Вы находитесь на странице: 1из 8

Topik

: ASUHAN PADA PASIEN DENGAN MASALAH KEHILANGAN DAN KEMATIAN

Dosen Pengampu A KEHILANGAN I De!inisi

Niken Kumala Budi, SST

Kehilangan adalah suatu situasi aktual maupun potensial yang dapat dialami individu ketika berpisah dengan sesuatu yang sebelumnya ada, baik sebagian atau keseluruhan atau terjadi perubahan dalam hidup sehingga terjadi perasaan kehilangan. Kehilangan merupakan pengalaman yang pernah dialami oleh setiap individu selama rentang kehidupannya. Sejak lahir, individu sudah mengalami kehilangan dan cenderung akan mengalaminya kembali walaupun dalam bentuk yang berbeda. Setiap individu akan bereaksi terhadap kehilangan. Respon terakhir terhadap kehilangan sangat dipengaruhi oleh respon individu terhadap kehilangan sebelumnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi reaksi kehilangan, tergantung !. "rti dari kehilangan #. Sosial budaya $. kepercayaan % spiritual &. 'eran seks (. Status sosial ekonomi ). kondisi fisik dan psikologi individu II Tipe Ke"ilangan Kehilangan dibagi dalam # tipe yaitu !. "ktual atau nyata *udah dikenal atau diidentifikasi oleh orang lain, misalnya amputasi, kematian orang yang sangat berarti % di cintai.

Keterampilan Dasar Praktik Klinik_2012

Page 1

#. 'ersepsi +anya dialami oleh seseorang dan sulit untuk dapat dibuktikan, misalnya, seseorang yang berhenti bekerja % '+K, menyebabkan perasaan kemandirian dan kebebasannya menjadi menurun. III #enis Ke"ilangan !. Kehilangan objek eksternal -misalnya kecurian atau kehancuran akibat bencana alam. #. Kehilangan lingkungan yang dikenal -misal berpindah rumah. $. Kehilangan sesuatu atau seseorang &. Kehilangan suatu aspek diri -missal anggota tubuh dan fungsi psikologis atau fisik. (. Kehilangan hidup -missal anggota keluarga. I$ Dampak Ke"ilangan !. 'ada masa anak / anak, kehilangan dapat mengancam kemampuan untuk berkembang, kadang / kadang akan timbul regresi serta merasa takut untuk ditinggalkan atau dibiarkan kesepian. #. 'ada masa remaja atau dewasa muda, kehilangan dapat terjadi disintegrasi dalam keluarga. $. 'ada masa dewasa tua, kehilangan khususnya kematian pasangan hidup dapat menjadi pukulan yang sangat berat dan menghilangkan semangat hidup orang yang ditinggalkan. $ %espons Ke"ilangan 0enial1/2 "nger1/2 3ergaining112 0epresi112 "cceptance !. Fase denial a. Reaksi pertama adalah syok, tidak mempercayai kenyataan b. 4erbalisasi,5 itu tidak mungkin5, 6 saya tidak percaya itu terjadi 5.

Keterampilan Dasar Praktik Klinik_2012

Page 2

c. 'erubahan fisik, letih, lemah, pucat, mual, diare, gangguan pernafasan, detak jantung cepat, menangis, gelisah. #. Fase anger % marah a. *ulai sadar akan kenyataan b. *arah diproyeksikan pada orang lain c. Reaksi fisik, muka merah, nadi cepat, gelisah, susah tidur, tangan mengepal. d. 'erilaku agresif. $. Fase bergaining % tawar- menawar. 4erbalisasi, 6 kenapa harus terjadi pada saya 7 6 kalau saja yang sakit bukan saya 6 seandainya saya hati-hati 6. &. Fase depresi a. *enunjukan sikap menarik diri, tidak mau bicara atau putus asa. b. 8ejala , menolak makan, susah tidur, letih, dorongan libido menurun. (. Fase acceptance a. 'ikiran pada objek yang hilang berkurang. b. 4erbalisasi ,5 apa yang dapat saya lakukan agar saya cepat sembuh5, 6 yah, akhirnya saya harus operasi 6 B BE%DUKA &g'ie(ing) I De!inisi 3erduka merupakan reaksi emosional terhadap kehilangan. +al ini diwujudkan dalam berbagai cara yang unik pada masing / masing orang dan didasarkan pada pengalaman pribadi, ekspektasi budaya dan keyakinan spiritual yang dianutnya. Sedangkan istilah kehilangan mencakup berduka dan berkabung. 3erkabung adalah periode penerimaan terhadap kehilangan dan berduka. +al ini terjadi dalam masa kehilangan dan sering dipengaruhi oleh kebudayaan atau kebiasaan.

Keterampilan Dasar Praktik Klinik_2012

Page 3

II #enis Be'duka !. 3erduka no'mal, terdiri atas perasaan, perilaku dan reaksi yang normal terhadap kehilangan. *isalnya kesedihan, kemarahan, menangis, kesepian dan menarik diri dari aktivitas untuk sementara. #. 3erduka an*isipa*i!, yaitu proses melepaskan diri yang muncul sebelum kehilangan atau kematian yang sesungguhnya terjadi. *isalnya, ketika menerima diagnosis terminal, seseorang akan memulai proses perpisahan dan menyelesaikan berbagai urusan di dunia sebelum ajalnya tiba. $. 3erduka yang 'umi*, dialami oleh seseorang yang sulit untuk maju ke tahap berikutnya, yaitu tahap kedukaan normal. *asa berkabung seolah / olah tidak kunjung berakhir dan dapat mengancam hubungan orang yang bersangkutan dengan orang lain. &. 3erduka *e'*u*up, yaitu kedukaan akibat kehilangan yang tidak dapat diakui secara terbuka. 9ontohnya, kehilangan pasangan karena ":0S, anak mengalami kematian orang tua atau ibu yang kehilangan anaknya di kandungan atau ketika bersalin. III %espon Be'duka
1. ;<8;= !>)&

a.Shock dan tidak percaya b. 3erkembangnya kesadaran c.Restitusi d. :deali?ation e.Reorgani?ation % the out come
2. K@3=;R-RASS !>)>

a. *enyangkal b. *arah c. Bawar-menawar d. 0epresi e. 'enerimaan


3. *"RBA99+:A !>C( Keterampilan Dasar Praktik Klinik_2012 Page 4

a. Shock and disbelief b. Dearning and protest c. "nguish, disorgani?ation and despair d. :dentification in bereavement e. Reorgani?ation and restitution
4. R"<0A !>>!

a. 'enghindaran b. Konfrontasi c. "komodasi + SEKA%AT &D,ING) DAN KEMATIAN &DEATH) Sekarat merupakan suatu kondisi pasien saat sedang menghadapi kematian yang memiliki berbagai hal dan harapan tertentu untuk meninggal. *ati somatis adalah terhentinya fungsi ketiga sistem penunjang kehidupan, yaitu susunan saraf pusat, sistem kardiovaskuler dan sistem pernafasan secara menetap -ireversibel..Secara klinis tidak ditemukan refleks-refleks, ;;8 mendatar, nadi tidak teraba, denyut jantung tidak terdengar, tidak ada gerakan pernafasan dan suara pernafasan tidak terdengar pada auskultasi. D PE%UBAHAN TUBUH SETELAH KEMATIAN Setelah beberapa waktu timbul perubahan pasca mati yang jelas, sehingga memungkinkan diagnosa kematian menjadi lebih pasti.Banda-tanda tersebut dikenal sebagai tanda pasti kematian berupa !. =ebam mayat % =ivor *ortis-hipostatis%lividitas pasca mati. -#E menit-$ jam. #. Kaku mayat -rigor mortis. - F #& jam . $. 'enurunan suhu tubuh &. 'embusukan - 2 #& jam . (. *ummifikasi -!#-!& minggu . ). "diposera , proses terbentuknya bahan yang berwarna keputihan, lunak dan berminyak yang terjadi di dalam jaringan lunak tubuh postmortem

Keterampilan Dasar Praktik Klinik_2012

Page 5

=ivor mortis adalah salah satu tanda kematian, yaitu mengendapnya darah ke bagian bawah tubuh, menyebabkan warna merah-ungu di kulit. Karena jantung tidak lagi memompa darah, sel darah merah yang berat mengendap di bawah serum karena gravitasi bumi. Garna ini tidak muncul di daerah-daerah yang berhubungan dengan benda lain karena kapilari tertekan.Koroner dapat menggunakan hal ini untuk menentukan waktu kematian. =ivor mortis dimulai sekitar #E menit sampai $ jam setelah kematian. Rigor mortis atau kaku mayat terjadi akibat hilangnya "B'. "B' digunakan untuk memisahkan ikatan aktin dan myosin sehingga terjadi relaksasi otot. <amun karena pada saat kematian terjadi penurunan cadangan "B' maka ikatan antara aktin dan myosin akan menetap -menggumpal. dan terjadilah kekakuan jena?ah. Rigor mortis akan mulai muncul # jam postmortem semakin bertambah hingga mencapai maksimal pada !# jam postmortem. Kemudian setelah itu akan berangsur-angsur menghilang sesuai dengan kemunculannya. 'ada !# jam setelah kekakuan maksimal -#& jam postmortem. kaku jena?ah sudah tidak ada lagi. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya kaku jena?ah adalah suhu tubuh, volume otot dan suhu lingkungan. *akin tinggi suhu tubuh makin cepat terjadi kaku jena?ah. Rigor mortis diperiksa dengan cara menggerakkan sendi fleksi dan antefleksi pada seluruh persendian tubuh. +al-hal yang perlu dibedakan dengan rigor mortis atau kaku jena?ah adalah 9adaveric Spasmus, yaitu kekakuan otot yang terjadi pada saat kematian dan menetap sesudah kematian akibat hilangnya "B' lokal saat mati karena kelelahan atau emosi yang hebat sesaat sebelum mati. +eat stiffening, yaitu kekakuan otot akibat koagulasi protein karena panas sehingga serabut otot memendek dan terjadi fleHi sendi. *isalnya pada mayat yang tersimpan dalam ruangan dengan pemanas ruangan dalam waktu yang lama. 9old stiffening, yaitu kekakuan tubuh akibat lingkungan yang dingin sehingga terjadi pembekuan cairan tubuh dan pemadatan jaringan lemak subkutan sampai otot.
Keterampilan Dasar Praktik Klinik_2012 Page 6

'embusukan jena?ah terjadi akibat proses degradasi jaringan karena autolisis dan kerja bakteri. *ulai muncul #& jam postmortem, berupa warna kehijauan dimulai dari daerah sekum menyebar ke seluruh dinding perut dan berbau busuk karena terbentuk gas seperti +9<, +#S dan lain - lain. 8as yang terjadi menyebabkan pembengkakan. "kibat proses pembusukan rambut mudah dicabut, wajah membengkak, bola mata melotot, kelopak mata membengkak dan lidah terjulur. 'embusukan lebih mudah terjadi pada udara terbuka suhu lingkungan yang hangat%panas dan kelembaban tinggi. 3ila penyebab kematiannya adalah penyakit infeksi maka pembusukan berlangsung lebih cepat. *ummifikasi terjadi pada suhu panas dan kering sehingga tubuh akan terdehidrasi dengan cepat. *ummifikasi terjadi pada !#-!& minggu. Iaringan akan berubah menjadi keras, kering, warna coklat gelap, berkeriput dan tidak membusuk. "diposera adalah proses terbentuknya bahan yang berwarna keputihan, lunak dan berminyak yang terjadi di dalam jaringan lunak tubuh postmortem. =emak akan terhidrolisis menjadi asam lemak bebas karena kerja lipase endogen dan en?im bakteri. Faktor yang mempermudah terbentuknya adipocere adalah kelembaban dan suhu panas. 'embentukan adipocere membutuhkan waktu beberapa minggu sampai beberap bulan. "dipocere relatif resisten terhadap pembusukan. E PE%A-ATAN PADA #ENA.AH !. Bempatkan dan atur jena?ah pada posisi anatomis. #. Singkirkan pakaian atau alat tenun. $. =epaskan semua alat kesehatan. &. 3ersihkan tubuh dari kotoran dan noda. (. Bempatkan kedua tangan jena?ah diatas abdomen dan ikat pergelangannya. ). Bempatkan satu bantal di bawah kepala J. Butup kelopak mata, jika tidak ada tutup bisa dengan kapas basah.

Keterampilan Dasar Praktik Klinik_2012

Page 7

C.

Katupkan rahang atau mulut, kemudian ikat dan letakkan gulungan handuk dibawah dagu.

>. =etakkan alas di bawah glutea. !E. Butup sampai sebatas bahu, kepala ditutup dengan kain tipis. !!. 9atat semua milik pasien dan berikan kepada keluarga. !#. 3eri kartu atau tanda pengenal. !$. 3ungkus jena?ah dengan kain panjang / PE%A-ATAN #ENA.AH ,ANG AKAN DI0T0PSI !. :kuti prosedur rumah sakit dan jangan lepas alat kesehatan. #. 3eri label pada pembungkus jena?ah. $. 3eri label pada alat protesis yang digunakan. &. Bempatkan jena?ah pada lemari pendingin. G PE%A-ATAN TE%HADAP KELUA%GA !. 0engarkan ekspresi keluarga. #. 3eri kesempatan bagi keluarga untuk bersama dengan jena?ah beberapa saat. $. Siapkan ruangan khusus untuk memulai rasa berduka. &. 3antu keluarga untuk membuat keputusan serta perencanaan pada jena?ah. (. 3eri dukungan jika terjadi disfungsi berduka.

Keterampilan Dasar Praktik Klinik_2012

Page 8

Вам также может понравиться