Вы находитесь на странице: 1из 39

Dinamika Populasi Ikan (PIM 2224: 2/1)

Pemberian tanda dan pendugaan populasi ikan

Outline
Marking dan Tagging Marking dengan bahan kimia Tagging dengan PIT (Pasif Integrated Transponder) Pendugaan populasi

Pemberian tanda pada ikan


Tujuan : mengidentifikasi/ mengenal kembali ikan yang sebelumnya telah ditangkap dan diberi tanda Kegunaan pemberian tanda: 1. Studi populasi ikan (kelimpahan, pertumbuhan, mortalitas, rekruitmen) 2. Studi migrasi ikan (arah, kecepatan, sebaran) 3. Studi pertumbuhan, umur 4. Studi tingkah laku ikan

Pemberian tanda pada ikan


Persyaratan tanda bagi ikan : o Tanda tidak rusak, hilang, berubah selama hidupnya ikan o Tanda tidak mengganggu pertumbuhan, kesehatan, tingkah laku ikan o Tidak membahayakan bagi ikannya, kesehtan manusia dan lingkungan

Marking
Marking adalah pemberian tanda pada tubuh ikan tanpa menggunakan benda asing. Persyaratan: mudah dikenali, tidak berubah/rusak, tidak mengganggu tingkah laku ikan, tidak mengganggu pertumbuhan dan mortalitas ikan Marking yang sering dilakukan: Cara Fisik: Pemotongan sirip dada, sirip perut Pemberian lubang pada operkulum, tatoo Kimia: Perendaman pada Oxytetracyklin Biology Organisme penempel/parasit: anisakis, bakteri

Tagging
Tagging adalah pemberian tanda dengan cara menempelkan atau memasukkan benda asing pada tubuh ikan . Persyaratan: mudah dikenali, tidak berkarat, tidak hilang/ rusak/kusam, tidak menimbulkan gangguan/tingkahlaku ikan, mudah dibuat/diproduksi/diperbaiki, ekonomis/murahefektif/efisien, mudah diterapkan. Identitas yang diberikan pada tanda: nomor seri, tanggal, informasi lainnya (lokasi, pemilik, alamat) Benda yang sering dipakai: alumunium, nikel, tembaga, plastik, ebonit, seluloit, PCB Lokasi pemasangan tag: Kepala: tutup insang, tulang rahang bawah Badan: depan/belakang sirip punggung, batang ekor, sirip lemak (adifosefin), bagian dalam tubuh ikan

Jenis/bentuk tanda dan tempat penandaan

Tagging dan marking

Prosedur penandaan
PENANGKAPAN: Persyaratan Alat tangkap: Tidak menimbulkan luka, cacat atau gangguan perilaku Efisien, ekonomis, praktis, mudah dioperasikan, Ikan yang ditandai: Mewakili populasi yang ada, sehat, tidak cacat Saat penandaan: Dipilih lokasi yang tenang, aman, nyaman, Peralatan cukup dan memadai, tenaga cukup dan efisien Kondisi ikan: ditenangkan (bius MS 222, benzokaine, CO2) Pendataan: pencatatan akurat, efektif dan efisien Saat pelepasan Kondisi ikan sudah pulih, bebas hama dan predator Ikan segera menyebar sesuah behaviornya

METODE Karakteristik Durasi tanda Hari Minggu Bulan Tahun

Kriteria teknik penandaan


Alami Perend aman

Biologi

Kimia

Fisik Tag

Tatoo & Maka Mutilasi Injeksi nan

Ukuran organisme yang ditandai Sangat besar Besar Medium Kecil Sangat kecil

Kriteria teknik penandaan


Biologi Karakteristik Jumlah yang ditandai Sedikit (<50) Medium (50-200) Banyak (200-1000) Sangat banyak (1000>) Metode recovery (identifikasi) Visual Non Visual Jenis organisme yang ditandai Krustasea Moluska Ikan Alami Perenda man Kimia Tatoo & Injeksi Makanan Fisik Mutila Tag si

Kriteria teknik penandaan


Biologi Kimia Fisik Alami Perend Tatoo Makan Muti Tag aman & an lasi Injeksi

Karakteristik

Beaya Sedikit Sedang Banyak

Marking dengan bahan kimia


Prinsip penandaan: Ikan sampel direndam pada bahan flouresen (memendarkan sinar), bahan kimia akan menempel pada bagian tubuh yang keras. Bahan kimia yang menempel pada tubuh ikan dapat dideteksi/diamati dengan mikroskop yang dilengkapi lampu UV. Ikan ditangkap, bagian yang keras (otolith/tulang vertebra) diambil dan diamati menggunakan mikroskop

Marking dengan bahan kimia


KELEBIHANNYA: Dapat digunakan pada stadia yolksac larva, yang baru menetas. Penandaan yang cepat dengan keberhasilan yang tinggi hingga 100% Tanda bisa bertahan lama, bahkan sepanjang hidupnya ikan Tidak mempengaruhi pertumbuhan dan mortalitas ikan Dapat dilakukan secara bersamaan pada umur populasi yang berbeda (larva dan juvenile diberi tanda bersamaan pada kondisi pemeliharaan yang sama)

Marking dengan bahan kimia


KEKURANGANNYA: Tanda tidak terlihat dari luar, sehingga secara kasat mata sulit dibedakan antara ikan bertanda dengan yang tidak Untuk membedakannya harus mengekstraksi bagian keras tubuh ikan (otolith, vertebra) yang bertanda maupun tidak Identifikasi tanda harus dengan mikroskop yang dilengkapi lampu UV

Marking dengan bahan kimia


Bahan kimia yang digunakan penanda: Oxytetracycline hidrochlorite (OTC) Alizarine complexzone (ALC) Umur Sampel : Yolksac larva, larva dan juvenil Cara penandaan: Sampel direndam dalam larutan selama beberapa jam Dosis bahan kimia yang digunakan: Bervariasi tergantung jenis dan umur OTC untuk juvenil belanak: 10 ppm selama 5 jam ALC untuk ikan salmon: 200-400 ppm stadia telur berbintik mata, 50-100 ppm larva yang baru menetas, 50-200 ppm untuk posflexion larva. Lama perendaman 24 jam

Marking dengan bahan kimia


Hasil penandaan: bahan kimia akan diendapkan pada bagian yang keras di tubuh ikan (otolith, tulang rangka, dsb) Tempat yang diamati: otolith, tulang Penanda: ALC atau OTC akan memberikan tanda/flouresen garis lingkaran yang lebih tajam/mencolok dari pada sekitarnya, mengindikasikan waktu penandaan

Tagging dengan menempelkan/memasukkan benda


Tagging berdasarkan teknologinya: Sederhana : mengikatkan/menempelkan klip, tali plastik, ebonit, dsb Modern : menggunakan transponder

Tagging dengan PIT


PIT = Passive Integrated Transponder Tujuan pemberian kode berupa angka dan atau nomor kepada object (berupa ikan) Penggunaan pada perikanan (biologi dan ekologi) untuk : Penangkapan-Penandaan_Penangkapan kembali Mikrocip elektronik Selenoid PIT terbuat dari:
dengan kode ID unik (kumparan kawat)

Tagging dengan PIT


Cara kerja PIT yaitu transponder akan mengeluarkan sinyal bila terkena medan magnet Medan magnit
dibangkitkan oleh detektor
Arus

Mengeluarkan sinyal =Kode binari =Frekuensi rendah 134 kHz

Cara kerja PIT


PIT bersifat pasif, tanpa batere, transponder menggunakan sumber energi luar (medan magnit) mengaktifkan sinyal

Pembacaan dapat dipengaruhi oleh logam, interferensi medan magnit : layar monitor, tabung neon dan sumber listrik didekatnya

Transponder

Kekuatan sinyal dipengaruhi : kekuatan medan magnit dan ukuran kumparan

Kekuatan sinyal PIT

Keuntungan pengunaan PIT


Casing dari gelas sangat memungkinkan sebagai internal tag pada ikan, sehingga: mencegah kegagalan pemberian tag dan dapat digunakan dalam waktu yang lama Dibandingkan tag yang lain: lebih terpercaya, dapat dipakai sepanjang usia hewan uji dan tidak mengganggu tingkah laku, pertumbuhan maupun mortalitas.

Pemasangan PIT

Pemasangan PIT kedalam tubuh ikan uji

Pembacaan ID

Pemasangan PIT

Posisi PIT

Pengecekan posisi PIT dengan foto ronsen (rontgen)

Aktif: bergerak menyusuri lokasi yang dicurigai menjadi arah pergerakan ikan uji Pasif: detektor dipasang menetap pada lokasi yang diduga sebagai jalur migrasi ikan uji

Pengecekan

Pendugaan populasi ikan


Ukuran populasi ikan dapat diduga berdasarkan data tangkaplepas-tangkap kembali (capture-released-recapture)

1) metoda Petersen (sensus tunggal) Dugaan Populasi (N)


M = Jumlah ikan bertanda dilepaskan C = Jumlah tangkapan untuk disensus R = Jumlah ikan bertanda tertangkap kembali N = Populasi ikan saat penandaan

Ragam (S2)

Contoh metode petersen (sensus tunggal)


Sampling ikan sebanyak 500 ekor, kemudian diberi tanda semua dan dilepas kembali. Sampling berikutnya tertangkap 100 ekor dan 40 diantaranya bertanda . Dugaan ukuran populasi (N): Dugaan ragam (S2):

Selang kepercayaan : N1,96S2 P(1250 1,96(21580) = 1250 147

Contoh metode petersen (sensus tunggal)


Formula tersebut sering menghasilkan dugaan overestimate dari populasi sesungguhnya, sehingga dugaan yang lebih akurat dengan formula berikut Dugaan Populasi (N)

Ragam (S2)

Contoh metode petersen (sensus tunggal)


Dengan menggunakan data yang sama, maka dugaan pupulasi ikan adalah

Dugaan ragam (S2):

Selang kepercayaan : N1,96S2 P(1233 1,96(19781) = 1233 141

Contoh metode Schnabel (berganda)


Melakukan satu seri metode Petersen, semua ikan yang tertangkap yang diberi tanda maupun tidak , dicatat dan dilepas kembali. Pekerjaan tersebut dilakukan berulang-ulang, ikan yang belum bertanda pada ulangan berikutnya di beri tanda dan dilepas

Penduga populasi (N) =

Selang kepercayaan =

Contoh metode Schnabel (berganda)


Hasil 4 kali penangkapan dan pemberian tanda

Hari I
Tangkapan 1 2 3 4 Total Diberi tanda 1 2 3 4 Total Nila 714 378 105 86 1283 Nila 352 129 0 86 567 Tawes 55 47 18 62 182 Tawes 55 47 18 62 182 749 Lainnya 4 3 12 5 24 lainnya Total 773 428 135 153 1439 Total 407 176 18 148

Contoh metode Schnabel (berganda)


Hasil 4 penangkapan dan jumlah ikan bertanda yang tertangkap kembali Hari : II
Ikan Bertanda 1 2 3 4 Total Tidak bertanda 1 2 3 4 Total Nila 124 69 21 30 232 Nila 93 81 20 28 222 Tawes 8 29 5 7 49 Tawes 34 62 6 14 116 0 Lainnya 17 10 11 0 38 Total 132 98 26 37 281 Total 144 153 37 42 376

Contoh metode Schnabel (berganda)


Dugaan seluruh populasi ikan dapat dihitung seperti pada tabel berikut
No 1 2 3 4 Tangkapan (C ) 773 428 135 153 Jumlah Ikan Bertanda (M ) 0 407 583 601 Ikan Bertanda Tertangkap (R) 0 132 98 26 256 CXM 0 174196 78705 91953 344854

Sehingga diperoleh N = 344854/256 = 1347

Contoh metode Schnabel (berganda)


Batas Selang kepercayaan 95% adalah

Metode penangkapan kumulatif


Pendugaan populasi dengan metode penangkapan kumulatif (Removal summation method) berazaskan bahwa jumlah individu populasi akan menurun seiring penangkapan berturut-turut dalam waktu singkat. Metode ini menggunakan analisis regresi linier untuk menduga ukuran populasi. Asumsi: Setiap individu memiliki peluang yang sama untuk tertangkap Probabilitas tangkapan konstan dari satu tangkapan ke tangkapan berikutnya Ukuran populasi tidak meningkat atau menurun antar penangkapan

Metode penangkapan kumulatif


Dengan menggunakan data sebelumnya, populasi diduga dengan prosedur berikut
No 1 2 3 4 Tangkapan (Y) Tangkapan sebelumnya (X)

714 378 105 86

0 714 1092 1197

Dugaan ukuran populasi diperoleh dengan membuat regresi antara tangkapan dan kumulatif tangkapan sebelumnya Ukuran Populasi (N) = -(a/b) Y = - 0,540 X + 726,3; R2= 0,990 Sehingga N = -(726,3/-0,540) = 1345

Вам также может понравиться