Вы находитесь на странице: 1из 9

MORFOLOGI METALOGRAFI TRANSFORMASI FASA BAJA MANGAN 3401 PADA KONDISI PENDINGINAN MEDIA UDARA

Reza Fadhila Jurusan Teknik Mesin - Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan

ABSTRAK Telah dilakukan suatu penelitian kaji ulang terhadap bahan baja hadfield yang biasa dipakai sebagai bahan dasar rel kereta api dimana dilakukan pendataan ulang kembali terhadap perubahan mikrostruktur akibat perlakuan panas pada daerah temperatur aging . Bahan dipanaskan hingga 1050 yang diikuti dengan proses pendinginan !epat yang menyebabkan larutan padat karbida mengendap pada butir fase austenit murni. "engan pemanasan kembali fase austenit ini# akan terjadi dispersi parsial austenit. $emanasan dilakukan pada temperatur % &00 # &50 # 500 # 550 dan '00 ( dengan tahapan )0 menit dan '0 menit yang selanjutnya. *ikrostruktur yang didapat didatakan morphologinya dengan Optical Microscopy % +* ( dan elemen yang terkandung diuji dengan X-ray Fluorecence Spectroscopy % ,R- (. $ada pendataan morphologinya terlihat bah.a pada temperatur rendah plat/plat ferrit akan tumbuh dan mulai bernukliasi pada permukaan butir fasa austenit. $ada temperatur lebih tinggi# fasa ferrit tersebut akan tumbuh membentuk plat/plat erit assikular yang tumbuh kesegala arah. -asa baru yang tumbuh pada &00 sampai dengan 500 merupakan transfomasi dari keadaan amorf ke fasa assikularnya. $ada temperatur yang !ukup tinggi yaitu '00 akan terbentuk fasa pearlit dimana struktur ferritnya masih dapat diobser0asi. Keywords: Baja Hadfield, Temperatur aging, larutan padat karbida, plat ferit assicular.

1.

PENDAHULUAN

Baja sangat berperan penting bagi kehidupan manusia dan tidak lepas dari kebutuhan mulai dari peralatan dapur# transportasi# generator# sampai kerangka gedung dan jembatan pada umumya menggunakan baja. 11#23 $ada baja mangan !ad ield mempunyai perbandingan komposisi paduan 10 4 .t *angan dan 1 4 .t karbon. Baja mangan !ad ield dipakai dalam dunia industri# misal5 rel dan roda kereta api 11#2#)#20#213. 6ntuk mendapatkan baja dengan kualitas yang dibutuhkan harus dilakukan beberapa perlakuan untuk menghasilkan suatu fasa baru dengan !ara pemanasan % heat treat"ent ( dengan .aktu penahanan )0 menit dan '0 menit sampai fasa austenit# kemudian di re-heat treat"ent sampai fasa pearlit sehingga dapat mempengaruhi struktur mikro yang dihasilkan. 111#12#1)#1&3 6ntuk memperoleh fasa baru dan sifat fisis yang dihasilkan dalam bidang material dapat dilakukan antara lain 5 1. !eat treat"ent# 2. $endinginan !epat %#uenching(# ). Re-heat treat"ent. Akibat perlakuan yang diberi pada sampel baja mangan -e/*n dapat diperoleh fasa stabil.115#1'#173 -asa baru dapat diidentifikasi dengan foto

mikrostruktur. $erlakuan panas % heat-treat"ent ( dapat didefenisikan sebagai suatu kombinasi operasi pemanasan dan pendinginan terhadap logam dan paduannya. $roses perlakuan panas yang diberikan pada logam dan paduannya# jika berlangsung pada temperatur yang berbeda/beda disertai dengan .aktu perlakuan yang berbeda/ beda# kemudian didinginkan dengan pendinginan media udara# maka akan dihasilkan perubahan fasa dan perubahan ukuran butiran dari material tersebut.1&#5#'#7#183 Baja mangan -e *n dengan fasa austenit saat ini banyak digunakan dalam berbagai bidang industri. Se!ara umum fasa austenit dapat bertransformasi dikarenakan pengaruh temperatur# komposisi material # .aktu dan laju pendingin dari baja mangan. Berdasarkan diagram fasa -e/*n# baja mangan %-e *n( yang dipanaskan % heat treat"ent( men!apai suhu austenit# kemudian didinginkan se!ara lambat $air cooling( akan membentuk suatu struktur fasa stabil yaitu fasa errit dan fasa austenit.18#9#103

2.

Prosed r Pe!e"#$#%!

Spesimen test untuk penelitian metallografik dipotong dan dipreparasi dari pelat/pelat di atas# yang mempunyai ukuran 1 2 2#5 !m dengan mesin pemotong presisi untuk menghindari perubahan transformasi fase. Benda uji yang telah dipreparasi diheatreatment pada temperatur 1050 selama 1 jam pada tungku listrik $:" pengolah/panas tipe ;e!tar ;<T/)# kemudian semua benda uji didingkan dengan !ara di!elup !epat % #uench( ke dalam air . Selanjutnya sampel/sampel direheatreatment kembali pada temperatur yang berbeda dengan .aktu yang ber0ariasi. Temperatur yang dipilih reheattreatment sampel adalah dari &00 sampai '00 dengan selang peningkatan temperatur 50 dengan 0ariasi .aktu pemanasan yaitu )0 menit dan '0 menit dan diikuti dengan pendinginan di udara. $emilihan temperatur diatas atas dasar prediksi yang ada pada diagram fase -e/*n. 6ntuk pengujian metalografinya sampel sample digerinda di dalam mesin pemoles dengan menggunakan kertas ampelas dari ukuran kekasaran 100# )50# '00# 800# 1000# 1500 hingga 2000 mesh. 6ntuk sebagian besar operasi# dengan laju rotasi &50 putaran=menit. Setelah penggerindaan selesai pada kertas ampelas 2000 mes# sampel dipoles dengan menggunakan pasta alumina 1 pada kain beludru untuk memperoleh permukaan mirip !ermin. $reparasi sampel metalografi diakhiri dengan pembersihan sample/sampel dengan menggunakan mesin pembersih ultrasonik# Branson 1210# *odel B1210>/*T &7 K<?# 2)0 ;olt. >tsaan yang digunakan untuk memun!ulkan fasa/fasa pada sample diperlihatkan pada tabel diba.ah ini. @enis larutan Aarutan A Aarutan B Aarutan 100 ml alkohol 90 ml ethanol 100 ml ethanol Komposi ) ml <B+) 10 ml < l 2 ml B<&+<

$enentuan gambar mikrostruktur dilakukan dengan menggunakan alat mikroskop analisator bayangan optik %>piplan <dlen?# arl Ceiss# 220 ; D '0 <?# 80 ;A( dengan pembesaran 100,. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Tr%!s&or'%s# F%s% $ada umumnya reaksi terbentuknya fasa pearlit pada range temperatur antara 550 /720 . Sebaliknya pembentukan fasa martensit biasanya terjadi pada suhu yang lebih rendah yaitu antara 250 / 550 . $ada range temperatur ini juga akan terbentuk fasa/fasa lainnya yang dimulai dengan pembentukan agregat halus yang dapat berbentuk pelat/pelat ferit maupun partikel sementit. -asa yang terbentuk diantaranya biasanya dikatakan sebagai struktur bainit. "engan kata lain bainit akan mun!ul selama perlakuan termal pada pendinginan udara dari pearlit sebelum dihasilkan martensit. 1 1#)#8#173

3.2. Mor&o"o(# M#)ros$r )$ r P%d% Pe'%!%s%! 10*0 + D##) $# ,roses -%$er . e!/0#!( *ikrostruktur baja mangan austenit <adfield bila diheat treatment pada temperatur 1050 dan kemudian diikuti dengan proses pendinginan !epat diperlihatkan pada Eambar &.1.

Eambar ).1. *ikrostruktur pada daerah pemanasan 1050 perbesaran 100F Eambar ).1 menunjukkan butir/butir austenit baja <adfield dengan kehadiran t.in/t.in bagaimana telah ditemukan oleh peneliti/peneliti sebelumnya. Garna putih merupakan Austenit dan .arna putih kehitaman merupakan Austenit yang diperkaya dengan karbida %-e ) ( maupun elemen penyusun lainnya. $engaruh pengkayaan elemen/elenen penyusun baja tersebutlah yang menandakan tingkat kehomogenan didalam bahan baja tersebut 3.3.% Mor&o"o(# M#)ros$r )$ r P%d% D%er%0 Pe'%!%s%! 400 + Eambar ).2a dan ).2b mikrostruktur baja mangan austenit <adfield setelah perlakuan panas pada temperatur 1050 diikuti proses .ater Huen!h # kemudian dipanaskan kembali sampai &00 dengan masa penahanan )0 menit dan '0 menit yang diikuti dengan kondisi pendinginan udara.

Eambar ).2a. *ikrostruktur pada daerah pemanasan &00 penahanan )0 menit# perbesaran 100F

Eambar ).2b. *ikrostruktur pada daerah pemanasan &00 penahanan '0 menit# perbesaran 100F

$ada Eambar ).2a dan ).2b diperlihatkan pembentukan a.al struktur martensit dimana struktur parent austenitnya tetap ada. $ada dasarnya penampilan struktur martensit terkandung struktur austenit didalam. $ada Eambar ).2a tampak lamel/ lamel goretan %s!ra!h( yang ada lebih teratur daripada Eambar ).2b. *artensit adalah suatu fasa transisi yang terbentuk antara Austenit dan ferrit I karbida. *artensit memiliki struktur < $# karbon terperangkap dalam kisi dan slip sulit terjadi . +leh karena itu martensit keras# kuat dan rapuh. *artensit sebagai fasa yang metastabil yang mengandung karbon sehingga larutannya padat. $ada suhu diba.ah suhu aute!toid dalam .aktu !ukup lama# larutan !arbon terus berubah menjadi bentuk ferrit dan karbida yang lebih stabil .

3.3.1 Mor&o"o(# M#)ros$r )$ r P%d% D%er%0 Pe'%!%s%! 4*0 + Eambar ).)a dan ).)b diperlihatkan mikrostruktur baja mangan austenit hadfield setelah perlakuan panas pada 1050 yang didinginkan se!ara !epat kemudian dipanaskan sampai &50 dengan masa penahanan )0 menit dan '0 menit yang diikuti dengan kondisi pendinginan udara. $ada rentang temperatur tersebut terbentuk struktur mikro fasa bainit. "imana bainit merupakan transformasi pro/eutektoid dari pada ferrit dan karbida itu sendiri.

Eambar ).)a. *ikrostruktur pada daerah pemanasan &50 penahanan )0 menit# perbesaran 100F

Eambar ).)b. *ikrostruktur pada daerah pemanasan &50 penahanan '0 menit# perbesaran 100F

-e) merupakan persipitat yang bergerak kebatas butir # sebagai a.al dari kemun!ulan fasa bainit. $ada gambar ini terlihat bah.a bainit ditandai dengan terbentuknya pelat/pelat ferrit baik didalam maupun dibatas butir. @ika dibandingkan Eambar ).)a dan ).)b terlihat bah.a telah terjadi pengkasaran ferrit disebabkan kehadiran -e ) .

3.3./ Mor&o"o(# M#)ros$r )$ r P%d% D%er%0 Pe'%!%s%! *00 + Eambar ).&a dan ).&b memperlihatkan mikrostruktur baja mangan austenit <adfield setelah perlakuan panas pada 1050 kemudian didinginkan se!ara !epat dan dilanjutkan pemanasan kembali pada temperatur 500 pada dua masa penahanan kemudian diikuti dengan pendinginan udara. "engan membandingkan hasil pemanasan kembali pada temperatur &50 untuk )0 menit dan '0 menit dengan pemanasan kembali pada temperatur 500 dan untuk )0 dan '0 menit# dapat ditarik analogi bah.a jika temperatur naik# kemungkinan ferrit yang terbentuk pada batas butir jauh lebih besar terjadi pada temperatur 500 . $ada temperatur 500 dengan proses pendinginan/udara# ferrit yang terbentuk pada batas butir tampaknya berkembang baik pada batas butir maupun didalam butir. *ikrostruktur untuk keadaan ini jelas tampak seperti pada Eambar ).&a dan Eambar ).&b. "ari gambar terlihat bah.a .arna kuning adalah fasa austenit# garis putus/putus menyilang ditandai sebagai fasa ferrit dan bintik hitam fasa sementit % -e) (.

Eambar &.&a. *ikrostruktur pada daerah pemanasan 500 penahanan )0 menit# perbesaran 100F

Eambar &.&b. *ikrostruktur pada daerah pemanasan 500 penahanan '0 menit# perbesaran 100F

<al ini lebih jelas dapat deperlihatkan melalui hasil fasa bainit pada Eambar ).&! dengan menggunakan Scanning %lectron Microscope %S>*(

Eambar &.&!. *ikrostruktur pada daerah pemanasan 500 penahanan )0 menit# perbesaran S>* 10000F $ada foto S>* menunjukkan hasil yang sama dengan foto mikroskop optik baik pada keadaan a.al ataupun pada keadaaan annelisasi re-heatreat"ent dengan perbesaran yang lebih tinggi dari foto mikroskop optik tetap terlihat hasil yang sama#sehingga dapat dikatakan bah.a fasa bainit bukannya hanya berada dilapisan permukaan fasa ferrit tetapi memang telah masuk dan tumbuh didalam fasa ferrit.

3.3.d

Mor&o"o(# M#)ros$r )$ r P%d% D%er%0 Pe'%!%s%! **0 +

Eambar ).5a dan Eambar ).5b memperlihatkan mikrostruktur baja mangan austenit had ield setelah perlakuan panas pada 1050 dan dipanaskan kembali pada 550 dengan proses pendinginan udara. "engan menaikkan temperatur pemanasan# lebih banyak endapan akan terbentuk pada batas butir. $ada gambar mikrostruktur terlihat bah.a akan lebih banyak endapan terbentuk pada batas butir hal ini disebabkan ferrit yang terbentuk pada batas butir sudah men!apai batas maksimumnya. $ada rentang .aktu 550 sampai '00 tersebut terbentuk struktur mikro fasa $earlit. $earlit adalah !ampuran khusus terdiri dari dua fasa dan terbentuk se.aktu austenit dengan komposisi eute!toid yang memiliki transformasi fasa stabil yaitu ferrit dan karbida. Kedua fasa baru I -e) bernukleasi pada batas butir austenit dan tumbuh se!ara serentak didalam butir. Karbon memisah meninggalkan ferrit dan berkonsentrasi dalam karbida. $ada temperatur 550 pearlit terlihat belum terbentuk se!ara sempurna.

Eambar ).5a. *ikrostruktur pada daerah pemanasan 550 penahanan )0 menit# perbesaran 100F

Eambar ).5b. *ikrostruktur pada daerah pemanasan 550 penahanan '0 menit# perbesaran 100F

3.3.e

Mor&o"o(# M#)ros$r )$ r P%d% D%er%0 Pe'%!%s%! 200 +

Eambar &.'a dan &.'b memperlihatkan mikrostruktur baja mangan austenit had ield setelah perlakuan pada 1050 dan dipanaskan kembali pada '00 selama .aktu yang ber0ariasi kemudian mengalami pendinginan udara. Selama pendinginan terbentuk sedikit fasa bainit. Seiring dengan peningkatan temperatur dan .aktu tahan formasi pembentukan pearlit akan semakin halus.

Eambar &.'a. *ikrostruktur pada daerah pemanasan '00 penahanan )0 menit# perbesaran 100F

Eambar &.'b. *ikrostruktur pada daerah pemanasan '00 penahanan '0 menit# perbesaran 100F

4.

KESIMPULAN

$ada jurnal ini di!oba untuk melihat perkembangan morfologi mikrostruktural baja mangan austenit D A:S: )&01 disebabkan perlakuan panas yang berbeda/beda diikuti dengan proses pendinginan !epat. Bahan dipanaskan hingga 1050 diikuti dengan proses pendinginan !epat yang menyebabkan larutan padat !arbide mengendap pada butir fase austenit murni. "engan fase austenit ini# akan terjadi dispersi parsial austenit. Gaktu dan temperatur pemanasan akan mempengaruhi luas dispersi pada fase austenit. Temperatur despersitas ditetapkan antara &00 sampai '00 dengan tahapan peningkatan 50 . Kajian mikrostruktur sampel menunjukkan bah.a pengendapan pada batas butir fasa austenit dimulai dengan pengendapan besi dan mangan !arbide# kemudian se!ara progresif diikuti oleh kemun!ulan unsur baru yang kemudian paduan menuju interior batas/batas butirnya. $endinginan !epat biasanya menyebabkan karbida yang mengendap pada batas/batas butir terdispersi kembali pada butir/butir. $embentukan fase baru ini meningkat seiring dengan adanya peningkatan temperatur. Eambar/gambar mikro struktural dari pada bainit akan memun!ulkan parent austenit dan ferrit dan juga produk/ produk karbida yang ada. Kandungan karbon didalam fasa bainit dari pembentukan fasa ferrit dari a.al sampai pada keadaan jenuhnya. Berdasarkan morpologi metallografi terjadi 5 1. Bukti/bukti nyata dari pembentukan bainit haruslah merupakan pemisahan reaksi dari produk/produk hasilan fasa/fasa eute!toid yaitu ferrit dan pearlit. $ada saat tersebut sub struktur akan berhubungan dengan komposisi dari pada pembentukan fasa ferrit sehingga pengaruh temperatur akan sangat signifikan. $embentukan fasa bainit paduan akan selalu berhubungan dengan reaksi interfa!e antar fasa ferrit=austenit. 2. $ertumbuhan rata/rata pada butir akan dikontrol oleh difusi elemen karbon dan mekanisme pergeseran yang terlibat didalamnya. <al ini terlihat pada struktur pelat/pelat ferrit a!!i!ular yang tampak pada fasa bainit. ). $ertumbuhan pada fasa bainit diba.ah temperatur bainitik a.al selayaknya seperti konsep/konsep nukleasi yang !epat. -asa martensitik di!apai pada temperatur &00 . $ada temperatur tersebut kemungkinan/ kemungkinan terbentuknya fasa sementit akan merupakan presipitat yang memperluas fasa ferrit. &. $erlu dilakukan penelitian lanjutan untuk membuktikan kapan=bilamana .aktu tertentu terbentuknya fasa/fasa martensit# bainit# ferrit # pearlite dan butir serta penyebeb/penyebab yang !ukup mendukungnya

"ari penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memahami struktur mikro baja mangan yang diberi perlakuan panas diiringi dengan pendinginan udara %air cooling(. $enelitian ini diharapkan dapat membuat peta struktur mikro dari baja mangan yang telah diberi perlakuan sebagai dasar a!uan dalam dunia industri. *emperkaya khasanah studi fisika metalurgi bagi para rekayasa.an yang berminat dalam bidang material di :ndonesia

*.
1. 2. ). &. 5. '. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 1). 1&. 15. 1'. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 2). 2&. 25. 2'. 27.

DAFTAR PUSTAKA
Amstead# B.<# dkk.199). Teknologi *ekanik. Terjemahan :r. Sriati "japrie. >disi ke/7. @ilid :. @akarta5 >rlangga. Beumer# B. @. *. 1980. $engetahuan Bahan. Terjemahan B. S. An.il *atondang. @ilid :::. @akarta5 Bhatara Karya Aksara. Budinski# Kenneth E. 199'. >ngineering *aterials. $roperties and Sele!tion. -ifth >dition. Be. @ersey olombus# +hio5 $renti!e <all 6pper Saddle Ri0ers. lar!k ".S and ;arney G.R# J *etallurgy for >ngineersJ# 2Kd ed.p.205 228# &'2 .1 %19'2( "ieter# Eeorge >. 199'. *etalurgi *ekenik. >disi ke/). @ilid :. @akarta5 >rlangga. >dgar . Bain# Alloying >lement in Steel# Se!ond >dition# Ameri!an So!iety for *etals# *etals $ark# +hio# 19)9. Eeorge S. Brady and <endry R. lauser# *aterial <and Book# *!. Era.<ill Book ompany Be. Lork <erman G. $olla!k# *aterial S!ien!e and *etallurgy# Reston $ublsh. oy ;irginia 1981. @.A.T. Thong# The >n0ironment S>*# @urnal *ikroskopik "an *ikro Analisis# ;ol.1# no.2# 1998. Aa.ren!e <. ;an ;la!k# >lement +f *aterials S!ien!e and >nginering# 5 th ed. Addison/Gesley $ublishing ompany# 6SA %1985( R.>. Smallman# *odern $hysi!al *etallurgy# &th ed. %1985( R.G.Smith# A. "e*onte# G. B. -. *a!kay# "e0elopment +f <igh/*anganese Steels -or <ea0y "uty ast/To/Shape Appli!ations# @ournal of *aterial $ro!essing Te!hnology 15)/15& %200&( 589/595. Re?a -adhila# A.E.@aharah# *.C. +mar# .<. he <aron# and .<. A?hari# A *i!rostru!tural *apping of the Austeniti! *anganese Steel/)&01 in Rapid ooling# @ournal of Solid State S!ien!e and Te!hnology Aetters# 0ol.12# p 1&)/1&8 %2005( Re?a -adhila# *i!rostru!tural of the austeniti! )&01 in rapid !ooling pro!ess# @urnal $enelitian Saintika 6nimed# ;ol 2# p 0&/08 %2011( Sha!kelford @ames# :ntrodu!tion to *aterials S!ien!e for >ngineers# fourth edition# $renti!e <all :nternational :n!. Surdia# Tata. *S. dan Saito# Shinroku. 2005. $engetahuan Bahan Teknik. etakan ke/'. $T. $randnya $aramita# @akarta. Thornton# $eter A. And olangelo# ;iro @. 1985. -undamentals of >ngineering *aterials. :n!5 $renti!e/ <all :nternational. Gahid Suherman# M pengetahuan Bahan M :TB Surabaya %1987( ;ander ;oort E.-.# *etallography $rin!iple and $ra!ti!eJ# *!Era.<ill# p.215#')2 %198&( ;ernon @onh# Testing of *aterials# *!. *illan# Be. Lork. Re?a -adhila# *i!rostru!tural <adfield *anganesse in aging Treatment# @ournal :nternational *aterial >ngineering onfren!e# 0ol )# paper Bo +*E09 %2005( %s!ribd.!om=do!=12771879=Re?a/-adhila/1/ $aper/Bo/+*E09( Re?a -adhila # -undamental *apping *anganesse Steel due to heat/treatment# :nternational *etallurgy onfren!e %200'( %s!ribd.!om=do!=127980&1=Re?a/-adhila/Bo/$/09/:nternational/*etalurgy/ onfren!e/910th/"e!0'( Re?a -adhila# *i!rostru!tural <adfield *anganesse in aging Treatment# @ournal :nternational *aterial >ngineering onfren!e# $oster Resear!h *n/Steel )&01 %2005( %s!ribd.!om=do!=1279822'=Re?a/$oster/ Resear!h/*n/Steel)&01/Rapid/ ooling/$ro!ess( Re?a -adhila# -undamental *i!ro *apping <adfield *anganesse in aging Treatment# @ournal :nternational *aterial >ngineering onfren!e# %200'( %s!ribd.!om=do!=12810&&7=Bo/2'&/-und/*i!ro/ *apping( -adhila Re?a# -undamental *i!rostru!ture *apping of the <adfield *anganesse Steel during the Treatmeny in %N I O( Region# @ournal R SST/6:T* %2005( %s!ribd.!om=do!=127989'5=Re?a/6km/ R!sst05/"i/6itm/Kuantan/151( Re?a -adhila# $oster of -undamental *i!rostru!ture *apping of the <adfield *anganesse Steel during the Treatmeny in %N I O( Region # @ournal of :nternational *etallurgy onfren!e %2008( %s!ribd.!om=do!=12772025=Re?a/-adhila/)/Bo/2'&/-und/*i!ro/*apping( Re?a -adhila# $oster of -undamental *i!ro *apping *anganesse Steel due to its aging Treatment# @ournal of :T>, %2008( %s!ribd.!om=do!=128'092)=Re?a/-adhila/$+ST>R/1/"an/2/$ada/:T>,/2008(

28. Re?a -adhila# $oster of -undamental *i!ro *apping *anganesse Steel in isothermal !ooling# @ournal of :T>, %2009( %s!ribd.!om=do!=12798)81=Re?a/-adhila/Broshure/Resear!h/*n/Steel)&01/in/:so/ Thermal/ ooling(

Вам также может понравиться