggi daripada orang-orang yang berat badannya dalam kisaran yang sehat. b. Sensiti1itas garam% 'eberapa orang memiliki sensiti1itas tinggi terhadap natrium (garam*, dan meningkatkan tekanan darah mereka jika mereka menggunakan garam. Mengurangi asupan natrium cenderung penyebab darah tinggi/ hipertensi. c. /lkohol% Minum lebih dari -$ minuman alkohol per hari cenderung meningkatkan tekanan darah pada mereka yang sensitif terhadap alkohol. d. Pil 0' (penggunaan kontrasepsi oral*% 'eberapa wanita yang minum pil 0' mengalami tekanan darah tinggi. e. 0urangnya latihan (akti1itas fisik*% gaya hidup memberikan kontribusi terhadap perkembangan obesitas dan tekanan darah tinggi. f. 8bat-obatan% 8bat-obatan tertentu, seperti amfetamin (stimulan*, pil diet/obat pelangsing, dan beberapa obat yang digunakan untuk gejala flu dan alergi seperti pseudoefedrin, cenderung menaikkan tekanan darah sehingga dikatakan sebagai faktor penyebab hipertensi. $. a. 5tiologi yang tidak dapat di ubah yaitu % .sia% Semakin tua seseorang, semakin besar kemungkinan ia akan mengalami tekanan darah tinggi, terutama meningkatkan pembacaan sistolik. Hal ini terutama disebabkan oleh arteriosklerosis, atau Cpengerasan pembuluh darah.C

b.

<as% &ari hasil penelitian menunjukkan bahwa orang /merika /frika mengalami penyebab tekanan darah tinggi lebih tinggi daripada 0aukasia.

c.

Status sosial ekonomi% tekanan darah tinggi ditemukan lebih umum di antara kelompok sosial ekonomi yang kurang berpendidikan dan lebih rendah.

d.

<iwayat keluarga (keturunan*% 0ecenderungan untuk memiliki tekanan darah tinggi muncul untuk berjalan dalam keluarga yang pernah menderita.

e.

Bender% .mumnya pria memiliki kemungkinan lebih besar meningkatnya tekanan darah tinggi daripada wanita. kemungkinan ini ber1ariasi menurut umur dan di antara berbagai kelompok etnis. Menurut Dayasan ;antung :ndonesia ($"")* menambahkan bahwa

penyebab hipertensi dapat dibedakan menurut jenis hipertensi yaitu hipertensi primer (essensial* merupakan tekanan darah tinggi yang disebabkan karena retensi air dan garam yang tidak normal, sensitifitas terhadap angiotensin, obesitas, hiperkolestroemia, emosi yang terganggustress dan merokok. Sedangkan hipertensi sekunder merupakan tekanan darah tinggi yang disebabkan karena penyakit kelenjar adrenal, penyakit ginjal, toEimia gra1idarum, peningkatan tekanan intra crnial, yang disebabka tumor otak, dan pengaruh obat tertentu misal obat kontrasepsi. $.) Pato*isiologi Menurur Smelt9 dan 'are ($""$ % 4#4* mengatakan bahwa mekanisme yang mengontrol kontriksi dan relaksasi pembuluh darah terletak dipusat 1asomotor pada medulla oblongata di otak dimana dari 1asomotor ini mulai saraf simpatik yang berlanjut ke bawah korda spinalis dan keluar dari kolomna medulla kegangglia simpatis di toraE dan abdomen, rangsangan pusat 1asomotor dihantarkan dalam bentuk inplus yang bergerak ke bawah melalui sistem syaraf simpatis. Pada titik ganglion ini neuron prebanglion melepaskan aseah melalui sistem syaraf simpatis. Pada titik ganglion ini neuron prebanglion melepaskan asetilkolin yang merangsang

serabut saraf paska gangglion ke pembuluh darah, dimana dengan melepaskannya nere frineprine mengakibatkan kontriksi pembuluh darah. Factor dari kecemasan dan ketakutan dapat mempengaryhi espon pembuluh darah terhadap rangsang 1asokontriktif yang menyebabkan 1asonkontriksi pembuluh darah akibat darah yang keginjal menjadi berkuang/menurun dan berakibat diproduksinya rennin, renin akan merangsang pembentukan angiotensasi : yang kemudian diubah menjadi angiontesis ii yang merupakan 1asokotriktor yang kuat yang merangsang sekresi aldesteron oleh cirteks drenal dimana hormone aldosteron ini menyebabkan retensi natrium dan air oleh tubulus ginjal dan menyebabkan penngkatan 1olume cairan intra 1askuler yang menyebabkan hipertensi. Bambar %

$.+ ,aktor "esiko

a. ,aktor resiko -ang tidak dapat dikontrol. 1/ enis kela'in Pre1alensi terjadinya hipertensi pada pria sama dengan wanita.6amun wanita terlindung dari penyakit kardio1askuler sebelum menopause. 7anita yang belum mengalami menopause dilindungi oleh hormon estrogen yang berperan dalam meningkatkan kadar High &ensity Aipoprotein (H&A*. 0adar kolesterol H&A yang tinggi merupakan faktor pelindung dalam mencegah terjadinya proses aterosklerosis. 5fek perlindungan estrogen dianggap sebagai penjelasan adanya imunitas wanita pada usia premenopause. Pada premenopause wanita mulai kehilangan sedikit demi sedikit hormon estrogen yang selama ini melindungi pembuluh darah dari kerusakan. Proses ini terus berlanjut dimana hormon estrogen tersebut berubah kuantitasnya sesuai dengan umur wanita secara alami, yang umumnya mulai terjadi pada wanita umur !+-++ tahun. &ari hasil penelitian didapatkan hasil lebih dari setengah penderita hipertensi berjenis kelamin wanita sekitar +3,+>. (/nggraini , $""#*. Hipertensi lebih banyak terjadi pada pria bila terjadi pada usia dewasa muda. -etapi lebih banyak menyerang wanita setelah umur ++ tahun, sekitar 3"> penderita hipertensi adalah wanita. Hal ini sering dikaitkan dengan perubahan hormon setelah menopause (Marliani, $"")*.
$* .mur

Semakin tinggi umur seseorang semakin tinggi tekanan darahnya, jadi orang yang lebih tua cenderung mempunyai tekanan darah yang tinggi dari orang yang berusia lebih muda. Hipertensi pada usia lanjut harus ditangani secara khusus. Hal ini disebabkan pada usia tersebut ginjal dan hati mulai menurun, karena itu dosis obat yang diberikan harus benar-benar tepat. -etapi pada kebanyakan kasus , hipertensi banyak terjadi pada usia lanjut. Pada wanita, hipertensi sering terjadi pada usia diatas +" tahun. Hal ini disebabkan terjadinya perubahan hormon sesudah menopause. Hanns Peter ($""#* mengemukakan bahwa kondisi yang berkaitan dengan usia ini adalah produk samping dari keausan arteriosklerosis dari arteri-arteri utama, terutama aorta, dan akibat dari berkurangnya kelenturan. &engan mengerasnya arteri-arteri ini dan menjadi semakin kaku, arteri dan aorta itu kehilangan dayapenyesuaian diri.

2* 0eturunan (Benetik* /danya faktor genetik pada keluarga tertentu akan menyebabkan keluarga itu mempunyai risiko menderita hipertensi. Hal ini berhubungan dengan peningkatan kadar sodium intraseluler dan rendahnya rasio antara potasium terhadap sodium :ndi1idu dengan orang tua dengan hipertensi mempunyai risiko dua kali lebih besar untuk menderita hipertensi dari pada orang yang tidak mempunyai keluarga dengan riwayat hipertensi. Selain itu didapatkan )"-4"> kasus hipertensi esensial dengan riwayat hipertensi dalam keluarga (/nggraini dkk, $""#*. Seseorang akan memiliki kemungkinan lebih besar untuk mendapatkan hipertensi jika orang tuanya adalah penderita hipertensi (Marliani, $"")*. b. Faktor resiko yang dapat dikontrol% * 8besitas Pada usia G +" tahun dan dewasa lanjut asupan kalori mengimbangi penurunan kebutuhan energi karena kurangnya akti1itas. :tu sebabnya berat badan meningkat. 8besitas dapat memperburuk kondisi lansia. 0elompok lansia dapat memicu timbulnya berbagai penyakit seperti artritis, jantung dan pembuluh darah, hipertensi (<ohendi, $""4*. :ndeks masa tubuh (:M-* berkorelasi langsung dengan tekanan darah, terutama tekanan darah sistolik. <isiko relatif untuk menderita hipertensi pada orang obes + kali lebih tinggi dibandingkan dengan seorang yang berat badannya normal. Pada penderita hipertensi ditemukan sekitar $"-2"> memiliki berat badan lebih. $* 0urang olahraga 8lahraga banyak dihubungkan dengan pengelolaan penyakit tidak menular, karena olahraga isotonik dan teratur dapat menurunkan tahanan perifer yang akan menurunkan tekanan darah (untuk hipertensi* dan melatih otot jantung sehingga menjadi terbiasa apabila jantung harus melakukan pekerjaan yang lebih berat karena adanya kondisi tertentu 0urangnya akti1itas fisik menaikan risiko tekanan darah tinggi karena bertambahnya risiko untuk menjadi gemuk. 8rang-orang yang tidak aktif cenderung mempunyai detak jantung lebih cepat dan otot jantung mereka harus bekerja lebih keras pada setiap kontraksi, semakin keras dan sering

jantung harus memompa semakin besar pula kekuaan yang mendesak arteri (<ohaendi, $""4*. 2* 0ebiasaan Merokok Merokok menyebabkan peninggian tekanan darah. Perokok berat dapat dihubungkan dengan peningkatan insiden hipertensi maligna dan risiko terjadinya stenosis arteri renal yang mengalamiateriosklerosis. &alam penelitian kohort prospektif oleh dr. -homas S 'owman dari 'rigmans and Womens Hospital, Massachussettsterhadap $4.$23 subyek yang awalnya tidak ada riwayat hipertensi, + > subyek tidak merokok, 23> merupakan perokok pemula, +> subyek merokok - ! batang rokok perhari dan 4> subyek yang merokok lebih dari + batang perhari. Subyek terus diteliti dan dalam median waktu #,4 tahun. 0esimpulan dalam penelitian ini yaitu kejadian hipertensi terbanyak pada kelompok subyek dengan kebiasaan merokok lebih dari + batang perhari (<ahyani, $"")*. !* Mengkonsumsi garam berlebih 'adan kesehatan dunia yaitu World Health Organization (7H8* merekomendasikan pola konsumsi garam yang dapat mengurangi risiko terjadinya hipertensi. 0adar sodium yang direkomendasikan adalah tidak lebih dari "" mmol (sekitar $,! gram sodium atau 3 gram garam* perhari. 0onsumsi natrium yang berlebih menyebabkan konsentrasi natrium di dalam cairan ekstraseluler meningkat. .ntuk menormalkannya cairan intraseluler ditarik ke luar, sehingga 1olume cairan ekstraseluler meningkat. Meningkatnya 1olume cairan ekstraseluler tersebut menyebabkan meningkatnya 1olume darah, sehingga berdampak kepada timbulnya hipertensi. (Hans Petter, $""4*. +* Minum alkohol 'anyak penelitian membuktikan bahwa alkohol dapat merusak jantung dan organ-organ lain, termasuk pembuluh darah. 0ebiasaan minum alkohol berlebihan termasuk salah satu faktor resiko hipertensi (Marliani, $"")*. 3* Minum kopi

Faktor kebiasaan minum kopi didapatkan dari satu cangkir kopi mengandung )+ H $"" mg kafein, di mana dalam satu cangkir tersebut berpotensi meningkatkan tekanan darah + - " mmHg. + )* Stres Hubungan antara stres dengan hipertensi diduga melalui akti1itas saraf simpatis peningkatan saraf dapat menaikan tekanan darah secara intermiten (tidak menentu*. Stress yang berkepanjangan dapat mengakibatkan tekanan darah menetap tinggi. 7alaupun hal ini belum terbukti akan tetapi angka kejadian di masyarakat perkotaan lebih tinggi dibandingkan dengan di pedesaan. Hal ini dapat dihubungkan dengan pengaruh stress yang dialami kelompok masyarakat yang tinggal di kota (<ohaendi, $""2*. Menurut /nggraini ($""#* mengatakan stres akan meningkatkan resistensi pembuluh darah perifer dan curah jantung sehingga akan menstimulasi akti1itas saraf simpatis. /dapun stres ini dapat berhubungan dengan pekerjaan, kelas sosial, ekonomi, dan karakteristik personal. $.0 &lasi*ikasi 0lasifikasi hipertensi juga banyak diungkapkan oleh para ahli, diantaranya 7H8 menetapkan klasifikasi hipertensi menjad tiga tingkat yaitu % . -ingkat : -ekanan darah meningkat tanpa gejala-gejala dari gangguan atau kerusakan sistem kardio1askuler. $. -ingkat :: -ekanan darah dengan gejala hipertrofi kardio1askular, tetapi tanpa adanya gejala-gejala kerusakan atau gangguan dari alat atau organ lain. 2. -ingakt ::: -ekanan darah meningkat dengan gejala-gejala yang jelas dari kerusakan dan gangguan faal dari target organ. Sedangkan ;I= I::, klasifikasi hipertensi adalah % a. 0ategori -ekanan Sistolik (mmHg* -ekanan &iastolik (mmHg* b. 6ormal J sbp K LsistoleM K pressure KM&'PM@K (mmHg* 3" dan &'P@K ""

Menurut -:M P80;/ <S Harapan 0ita, ;akarta, membagi hipertensi 3 tingkat yaitu hipertensi perbatasan ('orderline* yaitu tekanan darah diastolik, normal kadang #"- ""mmHg. Hipertensi ringan tekanan diastolik #"- !" mmHg. Hipertensi sedang tekanan darah diastolik "+berat tekanan darah diastolik @ ! mmHg. Hipertensi + mmHg. Hipertensi maligna/krisis yaitu

tekanan darah diastolik lebih sari $" mmhg yang disertai gangguan fungsi target organ. Hipertensi sistolik yaitu tekanan darah sistolik lebih dari 3" mmHg. Pada hipertensi krisis dibagi menjadi $, menurut melalui -:M P80;/ <S Harapan 0ita ($""2 %32" yaitu hipertensi emergensi akut, memnbahayakan jia, hal terjadi karena disfungsi atau kerusakan organ target. Dang kedua adalah hipertensi urgensi yaitu hipertensi berat tanpa ada gangguan organ target akan tetapi tekanan darah perlu diturunkan dengan segera atau secara bertahap dalam waktu $!-!4 jam, sebab penurunan tekanan darah dengan cepat akan menimbulkan efek ischemik pada organ tarket. $.1 Mani*estasi &linis Menurut -:M P80;/ <S Harapan 0ita ($""2 %3!* mengemukakan bahwa manifestasi klinik yang sering tiak tampak. Pada beberapa pasien mengeluh sakit kepala, pusing, lemas, sesak nafas, kelelahan, kesadaran menurun, mual, gelisah, muntah, kelemahan otot, epiktaksis bahkan ada yang mengalami perubahan mental. F0.: ( ##" % $ "* dan &r. 'udhi Setianto (&epkes, $"")* hipertensi esensial kadang tanpa gejala dan baru timbul gejala terjadi komplikasi pada orga target seperti ginjal, mata, otak dan jantung. 6amun terdapat pasien yang mengalami gejala dengan sakit kepala, epiktaksis. $.2 Prognosa .sia, ras, jenis kelamin, kebiasaan mengkonsumsi alkohol, hiperkolesterole-mia, intoleransi glukosa dan berat badan, semuanya mempengaruhi prognosis dari penyakit hipertensi esensial pada lansia. Semakin muda seseorang terdiagnosis hipertensi pertama kali, maka semakin buruk perjalanan penyakitnya apalagi bila tidak ditangani (Fauci /S et al, ##4*. &i /merika serikat, ras kulit hitam mempunyai angka morbiditas dan mortalitas empat kali lebih besar dari pada ras kulit putih. Pre1alensi hipertensi pada wanita pre-

menopause tampaknya lebih sedikit dari pada laki-laki dan wanita yang telah menopause. /danya faktor resiko independen (seperti hiperkolesterolemia, intoleransi glukosa dan kebiasaan merokok* yang mempercepat proses aterosklerosis meningkatkan angka mortalitas hipertensi dengan tidak memperhatikan usia, ras dan jenis kelamin (Fauci /S et al, ##4*.

$.13 Diagnosa 6o . &iagnosa Medis Hipertensi &iagnosa Berontik 0eluarga / &iagnosa 0omunitas Peningkatn penyakit hipertensi suka " /"3 dengan ketidaktahuan masyarakat $ dalam merawat keluarga <esiko tinggi terjadinya komplikasi pada masyarakat/penderita hipertensi &i <<7 Suka ketidaktahuan masyarakat/penderita hipertensi melakukan perawatan lingkungan hipertensi. tentang untuk 3 kelurahan /sih asih di desa <t/<w

berhubngan

berhubungan dengan

$.11 Penanganan Masala4 &ese4atan 6o Medis . /lpa $. 'locker 2. =lonidin !. Iasodilator +. 3. &iuretika beta blocker. 0omplementer terapi% al % Herbal a. &iet b. Aatihan fisik c. Menghindari resiko d. 5dukasi psikologis e. -ekhnik biofeedback f. -ekhnik relaksasi g. Pendidikan kesehatan h. Hindari merokok i. Pemberian obat herbal seperti N a. Mentimun b. belimbing $.1$ #iste' "ujukan factor

$.13 Pro'osi &ese4atan pada Masala4 &ese4atan 5&asus/ . Primer Semua akti1itas yang diajukan untuk pencegah timbulnya tekanan darah tinggi yang berisiko untuk jadi hipertensi atau pada populasi umum. $. Sekunder Menemukan pengidap hipertensi sedini mungkin, misalnya dengan melakukan pemeriksaan tekanan darh seminggu dua kali pada populasi yang beresiko tinggi. &engan demikian pasien hipertensi yang sebelumnya tidak terdiagnosis dapat terjaring, hingga dengan demikian dapat dilakukan upaya untuk mencegah komplikasi atau kalaupun sudah ada komplikasi masih re1ersibel.

2. -ertier Semua upaya untuk mencegah komplikasi atau kecacatan akibat komplikasi itu, usaha ini meliputi % a. Mencegah terjadinya komplikasi b. Mencegah progresi daripada komplikasi itu supaya tidak menjadi kegagalan organ.

c. Mencegah kecacatan tubuh.

BAB III TIN AUAN &A#U# 3.1 &asus 0elurahan Suka /sih &i <- " <7 "3 terdapat penduduk yang menderita hipertensi berjumlah 22" orang, !+ > wanita yaitu sebanyak 2" orang dan ++ > laki-laki sebanyak 4" orang. &ari jumlah penduduk yang

menderita hipertensi tersebut sebanyak +" orang ()" >* usia lansia dan 2"> usia dewasa sebanyak #" orang,. &ari penduduk yang menderita hipertensi sebanyak $ # orang ()">*, sangat sedikit sekali penderita hipertensi mengetahui apa itu hipertensi dan bangaimana menjaga lingunganya dengan baik, hanya +" orang ( ">* ke tenaga kesehatan, dikarenakan penghasilan rata rata lansia J .M< sebanyak +" kepala kelurga. Masyarakat di desa tersebut memiliki pendidikan yang kurang, terdapat lulusan S& sebanyak 2+ orang, lulusan SA-P sebanyak #" orang. &an terdapat masyarakat di desa kelurahan suka asih mempunyai darah rendah (hipotensi* berjumlah "", 3"> wanita yaitu 3" orang dan !"> laki-laki sebanyak !" orang. Sangat sedikit sekali masyarakat yang mengenal makanan sehat untuk menurunkan darah rendah hipotensi. /suhan keperawatan ini menggunakan proses keperawatan yang meliputi pengkajian status kesehatan masyrakat, rumusan diagnosa keperawatan dan perencanaan asuhan keperawatan. Pemberian asuhan keperawatan juga dapat melibatkan kader kesehatan tokoh masyarakat dan pimpinan wilayah tersebut. 3.$ Peran Pera6at . Sebagai pemberi pelayanan dimana perawat akan memberikan pelayanan keperawatan langsung adan tidak langsung pada klien dengan mengunakan pandekatan proses keperawtan pada indi1idu, keluarga, kelompok dan masyarakat. $. Sebagai pendidik, perawat memberikan pendidikan kesehatan kepada klien dengan resiko tinggi atau dan kader kesehatan. 2. Sebagai pengelola perawat akan merencanakan, mengorganiasasi, menggrakkan dan menge1aluasi pelayanan keperawatan baik langsung maupun tidak langsung dan menggunakan peran serta aktif masyarakat dalam kegiatan keperawatan komunitas. !. Sebagai konselor, perawat akan memberikan konseling atau bimbingan kepada kader, keluarga dan masyarakat tentang masalah kesehatan komunitas dan kesehatan ibu dan anak. +. Sebagai pembela klien (ad1ocator* perawat harus melindungi dan memfasilitasi keluarga dan masyarakat dalam pelayanan keperawatan komunitas. 3. Sebagi penilti perawat melakukan penelitian untuk mengembangkan keperawatan komunitas dalam rrangka mengefektifkan desa siaga.

3.3 Data Inti ko'unitas 'eliputi 7 . <iwayat atau sejarah perkembangan komunitas /. Aokasi % % ;awa 'arat % 'andung % =ileunyi % Suka /sih %" % "3 % +. " m$

* Propinsi daerah tingkat $* 0abupaten/ kotamadya 2* 0ecamatan !* 0elurahan +* <w 3* <t )* Auas wilayah 4* 'atas wilayah/wilayah a* c* .tara 'arat

% ;alan raya asri % <- "$ /<7 "! % <- "4 % <- +/ <7 "2 % !++" m$.

b* Selatan d* -imur f* Pemukiman

e* 0eadaan tanah menurut pemanfaatannya

$. &ata demografi a. ;umlah penderita hipertensi b. ;umlah penderita -' Paru c. ;umlah penderita asma d. ;umlah penderita &M % 22" orang % 3+ orang % $" orang % "" orang

/. 'erdasarkan jenis kelamin * Aaki-laki $* Perempuan % 4" orang (++ >* % 2" orang (!+ >*

'. 'erdasarkan kelompok penderita hipertensi * /nak-anak $* <emaja 2* &ewasa !* Aansia +* :bu hamil %%% 22" orang (+" >* % #" orang (2" >* %-

=. 'erdasarkan agama * :slam $* 0risten 2* Hindu !* 'udha +* 0onghucu 3* 0atolik &. 'erdasarakan suku bangsa * ;awa $* Madura 2* Sunda !* 76: keturunan 2. ;umlah penderita hipertensi . Suku bangsa a* ;awa b* Sunda c* 76: keturunan % $2 orang ()">* % " orang (2>* % ) orang ($>* % $ " orang ()">* % )+ orang ($+>* % # orang (2>* % 3 orang ($>* % 22" orang % $" orang (4">* % 2" orang ( ">* % + orang (+>* % + orang (+>* %%-

$. Status perkawinan a* 0awin b* -idak kawin c* &uda d* ;anda % #+ orang (3+>* % 3" orang ($">* % 2" orang ( ">* % + orang (+>*

Data su8 siste' . &ata lingkungan fisik /. Sumber air dan air minum * Penyediaan /ir bersih a* P/M b* Sumur c* Sungai $* Penyediaan air minum a* P/M b* Sumur c* Sungai d* Aain-lain/air mineral 2* Pengolahan air minum. a* Masak b* -idak dimasak !* Pengelolaan air minum a* Selalu dimasak b* /ir mentah '. Saluran pembuangan air/sampah * 0ebiasaan membuang sampah a* &iangkut petugas b* &ibuang sembarangan $* Pembuangan air limbah % 2"> % )"> % 2"" orang ( "">* %% 2"" orang ( "">* %% +" orang (+">* % #" orang (2">* %% 3" orang ($">* % 4" orang (3">* % $" orang (!">* %-

a* Bot/parit b* Sungai 2*

% ""> %-

0eadaan pembuangan air limbah a* 'aik/lancar b* 0otor % $+> % )+>

=. ;amban * 0epemilikan jamban . a* Memiliki jamban b* -idak memiliki jamban % 4"> % $">

$* Macam jamban yang dimiliki. a* Septitank b* &isungai 2* 0eadaan jamban a* 'ersih b* 0otor &. 0eadaan rumah * -ipe rumah a* -ipe //permanen b* -ipe '/semipermanen c* tipe =/tidak permanen $* Status rumah a* Milik rumah sendiri b* 0ontrak 2* Aantai rumah a* -anah % 2" orang ( ">* % 4" orang (3">* % $" orang (!">* % $ " orang ()">* % )+ orang ($+>* % + orang (+>* % !+> % ++> % )+> % $+>

b* Papan c* -egel/keramik !* Ientilasi a* /da b* -idak ada +* Auas kamar tidur a* Memenuhi syarat b* -idak memenuhi syarat 3* Penerangan rumah oleh matahari a* 'aik b* =ukup c* 0urang )* Halaman rumah 0epemilikan pekarangan a* Memiliki b* -idak memiliki

% #" orang (2">* % 4" orang (3">*

% $!" orang (4">* % 3" orang ($">*

% 4" orang (3">* % $" orang (!">*

% $" orang (!">* % +" orang (+">* % 2" orang ( ">*

% $!" orang (4">* % 3" orang ($">*

4* Pemanfaatan pekarangan a* Da b* -idak $. Fasilitas umum dan kesehatan /. Fasilitas umum * Sarana kegiatan kelompok a* 0arang taruna b* Pengajian c* =eramah agama % % kelompok kelompok % $ kelompok % $)" orang (#">* % 2" orang ( ">*

d* P00 $* -empat perkumpulan umum a* 'alai desa b* &ukuh c* <7 d* <e* Masjid/Mushola '. Fasilitas kesehatan *

kali per bulan % ada ( buah*

% ada ( buah* % ada ( buah* % ada ( buah* % ada ($ buah*

Pemanfaatan fasilitas kesehatan a* Puskesmas b* <umah sakit c* Para dokter swasta d* Praktek kesehatan lain % +" orang (+">* % +" orang ( 3,3>* % $+ orang (4,2>* % )+ orang ($+>* % #" orang (2">* % $ " orang ()">*

$*

0ebiasaan check up kesehatan a* <utin tiap bulan b* ;arang

2*. 5konomi /. 0arekteristik pekerjaan a* P6S//'<: b* Pegawai swasta c* 7iraswasta d* 'uruh tani/pabrik '. Penghasilan rata-rata perbulan a* J dari .M< b* .M< H .""".""","" c* @ dari .M< =. % +" orang (+">* % #" orang (2">* % 3" orang ($">* % 3" orang ($">* % 3" orang ($">* % 2" orang ( ">* % +" orang (+">*

Pengeluaran rata-rata perbulan a* J dari .M< b* .M< H .""".""","" % 3+ orang (++>* % "+ orang (2+>*

c* @ dari .M< &. 0epemilikan usaha a* -oko b* 7arung makanan c* .0M d* -idak punya !. 0eamanan dan transportasi /. 0eamanan * &iet makan

% 2" orang ( ">*

% 2" orang ( ">* % + orang (+>* % # orang (2>* % $!3 orang (4$>*

a* 0ebiasaan makan makanan manis b* 0ebiasaan makan makanan berlemak c* Aain-lain $* 0epatuhan terhadap diet a* Patuh b* 0adang-kadang c* -idak patuh '. 0ebiasaan berolah raga a* Sering b* 0adang-kadang c* -idak pernah =. 0ebiasaan sehari-hari * Memakai alas kaki a* Setiap saat b* Saat di luar rumah c* ;arang memakai

% )"> ( $ " org * % $"> ( 3" org * % "> ( 2" org *

% $+> ( )+ org * % 2"> ( #" org * % !+> ( 2+ org *

% +> ( !+ org * % !"> ( $" org * % !+> ( 2+ org *

% 3"> ( 4" org * % 2"> ( #" org * % "> ( 2" org *

$* 0ebiasaan mencuci kaki sebelum tidur a* Sering b* 0adang-kadang c* -idak pernah &. -ransportasi * Fasilitas transportasi $* /lat transportasi yang dimiliki a* Sepeda b* Motor c* Mobil d* Aain-lain/ becak % #" orang (2">* % $" orang (!">* % 3 orang ($>* % 4! orang ($4>* % ;alan raya, angkutan umum, ambulan % "> % +> % )+> ( 2" org * ( !" org * ( $$+ org *

2* Penggunaan sarana transportasi oleh masyarakat a* /ngkutan umum b* 0endaraan pribadi +. Politik dan pemerintahan /. Struktur organisasi % ada * -erdapat kepala desa dan perangkatnya. $* /da organisasi karang taruna '. 0elompok layanan kepada masyarakat (pkk, karang taruna, panti, posyandu* =. 0ebijakan pemerintah dalam pelayanan kesehatan puskesmas &. 0ebijakan pemerintah khusus untuk penyakit hipertensi % belum ada 5. Peran serta partai dalam pelayanan kesehatan 3. Sistem komunikasi /. Fasilitas komunikasi yang ada a* <adio b* -I % $$+ orang ()+ >* % 3+ orang (++ >* % belum ada % ada yaitu % 3+ orang (++>* % 2+ orang (!+>*

c* -elepon/handphone d* Majalah/koran a* Poster tentang hipertensi

% $" orang (!" >* % 2+ orang (!+>* % ada % ada % ada

'. Fasilitas komunikasi yang menunjang untuk kelompok &M b* Pamflet tentang penanganan hipertensi c* Aeaflet tentang penanganan hipertensi =. 0egiatan yang menunjang kegiatan hipertensi a* Penyuluhan oleh kader dari masyarakat dan oleh petugas kesehatan dari Puskesmas ). Pendidikan /. &istribusi pendudukan berdasarkan tingkat pendidikan formal a* S& b* SA-P c* SA-/ d* Perguruan tinggi 4. <ekreasi /. -empat wisata yang biasanya dikunjungi taman kota dan alun H alun. '. /da program setahun sekali diadakan program wisata bersama kader kesehatan <- " 3.( Analisa Data 6o 1. 5tiologi Masalah &s % Pengetahuan yang 0etidaktahuan &ari hasil wawancara di dapat kurang terhadap hipertensi sangat sedikit masyarakat ang &i <- " <7 "3 mengetahu tentang hipertensi. kelurahan Suka /sih &o % - . Masyarakat di desa tersebut memiliki pendidikan yang kurang, terdapat lulusan S& sebanyak 2+ orang, lulusan SA-P sebanyak #" orang Pengelompokan &ata <7 "3 0elurahan Suka /sih. % 2+ orang (!+>* % #" orang (2">* % 3" orang ($">* % + orang (+>* % ada tapi jarang

Penyuluhan kader dari masyarakat dan petugas kesehatan dari puskesmas jarang ada. 2. &s% &ari hasil wawancara didapat ketidak patuhan masyarakat untuk melaksanakan check up kesehatan sebanyak +" orang ( ">* &o% - Sebanyak $ " orang jarang check up/bulan -Aulusan S& sebanyak 2+ orang - Penghasilan J .M< sebanyak +" orang Faktor penghasilan 0etidakpatuhan yang rendah masyarakat/penderita hipertensi melaksanakan check up kesehatan &i <" <7 "2 kelurahan Suka /sih

3.) Diagnosa &epera6atan 1. $. Peningkatn penyakit hipertensi di desa suka asih <t/<w " /"3 berhubngan dengan ketidaktahuan masyarakat dalam merawat keluarga. <esiko tinggi terjadinya komplikasi pada masyarakat/penderita hipertensi &i <<7 3 kelurahan Suka /sih berhubungan dengan ketidaktahuan masyarakat/penderita hipertensi untuk melakukan perawatan lingkungan tentang hipertensi.

3.+ Prioritas Masala4 6o &iagnosa keperwatan Pentingnya Penyelesaian Masalah % rendah " % tidak ada $ % sedang % rendah 2 % tinggi $ % sedang $ % sedang 2 % tinggi . Peningkatn penyakit 2 hipertensi suka " /"3 dengan ketidaktahuan masyarakat dalam merawat keluarga. $. <esiko terjadinya komplikasi pada masyarakat/pend erita &i </sih hipertensi <7 3 tinggi 2 2 ) asih di desa <t/<w 2 2 % tinggi 2 # % rendah " % tidak ada Perubahan positif untuk penyelesaian di komunitas Penelesaian untuk peningkatan kualitas hidup Score

berhubngan

kelurahan Suka

berhubungan dengan ketidaktahuan masyarakat/pend erita untuk melakukan perawatan lingkungan tentang hipertensi. hipertensi

3.3

"en9ana Penanganan Masala4 &ese4atan Melalui Peran Pera6at 5N:P/

6o

&E 0eperawatan 0omunitas

-ujuan

:ndicator pencapaian (dalam presentase* 2"> warga yang mengalami hipertensi mengerti tentang % 3 Penyakit hipertensi. -anda dan gejala dari hipertensi. Pencegaha n hipertensi

Sasaran

<encana 0egiatan

Hari, tanggal

-empat

Metode

Media 0riteria

51aluasi Standar

Peningkatn penyakit hipertensi di suka <t/<w " /"3 berhubngan dengan ketidaktahu an masyarakat dalam merawat keluarga % -erdapat orang lansia ()">* mengalami hipertesi di kelurahan Suka asih. desa asih

-ujuan .mum% Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama minggu diharapkan penderita hipertensi berkurang +"> 2"> -ujuan khusus% menjadi

. 0ader kesehatan masyarakat dan masyarakat yang menderita hipertensi. $. Semua penderita hipertensi di <- " <7 "3 kelurahan Suka asih.

'ina hubungan saling percaya dengan masyarakat

;umat, + /pril $" !

'alai &esa

Penyuluhan

A=&, -oa, laptop, flipchart, powerpoint

Ierbal

Memberikan penjelasan tentang hipertensi penyakit

Memberikan Penjelasan tentang untuk hipertensi. pola makan penderita yang baik dan benar

$.

Aakukan pendidikan kesehatan tentang pola makan yang dan untuk penderita hipertensi baik sehat -

Memberikan penjelasan tentang yang baik lingkungan terhadap

penyakit hipertensi.

Pola Setelah mengikuti penyuluhan selama 2E 3" menit masyarakat suka mampu memahami% Pengertian hipertensi -anda dan gejala hipertensi asih makan yang baik untuk penderita hipertensi.

0eluraha n /sih <<7 Suka &i " "3

terdapat

BAB I; PENUTUP (.1 &esi'pulan Penyakit darah tinggi yang lebih dikenal sebagai hipertensi merupakan penyakit yang mendapat perhatian dari semua kalangan masyarakat, mengingat dampak yang ditimbulkannya baik jangka pendek maupun jangka panjang sehingga membutuhkan penanggulangan jangka panjang yang menyeluruh dan terpadu. Penyakit hipertensi menimbulkan angka morbiditas (kesakitan* dan mortalitasnya (kematian* yang tinggi. 0elurahan Suka /sih &i <- " <7 "3 terdapat penduduk yang menderita hipertensi berjumlah 22" orang, !+ > wanita yaitu sebanyak 2" orang dan ++ > laki-laki sebanyak 4" orang. &ari jumlah penduduk yang menderita hipertensi tersebut sebanyak +" orang ()" >* usia lansia dan 2"> usia dewasa sebanyak #" orang,. &ari penduduk yang menderita hipertensi sebanyak $ # orang ()">*,

sangat sedikit sekali penderita hipertensi mengetahui apa itu hipertensi dan bangaimana menjaga lingunganya dengan baik, hanya +" orang ( ">* ke tenaga kesehatan, dikarenakan penghasilan rata rata lansia J .M< sebanyak +" kepala kelurga. &an terdapat masyarakat di desa kelurahan suka asih mempunyai darah rendah (hipotensi* berjumlah "", 3"> wanita yaitu 3" orang dan !"> laki-laki sebanyak !" orang. &apat disimpulkan bahwa masyarakat sebagian besar belum terlalu mengetahui Hipertensi dan bagaimana cara merawat keluarga dengan penyakit hipertensi dan hipotensi.

&/F-/< P.S-/0/ 8de, Sarif Aa. $" $. Asuhan Keperawatan Gerontik. Dogyakarta % uha Medika /lmatsier, Sunita. $""!. Penuntun Diet edisi aru, ;akarta % Bramedia 6ugroho, :rmawan /ndri. $" $. !fektifitas pi"at refleksi kaki dan hipnotreapi terhadap penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi# ;urnal ilmiah kesehatan keperawatan, 1olume 4, no.$ juni $" $. <ahajeng, 5kawati. $""#. Pre$alensi hipertensi dan determinann%a di indonesia# Maj kedokteran indonesia, 1olume % +#, nomor % $, desember $""#. Sugiharto, aris. $""). &aktor'faktor resiko hipertensi grade ( pada mas%arakat. =handrasoma, P., -aylor, =. <. $""+. )ingkasan Patologi Anatomi. ;akarta% 5B=

Вам также может понравиться