Вы находитесь на странице: 1из 5

INDEPENDENT SAMPLES T TEST

23.18 Duwi Consultant

Uji ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata antara dua kelompok sampel yang tidak berhubungan. Jika ada perbedaan, ratarata manakah yang lebih tinggi. Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio. Contoh kasus: Seorang mahasiswa dalam penelitiannya ingin mengetahui apakah ada perbedaan nilai ujian antara kelas A dan kelas B pada fakultas Psikologi suatu universitas. Penelitian dengan menggunakan sampel sebanyak 20 responden yang diambil dari kelas A dan kelas B. Dalam uji ini jumlah kelompok responden yang diambil tidak harus sama, misalnya kelas A sebanyak 8 orang dan kelas B sebanyak 12 orang. Data-data yang didapat sebagai berikut: Tabel. Tabulasi Data (Data Fiktif)
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Nilai Ujian 32 35 41 39 45 43 42 47 42 37 35 36 30 28 26 27 32 35 38 41 Kelas Kelas A Kelas A Kelas A Kelas A Kelas A Kelas A Kelas A Kelas A Kelas A Kelas A Kelas B Kelas B Kelas B Kelas B Kelas B Kelas B Kelas B Kelas B Kelas B Kelas B

Langkah-langkah pada program SPSS

Masuk program SPSS Klik variable view pada SPSS data editor Pada kolom Name ketik nilaiujn, dan kolom Name pada baris kedua ketik kelas. Pada kolom Decimals, ubah nilai menjadi 0 untuk semua variabel. Pada kolom Label, untuk kolom pada baris pertama ketik Nilai Ujian, untuk kolom pada baris kedua ketik Kelas. Pada kolom Values, untuk kolom pada baris pertama biarkan kosong (None). Untuk kolom pada baris kedua klik pada kotak kecil, pada value ketik 1, pada Value Label ketik kelas A, lalu klik Add. Langkah selanjutnya pada Value ketik 2, pada Value Label ketik kelas B, lalu klik Add. Kemudian klik OK. Untuk kolom-kolom lainnya boleh dihiraukan (isian default) Buka data view pada SPSS data editor, maka didapat kolom variabel nilaiujn dan kelas. Ketikkan data sesuai dengan variabelnya (pada variabel kelas ketik dengan angka 1 dan 2 (1 menunjukkan kelas A dan 2 menunjukkan kelas B) Klik Analyze - Compare Means - Independent Sample T Test Klik variabel Nilai Ujian dan masukkan ke kotak Test Variable, kemudian klik variabel Kelas dan masukkan ke kotak Grouping Variable, kemudia klik Define Groups, pada Group 1 ketik 1 dan pada Group 2 ketik 2, lalu klik Continue. Klik OK, maka hasil output yang didapat adalah sebagai berikut: Tabel. Hasil Independent Sample T Test

Keterangan: Tabel di atas telah dirubah kedalam bentuk baris (double klik pada output independen sample t test, kemudian pada menu bar klik pivot, kemudian klik Transpose Rows and Columns)

Sebelum dilakukan uji t test sebelumnya dilakukan uji kesamaan varian (homogenitas) dengan F test (Levene,s Test), artinya jika varian sama maka uji t menggunakan Equal Variance Assumed (diasumsikan varian sama) dan jika varian berbeda menggunakan Equal Variance Not Assumed (diasumsikan varian berbeda). Langkah-langkah uji F sebagai berikut: 1. Menentukan Hipotesis Ho : Kedua varian adalah sama (varian kelompok kelas A dan kelas B adalah sama) Ha : Kedua varian adalah berbeda (varian kelompok kelas A dan kelas B adalah berbeda). 2. Kriteria Pengujian (berdasar probabilitas / signifikansi) erima jika P value > 0,05 Ho ditolak jika P value < 0,05 3. Membandingkan probabilitas / signifikansi Nilai P value (0,613 > 0,05) maka Ho diterima. 4. Kesimpulan Oleh karena nilai probabilitas (signifikansi) dengan equal variance assumed(diasumsikan kedua varian sama) adalah 0,603 lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima, jadi dapat disimpulkan bahwa kedua varian sama (varian

kelompok kelas A dan kelas B adalah sama). Dengan ini penggunaan uji t menggunakan equal variance assumed (diasumsikan kedua varian sama).

Pengujian independen sample t test Langkah-langkah pengujian sebagai berikut: 1. Menentukan Hipotesis Ho : Tidak ada perbedaan antara rata-rata nilai ujian kelas A dengan rata-rata nilai ujian kelas B Ha : Ada perbedaan antara rata-rata nilai ujian kelas A dengan rata-rata nilai ujian kelas B 2. Menentukan tingkat signifikansi Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan tingkat signifikansi = 5%. Tingkat signifikansi dalam hal ini berarti kita mengambil risiko salah dalam mengambil keputusan untuk menolak hipotesis yang benar sebanyak-banyaknya 5% (signifikansi 5% atau 0,05 adalah ukuran standar yang sering digunakan dalam penelitian) 3. Menentukan t hitung Dari tabel di atas didapat nilai t hitung (equal variance assumed) adalah 3,490 4. Menentukan t tabel Tabel distribusi t dicari pada = 5% : 2 = 2,5% (uji 2 sisi) dengan derajat kebebasan (df) n-2 atau 20-2 = 18. Dengan pengujian 2 sisi (signifikansi = 0,025) hasil diperoleh untuk t tabel sebesar 2,101 (Lihat pada lampiran) atau dapat dicari di Ms Excel dengan cara pada cell kosong ketik =tinv(0.05,18) lalu enter. 5. Kriteria Pengujian erima jika -t tabel < t hitung < t tabel Ho ditolak jika -t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel Berdasar probabilitas: erima jika P value > 0,05 Ho ditolak jika P value < 0,05 6. Membandingkan t hitung dengan t tabel dan probabilitas Nilai t hitung > t tabel (3,490 > 2,101) dan P value (0,003 < 0,05) maka Ho ditolak. 7. Kesimpulan Oleh karena nilai t hitung > t tabel (3,490 > 2,101) dan P value (0,003 < 0,05) maka Ho ditolak, artinya bahwa ada perbedaan antara rata-rata nilai ujian kelas A dengan rata-rata nilai ujian kelas B. Pada tabel Group Statistics terlihat rata-rata (mean) untuk kelas A adalah 40,30 dan untuk kelas B adalah 32,80, artinya bahwa rata-rata nilai ujian kelas A lebih tinggi daripada rata-rata nilai ujian kelas B.

Nilai t hitung positif, berarti rata-rata group1 (kelas A) lebih tinggi daripada group2 (kelas B) dan sebaliknya jika t hitung negatif berarti rata-rata group1 (kelas A) lebih rendah dari pada rata-rata group2 (kelas B) Perbedaan rata-rata (mean diference) sebesar 7,50 (40,30-32,80), dan perbedaan berkisar antara 2,98 sampai 12,02 (lihat pada lower dan upper).

Вам также может понравиться