Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
ion dalam fase cair dipindahkan ke ion dalam fasa partikel padat. Proses pertukaran berlangsung di permukaan padatan berdasarkan proses adsorpsi. Resin penukar ion adalah suatu polimer organik yang mengandung gugus gugus bermuatan yang terikat secara kovalen yang dapat berinteraksi secara elektrostatik dengan ion ion gerak yang tandanya berlawanan. Struktur umum resin penukar ion adalah matriks resin yang sukar larut dalam air dan gugus fungsional/sisi aktif yang membentuk kompleks anion atau kation. Berdasarkan gugus fungsionalnya, resin penukar ion dapat dibedakan menjadi resin penukar kation asam kuat, resin penukar kation asam lemah, resin penukar anion basa kuat, dan resin penukar anion basa lemah. Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mempelajari prinsip penukar ion, mempelajari jenis padatan ( seperti CaSO4, MgCl2, MgSO4, CaCl2 ) dan tinggi resin dalam kolom dan laju alir, mempelajari regenerasi resin dan demineralisasi air. Pada percobaan ini digunakan variasi air sadah yaitu CaCl2 7000 ppm dan campuran MgSO4.7H2O + CaCl2 7000 ppm. Jenis resin yang digunakan adalah resin penukar kation asam kuat dengan nama dagang Amberjet 1200Na. Tinggi resin yang digunakan adalah 10cm dengan laju alit 20 ml/menit. Dengan data yang didapat dari percobaan, didapatkan hasil : Laju alir 16.9765 BV ; kapasitas operasi total run 1 ( CaCl2 7000 ppm ) adalah 126.7112 gr/ml dengan % efisiensi resin 77.4254 % sedangkan kapasitas operasi total run 2 ( CaCl2 + MgSO4.7H2O 7000 ppm ) adalah 118.5597 gr/ml dengan efisiensi resin 69.078 % ; % fluidisasi 80% dan % ekspansi 20% ; % efisiensi regenerasi 16.6718 % ; pH akhir tahap rinsing 7.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...1 LEMBAR PENUGASAN...2 RENCANA KERJA PRAKTIKUM....3 ABSTRAK..4 DAFTAR ISI..5
BAB I : TUJUAN...6 BAB II : HASIL PERCOBAAN...........7 BAB III : PEMBAHASAN8 BAB IV : KESIMPULAN17 DAFTAR PUSTAKA..18 LAMPIRAN A : DATA FISIK DAN DATA LITERATUR..19 LAMPIRAN B : DATA PERCOBAAN DAN HASIL ANTARA.....20 LAMPIRAN C :GRAFIK...............................26 LAMPIRAN D : CONTOH PERHITUNGAN.........................................................28
1. Mempelajari landasan teori dan prinsip prinsip penukaran ion 2. Mempelajari jenis padatan seperti CaSO4, MgCl2, MgSO4, CaCl2, dan tinggi resin dalam kolom, dan laju alir 3. Mempelajari regenerasi resin 4. Mempelajari demineralisasi air 5. Metode analisis kimia konvensional dan instrumental
T ruang P ruang
1. [CaCl2] dalam air sadah 2. [CaCl2] + [MgSO4.7H2O] Diameter Kolom Laju Alir [NaCl] untuk regenerasi
Tahap Start Up Tinggi Resin Volume Resin Laju Alir (BV) Tahap Service Kapasitas Operasi Total % efisiensi resin Tahap Backwash % fluidisasi % ekspansi Tahap Regenerasi % efisiensi regenerasi Tahap Rinsing pH awal air demin pH akhir air demin ( konstan )
CaCl2 7000 ppm 126.7112 gram/L 77.4254% CaCl2 7000 ppm 80% 20% CaCl2 7000 ppm 16.6718% CaCl2 7000 ppm 7 7
CaCl2 + MgSO4 7000 ppm 10 cm 70.6858 ml 16.9765 BV CaCl2 + MgSO4 7000 ppm 118.5597 gram/L 69.078% CaCl2 + MgSO4 7000 ppm CaCl2 + MgSO4 7000 ppm CaCl2 + MgSO4 7000 ppm -
Pelunakan air sadah/water softening adalah proses yang melibatkan pertukaran ion antara air sadah dengan resin penukar ion. 1Resin penukar ion adalah suatu polimer organik
yang mengandung gugus gugus bermuatan yang terikat secara kovalen yang dapat berinteraksi secara elektrostatik dengan ion ion gerak yang tandanya berlawanan. Resin yang digunakan dalam percobaan ini adalah resin kopolimer styrene divynilbenzene sulfonat. Resin ini adalah jenis resin penukar kation asam kuat dengan nama dagang Amberjet 1200Na.
Salah satu zat pembentuk kompleks yang banyak digunakan dalam titrasi
kompleksometri adalah garam dinatrium etilen diamina tetra asetat (dinatrium EDTA).
EDTA adalah salah satu jenis asam amina polikarboksilat dan merupakan pengompleks yang kuat dan stabil. Keunggulan EDTA sebagai zat pembentuk kompleks dalam titrasi kompleksometri adalah mempunyai ikatan koordinasi yang banyak dengan atom pusat, mempunyai satu atau dua gugus karboksilat bebas sehingga dapat membentuk kompleks dengan semua logam, kompleks yang terbentuk sangat stabil, zat relatif stabil dan murah. Struktur dari EDTA ditunjukkan pada gambar di bawah ini :
_________________________ 1 Day, R.A & A.L.Underwood. 2002. Analisis kimia Kuantitatif, diterjemahkan oleh iis Sopyan. Erlangga. Jakarta, hal 566. 2 http://www.scribd.com/doc/90935915/KOMPLEKSOMETRI
8
Larutan EDTA tidak dapat dijadikan sebagai larutan standar primer karena
bersifat higroskopis dan dapat mengalami perubahan struktur selama proses penyimpanan. Oleh karena itu, larutan EDTA harus distandarisasi terlebih dahulu sebelum digunakan. Pada percobaan ini, larutan EDTA distandarisasi dengan menggunakan larutan MgSO4.7H2O 0.01M. Larutan MgSO4.7H2O ditambahkan dengan beberapa tetes larutan buffer ( NH4Cl ) dan indikator EBT. Setelah itu larutan MgSO4.7H2O dititrasi menggunakan larutan EDTA ( titrasi dilakukan duplo ) dan didapat volume rata rata EDTA yaitu 9.65 ml. Dari volum rata rata tersebut, didapat molaritas EDTA sebesar 0.0104 M dan % error 4%. 3.2 Tahap Tahap Pertukaran Ion Proses pertukaran ion dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu start up, service, backwash, regenerasi, dan rinsing.
3.2.1 Start Up Tahap start up ini dilakukan untuk mempersiapkan kolom yang akan digunakan pada saat percobaan, mengatur tinggi resin dan laju alir sesuai penugasan. Pertama, kolom yang terbalik dibalikkan kemudian semua lubang ditutup kecuali satu lubang yang akan dialirkan ke ember. Kemudian, resin dimasukkan ke dalam kolom ( tinggi resin sesuai penugasan yaitu 10 cm ) yang telah diberi kapas sebelumnya. Pemberian kapas pada kolom dilakukan untuk menahan resin supaya resin tidak ikut mengalir keluar dari bawah kolom. 3Resin harus selalu terendam air karena apabila resin kering, resin akan pecah dan rusak sehingga bentuk resin menjadi tidak seragam seperti semula. Ketidakseragaman pada resin menyebabkan terjadinya channeling sehingga pertukaran ion tidak terjadi dengan baik. Air demin dimasukkan ke dalam tangki yang telah disambungkan ke kolom kemudian dimulai pengaturan laju alir dengan membuka keran aliran kolom sampai laju alir sesuai dengan penugasan yaitu 20 ml/menit. Setelah laju alir sesuai dengan laju alir penugasan, posisi keran tidak boleh dirubah supaya laju alir pada tiap run konstan dan tidak mempengaruhi pertukaran ion yang terjadi. Dari percobaan didapat : volume resin 70.6858 ml ; laju alir 16.9765 BV.
_________________________ 3 http://www.epa.gov/safewater/radionuclides/training/transcripts/tutorial_3.4.pdf
9
Air demin
resin
kapas
3.2.2 Service Tahap ini dilakukan untuk mempertukarkan ion-ion yang terdapat dalam air sadah. Air sadah yang digunakan pada percobaan ini divariasikan yaitu CaCl2 7000 ppm dan campuran CaCl2 + MgSO4.7H2O 7000 ppm. Air sadah dialirkan ke dalam kolom yang berisi resin, 100 ml air yang pertama keluar kolom dibuang. Hal ini dilakukan karena dalam air keluaran pertama memungkinkan masih terdapatnya air demin sisa pada tahap start up. Kemudian 100 ml selanjutnya ditampung, dari 100 ml tersebut diambil 10 ml dan ditambahkan NH4Cl dan indikator EBT. Fungsi NH4Cl adalah sebagai larutan buffer supaya pH larutan tidak berubah terlalu besar karena stabilitas kompleks akan terganggu pada suasana asam. Sedangkan fungsi indikator EBT adalah untuk memberikan perubahan warna yang jelas pada titik akhir titrasi. Indikator EBT akan membentuk kompleks dengan logam dan menghasilkan warna merah keunguan. Setelah itu, larutan tersebut dititrasi menggunakan larutan EDTA. EDTA dapat membentuk kompleks dengan logam lebih baik daripada indikator EBT, sehingga logam akan lepas dari indikator dan membentuk kompleks dengan EDTA. Titik akhir titrasi ditandai dengan berubahnya warna sampel dari warna merah keunguan menjadi warna biru yang berasal dari senyawa indikator EBT berlebih yang lepas dari ikatan kompleks dengan logam. Seiring berjalannya percobaan, volume EDTA yang digunakan untuk mentitrasi sampel yang ditampung akan semakin besar.
10
Hal ini dikarenakan ion Na+ pada resin penukar ion sudah semakin banyak yang ditukarkan dengan ion logam pada air sadah.
Dari percobaan yang telah dilakukan, didapat data volume EDTA yang digunakan untuk titrasi sehingga dapat dihitung nilai Ce, Ce/Co, dan (Ce/Co)xVi. Kemudian dibuat kurva breakthrough service dengan mengalurkan nilai Ce/Co terhadap volume air sadah. Kurva breakthrough yang didapat adalah
11
Ce/Co
Kurva breakthrough menggambarkan resin penukar ion menukarkan ion, pada awalnya masih terdapat banyak ion Na+ dalam resin kemudian jumlah ion Na+ dalam resin semakin berkurang dan tergantikan oleh ion logam dari air sadah. Jumlah ion Na+ semakin berkurang dan konsentrasi kation yang keluar dari kolom semakin naik. Hampir semua ion Na+ tergantikan oleh ion logam dan juga konsentrasi kation yang keluar dari kolom juga semakin besar. Volume total air sadah yang sudah dilewatkan ke kolom hingga resin menjadi jenuh disebut sebagai volume operasi (Vop). Dari kurva hasil percobaan, dapat dilihat bahwa diperlukan waktu yang lebih lama bagi resin untuk mempertukarkan kation logam pada campuran CaCl2 + MgSO4.7H2O 7000 ppm. Hal ini terlihat dari Vop yang lebih besar pada run 2 (campuran CaCl2 + MgSO4.7H2O 7000 ppm). Air sadah CaCl2 7000 ppm CaCl2 + MgSO4.7H2O 7000 ppm Vop 1700 ml 1800 ml Cop 126.7112 gr/L 118.5597 gr/L % efisiensi resin 77.4254 % 69.078 %
Dari percobaan yang dilakukan, dapat dilihat bahwa Cop dan % efisiensi resin pada run 1 (CaCl2 7000 ppm) lebih besar. Hal ini dikarenakan pada run 1 (CaCl2 7000 ppm) digunakan resin yang masih baru. Sedangkan resin yang digunakan pada run 2 (campuran CaCl2 + MgSO4.7H2O 7000 ppm) adalah resin yang sudah diregenerasi.
12
3.2.3 Backwash Tahap ini dilakukan untuk menghilangkan zat zat padat ataupun gas yang terperangkap di dalam kolom, membentuk ulang lapisan unggun resin, dan menguraikan resin yang menggumpal. Air dalam kolom yang berisi resin dibuang sampai setinggi resin kemudian kolom yang berisi resin dihubungkan dengan kolom yang berisi karbon aktif. Kemudian dialirkan air dari keran sehingga resin dalam kolom akan terfluidisasi. Air dari keran harus dilewatkan ke dalam kolom yang berisi karbon aktif terlebih dahulu supaya air tersebut bebas dari zat zat yang dapat mengganggu kinerja resin. Kapas pada bagian bawah kolom harus ditahan selama proses backwash berlangsung untuk mencegah terbawanya kapas dalam aliran fluidisasi. Tinggi resin saat fluidisasi dari percobaan yang dilakukan adalah 18 cm sedangkan tinggi resin sesudah proses backwash berlangsung adalah 12 cm dengan tinggi awal resin 10 cm. Dari data tersebut dapat didapat hasil % fluidisasi sebesar 80% dan % ekspansi sebesar 20%. Gambar di bawah ini menunjukkan rangkaian alat pada tahap backwash.
resin
Karbon aktif
kapas
3.2.4 Regenerasi Tahap regenerasi dilakukan dengan tujuan mengembalikan atau menggantikan ion Na+ ke dalam resin yang sudah jenuh. Pengerjaan tahap ini hampir sama dengan tahap service, hanya berbeda pada larutan yang akan dilewatkan pada kolom yang
13
berisi resin. Setelah semua ion Na+ yang terdapat dalam resin tergantikan oleh kation dalam air sadah ( saat proses service ), resin akan menjadi jenuh dan harus diregenerasi. Proses regenerasi pada percobaan ini menggunakan larutan garam NaCl dengan konsentrasi 12000 ppm. Supaya ion Na+ dari larutan NaCl dapat bertukaran dengan kation dalam resin jenuh maka konsentrasi NaCl harus besar atau berlebih karena resin cenderung mengikat kation karena afinitas.
14
Dari data yang didapat dari percobaan, dapat dibuat kurva breakthrough tahap regenerasi dengan mengalurkan nilai Ce/Co terhadap volume air sadah. Kurva breakthrough yang terbentuk adalah
Ce/Co
Kurva breakthrough pada tahap regenerasi sedikit berbeda dari kurva breakthrough tahap service dimana pada kurva breakthrough tahap regenerasi menggambarkan nilai Ce/Co pada awal reaksi yang masih tinggi dan kemudian nilai Ce/Co akan terus menurun hingga mendekai nol yang berarti resin sudah sepenuhnya mengalami regenerasi. Nilai efisiensi regenerasi menyatakan perbandingan antara ion Na+ yang teradsorp dengan ion Na+ mula-mula. Nilai efisiensi regenerasi yang diperoleh pada percobaan ini adalah 16.6718 %.
3.2.5 Rinsing Tahap rinsing dilakukan untuk membersihkan ion-ion regeneran berlebih yang terperangkap di dalam unggun resin. Larutan NaCl dalam tangki diganti dengan air demin. Kemudian air demin dialirkan ke dalam kolom sehingga air demin melewati resin. Sebelum tahap ini dimulai, pH air demin diukur terlebih dahulu menggunakan pH meter. Setiap 25 ml air keluaran dari bagian bawah kolom diukur pH-nya sampai pH air keluaran mendekati pH air demin. Dari percobaan didapat pH air demin
15
keluaran kolom adalah 7. Dari data percobaan, dialirkan pH air keluaran terhadap volume air demin dan didapat grafik di bawah ini.
16
BAB V KESIMPULAN
1. Pertukaran ion berlangsung berdasarkan prinsip adsorpsi dan selektvitas 2. Resin tidak boleh kering supaya tidak pecah dan rusak yang dapat menyebabkan struktur resin rusak 3. Stabilitas senyawa kompleks dapat terganggu pada pH asam sehingga ditambahkan NH4Cl sebagai larutan buffer 4. Regenerasi resin tidak dapat mengembalikan resin ke kondisi awal
17
DAFTAR PUSTAKA
Day, R.A & A.L.Underwood. 2002. Analisis kimia Kuantitatif, diterjemahkan oleh iis
http://www.scribd.com/doc/90935915/KOMPLEKSOMETRI http://www.epa.gov/safewater/radionuclides/training/transcripts/tutorial_3.4.pdf
18
DATA FISIK DAN DATA LITERATUR Diameter Kolom Tinggi resin Laju Alir = 3 cm = 10 cm = 20 mL/min = 7000 ppm - - - Run 1 = 7000 ppm - - - Run 2 =3L = 110.9848 gr/mol = 246.48 g/mol
[CaCl2] [CaCl2 + MgSO4.7H2O] Volume air sadah Mr CaCl2 Mr MgSO4.7H2O [NaCl] Volume NaCl Mr NaCl [EDTA] Mr EDTA
Suhu Ruang awal Suhu Ruang akhir Tekanan Ruang awal Tekanan Ruang akhir
19
(Ce/Co)xVi pada saat Vop = 72.0577 ml ((Ce/Co)xVi) pada saat Vop = 420.4738 ml
20
a= (Ce/Co)n 0.0132 0.0264 0.0297 0.0396 0.0478 0.0544 0.0577 0.0693 0.1072 0.1253 0.1385 0.2556 0.4815 0.6365 0.6909 0.7107
b= (Ce/Co)n+1 0.0264 0.0297 0.0396 0.0478 0.0544 0.0577 0.0693 0.1072 0.1253 0.1385 0.2556 0.4815 0.6365 0.6909 0.7107 0.7206
t= selang volume air sadah (ml) 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 L
Luas = (a+b)xt/2 (ml) 1.9787 2.8032 3.4627 4.3696 5.1116 5.6063 6.3483 8.8217 11.6249 13.1913 19.7046 36.8533 55.8983 66.3689 70.0790 71.5630 383.7854
21
(Ce/Co)xVi pada saat Vop = 89.7543 ml ((Ce/Co)xVi) pada saat Vop = 602.7878 ml
22
a= (Ce/Co)n 0.0505 0.0584 0.0637 0.0717 0.0929 0.1142 0.1540 0.1726 0.1938 0.2337 0.3001 0.4196 0.4939 0.5550 0.6293 0.6612 0.8657
b= (Ce/Co)n+1 0.0584 0.0637 0.0717 0.0929 0.1142 0.1540 0.1726 0.1938 0.2337 0.3001 0.4196 0.4939 0.5550 0.6293 0.6612 0.8657 0.8975
t= selang volume air sadah (ml) 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 L
Luas = (a+b)xt/2 (ml) 5.4437 6.1075 6.7714 8.2319 10.3563 13.4100 16.3310 18.3226 21.3764 26.6873 35.9814 45.6738 52.4452 59.2166 64.5275 76.3443 88.1610 555.3880
3. Backwash
Kondisi Tinggi sebelum backwash Tinggi saat fluidisasi Tinggi setelah backwash % fluidisasi % ekspansi tinggi resin (cm) 10 18 12 80% 20%
23
4. Regenerasi
Volume NaCl (ml) 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000 1100 1200 1300 1400 1500 1600 1700 1800 1900 2000 2100
V EDTA (ml) 50 38.6 31.4 27.9 23.6 19.5 17.5 15.8 14.6 13.3 12.3 11.5 11.5 10.1 9.5 9.2 8.8 8.5 7.5 7.5 7.5
Vs (ml) 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
[CaCl2] (Molar) 0.0520 0.0401 0.0327 0.0290 0.0245 0.0203 0.0182 0.0164 0.0152 0.0138 0.0128 0.0120 0.0120 0.0105 0.0099 0.0096 0.0092 0.0088 0.0078 0.0078 0.0078
[NaCl] (Molar) 0.1040 0.0803 0.0653 0.0580 0.0491 0.0406 0.0364 0.0329 0.0304 0.0277 0.0256 0.0239 0.0239 0.0210 0.0198 0.0191 0.0183 0.0177 0.0156 0.0156 0.0156
Ce NaCl (ppm) 6084.0000 4696.8480 3820.7520 3394.8720 2871.6480 2372.7600 2129.4000 1922.5440 1776.5280 1618.3440 1496.6640 1399.3200 1399.3200 1228.9680 1155.9600 1119.4560 1070.7840 1034.2800 912.6000 912.6000 912.6000
Co (ppm) 12000 12000 12000 12000 12000 12000 12000 12000 12000 12000 12000 12000 12000 12000 12000 12000 12000 12000 12000 12000 12000
Ce/Co 0.5070 0.3914 0.3184 0.2829 0.2393 0.1977 0.1775 0.1602 0.1480 0.1349 0.1247 0.1166 0.1166 0.1024 0.0963 0.0933 0.0892 0.0862 0.0761 0.0761 0.0761
Vi (ml) 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 ((Ce/Co)*Vi)
(Ce/Co)Vi (ml) 50.7000 39.1404 31.8396 28.2906 23.9304 19.7730 17.7450 16.0212 14.8044 13.4862 12.4722 11.6610 11.6610 10.2414 9.6330 9.3288 8.9232 8.6190 7.6050 7.6050 7.6050 361.0854
(Ce/Co)xVi pada saat Vop = 7.6050 ml ((Ce/Co)xVi) pada saat Vop = 345.8754 ml
24
a= (Ce/Co)n 0.5070 0.3914 0.3184 0.2829 0.2393 0.1977 0.1775 0.1602 0.1480 0.1349 0.1247 0.1166 0.1166 0.1024 0.0963 0.0933 0.0892 0.0862
b= (Ce/Co)n+1 0.3914 0.3184 0.2829 0.2393 0.1977 0.1775 0.1602 0.1480 0.1349 0.1247 0.1166 0.1166 0.1024 0.0963 0.0933 0.0892 0.0862 0.0761
t= selang volume air sadah (ml) 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 L
Luas = (a+b)*t/2 (ml) 44.9202 35.4900 30.0651 26.1105 21.8517 18.7590 16.8831 15.4128 14.1453 12.9792 12.0666 11.6610 10.9512 9.9372 9.4809 9.1260 8.7711 8.1120 316.7229
5. Rinsing
Volume Air Demin (ml) 25 50 75 100 125 150 175 200 225 250
pH 4.15 4.68 5.24 5.36 5.80 6.52 7.00 7.00 7.00 7.00
25
CaCl2 + MgSO4.7H2O 7000 ppm Kurva Breakthrough Service Campuran Ca2+ + Mg2+ 7000 ppm (1:1) 1.0000
0.9000 0.8000 0.7000 0.6000 0.5000 0.4000 0.3000 0.2000 0.1000 0.0000 0 500 1000 1500 2000 2500 Volume campuran Ca2+ + Mg2+ (ml)
Ce/Co
Ce/Co
26
2. Regenerasi
3. Rinsing
Ce/Co
27
LAMPIRAN D PERHITUNGAN
Standarisasi larutan EDTA dengan larutan standar MgSO4.7H2O Pembuatan larutan EDTA Massa EDTA yang ditimbang Mr EDTA Volume EDTA [EDTA] Pembuatan larutan standard MgSO4.7H2O Massa MgSO4.7H2O yang ditimbang Mr MgSO4.7H2O Volume MgSO4.7H2O [MgSO4.7H2O] Standarisasi EDTA Volume EDTA rata-rata = [MgSO4] x V MgSO4 = [EDTA] x V EDTA 0.01M x 10 ml = [EDTA] x 9.65 ml = 0.0104 M = 3.7224 gram = 372.24 gr/mol = 1L = 0.01 M
[EDTA] % error [EDTA] % error = 1. Start-up Diameter kolom Tinggi resin Laju alir = 3 cm
= 10 cm = 20 mL/min
28
Volume resin
= = ( ) (
( )
( = 70.6858 ml
=
(
) ( )
) ( )
= 16.9765 BV
2. Service Air sadah : CaCl2 Pembuatan air sadah Co = 7000 ppm Volume = 3L [CaCl2] =
= 0.0631 M
Massa CaCl2 yang harus dilarutkan = = 21.0094 gram Mr MgSO4.7H2O Mr CaCl2 [EDTA] Vs Co Ca2+ Vi = 246.48 gr/mol = 110.9848 gr/mol = 0.0104 M = 10 mL = 7000 ppm = 100 mL
29
Keterangan Vs adalah volume sampel air sadah yang ditritrasi oleh EDTA Co adalah banyak ion logam mula-mula, sebelum melewati resin Vi adalah jumlah air sadah untuk setiap pengetesan M2+ air sadah adalah ion logam pada air sadah ( Mg2+ atau Ca2+ ) (Ce/Co).Vi adalah jumlah (Ce/Co).Vi sampai pertama kali konstan Penentuan Ce VEDTA,1 = 0.8 ml = = = = [Ca2+] x Mr Ca2+ ( = = (Ce,i /Co) x Vi saat Vop [(Ce/Co) x Vi] = 72.0577 ml = 420.4738 mL (volume pertama kali konstan) ) VEDTA,1 (mL) x [EDTA] (Molar)
Ce Ca2+
30
Penentuan Kapasitas Operasi Total Resin (COP) COP ={ ={ = Keterangan Cop = banyak ion logam Mg2+ atau Ca2+ yang terikat oleh resin Vop = volume air sadah, dimana titrasi pertama dengan volume EDTA bernilai konstan Efisiensi Resin L = = = = Ion logam total dalam air sadah = = = 0.1072 mol Ion logam yang teradsorpsi = ion logam total dalam air sadah ion logam yang tidak teradsorpsi = 0.1072 mol 0.0242 mol = 0.083 mol
31
[( ) ]
} }
Efisiensi resin = = = 77.4254 % Keterangan L adalah jumlah ion Mg2+/Ca2+ yang lolos = luas daerah bawah kurva Air sadah : campuran CaCl2 + MgSO4 Pembuatan air sadah Co = 7000 ppm Volume = 3L [CaCl2] = Massa CaCl2 yang harus dilarutkan = = 10.5 gram [MgSO4] = = 0.0142 M
= 0.0315 M
Massa CaCl2 yang harus dilarutkan = = 10.5 gram Mr MgSO4.7H2O Mr CaCl2 [MgSO4.7H2O] = = 246.48 gr/mol = 110.9848 gr/mol
32
Mol MgSO4 dalam campuran = Mol CaCl2 dalam campuran = Mr air sadah =
( ) ( )
) (
= 178.7324 gr/mol [EDTA] Vs Co campuran air sadah Vi Keterangan Vs adalah volume sampel air sadah yang ditritrasi oleh EDTA Co adalah banyak ion logam mula-mula, sebelum melewati resin Vi adalah jumlah air sadah untuk setiap pengetesan M2+ air sadah adalah ion logam pada air sadah ( Mg2+ atau Ca2+ ) (Ce/Co).Vi adalah jumlah (Ce/Co).Vi sampai pertama kali konstan Penentuan Ce VEDTA,1 = 1.9 ml = = ) =
33
Ce campuran air sadah= [Campuran air sadah] x Mr Campuran ( = = (Ce,i /Co) x Vi saat Vop [(Ce/Co) x Vi] = 89.7543 mL
Penentuan Kapasitas Operasi Total Resin (COP) COP ={ ={ Keterangan Cop = banyak ion logam Mg2+ atau Ca2+ yang terikat oleh resin Vop = volume air sadah, dimana titrasi pertama dengan volume EDTA bernilai konstan Efisiensi Resin L = = = = Ion logam total dalam air sadah = = = 0.0705 mol
[( ) ]
} } =
34
= ion logam total dalam air sadah ion logam yang tidak teradsorpsi = 0.0705 mol 0.0218 mol = 0.0487 mol
Keterangan L adalah jumlah ion Mg2+/Ca2+ yang lolos = luas daerah bawah kurva
3. Backwash Mr air sadah = 110.9848 gr/mol Tinggi resin sebelum backwash = 10 cm Tinggi resin saat fluidisasi = 18 cm Tinggi resin setelah backwash = 12 cm % fluidisasi = = = 80%
35
% ekspansi
= = = 20%
Vs (mL) x [M2+ air sadah] (Molar) = VEDTA,i (mL) x [EDTA] (Molar) [ [ ]( ]( ) 2 ekivalen [Ca2+] x Vs ) = = 0.052 Molar Molar
Ekivalen Na+ yang keluar kolom = ekivalen M2+ yang keluar kolom 1 mol NaCl [NaCl]1 1 ekivalen =
= = 0.104 Molar
36
Ce NaCl,1
=[ =
= 6084 ppm (Ce,1 /Co) x Vi [(Ce/Co) x Vi] = 7.6050 ml = 345.8754 ml (volume pertama kali konstan)
Penentuan Efisiensi Regenerasi Resin L L L = = jumlah ion Mg2+ atau Ca2+ yang dikeluarkan akibat regerenasi = luas darerah bawah kurva
= 0.06497 mol Ion Na+ mula-mula = = = 0.3897 mol Efisiensi regenerasi resin = = 16.6718%
37