Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
Kegawatan neurologi merupakan suatu keadaan/penyakit yang harus ditangani segera karena dapat menyebabkan kecacatan dan kematian
PENDAHULUAN
Perlu segera dikenali Waktu mempengaruhi prognosis Untuk live saving Meminimalisasi kecacatan yang akan dialami
PENDAHULUAN
Gawat darurat Darurat tidak Gawat Gawat tidak darurat Tidak gawat tidak darurat DOA
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Masalah oksigenisasi :
Soal
Seorang anak SD dibawa guru ke UGD RS dengan keadaan tidak sadar dan membiru dan tidak bernafas. Guru mengatakan bahwa anak tsb tadi sdg bermain-main sambil makan buah2n, yg lagi musim rambutan. Di rumah sakit, petugas langsung memberikan O2 Setelah 10 menit, anak makin biru dan meninggal. Apa penyebab meninggal ? Apa tindakan yang harus dilakukan ?
Bonus nilai NT
Arifah Noor Dyastin +1 Munandar saogo + 2,5, +1 Rifki Jefrika +5, +1 Idul Fitri dona +1
PENDAHULUAN
Peningkatan TIK Koma Seizure / kejang Stroke akut Cedera kepala Miastenia gravis Gullan barre syndrom Kompressi medulla spinalis
12
Saraf-saraf Kranial
Persarafan kranial
11
Occipital
Temporal
19
LOBUS-LOBUS OTAK
FUNGSI OTAK
Salah satu kegawatan neurologi yang menunjukkan kegagalan fungsi integritas otak sebagai final common pathway dari gagal organ, seperti jantung, sirkulasi dan nafas Tanda disregulasi dan disfungsi otak dengan kecendrungan kegagalan seluruh fungsi tubuh Dapat menyebabkan kematian
Gg pusat kesadaran Koma Gg sistem pernafasan Takipnoe Kusmaul Cheyne stokes Biot Apnoe/ henti nafas Gangguan kardiovaskuler Irama tdk teratur / aritmia Henti jantung / Cardiac arrest
27
Kerusakan pada batang otak, formatio retikularis Kesadaran menurun dengan cepat / langsung koma Kerusakan pada korteks serebri (>2/3) Koma didahului delirium
PENYEBAB KOMA
Gangguan struktur intrakranial Lateralisasi ( pupil anisokor, hemiparise) Pemeriksaan penunjang : CT Scan , MRI Gangguan metabolik toksik Terjadi karena pengaruh difus terhadap RAS dan korteks serebri Misalnya..???
Perdarahan intraserebral
AV Malformation
Kerusakan kranial
2. 3.
Pemeriksaan nonfokal dengan batang otak baik Tanda hemisfer fokal Tanda fokal batang otak
Pemeriksaan non fokal dengan batang otak baik Reaksi pupil (+), isokor Pergerakan bola mata baik Motorik : simetris Kemungkinan penyebab Toksik metabolik, misalnya . ? Infeksi SSP Hidrosefalus
Tanda hemisfere fokal Hemiparises kontralateral Paralisis Kemungkinan penyebab Stroke Subdural hematom Neoplasma
Tanda fokal batang otak Pupil reaktif abnormal Tanda kelumpuhan syaraf kranial Kemungkinan penyebab ?
Meningoensefalitis
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN Aspek anamnesa dan penilaian primer pada Pengkajian Penurunan Kesadaran Bagaimana airway, breathing, sirkulasi, disability Apakah ada riwayat trauma, penggunaan obat dan eksposure toksin Informasi riwayat kesehatan pasien dari keluarga/ orang lain
Pengkajian Primer
A B C D
Diagnosa Kep
A =. B =. C= D = .
Intervensi Kep
A =. B =. C= D = .
Gejala obstruksi :
Sesak nafas Jika pasien sadar mengeluh sesak nafas Takipnoe Retraksi otot bantu pernafasan Nafas berbunyi Gurgling : cairan/darah Snoring : ngorok/lidah Stridor : sumbatan anatomis Obstruksi total : Seperti tercekik, Tidak bisa bicara, Tidak bisa bernafas,
Bebaskan jalan nafas, Pembebasan jalan nafas harus memperhatikan adanya fraktur servikal Buka jalan napas dengan 2 cara :
2. Jaw thrust
Jika terdapat fraktur servikal maka perlu dilakukan imobilisasi leher terlebih dahulu Kecurigaan fraktur servikal :
Penderita multi trauma Cedera kepala disertai penurunan kesdaran Adanya jejas trauma dari klavikula ke arah cranial Bio mekanika trauma mendukung Fiksasi kepala secara manual Pembebasan jalan nafas : jaw thrust Pasang kolarneck Jika banyak cairan : suction / logg roll
Bila banyak miringkan kepala Suction dengan waktu maksimal 15 dtk, monitor reflek vagal Jika pada pasien trauma : log roll Pada korban tenggelam : Abdominal thrust Jika tidak teratasi : air way defenitif
Obstruksi karena benda asing di jalan nafas Manuver heimlich Back Blows pada anak
Penilaian Breathing
Gejala Gangguan Breathing : Dyspnea dan sianosis Frekwensi nafas cepat Pemeriksaan fisik thoraks abnormal (look, listen and feel) Saturasi O2 nilainya kurang dari normal
Resusitasi Breathing
Pemberian O2 (nasal canule maks 6 L, facemask re breathing, facemask non re breathing) Baging
Mouth to mouth Mouth to nose Mouth to stoma Mouth to mask Bag mask device / BVM / Bagging
Resusitasi Breathing
Pemberian O2
Nasal canule : maks 6 l/menit Face mask rebrething : maks 10 l/mneit Face mask non rebrething : maks 12 l/menit
Penilaian Sirkulasi
Kenali Shock (berkurangnya volume sirkulasi / plasma utk membawa O2) Nadi carotis kecil dan cepat Akral (ujung extremitas) dingin Kesadaran menurun Tekanan darah menurun ( shock berat)
Resusitasi Sirkulasi
Resusitasi cairan Pemberian cairan isotonis kristaloid (osmolaritas = plasma = 270 310 mOsm/L) Nacl 0,9%, RL, Asering Cairan dihangatkan Guyur s/d 2 liter (4 kolf) IV 2 jalur Akses vena Dewasa : Vena perifer, vena seksi, vena central Anak-anak : Perifer, Intraoseus, vena seksi
Hentikan perdarahan
Penilaian Disability
Penilaian Disability
Pupil :
Simetris / reaksi normal : integritas mensefalon baik Reaksi pupil normal, reflek kornea (-) : dicurigai koma metabolik Mid posisi (2-5 mm), ireguler : lesi mensefalon fokal
Penilaian Disability
Reaksi pin point pupil : kerusakan pons, opiat, intoksikasi kolinergik Dilatasi unilateral : terjadi herniasi Dilatasi bilateral : sentral herniasi, hipoksik iskemik global, keracunan barbiturat
Diagnosa keperawatan
Peningkatan tekanan intra kranial b.d Perdarahan serebral, edema serebral Penurunan COP b.d gangguan batang otak sekunder dari perdarahan serebral dan edema serebral
Tindakan keperawatan
Pengelolaan cairan :
Pemberian cairan : Cairan isotonik (Nacl 0,9%) Tidak boleh dehidrasi Atasi demam Atasi perdarahan
Pemberian nutrisi
NGT
Tindakan keperawatan
Intubasi dan hiperventilasi Diuresis osmotik dengan manitol 20% 1cc/kbBB perinfus, sblmnya hrs di cek osmolaritas plasma : > 310 mOsml : tdk boleh Operasi : craniotomy
Berikan O2, Sedasi bila pasien gelisah Analgetik klw nyeri Antikonvulsan klw kejang
Pengkajian Sekunder
Pemeriksaan Fisik Tanda vital Kulit
: TD, HR, RR, suhu : Tanda trauma, bekas jarum, ikterus Bau nafas : alkohol, aseton, fetor hepatikum Kepala : hematom, laserasi, fraktur THT : otorrhoe, rhinorhoe, lidah tergigit Leher : kaku kuduk (tanda rangsangan meningeal), tanda-tanda fraktur servikal : jejas, multiple trauma, trauma daerah muka)
Pengkajian
Pemeriksaan Neurologi Tujuan : Menentukan kedalaman koma secara kualitatif dan kuantitatif Menglokalisasi proses koma
Pengkajian Neurologi
Secara umum Tingkat kesadaran Pernafasan Pupil Funduskopi Refleks okulosefalik (dolls eye manuver) Refleks kornea Refleks muntah Refleks motorik Refleks fisiologis dan patologis
Pengkajian Neurologi
Secara Umum
Buka kelopak mata menentukan dalamnya koma Deviasi kepala menunjukkan lesi hemisfer lateral Perhatikan mioklonus (proses metabolik), twitching otot berirama (aktivitas kejang) atau tetani (spontan, spasme otot lama)
Pengkajian Neurologi
Tingkat kesadaran (Kualitatif & Kuantitatif) Kualitatif Composmentis cooperatif (sadar penuh) Apatis (acuh) Samnolen (ngantuk) Delirium(gelisah) Stupor (respon nyeri masih ada) Koma (respon nyeri dan verbal tidak ada)
Pengkajian Neurologi
Tingkat kesadaran Kuantitatif : Penilaian terhadap
E : Eye (respon membuka mata) M : Motorik (respon motorik) V : Verbal ( respon verbal)
Pengkajian Neurologi
Pernafasan Pola pernafasan dapat menentukan lokalisasi dan kemungkinan penyebab gangguan Cheyne stokes Bilateral hemisfere Metabolik ensefalopati
Pengkajian Neurologi
Hiperventilasi
Apneustik
Cluster
Pons / serebelum
Pengkajian Neurologi
Pupil :
Simetris / reaksi normal : integritas mensefalon baik Reaksi pupil normal, reflek kornea (-) : dicurigai koma metabolik Mid posisi (2-5 mm), ireguler : lesi mensefalon fokal
Pengkajian Neurologi
Reaksi pin point pupil : kerusakan pons, opiat, intoksikasi kolinergik Dilatasi unilateral : terjadi herniasi Dilatasi bilateral : sentral herniasi, hipoksik iskemik global, keracunan barbiturat
Tindakan Keperawatan
Heparin 5000 unit / 12 jam sblnya juga hrs dicek faktor perdarahan dan homeostatis : BT, CT, fibrogen, PT APTT, INR, D Dimer
Tindakan Keperawatan
Perawatan kulit Perawatan mata Bowel care Bladder care Mobilitas sendi