Вы находитесь на странице: 1из 6

Penentuan Desain Riset Desain riset merupakan kerangka kerja yang secara detil merinci prosedur yang diperlukan

untuk memperoleh informasi guna menjawab masalah riset dan menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan. Penentuan masalah yang dilakukan pada tahap pertama dalam proses riset, sangat menentukan desain riset yang digunakan. Pada dasarnya desain riset dibagi menjadi tiga jenis: Riset Eksploratori Riset eksploratori bersifat meraba-raba masalah atau peluang, dengan demikian riset eksploratori merupakan desain riset yang bertujuan utama memperoleh pandangan mendalam dan menyeluruh tentang masalah manajemen yang sebenarnya Contoh: Produktivitas kerja karyawan mengalami penurunan drastis. Disini periset mencari penyebab yang mungkin menimbulkan penurunan tersebut sehingga masalah yang spesifik dapat ditetapkan. Karene riset eksploratori merupakan riset awal maka biasanya ditindaklanjuti dengan riset berikutnya yaitu riset deskriptif Riset Deskriptif Riset yang bertujuan utama menggambarkan sesuatu. Sering kali riiset ini merupakan lanjutan dari riset eksploratori sehingga tidak menutup kemungkinan riset eksploratori dan riset deskiptif dilakukan berurutan ataupun bersamaan. Contoh: Dari hasil riset eksploratori tentang produktivitas kerja yang menurun diidentifikasi bahwa penyebabnya adalah faktor kepuasan kerja. Peranan riset deskripsi di sini adalah mengungkapkan informasi yang menggambarkan seberapa besar tingkat kepuasan/ketidakpuasan kerja secara keseluruhan, apa variabel yang menyebabkan tidak puas, ada tidaknya perbedaan kepuasan kerja antar laki-laki dan perempuan, dsb. Riset Kausal Riset kausal merupakan riset yang bertujuan utama membuktikan hubungan sebab-akibat atau hubungan memengaruhi dan dipengaruhi dari variabel-variabel yang diteliti. Variabel yang mempengaruhi disebut variabel independen , sedang variabel yang dipengaruhi disebut variabel dependen. Contoh: Jika SPP dinaikkan 50% bagaimana pengaruhnya terhadap jumlah siswa yang membayar tepat waktu.. Perbandingan Riset Eksploratori, Deskriptif dan Kausal No. Karakteristik Eksploratori Menemukan masalah, memberikan pemahaman atau pandangan terhadap 1. Tujuan masalah/peluang Relatif tidak terstruktur, relatif fleksibel, informasi yang dicari 2. Ciri-ciri ditetapkan dengan Menggambarkanprofil, sikap, motivasi, tingkat kepuasan, aliran komunikasi, dsb. Terstruktur formal, informasi yang dicari ditetapkan dengan jelas, jumlah sampel besar, Menentukan atau membuktikan hubungan sebab akibat Terstruktur, formal, informasi yang dicari ditetapkan dengan jelas, jumlah sampel besar, representatif, analisa data Deskriptif Kausal

longgar, jumlah sampel kecil, cenderung kurang representatif, analisa data cenderung kualitatif

representatif, analisa data kuantitatif, sering merupakan riset lanjutan dari eksploratori

kuantitatif, satu/lebih variabl independen

Data sekunder, diskusi grup terfokus, pendapat ahli, wawancara mendalam, teknik proyeksi 3. Metode Data sekunder, survei, opservasi Berupa kesimpulan, Bersifat tentatif(Secara garis besar dan merupakan masukan untuk mengambil Berupaya membri kesimpulan, membantu Eksperimen

4. Hasil/temuan sementara keputusan pengambilan keputusan A. Metode Riset Eksploratori (Exploratory Research) Pengertian riset eksploratori adalah riset yang ditujukan untuk mengeksplor atau untuk mengumpulkan pemahaman mendalam mengenai suatu masalah, bukan untuk menguji variabel karena variabel-tersebut biasanya belum diketahui dan baru akan diketahui melalui riset. Riset eksploratori bersifat fleksibel dan tidak terstruktur. Umumnya riset ini berbentuk riset kualitatif dengan metode pengumpulan data yang lazim digunakan yaitu wawancara dan Focus Group Discussion. Kapan Exploratory Research digunakan? Exploratory research biasa digunakan oleh perusahaan untuk berbagai tujuan seperti: Untuk memformulasikan rumusan masalah agar lebih jelas. Perusahaan terkadang ingin melakukan penelitian mengenai produk mereka namun belum mengetahui apa sebenarnya masalah produk mereka. Untuk itu biasanya perusahaan melakukan studi pendahuluan berupa riset kualitatif, misalnya dengan melakukan FGD kepada beberapa konsumen lama sehingga diketahui kekurangan dari produk atau bagaimana tanggapan konsumen terhadap produk tersebut. Untuk mengidentifikasi berbagai alternatif tindakan. Sebagai contoh, perusahaan ingin membuat keputusan apakah akan memfokuskan pada promosi above the line atau below the line. Untuk memperoleh pertimbangan mengenai kebijakan tersebut maka perusahaan melakukan wawancara kepada sejumlah ahli. Untuk membantu membangun hipotesis. Hipotesis adalah dugaan sementara dari rumusan masalah. Hipotesis yang baik mempertimbangkan berbagai faktor, namun landasan teori yang tersedia seringkali tidak cukup lengkap. Oleh karena itu kita dapat melakukan riset pendahuluan (prior exploratory research) sebelum melakukan riset yang sebenarnya untuk mengetahui faktor-faktor yang diduga dapat berpengaruh pada variabel yang diteliti. Exploratory Research dan Qualitative Research Dari tujuan riset eksploratori seperti yang telah saya jelaskan sebelumnya sebenarnya kita sudah dapat menduga bahwa desain riset eksploratori akan menggunakan metode riset kualitatif. Perbedaan riset kualitatif dengan riset kuantitatif yang sangat jelas adalah dari metode pengumpulan dan analisis data. Secara umum ada dua prosedur untuk riset eksploratori yang menggunakan metode kualitatif: secara langsung dan tidak langsung. Metode langsung artinya peneliti secara langsung, bertatap muka, dengan responden. Metode langsung ini meliputi Focus Group dan Depth Interview. Kemudian metode tidak langsung yaitu dengan cara periset menyamar/ tidak diketahui oleh responden. Dalam melakukan riset kualitatif responden tidak boleh menyadari apa sebenarnya tujuan riset yang kita lakukan karena hal tersebut dapat memanipulasi jawaban. B. Metode Riset Konklusif (Conclusive Research) atau Riset Eksplanatori Riset konklusif adalah tipe riset yang lebih formal dan terstruktur daripada riset eksploratori. Riset ini digunakan untuk menguji variabelvariabel penelitian dan biasanya menggunakan metode analisis data kuantitatif.

Kapan kita menggunakan riset konklusif? Riset konklusif merupakan riset yang paling banyak digunakan oleh perusahaan dan akademisi karena hasil temuan riset konklusif menggunakan angka statistik sehingga paling mungkin digunakan sebagai acuan dalam mengambil keputusan. Biasa digunakan untuk mengukur pangsa pasar, studi pasar (misal: market size, ketersediaan distributor, dan profil konsumen), studi mengenai penjualan (contohnya untuk meneliti pengaruh kemasan terhadap intensi pembelian, dan sebagainya), dan untuk tes pasar. Apa saja klasifikasi riset konklusif? Riset konklusif dibagi menjadi 2 yaitu riset deskriptif (descriptive research) dan riset kausal (causal research). 1. Riset Deskriptif (Descriptive Research) Riset deskriptif adalah riset yang bertujuan untuk mendeskripsikan sesuatu biasanya karakteristik pasar. Asumsi dasar dalam riset deskriptif adalah peneliti sudah memiliki pengetahuan mengenai apa yang diteliti dan responden pernah mengalami fenomena yang diteliti. Kit[ tid[k d[p[t mel[kuk[n riset deskriptif mengen[i Iphone kep[d[ responden y[ng \elum t[hu Iphone. Bi[s[ny[ peng[m\il[n data riset ini menggunakan survei atau sensus. Secara umum sebuah desain riset deskriptif yang baik mengandung spesifikasi yang jelas mengenai: - Siapa yang menjadi responden? - Informasi apa yang diperlukan dari responden? - Kapan informasi tersebut diambil dari responden? - Dimana menghubungi responden? - Mengapa informasi tersebut harus diperoleh dari responden? - Bagaimana caranya memperoleh informasi tersebut? Riset deskripsi ini dibagi menjadi dua : a. Cross-sectional research Cross-sectional research adalah sebuah desain riset dimana data diambil hanya sekali dalam satu waktu tertentu. Data yang diambil bisa dari satu kelompok responden/narasumber (single cross sectional design), bisa juga diambil dari beberapa kelompok responden/narasumber yang berbeda (multiple cross-sectional design). b. Longitudinal research Longitudinal research yaitu desain riset dimana data diambil selama interval waktu tertentu dari kelompok responden yang sama. Riset ini bertujuan untuk melihat apakah ada perubahan perilaku responden selama jangka waktu tertentu. Jadi desain riset ini cocok digunakan untuk penelitian yang berkaitan dengan waktu. Misalnya, periset ingin mengetahui bagaimana perilaku konsumen maskapai penerbangan selama musim panas dan musim dingin. Kekurangan utama riset longitudinal adalah masalah representatif data. Karena responden untuk desain riset ini harus sama selama periode waktu tertentu sementara beberapa faktor dapat mempengaruhi responden seperti kematian, responden yang keluar dari kesepakatan, dan keterbatasan kemampuan perusahaan untuk menyediakan fasilitas penelitian untuk jangka waktu yang lama Cross-sectional research Vs Longitudinal research Berikut keunggulan dan kekurangan relatif desain riset cross-sectional dan longitudinal secara umum. Tanda (+) menunjukan keunggulan komparatif, sedangkan tanda (-) menunjukan kekurangan komparatif.

2. Riset Kausal (Causal Research) Riset kausal adalah desain riset yang bertujuan untuk membuktikan hubungan sebab akibat dari variabel yang diteliti. Kapan menggunakan desain riset ini? Ada dua tujuan dimana riset kausal banyak digunakan yaitu: 1. Untuk penelitian yang bertujuan untuk mengetahui faktor mana yang menjadi penyebab dan yang menjadi akibatnya, serta untuk mengetahui sifat dari hubungan antar faktor tersebut.

2.

Dapat digunakan untuk meneliti responden yang belum pernah mengalami fenomena tersebut. Biasa dengan eksperimen. Contoh riset kausal (Causal Research) Sebuah produsen obat nyamuk bermaksud untuk meluncurkan produk obat nyamuk jenis baru berbentuk kertas. Produk ini belum pernah ada di pasaran. Untuk menguji apakah bentuk baru tersebut akan lebih disukai oleh konsumen atau tidak, produsen mengujinya melalui eksperimen. Variabel penyebab (independent variable) adalah bentuk baru obat nyamuk. Variabel akibat (dependent variable) adalah kemudahan konsumen menggunakan dan tingkat keluhan konsumen. Responden diberikan sample produk lama dan calon produk baru kemudian periset melihat bagaimana tanggapan responden terhadap produk baru dibandingkan produk lama.

DESAIN PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN ================================== Desain Penelitian Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. 1. Desain dalam merencanakan penelitian 2. Desain pelaksanaan penelitian - Desain sampel - Desain alat ( Instrumen ) - Desain analisa -----------------------------------------Metode Penelitian akan memberi gambaran atas: 1. Bagaimana suatu Riset akan dilaksanakan; atau Bagaimana melanjutkan suatu riset yang pernah ada. 2. Pertanyaan dan tujuan/objektif 3. Teknik atau instrumen yang akan digunakan untuk mengumpulkan data 4. Jenis data yang akan dikumpulkan 5. Bagaimana cara yang akan digunakan peneliti untuk menganalisa data 6. Kesimpulan yang dapat diperoleh -----------------------------------------Pelaksanaan Riset Secara Deduktif Dikenal pula dengan istilah pendekatan positif. Riset dimulai dengan Hipotesis dilanjutkan dengan uji hipotesis. Contoh: Pembagian Laba akan meningkatkan motivasi kerja karyawan, yang kemudian meningkatkan produktivitas. -----------------------------------------Pelaksanaan Riset Secara Induktif Dikenal pula dengan istilah pendekatan fenomenologis. Riset ini dimulai dengan penyajian beberapa asumsi/teori. Dilanjutkan dengan penelitian atas fenomena dan bandingkan dengan teori/asumsi tsb. Contoh : Studi k[sus pener[p[n pem\[gi[n l[\[ p[d[ PT XYZ -----------------------------------------Pengelompokkan Penelitian 1. Sifat masalah yang dipecahkan 2. Alat dan tehnik yang digunakan 3. Tempat penelitian 4. Waktu jangkauan penelitian 5. Daerah penelitian -----------------------------------------Metode Dalam Penelitian 1. Metode sejarah 2. Metode deskriptif / survei 3. Metode eksperimental 4. Metode grounded research 5. Metode penelitian tindakan -----------------------------------------Metode Sejarah -Bertujuan :untuk memberikan rekonstruksi masa lampau secara sistematis, dengan mengumpulkan,mengevaluasi,menjelaskan dan

mensintesis bukti bukti untuk menegakkan fakta dan menarik kesimpulan secara tepat. Ciri khas metode sejarah 1. Tergantung pada data yang diamati orang lain dimasa lampau 2. Lebih banyak menggunakan data primer daripada data sekunder 3. Menggali informasi yang tua yang tidak diterbitkan,tidak dikutip dalam bahan acuan standar 4. Sumber data harus dinyatakan secara definitif -----------------------------------------Metode Deskriptif Adalah metode penelitian untuk membuat gambaran mengenai kejadian. -Tujuan :Untuk menggambarkan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Riset secara deskriptif mencoba memperoleh jawaban atas pertanyaan Siapa (who), Apa (what), Kapan/Bilamana (When) dan kadang kala Bagaimana (how). Peneliti kerap mendeskripsikan suatu subjek dengan penciptaan suatu kelompok masalah, kejadian dan orang. Riset semacam ini menuntut sang peneliti melakukan pengumpulan data dan menghabiskan waktu untuk observasi atas berbagai kejadian atau karakter (dikenal dengan istilah variabel riset). -----------------------------------------Riset Eksplanasi Namun ketika riset deskriptif dilanjutkan dengan mencari jawaban atau penjelasan atas suatu fenomena maka riset tersebut menjadi riset explanatory. Riset explanatory secara sederhana mencari jawaban atas pertanyaan mengapa (Why). Perlu diketahui bahwa akademisi masih memperdebatkan batasan antara riset deskriptif dan explanatory, karena kerap riset explanatory juga mencari jawaban atas pertanyaan Bagaimana (How). -----------------------------------------Metode eksperimental Adalah metode yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap obyek penelitian dan adanya kontrol. Tujuan : Untuk menyelidiki ada tidaknya hubungan sebab akibat dan berapa besar hubungan sebab akibat tersebut dengan cara memberikan perlakuanperlakuan tertentu dan menyediakan kontrol untuk perbandingan. >Metode ini umumnya dilaksanakan untuk penelitianpenelitian ilmu eksakta / ilmu natura. Perbedaan Metode Deskriptif dengan Metode Eksperimental Metode Deskriptif : - Tidak terdapat kontrol - Variabel yang diteliti tidak dimanipulasi Metode Eksperimental : - Adanya kontrol - Manipulasi terhadap variabel - Objek diatur lebih dahulu untuk diberikan perlakuanperlakuan Beberapa Kriteria Umum Metode Eksperimental 1. Masalah yang dipilih harus penting dan dapat dipecahkan. 2. Variabel dalam percobaan harus didefinisikan dengan seterang-terangnya. 3. Percobaan harus dilaksanakan dengan desain percobaan yang cocok. 4. Ketelitian dalam observasi dan ketepatan ukuran sangat diperlukan. 5. Metode, material dan referensi harus dijelaskan. 6. Analisis --> Uji statistik. 7. Interpretasi dan generalisasi Syarat-syarat percobaan yang baik - Percobaan harus bebas dari bias - Percobaan harus mempunyai ukuran terhadap error/kesalahan - Percobaan harus punya ketetapan - Tujuan harus didefinisikan sejelasjelasnya - Percobaan harus punya jangkauan yang cukup ------------------------------------------

Metode Grounded Research Adalah suatu metode penelitian yang berdasarkan kepada fakta dan menggunakan analisis perbandingan. Tujuan : - Untuk mengadakan generalisasi empiris, menetapkan konsep-konsep, membuktikan dan mengembangkan teori. Ciri-ciri Grounded Research 1. Data sebagai sumber teori dan sumber hipotesis 2. Dasar analisisnya adalah sifat-sifat yang ditemukan. 3. Pengumpulan data dan analisis data berjalan pada waktu yang bersamaan. Tahapan Grounded Research 1. Tentukan masalah yang ingin diselidiki 2. Kumpulkan data 3. Analisis dan penjelasan 4. Kesimpulan -----------------------------------------Metode Penelitian Tindakan Adalah suatu penelitian yang dikembangkan bersama-sama antara peneliti dan pengambil keputusan tentang variabel-variabel yang dapat dimanipulasi dan dapat digunakan untuk menentukan kebijakan dan pembangunan. Tujuan : - Untuk memperoleh penemuan yang signifikan secara operasional sehingga dapat digunakan ketika kebijakan dilaksanakan. - Penelitian Tindakan adalah suatu paradigma yang memungkinkan peneliti mengembangkan pemahaman atau pengetahuan atas suatu praktek. - Keunggulan utama penelitian tindakan adalah memungkinkan riset dilakukan dalam situasa dimana metode riset lain sulit untuk diterapkan Langkah-langkah Pokok Metode Penelitian Tindakan 1. Rumuskan masalah 2. Kumpulkan data teori yang tersedia 3. Rumuskan hipotesis 4. Membuat desain penelitian 5. Tentukan kriteria evaluasi, teknik pengukuran dan analisis yang digunakan. 6. Kumpulkan data 7. Analisis data 8. Interpretasi dan membuat kesimpulan

Вам также может понравиться