Вы находитесь на странице: 1из 12

BAB III HASIL A. Alat Bahan dan Cara Kerja 1. Alat dan bahan a.

Alat audiometri, yang terdiri dari : 1) Oscilator: untuk menghasilkan bermacam nada murni 2) Amplifier: alat untuk menambah intensitas nada 3) Interuptor/pemutus : alat pemutus nada 4) Atteneurator: alat mengukur intensitas suara 5) Earphone: alat merubah sinyal listrik yang ditimbulkan audiometer menjadi sinyal suara yang dapat didengar 6) Masking noise generator: untuk penulian telinga yang tidak diperiksa 2. Cara kerja a. Prinsip Pemeriksaan 1) Ambang dengar (hearing threshold) adalah intensitas terendah yang masih dapat didengar, dinyatakan dalam dB. 2) Pemberian rangsangan bunyi pada telinga melalui hantaran udara pada frekwensi tertentu dengan intensitas paling rendah yang masih dapat didengar, hasilnya adalah grafik audiogram. 3) Kepekaan terhadap nada murni diukur pada frekwensi 500, 1000, 2000, 3000, 4000, 6000 dan 8000 Hz. 4) Kisaran normal ambang dengar antara 0 25 dB.

b. Persiapan pemeriksaan. Sebelum pemeriksaan probondus harus terbebas dari paparan bising minimal selama 16 jam untuk menghindari adanya temporary threshold shift (TTS).

c. Tahapan pemeriksaan audiometri. 1) Berikan instruksi yang jelas dan tepat. Probandus perlu mengetahui apa yang harus didengar dan respon apa yang harus diberikan jika mendengar nada. Oleh karena itu lakukan pengenalan nada pada probondus, kemudian probondus diinstruksikan untuk mengangkat papan yang betuliskan ya dengar bila mendengar nada.

2) Pasang headphone dengan posisi warna merah untuk telinga kanan dan warna biru untuk telinga kiri 3) Pemeriksaan dimulai pada telinga kanan dimulai pd frekuensi 1000 Hz dengan intensitas 40 50 dB, bila orang yang diperiksa mendengar maka ia akan menekan tombol sinyal dan petunjuk lampu akan menyala. 4) Turunkan secara bertahap intensitas suara sebesar 10 dB sampai tidak mendengar, naikkan lagi intensitas suara dengan setiap kenaikan sebesar 5 dB sampai orang yang diperiksan mendengar lagi. Berikan rangsangan sampai 3 kali bila respon hanya 1 kali dari 3 kali test maka naikan lagi 5 dB dan berikan rangsangan 3 kali. Bila telah didapat respon yang tetap maka perpaduan antara penurunan dan penambahan merupakan Batas Ambang Dengar. 5) Catat hasil dalam lembar data pemeriksaan dan pada audiochart. 6) Untuk pemeriksaan frekuensi berikutnya, mulailah pada tingkat 15 dB lebih rendah dari ambang dengar pada frekuensi 1000 Hz ( misalnya bila pada frekuensi 1000 Hz dimulai intensitas 50 dB, maka pada frekuensi 2000 Hz dimulai dengan intensitas 30-35 dB ) 7) Lakukan pemeriksaan untuk frekuensi diatas 1000 Hz dengan cara yang sama, dan terakhir pemeriksaan pada frekuensi 500 Hz.

3. Gambar Alat

B. Perhitungan dari Hasil Pengukuran Hasil Pengukuran Dari hasil praktikum Audiometri dengan alat Audiometer dengan tipe 1800 merk Bruel dan Kjaer didapat data sebagai berikut : a. Nama Probandus b. Umur c. Jenis Kelamin d. Jenis Pekerjaan e. Hari/tanggal test f. Tempat g. Praktikan : Azhar Zuhairsyah F : 19 tahun : Laki Laki : Mahasiswa : Senin, 24 Maret 2014 : RK III Prodi D4 K3 : Ambar Erlina P

Data-data yang diperoleh dari praktikum adalah grafik nada PULSE dan CONT berimpit dari frekuensi 500 Hz, 1000 Hz, 2000 Hz dan 4000 Hz serta n No. Nama i l 1. a Azhar Zuhairsyah i Faris Umur L/P Telinga Ambang Dengar (dB) pada frekuensi 500 1000 2000 4000 Hz Hz Hz Hz 10dB 10 dB 10 dB 10 dB

19 tahun

Kanan

L ambang dengar terdapat 10 dB

Kiri

10 dB

10 dB

10 dB

10 dB

Tabel III.1 Ambang dengar (dB) pada frekwensi tertentu diatas. Hasil Perhitungan Dari data yang didapat diatas, maka dapat dihitung intrepetasi hasil ambang dengar pada frekwensi 500 Hz, 1000 Hz, 2000 Hz dan 4000 Hz. a. Tingkat Pendengaran (Hearing Threshold Level) Telinga kanan : Telinga kiri : = 10 dB = 10 dB = 10 dB

Rata-rata telinga kanan dan kiri : b. Tingkat Ketulian Tingkat pendengaran - 25 dB (low fance). 10 dB 25dB = - 15 dB dB

Dari hasil praktikum Audiometri dengan alat Audiometer dengan tipe 1800 merk Bruel dan Kjaer didapat data sebagai berikut : a. Nama Probandus b. Umur c. Jenis Kelamin d. Jenis Pekerjaan e. Hari/tanggal test f. Tempat g. Praktikan : Ambar Erlina Parwiyati : 19 tahun : Perempuan : Mahasiswa : Senin, 24 Maret 2014 : RK III Prodi D4 K3 : Ika Safitri K

Data-data yang diperoleh dari praktikum adalah grafik nada PULSE dan CONT berimpit dari frekuensi 500 Hz, 1000 Hz, 2000 Hz dan 4000 Hz serta n No. Nama i l 1. a Ambar Erlina P i Umur L/P Telinga Ambang Dengar (dB) pada frekuensi 500 1000 2000 4000 Hz Hz Hz Hz 10dB 10 dB 10 dB 40 dB 15 dB 10 dB 10 dB 10 dB

19 tahun

P P

Kanan Kiri

ambang dengar terdapat antara 10 dB 40 dB Tabel III.1 Ambang dengar (dB) pada frekwensi tertentu diatas. Hasil Perhitungan Dari data yang didapat diatas, maka dapat dihitung intrepetasi hasil ambang dengar pada frekwensi 500 Hz, 1000 Hz, 2000 Hz dan 4000 Hz. a. Tingkat Pendengaran (Hearing Threshold Level) Telinga kanan : Telinga kiri : = 17,5 dB = 11,25 dB = 14,375 dB

Rata-rata telinga kanan dan kiri : b. Tingkat Ketulian Tingkat pendengaran - 25 dB (low fance). 14,375 dB 25dB = - 10,625 dB

Dari hasil praktikum Audiometri dengan alat Audiometer dengan tipe 1800 merk Bruel dan Kjaer didapat data sebagai berikut : a. Nama Probandus b. Umur c. Jenis Kelamin d. Jenis Pekerjaan e. Hari/tanggal test f. Tempat g. Praktikan : Ika Safitri Kurniawati : 20 tahun : Perempuan : Mahasiswa : Senin, 24 Maret 2014 : RK III Prodi D4 K3 : Muh.Sandi Dharmawan

Data-data yang diperoleh dari praktikum adalah grafik nada PULSE dan CONT berimpit dari frekuensi 500 Hz, 1000 Hz, 2000 Hz dan 4000 Hz serta n No. Nama i l 1. a Ika Safitri i ambang dengar terdapat 10 dB Tabel III.1 Ambang dengar (dB) pada frekwensi tertentu diatas. Hasil Perhitungan Dari data yang didapat diatas, maka dapat dihitung intrepetasi hasil ambang dengar pada frekwensi 500 Hz, 1000 Hz, 2000 Hz dan 4000 Hz. a. Tingkat Pendengaran (Hearing Threshold Level) Telinga kanan : Telinga kiri : = 10 dB = 10 dB = 10 dB Umur L/P Telinga Ambang Dengar (dB) pada frekuensi 500 1000 2000 4000 Hz Hz Hz Hz 10dB 10 dB 10 dB 10 dB 10 dB 10 dB 10 dB 10 dB

20 tahun

P P

Kanan Kiri

Rata-rata telinga kanan dan kiri : b. Tingkat Ketulian Tingkat pendengaran - 25 dB (low fance). 10 dB 25dB = - 15 dB dB

Dari hasil praktikum Audiometri dengan alat Audiometer dengan tipe 1800 merk Bruel dan Kjaer didapat data sebagai berikut : a. Nama Probandus b. Umur c. Jenis Kelamin d. Jenis Pekerjaan e. Hari/tanggal test f. Tempat g. Praktikan : Muh.Sandi Dharmawan : 19 tahun : Laki Laki : Mahasiswa : Senin, 24 Maret 2014 : RK III Prodi D4 K3 : Rosa Citra Parintan

Data-data yang diperoleh dari praktikum adalah grafik nada PULSE dan CONT berimpit dari frekuensi 500 Hz, 1000 Hz, 2000 Hz dan 4000 Hz serta n No. Nama i l 1. a Muh.Sandi i ambang dengar terdapat 10 dB Tabel III.1 Ambang dengar (dB) pada frekwensi tertentu diatas. Hasil Perhitungan Dari data yang didapat diatas, maka dapat dihitung intrepetasi hasil ambang dengar pada frekwensi 500 Hz, 1000 Hz, 2000 Hz dan 4000 Hz. a. Tingkat Pendengaran (Hearing Threshold Level) Telinga kanan : Telinga kiri : = 10 dB = 10 dB = 10 dB Umur L/P Telinga Ambang Dengar (dB) pada frekuensi 500 1000 2000 4000 Hz Hz Hz Hz 10dB 10 dB 10 dB 10 dB 10 dB 10 dB 10 dB 10 dB

19 tahun

L L

Kanan Kiri

Rata-rata telinga kanan dan kiri : b. Tingkat Ketulian Tingkat pendengaran - 25 dB (low fance). 10 dB 25dB = - 15 dB dB

Dari hasil praktikum Audiometri dengan alat Audiometer dengan tipe 1800 merk Bruel dan Kjaer didapat data sebagai berikut : a. Nama Probandus b. Umur c. Jenis Kelamin d. Jenis Pekerjaan e. Hari/tanggal test f. Tempat g. Praktikan : Rosa Citra Parintan : 19 tahun : Perempuan : Mahasiswa : Senin, 24 Maret 2014 : RK III Prodi D4 K3 : Wahidah Minanti O

Data-data yang diperoleh dari praktikum adalah grafik nada PULSE dan CONT berimpit dari frekuensi 500 Hz, 1000 Hz, 2000 Hz dan 4000 Hz serta n No. Nama i l 1. a Rosa Citra Parintan i Umur L/P Telinga Ambang Dengar (dB) pada frekuensi 500 1000 2000 4000 Hz Hz Hz Hz 10dB 10 dB 10 dB 10 dB 10 dB 10 dB 10 dB 10 dB

19 tahun

P P

Kanan Kiri

ambang dengar terdapat 10 dB Tabel III.1 Ambang dengar (dB) pada frekwensi tertentu diatas. Hasil Perhitungan Dari data yang didapat diatas, maka dapat dihitung intrepetasi hasil ambang dengar pada frekwensi 500 Hz, 1000 Hz, 2000 Hz dan 4000 Hz. a. Tingkat Pendengaran (Hearing Threshold Level) Telinga kanan : Telinga kiri : = 10 dB = 10 dB = 10 dB

Rata-rata telinga kanan dan kiri : b. Tingkat Ketulian Tingkat pendengaran - 25 dB (low fance). 10 dB 25dB = - 15 dB dB

Dari hasil praktikum Audiometri dengan alat Audiometer dengan tipe 1800 merk Bruel dan Kjaer didapat data sebagai berikut : a. Nama Probandus b. Umur c. Jenis Kelamin d. Jenis Pekerjaan e. Hari/tanggal test f. Tempat g. Praktikan : Wahidah Minanti O : 20 tahun : Perempuan : Mahasiswa : Senin, 24 Maret 2014 : RK III Prodi D4 K3 : Nina Andriyani

Data-data yang diperoleh dari praktikum adalah grafik nada PULSE dan CONT berimpit dari frekuensi 500 Hz, 1000 Hz, 2000 Hz dan 4000 Hz serta n No. Nama i l 1. a Wahidah Minanti O i Umur L/P Telinga Ambang Dengar (dB) pada frekuensi 500 1000 2000 4000 Hz Hz Hz Hz 10dB 10 dB 10 dB 10 dB 10 dB 10 dB 10 dB 10 dB

20 tahun

P P

Kanan Kiri

ambang dengar terdapat 10 dB Tabel III.1 Ambang dengar (dB) pada frekwensi tertentu diatas. Hasil Perhitungan Dari data yang didapat diatas, maka dapat dihitung intrepetasi hasil ambang dengar pada frekwensi 500 Hz, 1000 Hz, 2000 Hz dan 4000 Hz. a. Tingkat Pendengaran (Hearing Threshold Level) Telinga kanan : Telinga kiri : = 10 dB = 10 dB = 10 dB

Rata-rata telinga kanan dan kiri : b. Tingkat Ketulian Tingkat pendengaran - 25 dB (low fance). 10 dB 25dB = - 15 dB dB

Dari hasil praktikum Audiometri dengan alat Audiometer dengan tipe 1800 merk Bruel dan Kjaer didapat data sebagai berikut : a. Nama Probandus b. Umur c. Jenis Kelamin d. Jenis Pekerjaan e. Hari/tanggal test f. Tempat g. Praktikan : Nina Andriyani : 19 tahun : Perempuan : Mahasiswa : Senin, 24 Maret 2014 : RK III Prodi D4 K3 : Cici Laili I

Data-data yang diperoleh dari praktikum adalah grafik nada PULSE dan CONT berimpit dari frekuensi 500 Hz, 1000 Hz, 2000 Hz dan 4000 Hz serta n No. Nama i l 1. a Nina Andriyani i Umur L/P Telinga Ambang Dengar (dB) pada frekuensi 500 1000 2000 4000 Hz Hz Hz Hz 10dB 10 dB 10 dB 10 dB 10 dB 10 dB 10 dB 10 dB

20 tahun P P

Kanan Kiri

ambang dengar terdapat 10 dB Tabel III.1 Ambang dengar (dB) pada frekwensi tertentu diatas. Hasil Perhitungan Dari data yang didapat diatas, maka dapat dihitung intrepetasi hasil ambang dengar pada frekwensi 500 Hz, 1000 Hz, 2000 Hz dan 4000 Hz. a. Tingkat Pendengaran (Hearing Threshold Level) Telinga kanan : Telinga kiri : = 10 dB = 10 dB = 10 dB

Rata-rata telinga kanan dan kiri : b. Tingkat Ketulian Tingkat pendengaran - 25 dB (low fance). 10 dB 25dB = - 15 dB dB

Dari hasil praktikum Audiometri dengan alat Audiometer dengan tipe 1800 merk Bruel dan Kjaer didapat data sebagai berikut : a. Nama Probandus b. Umur c. Jenis Kelamin d. Jenis Pekerjaan e. Hari/tanggal test f. Tempat g. Praktikan : Cici Laili I : 19 tahun : Perempuan : Mahasiswa : Senin, 24 Maret 2014 : RK III Prodi D4 K3 : Raras PuspitaSari

Data-data yang diperoleh dari praktikum adalah grafik nada PULSE dan CONT berimpit dari frekuensi 500 Hz, 1000 Hz, 2000 Hz dan 4000 Hz serta n No. Nama i l 1. a Cici Laili I i ambang dengar terdapat 10 dB Tabel III.1 Ambang dengar (dB) pada frekwensi tertentu diatas. Hasil Perhitungan Dari data yang didapat diatas, maka dapat dihitung intrepetasi hasil ambang dengar pada frekwensi 500 Hz, 1000 Hz, 2000 Hz dan 4000 Hz. a. Tingkat Pendengaran (Hearing Threshold Level) Telinga kanan : Telinga kiri : = 10 dB = 10 dB = 10 dB Umur L/P Telinga Ambang Dengar (dB) pada frekuensi 500 1000 2000 4000 Hz Hz Hz Hz 10dB 10 dB 10 dB 10 dB 10 dB 10 dB 10 dB 10 dB

19 tahun

P P

Kanan Kiri

Rata-rata telinga kanan dan kiri : b. Tingkat Ketulian Tingkat pendengaran - 25 dB (low fance). 10 dB 25dB = - 15 dB dB

Dari hasil praktikum Audiometri dengan alat Audiometer dengan tipe 1800 merk Bruel dan Kjaer didapat data sebagai berikut : a. Nama Probandus b. Umur c. Jenis Kelamin d. Jenis Pekerjaan e. Hari/tanggal test f. Tempat g. Praktikan : Raras Puspitasari : 20 tahun : Perempuan : Mahasiswa : Senin, 24 Maret 2014 : RK III Prodi D4 K3 : Azhar Zuhairsyah F

Data-data yang diperoleh dari praktikum adalah grafik nada PULSE dan CONT berimpit dari frekuensi 500 Hz, 1000 Hz, 2000 Hz dan 4000 Hz serta n No. Nama i l 1. a Raras Puspitasari i Umur L/P Telinga Ambang Dengar (dB) pada frekuensi 500 1000 2000 4000 Hz Hz Hz Hz 10dB 10 dB 10 dB 10 dB 10 dB 10 dB 10 dB 10 dB

20 tahun

L L

Kanan Kiri

ambang dengar terdapat 10 dB Tabel III.1 Ambang dengar (dB) pada frekwensi tertentu diatas. Hasil Perhitungan Dari data yang didapat diatas, maka dapat dihitung intrepetasi hasil ambang dengar pada frekwensi 500 Hz, 1000 Hz, 2000 Hz dan 4000 Hz. a. Tingkat Pendengaran (Hearing Threshold Level) Telinga kanan : Telinga kiri : = 10 dB = 10 dB = 10 dB

Rata-rata telinga kanan dan kiri : b. Tingkat Ketulian Tingkat pendengaran - 25 dB (low fance). 10 dB 25dB = - 15 dB dB

Вам также может понравиться