Вы находитесь на странице: 1из 29

KETEGUHAN HATI DAN IMAN SEBAGAI KUNCI SUKSES

MUHAMAD NUR IMAN FAUZI

X MIA 4
"Nabi SAW sering berdoa dengan mengatakan, "Wahai Tuhan yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku untuk selalu taat kepada-Mu. Aku pernah bertanya, "Ya Rasulullah, kenapa Anda sering berdoa dengan menggunakan doa seperti itu? Apakah Anda sedang marasa ketakutan? Beliau menjawab, "Tidak ada yang membuatku merasa aman, hai Aisyah. Hati seluruh hamba ini berada di antara dua jari Allah Yang Maha Memaksa. Jika mau membalikkan hati seorang hamba-Nya, Allah tinggal membalikkannya begitu saja."
KETEGUHAN HATI DAN IMAN SEBAGAI KUNCI SUKSES

KETEGUHAN HATI DAN IMAN SEBAGAI KUNCI SUKSES JL. H. Jali No 9 Kunciran Jaya (021) 28939727 KOTA TANGERANG 1

KATA PENGANTAR
Penulis panjatkan Puji dan sukur kehadirat A l l a h s w t yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam berhubungan dengan Konsep Iman. Dalam penulisan makalah ini penulis banyak menghadapi kesulitan dan hambatan tetapi berkat dorongan dan dukungan dari rekan-rekan oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis sehingga penulisan makalah ini dapat diselesaikan. Akhir kata semoga makalah ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya. Namun walaupun makalah ini selesai tentulah masih banyak kekurangan hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki, oleh karena itu kritik dan saran yang mengarah kepada perbaikan isi makalah ini sangat penulis harapkan.

Tangerang, 09 Maret 2014

Penulis
KETEGUHAN HATI DAN IMAN SEBAGAI KUNCI SUKSES 2

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI.. BAB I PENDAHULUAN ...... 1.1 Latar belakang. 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Manfaat Pembahasa 1.4 Tujuan Pembahasan BAB II PEMBAHASAN.. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan . 3.2 Saran DAFTAR PUSTAKA.

4 4 5 5 5

28

28 28

29

KETEGUHAN HATI DAN IMAN SEBAGAI KUNCI SUKSES

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Kunci sukses ada di dalam hati. sukses di dunia dan di akhirat. Hati adalah sumber akhlaq, tingkah laku, cara berpikir, perasaan, dan tentu saja tempat iman dan taqwa. Dalam meraih sukses, maka langkah pertamanya ialah memperbaiki hati dan teguh dalam kondisi hati yang baik. Memang tidak mudah menjaga keteguhan hati. Dan, salah satu cara untuk menjaganya ialah dengan memohon kepada Sang Pemilik hati kita. Bahkan Rasulullah saw pun, selalu berdo'a agar hati beliau tetap teguh. Dalam hadits riwayat Ahmad dan Ibnu Abu Syaibah, Aisya ra., berkata, "Nabi SAW sering berdoa dengan mengatakan, "Wahai Tuhan yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku untuk selalu taat kepada-Mu. Aku pernah bertanya, "Ya Rasulullah, kenapa Anda sering berdoa dengan menggunakan doa seperti itu? Apakah Anda sedang marasa ketakutan? Beliau menjawab, "Tidak ada yang membuatku merasa aman, hai Aisyah. Hati seluruh hamba ini berada di antara dua jari Allah Yang Maha Memaksa. Jika mau membalikkan hati seorang hambaNya, Allah tinggal membalikkannya begitu saja."

Keteguhan hati adalah sifat penting seorang beriman. Orang beriman tidak pernah kehilangan antusiasme dan kesetiaan. Orang beriman berjuang hanya untuk memperoleh keridhaan Allah. Itulah sebabnya tidak satu halpun yang dapat menghalangi usaha mereka. Seorang beriman tidak akan pernah peduli dengan apa yang orang lain katakan tentang mereka. Tujuan utama mereka hanyalah menjadi orang yang pantas menerima anugrah Tuhan dan menjalani hidupnya sesuai dengan apa yang telah digariskan oleh Tuhan.

Allah menguji ketetapan hati orang beriman dengan banyak cara; di antaranya memberi mereka permasalahan pada waktu-waktu tertentu atau membuat mereka mengalami penderitaan

KETEGUHAN HATI DAN IMAN SEBAGAI KUNCI SUKSES

Rumusan Masalah Bagaimana Cara Kita Mengaplikasikan Keteguhan Hati dan Iman sebagai Kunci Sukses dalam Kehidupan Sehari-hari ? Manfaat Pembahasan

Menambah wawasan tentang keteguhan Hati dan Iman supaya kita bisa membentengi kita dengan Iman yang kuat

Tujuan Pembahasan

Untuk mengaplikasikan keteguhan Hati dan Iman di dalam kehidupan sehari-hari dan berpegang teguh kepada Al-Quran dan Hadist dan menambah Motivasi kehidupan seharihari

KETEGUHAN HATI DAN IMAN SEBAGAI KUNCI SUKSES

BAB II PEMBAHASAN Kunci sukses ada di dalam hati. sukses di dunia dan di akhirat. Hati adalah sumber akhlaq, tingkah laku, cara berpikir, perasaan, dan tentu saja tempat iman dan taqwa. Dalam meraih sukses, maka langkah pertamanya ialah memperbaiki hati dan teguh dalam kondisi hati yang baik. Memang tidak mudah menjaga keteguhan hati. Dan, salah satu cara untuk menjaganya ialah dengan memohon kepada Sang Pemilik hati kita. Bahkan Rasulullah saw pun, selalu berdo'a agar hati beliau tetap teguh. Dalam hadits riwayat Ahmad dan Ibnu Abu Syaibah, Aisya ra., berkata, "Nabi SAW sering berdoa dengan mengatakan, "Wahai Tuhan yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku untuk selalu taat kepada-Mu. Aku pernah bertanya, "Ya Rasulullah, kenapa Anda sering berdoa dengan menggunakan doa seperti itu? Apakah Anda sedang marasa ketakutan? Beliau menjawab, "Tidak ada yang membuatku merasa aman, hai Aisyah. Hati seluruh hamba ini berada di antara dua jari Allah Yang Maha Memaksa. Jika mau membalikkan hati seorang hambaNya, Allah tinggal membalikkannya begitu saja."

Keteguhan hati adalah sifat penting seorang beriman. Orang beriman tidak pernah kehilangan antusiasme dan kesetiaan. Orang beriman berjuang hanya untuk memperoleh keridhaan Allah. Itulah sebabnya tidak satu halpun yang dapat menghalangi usaha mereka. Seorang beriman tidak akan pernah peduli dengan apa yang orang lain katakan tentang mereka. Tujuan utama mereka hanyalah menjadi orang yang pantas menerima anugrah Tuhan dan menjalani hidupnya sesuai dengan apa yang telah digariskan oleh Tuhan.

Allah menguji ketetapan hati orang beriman dengan banyak cara; di antaranya memberi mereka permasalahan pada waktu-waktu tertentu atau membuat mereka mengalami penderitaan. Rincian dari ujian yang diberikan diterangkan pada ayat berikut:

KETEGUHAN HATI DAN IMAN SEBAGAI KUNCI SUKSES

"Dan sesungguhnya kami akan mengujimu dengan sesuatu cobaan, seperti ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Namun gembirakanlah orang-orang yang sabar." (Al-Baqarah : 155)

Kendatipun diuji, seorang mukmin dengan komitmen total tetap bersabar dalam keadaan sesulit apapun. Allah memuji sifat tersebut pada ayat di bawah ini:

"Dan berapa banyaknya nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikut (nya) yang bertakwa. Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar. Tidak ada doa mereka selain ucapan: "Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebih-lebihan dalam urusan kami dan tetapkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap kaum yang kafir". (Ali Imran : 146-147)

KETEGUHAN HATI DAN IMAN SEBAGAI KUNCI SUKSES

Sebaliknya, komitmen yang rendah bukanlah ciri orang beriman. "Sesungguhnya yang akan meminta izin kepadamu, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian, dan hati mereka ragu-ragu, karena itu mereka selalu bimbang dalam keraguannya." (At-Taubah : 45)

Disamping kemiskinan, kekayaan juga dapat mengguncang keteguhan hati seseorang. Kekayaan mengurangi kegembiraan kebanyakan orang. Menjadi kurang ajar dan berpaling dari Allah setelah menerima anugrahnya adalah sifat orang kafir. Allah menjelaskannya pada ayat di bawah ini:

"Dan sesungguhnya Kami telah membinasakan umat-umat sebelum kamu, ketika mereka berbuat kezaliman, padahal rasul-rasul mereka telah datang kepada mereka dengan membawa keterangan-keterangan yang nyata, tetapi mereka sekali-kali tidak hendak beriman. Demikianlah Kami memberi pembalasan kepada orang-orang yang berbuat dosa." (Yunus : 12)

Akan tetapi bagi orang-orang yang beriman, kemakmuran, kekayaan, dan kekuasaan, tidak pernah merubah sikap mereka. Mereka sadar betul bahwa semua anugrah diberikan oleh Allah dan dapat dicabut sewaktu-waktu. Karenanya mereka tidak pernah terlarut pada kegembiraan yang berlebihan

Percaya akan hidup sesudah mati dan berjuang sepenuh hati untuk meraihnya serta menghindari hal-hal yang berlebihan dalam urusan keseharian, adalah tanda-tanda keteguhan yang ditunjukkan oleh orang beriman. Mereka yang berjuang sekuat tenaga digambarkan di dalam Al-Qur'an.

KETEGUHAN HATI DAN IMAN SEBAGAI KUNCI SUKSES

"Dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah mukmin, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalasi dengan baik." (Al-Isra : 19)

Tidak

pernah

merasa

lemah

dan

berdukacita

adalah

perintah

Allah:

"Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman."(Al-Imran : 139)

Karenanya keteguhan merupakan sifat penting yang harus dimiliki orang beriman. "Kalau yang kamu serukan kepada mereka itu keuntungan yang mudah diperoleh dan perjalanan yang tidak seberapa jauh, pastilah mereka mengikutimu, tetapi tempat yang dituju itu amat jauh terasa oleh mereka. Mereka akan bersumpah dengan (nama) Allah: "Jikalau kami sanggup tentulah kami berangkat bersama-samamu." Mereka membinasakan diri mereka sendiri dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya mereka benar-benar orangorang yang berdusta." (At-Taubah : 42),

KETEGUHAN HATI DAN IMAN SEBAGAI KUNCI SUKSES

Gagal mencapai keteguhan. Namun orang-orang yang beriman senantiasa menunjukkan keteguhan yang tidak pernah berubah sampai ajal menjemput: "Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah; maka di antara mereka ada yang gugur. Dan di antara mereka ada (pula) yang menunggununggu dan mereka tidak merobah (janjinya)." (Al Ahzab : 23)

Akhirnya tak seorangpun dari mereka yang berubah pendirian prasetianya Di antara para tokoh sahabat Nabi ada yang menyatakan prasetianya untuk berjuang sampai gugur sebagai Pahlawan (Syahid), masing-masing ialah: Usman, Thalha, Said bin Yazid, Hamzah, Mush'ab bin Umair, dan lain-lain. Sebaliknya orang munafik menunjukkan kelakuan dan sikap yang tidak konsisten dan berubah-ubah mengikuti orang yang mereka gauli. Ketika orang beriman menang, orang munafik ingin berbagi kesuksesan. Namun ketika orang beriman mendapat kesulitan, mereka menjauh. Hal ini merupakan tanda jelas dari kemunafikan alami mereka.

Ashabul Kahfi yang diberi keberanian oleh Allah "Dan Kami meneguhkan hati mereka diwaktu mereka berdiri, lalu mereka pun berkata, "Tuhan kami adalah Tuhan seluruh langit dan bumi; kami sekali-kali tidak menyeru Tuhan selain Dia, sesungguhnya kami kalau demikian telah mengucapkan perkataan yang amat jauh dari kebenaran." Al-Kahfi : 14

KETEGUHAN HATI DAN IMAN SEBAGAI KUNCI SUKSES

10

"Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari rasulrasul telah bersabar dan janganlah kamu meminta disegerakan (azab) bagi mereka. Pada hari mereka melihat azab yang diancamkan kepada mereka (merasa) seolah-olah tidak tinggal (di dunia) melainkan sesaat pada siang hari. (Inilah) suatu pelajaran yang cukup, maka tidak dibinasakan melainkan kaum yang fasik" (Al Ahqaaf : 35)

Memberi contoh terbaik untuk orang-orang beriman mengenai keteguhan. Penganutan yang terus-menerus juga merupakan sebuah konsistensi. Hanya kematian yang dapat mengakhiri keteguhan orang beriman. Seorang beriman harus bersabar dan memenuhi ikrarnya kepada Allah sampai ajal menjemput.

Inilah kunci sukses. Saat hati kita sedang semangat, maka mintalah kepada Allah untuk meneguhkan hati kita agar tetap semangat. Semangat akan menghasilkan tindakan luar biasa dan tindakan luar biasa akan menghasilkan sukses luar biasa. Semua berawal dari hati, dan Allah yang membolak-balikkan hati kita, maka berdo'a dan berusahalah.

Mempertahankan keteguhan hati tentu saja diperlukan kemampuan seseorang untuk menjaga kejernihan hatinya. Dengan kejernihan hati, suara hati nurani akan muncul kepermukaan dan menjadi pembimbing dalam setiap langkah kehidupan. Dalam buku "Heart Revolution, Revolusi Hati Nurani Menuju Kehidupan Penuh Potensi", karya Eko Jalu Santoso yang diterbitkan Elex Media Komputindo, setidaknya ada tujuh langkah dalam usaha menjaga kejernihan hati. Diantaranya adalah, menetapkan nilai hidup sesuai suara hati, menjauhi prasangka negatif, menempatkan sudut pandang dari hati, menghindari pengaruh lingkungan negative, membebaskan pikiran dari pengalaman negative, melepaskan energi positif kebaikan dan memusatkan hati kepada Allah.

Sahabat, saatnya untuk kembali pada hati nurani. Bukan hanya mengandalkan kekuatan otak
KETEGUHAN HATI DAN IMAN SEBAGAI KUNCI SUKSES 11

dan pikiran semata, tetapi berusaha mengandalkan kekuatan keteguhan hati. Jadikanlah suara hati nurani Anda sebagai pembimbing dalam setiap langkah kehidupan, agar rahmat dan berkah dari Allah senantiasa mengalir dan memberikan yang terindah untuk hati, perasaan dan seluruh diri kita.

Hiruk pikuk kehidupan manusia sekarang ini dengan berbabagai macam problematikanya, akan memiliki dampak negatif, dan pula pasti memiliki dampak positif. Sebagian ada yang menyikapi dengan frustasi (keluar dari jalan Allah) dan ada pula yang menyikapi dengan lebih mendekatkan diri kepada Allah. Ini berarti Allah masih memberikan kesempatakan kepada manusia untuk memilih jalan hidupnya dan selalu dapat memperbaiki diri yang diawali dengan muhasabatun nafs (introspeksi diri). Kita sebagai bagian dari masyarakat, tentunya memiliki keinginan agar rakyat bangsa ini, selamat dunia dan akhirat, menjadi masayarakat yang adil, makmur, sejahtera, diberkahi dan diridloi Allah (baldatun thayyibatun warabbun ghafur). Hal ini disebabkan karena masyarakat baldatun thayyibatun warabbun ghafur adalah merupakan cita-cita tertinggi masyarakat khususnya ummat Islam. Namun usaha kita untuk menjadi masyarakat baldatun thayyibatun warabbun ghafur ini belum pernah terlihat eksistensinya dalam keseharian kita. Salah satu contoh adalah penerapan aqidah dan keimanan. Aqidah dan keimanan yang merupakan pondasi umat Islam di Dunia ini dengan cepatnya mudah goyah, hanya karena urusan perut dan dibawah perut. Sehingga sering membuat manusia gelap mata dan melakukan perbuatan yang dilarang oleh Allah sehingga mnusia tidak akan pernah bisa menjadi orang bertaqwa. Padahal kunci menjadi masyarakat baldatun thayyibatun warabbun ghafur adalah Iman dan Taqwa, sebagaimana yang telah Allah janjikan dalam surat al-Araf : 96

(Lau anna ahla al-Quraa aamanu wattaqauu, lafatahna alaihim barokatin mina al-samaai wa al-ardl, walakin kadzdzabuu faakhadznahum bima kaanuu yaksibuun).Al-Aayah.
KETEGUHAN HATI DAN IMAN SEBAGAI KUNCI SUKSES 12

Artinya:Jikalau Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, Maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. Dalam ayat ini Allah berjanji akan menjadikan masyarakat negeri ini menjadi baldatun thayyibatun warabbun ghafur jikalau masyarakatnya beriman dan bertaqwa. Namun jika manusia yang ada di Dunia ini tidak beriman dan bertaqwa, maka Allah akan berikan adzab sesuai dengan apa yang telah mereka perbuat. Namun, yang perlu dikoreksi dari diri kita adalah apakah kita sudah beriman dan bertaqwa? Ini adalah pertanyaan yang sangat mendasar dan perlu kita ketahui, atau jangan-jangan kita memang tidak tahu apa sebenarnya beriman dan bertaqwa itu? yang keduanya ini Allah jadikan sebagai kunci kesuksesan manusi menjadi masyarakat baldatun thayyibatun warabbun ghafur baik dunia maupun akhirat. Iman, sebagaimana yang telah Rasulullah SAW sabdakan adalah: mengetahui dengan yakin dalam hati, mengucapkan dengan lisan, dan mengamalkan dengan perbuatan. Hadits di atas menunjukkan bahwa orang beriman harus memenuhi tiga unsur tersebut, yaitu pertama; beriman harus membenarkan dengan yakin dalam hati hal-hal yang harus diimani, tidak cukup hanya membenarkan dalam hati saja, akan tetapi harus diikrarkan melalui lisan, yaitu mengucapkan dua kalimat syahadat. Namun apakah dengan dua kalimat syahadat itu kita sudah dikatakan beriman? Ternyata tidak, kita belum dikatakan beriman kalau tidak pernah melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangannya (taqwa). Dalam sebuah hadits juga dikatakan bahwa iman itu adalah amanah, sebagaimana yang telah disabdakan rasulullah:(la imana man laa amaanata lahu).Al-Hadits Artinya: tidaklah beriman seseorang itu kalau tidak amanah. Hadits ini menjelaskan bahwa orang yang beriman adalah orang yang bisa amanah artinya dapat dipercaya untuk menyampaikan sesuatu kepada yang berhak. Allah telah menitipkan hati kepada kita untuk beriman, sudah barang tentu kita harus menyampaikan iman itu kepada hati kita. Kemudian Allah juga menitipkan kepada kita untuk menjalankan perintahnya dan menjauhi larangannya, ini berarti kita sebagai orang yang amanah harus melaksanakan perintahnya dan menjauhi larangannya. Akan tetapi kalau orang sudah tidak amanah baik kepada Allah, dirinya sendiri maupun orang lain, berarti dia telah berkhianat pada Allah, dirinya sendiri dan orang lain tersebut. Sedangkan berkhianat itu adalah tanda-tandanya orang
KETEGUHAN HATI DAN IMAN SEBAGAI KUNCI SUKSES 13

munafiq yang Allah tegaskan adzabnya dalam Al-Quran dengan menjebloskannya ke dalam api neraka yang paling bawah (fi al-darki al-asfali min al-naari). Kunci kedua adalah taqwa. Allah telah berfirman dalam al-Quran surat Ali Imran: 102. Ayat ini merupakan perintah wajib kepada orang beriman untuk menindak lanjuti keimanannya dengan bertaqwa.

(Ya ayyuha al-ladzina aamanuttaquu Allaha haqqa tuqaatihi, wala tamutunna illaa wa antum muslimun). Al-Ayah. Artinya:Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam Keadaan beragama Islam. Dalam tafsir Ibnu Katsir dijelaskan bahwa yang dimaksud sebenar-benarnya taqwa adalah: Pertama: an yuthaaa fala yusha yaitu orang yang benar-benar bertaqwa itu adalah orang yang selalu taat kepada Allah dan berusaha tidak akan berbuat masiat. Oleh sebab itu orang yang bertaqwa ini akan selalu berusaha melaksanakan segala perintah Allah dan menjauhi larangannya. Karena semua perbuatan yang ia lakukan pasti terbersit rasa takut dalam hatinya, karena Allah selalu memantaunya dan tidak sedikpun dia lepas dari pantauan Allah. Kedua: yudzkar wala yunsa yaitu orang yang benar-benar bertaqwa selalu berdzikir kepada Allah. Dia selalu ingat kepada Allah dan ketika dia hendak melakukan kemaksiatan dia akan langsung berdzikir mengingat Allah dan segera bertaubat serta memohon ampun kepada Allah. Dia tidak pernah lupa sedikitpun bahwa Allah maha segalanya. Ketiga: yusykar wala yukfar yaitu orang bertaqwa selalu bersyukur atas segala anugrah Allah. Dia tidak pernah mengingkari sedikitpun anugrahNya. Segala syukurnya selalu dinyatakan dalam bentuk ibadah. Ketika diberikan kesehatan, dia mensyukurinya dengan sholat, puasa dan ibadah lainnya. Ketika dia mendapatkan anugrah harta, dia selalu beribadah denga membelanjakan rizkinya di jalan Allah. Ketika diberikan anugrah anak dia selalu
KETEGUHAN HATI DAN IMAN SEBAGAI KUNCI SUKSES 14

beribadah dengan menjaga anaknya agar selalu dekat dengan Allah, dan banyak lagi anugrah Allah yang perlu disyukuri dengan bentuk beribadah kepadanya. Inilah sebanar-benarnya taqwa. Jangan sampai kita berfikir berat melakukannya dalam keseharian kita, namun berusahalah untuk melaksanakannya. Di samping itu Allah juga berjanji kepada orang bertaqwa, mereka akan selalu mendapatkan jalan keluar ketika ada masalah, memberikan rizki kepadanya dengan tanpa disangka-sanga. Sebagaimana firmanNya.

(Waman yattaqi Allah yazallahu makhrja, wayarzuqhu min haitsu laa yahtasibu, waman yatawakkal ala Allahi fahua hasbuh, inna Allaha baalighu amrihi, qad jaala Allahu likulli syaiin qadra). Al-Ayah. Artinya:Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan Mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. dan Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya,
KETEGUHAN HATI DAN IMAN SEBAGAI KUNCI SUKSES 15

sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah Telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. (Q.S. al-Tahalaq ayat :1-2). Dengan dua kunci iman dan taqwa, Allah pasti akan menepati janjianya yaitu membukakan berkah dari langit dan bumi sebagaimana dalam firmamannya: (lafatahna alaihim barokatin mina al-samaai wa al-ardl). Al-Aayah Artinya: pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi. Berkah berarti terbukanya tambahan kebaikan dari langit dan bumi, baik berupa hujan yang menjadi sumber kehidupan tumbuh-tumbuhan dan makhluq lainnya, dengan tumbuhtumbuhan dan makhluq lain yang ada di Bumi, Bumi akan menjadi kaya dengan alamnya dan ini sangat bermanfaat bagi kelangsungan hidup manusia. Bukan malah keburukan berupa bencana; seperti semburan lumpur, angin puyuh, gempa bumi dll. Kalau Allah sudah berikan kekayaanNya, tentunya akan dipimpin oleh orang-orang yang amanah karena imannya, masyarakat yang amanah karena imannya sehingga apa yang dicita-citakan demi kebaikan hidup di Dunia dan Akhirat akan dengan mudah dapat tercapai. Dengan demikian marilah kita masing-masing diri pribadi, mencoba menjadi orang-orang yang beriman dan bertaqwa, jangan selalau mengkabing hitamkan orang lain terhadap permasalahan kita di Dunia ini, terutama bangsa Indonesia yang tercinta ini, mulailah dari diri kita sendiri untuk mengintrospeksi diri agar menjadi orang yang beriman dan bertaqwa, karena setiap diri kita adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggung jawabannya dihadapan Allah. Wallahu Alam Kekuatan manusia itu bukan hanya dalam kecerdasan otak dan akal pikirannya,bukan hanya dalam ucapannya, bukan hanya dalam kekuatan fisiknya, tetapiyang lebih utama adalah kekuatan keteguhan hatinya. Keteguhan hati adalahhal yang mutlak diperlukan oleh manusia dalam hidup ini, baik untuk kepentingan kehidupan spiritualitas maupun dalam keseluruhan aspek kehidupan manusia. Banyak diantara kita yang kurang menyadari atau mengabaikan pentingnyakekuatan keteguhan hati. Akibatnya, kita mudah terjebak dalam model-model kehidupan yang melupakan hati nurani. Mudah mengabaikan nilai-nilai spiritualitas kebenaran, demi meraih tujuan kesuksesan. Contohnya adalah berkembangnya berbagai penyakit masyarakat seperti, tindak penyelewengan, penyalahgunaan kekuasaan, korupsi, kejahatan, penipuan, Ilegal Loging, dan lain-lain. Demikianlah banyak pribadi-pribadi yang
KETEGUHAN HATI DAN IMAN SEBAGAI KUNCI SUKSES 16

membiarkan keteguhan hatinya terkikis oleh berbagai pengaruh eksternal maupun internal dalam kehidupan. Apa yang dimaksudkan dengan keteguhan hati ? Keteguhan hati yang saya maksudkan disini adalah kekuatan "istiqamah" atau konsisten pada petunjukkebenarankebenaran yang bersumber dari suara hati nurani dalam setiap langkah kehidupan. Dengan kata lain, dapat selalu "inline" atau beredardalam garis edar orbit kehidupan yang berpusat pada hati nurani. Keteguhanhati dapat berarti teguh dalam menjaga keyakinan keimanan kepada Allah SWT, tetap komitmen terhadap ajaran-ajaran-Nya, teguh dalam memegangprinsip-prinsip kebenaran dan kuat dalam memperjuangkan keyakinan dan tujuankesuksesan yang bersumber dari hati nuraninya. Keteguhan Hati Itu Penting Memiliki keteguhan hati sangat penting dan menjadi syarat dalam menggapai keberhasilan seseorang baik dalam karier, hidup dan Bisnis. Karena seseorangyang memiliki keteguhan hati akan memiliki keteguhan Iman, karena hati adalah tempat bersemayamnya Iman. Dengannya kita dapat berkomunikasi dan mendekatkan diri dengan Sang Khaliq. Dengan demikian keteguhan hati dapat mengantarkan manusia meraih kemuliaan dalam kehidupan dunia dan akhiratnya.Keteguhan hati menjadi cermin kepribadian seseorang, karena

menunjukkankeyakinan kebenaran yang ditempuhnya. Keteguhan hati merupakan pendorong motivasi, sehingga tidak mudah putus asa dalam menghadapi tantangan menggapai impian hidup atau tujuannya. Keteguhan hati dapat melahirkan keteguhan iman dan ketakwaan, sehingga dapat mendengar suara hati kebenarandan kebaikan, tidak mudah tergoda dengan tawaran dan jebakan hawa nafsu danego pribadi, tidak mudah dibelokkan oleh tujuan yang tidak sesuai dengankeyakinan hatinya. Kalaupun terlanjur melakukan kesalahan, akan segerakembali pada kebenaran ketika diingatkan oleh suara hati nurainya terdalam.Inilah pentingnya mempertahankan keteguhan hati. Siapapun yang ingin meriah kesuksesan dan kemuliaan dalam segala bidang kehidupan, tidak boleh lepas dari keteguhan hati. Seseorang yang ingin mencapai tujuan keberhasilan dalam karier, hidup dan bisnis, tidak boleh lepas dari keteguhan hati. Seseorang yang ingin mengibarkan panji-panji kemuliaan dan keagungan dalam kehidupan, tidak boleh lepas dari keteguhan hati. Tanpa keteguhan hati, kita tidak akan dapat mencapai keberhasilan yang bermakna tinggi.Apa saja yang dapat meruntuhkan keteguhan hati ?Kehidupan modern dewasa ini dengan berbagai pernik-perniknya dapat menjadi godaan yang meruntuhkan keteguhan hati. Berbagai pengaruh internal dan eksternal dalam kehidupan ini dapat mengikis keteguhan hati seseorang. Diantaranya adalah:
KETEGUHAN HATI DAN IMAN SEBAGAI KUNCI SUKSES 17

1. Memperturutkan Ego dan Nafsu. Ego dan nafsu cenderung membawa manusia pada sisi materialsme.Memperturutkan ego dan nafsu akan membawa manusia terlalu cinta dunia danmelupakan akhiratnya. Akibatnya kita mudah dijangkiti dengan berbagaipenyakit hati. Mudah terjebak dalam penyakit hati seperti ambisi berlebihanterhadap kekuasaan dan harta kekayaan hingga menghalalkan segala cara,mengabaikan nilai-nilai kebenaran dan memperturutkan hawa nafsu duniawinya yang berlebihan lainnya. Penyakit hati inilah yang akhirnya menggerogotiketeguhan hati seseorang. 2. Membiarkan Kesalahan Yang Telah Dilakukan. Melakukan kesalahan-kesalahan meskipun kecil dalam tingkah laku, maupuntindakan janganlah dianggap hal biasa. Kalau hal ini dibiarkan terus menerusdapat menjadi kebiasaan dan akhirnya dengan mudah tergoda melakukan kesalahan dan penyimpangan lebih besar lagi. Mungkin awalnya hanya korupsi ratusan ribu rupiah misalnya, kalau kita biarkan, lain waktu akan berani korupsi jutaan rupiah. Kalau tetap dibiarkan lama-kelamaan korupsinya menjadi ratusan juta rupiah dan bahkan milyaran rupiah. Sebaiknya ketika kita melakukan kesalahan, sekecil apapun segera kembali pada kebenaran. Karena sesungguhnya suara hati nurani terdalam telah mengingatkan kita untuk kembali pada kebenaran. 3. Pengaruh Lingkungan Kehidupan. Berbagai pengaruh lingkungan dari luar, misalnya pengaruh negatif darisarana informasi, tontotan, gaya hidup, tuntutan kehidupan modern yangsangat konsumstif dan lain sebagainya dapat melemahkan keteguhan hati. Kalau hal ini tidak disaring dan disikapi dengan baik, akhirnya dapat meruntuhkanketeguhan hati kita. Hindarilah berbagai pengaruh eksternal negatif yang dapat mengikis keteguhan hati. Bagaimana agar dapat mempertahankan keteguhan hati kita ? Mempertahankan keteguhan hati tentu saja diperlukan kemampuan seseoranguntuk menjaga kejernihan hatinya. Dengan kejernihan hati, suara hati nuraniakan muncul kepermukaan dan menjadi pembimbing dalam setiap langkah kehidupan. Dalam buku "Heart Revolution, Revolusi Hati Nurani Menuju Kehidupan Penuh Potensi", karya Eko Jalu Santoso yang diterbitkan Elex Media Komputindo, setidaknya ada tujuh langkah dalam usaha menjaga kejernihan hati. Tujuh langka itu adalah, Menetapkan nilai hidup sesuaisuara hati nurani, Menjauhi prasangka negative, Menempatkan sudut pandangdari hati, Menghindari pengaruh lingkungan negative, Membebaskan pikiran dari
KETEGUHAN HATI DAN IMAN SEBAGAI KUNCI SUKSES 18

pengalaman negative, Melepaskan energi positif kebaikan dan Memusatkan hati kepada Allah. Lebih lengkapnya Anda dapat membacanya dalam buku ini. Menurut Ary Ginanjar Agustian dari ESQ Leadership Center yang memberikan komentarnya dalam buku ini mengatakan, Revolusi Hati adalah Revolusi Kehidupan. Buku "Heart Revolution" karya Eko Jalu Santoso ini mampumengasah kecerdasan emosi dan spiritual kita yang sangat bermanfaat bagibekal menjalani kehidupan." Siapapun yang menginginkan kehidupan yang penuh potensi ditengah-tengah kehidupan modern yang syarat dengan tantangan dan jebakan, perlu membaca buku ini. Siapapun yang ingin menjaga kekuatanketeguhan hati dan menginginkan kemuliaan dalam hidupnya, perlu membaca bukuini. Siapapun yang ingin melakukan perubahan hidup serta memberikanperubahan bermakna bagi lingkungannya, perlu meresapi buku ini.Sahabat yang mulia, saatnya untuk kembali pada hati nurani. Bukan hanya mengandalkan kekuatan otak dan pikiran semata, tetapi berusaha mengandalkan kekuatan keteguhan hati. Jadikanlah suara hati nurani Anda sebagai pembimbing dalam setiap langkah kehidupan, agar rahmat dan berkah dari Allah senantiasa mengalir dan memberikan yang terindah untuk hati, perasaan danseluruh diri kita. Tak seorangpun bisa menjamin dirinya akan tetap terus berada dalam keimanan sehingga meninggal dalam keadaan khusnul khatimah. Untuk itu kita perlu merawat bahkan senantiasa berusaha menguatkan keimanan kita. Tulisan ini insya Allah membantu kita dalam usaha mulia itu... Tsabat (kekuatan keteguhan iman) adalah tuntutan asasi setiap muslim. Karena itu tema ini penting dibahas. Ada beberapa alasan mengapa tema ini begitu sangat perlu mendapat perhatian serius. Pertama, pada zaman ini kaum muslimin hidup di tengah berbagai macam fitnah, syahwat dan syubhat dan hal-hal itu sangat berpotensi menggerogoti iman. Maka kekuatan iman merupakan kebutuhan muthlak, bahkan lebih dibutuhkan dibanding pada masa generasi sahabat, karena kerusakan manusia di segala bidang telah menjadi fenomena umum. Kedua, banyak terjadi pemurtadan dan konversi (perpindahan) agama. Jika pada awal kemerdekaan jumlah umat Islam di Indonesia mencapai 90 % maka saat ini jumlah itu telah berkurang hampir 5%. Ini tentu menimbulkan kekhawatiran mendalam. Untuk menga-tasinya diperlukan jalan keluar, sehingga setiap muslim tetap memiliki kekuatan iman. Ketiga, pembahasan masalah tsabat berkait erat dengan masalah hati. Padahal Nabi bersabda: "Dinamakan hati karena ia (selalu) berbolak-balik. Perumpamaan hati itu bagaikan bulu yang ada di pucuk pohon yang diombang-ambingkan oleh angin." (HR. Ahmad, Shahihul Jami' no.
KETEGUHAN HATI DAN IMAN SEBAGAI KUNCI SUKSES 19

2361) Maka, mengukuhkan hati yang senantiasa berbolak-balik itu dibutuhkan usaha keras, agar hati tetap teguh dalam keimanan. Dan sungguh Allah Maha Rahman dan Rahim kepada hambaNya. Melalui Al Qur'an dan Sunnah RasulNya Ia memberikan petunjuk bagaimana cara mencapai tsabat. Berikut ini penjelasan 15 petunjuk berdasarkan Al Qur'an dan Sunnah untuk memelihara kekuatan dan keteguhan iman kita, yaitu : 1.Akrab dengan Al Qur'an Al Qur'an merupakan petunjuk utama mencapai tsabat. Al Qur'an adalah tali penghubung yang amat kokoh antara hamba dengan Rabbnya. Siapa akrab dan berpegang teguh dengan Al Qur'an niscaya Allah memeliharanya; siapa mengikuti Al Qur'an, niscaya Allah menyelamatkannya; dan siapa yang mendawahkan Al Qur'an, niscaya Allah menunjukinya ke jalan yang lurus. Dalam hal ini Allah berfirman: "Orang-orang kafir berkata, mengapa Al Qur'an itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja? Demikianlah supaya Kami teguhkan hatimu dengannya dan Kami membacakannya secara tartil (teratur dan benar)." (Al Furqan: 32-33)

Beberapa alasan mengapa Al Qur'an dijadikan sebagai sumber utama mencapai tsabat adalah: Pertama, Al Qur'an menanamkan keimanan dan mensucikan jiwa seseorang, karena melalui Al Qur'an, hubungan kepada Allah menjadi sangat dekat. Kedua, ayat-ayat Al Qur'an diturunkan sebagai penentram hati, menjadi penyejuk dan penyelamat hati orang beriman sekaligus benteng dari hempasan berbagai badai fitnah. Ketiga, Al Qur'an menunjukkan konsepsi serta nilai-nilai yang dijamin kebenarannya. Karena itu, seorang mukmin akan menjadikan Al Qur'an sebagai ukuran kebenaran. Keempat, Al Qur'an menjawab berbagai tuduhan orang-orang kafir, munafik dan musuh Islam lainnya. Seperti ketika orang-orang musyrik berkata, Muhammad ditinggalkan Rabbnya, maka turunlah ayat: "Rabbmu tidaklah meninggalkan kamu dan tidak (pula) benci kepadamu." (Adl Dluha: 3) (Syarh Nawawi,12/156) Orang yang akrab dengan Al Qur'an akan menyandarkan semua perihalnya kepada Al Qur'an dan tidak kepada perkataan manusia. Maka, betapa agung sekiranya penuntut ilmu dalam segala disiplinnya menjadikan Al Qur'an berikut tafsirnya sebagai obyek utama kegiatannya menuntut ilmu.

KETEGUHAN HATI DAN IMAN SEBAGAI KUNCI SUKSES

20

2. Iltizam (komitmen) terhadap syari'at Allah Allah berfirman: "Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akherat. Dan Allah menyesatkan orang-orang yang zhalim. Dan Allah berbuat apa saja yang Ia kehendaki." (Ibrahim: 27) Di ayat lain Allah menjelaskan jalan mencapai tsabat yang dimaksud. "Dan sesungguhnya kalau mereka melaksanakan pelajaran yang diberikan kepada mereka, tentulah hal demikian itu lebih baik bagi mereka dan lebih meneguhkan (hati mereka di atas kebenaran)." (An Nisa': 66) Karena itu, menjelaskan surat Ibrahim di atas Qatadah berkata:-"Adapun dalam kehidupan di dunia, Allah meneguhkan orang-orang beriman dengan kebaikan dan amal shalih sedang yang dimaksud dengan kehidupan akherat adalah alam kubur." (Ibnu Katsir: IV/421)

Maka jelas sekali, sangat mustahil orang-orang yang malas berbuat kebaikan dan amal shaleh diharapkan memiliki keteguhan iman. Karena itu, Nabi senantiasa melakukan amal shaleh secara kontinyu, sekalipun amalan itu sedikit, demikian pula halnya dengan para sahabat. Komitmen untuk senantiasa menjalankan syariat Islam akan membentuk kepribadian yang tangguh, dan iman pun menjadi teguh.

3. Mempelajari Kisah Para Nabi Mempelajari kisah dan sejarah itu penting. Apatah lagi sejarah para Nabi. Ia bahkan bisa menguatkan iman seseorang. Secara khusus Allah menyinggung masalah ini dalam firmanNya: "Dan Kami ceritakan kepadamu kisah-kisah para rasul agar dengannya Kami teguhkan hatimu dan dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran , pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman." (Hud: 120)

Sebagai contoh, marilah kita renungkan kisah Ibrahim yang diberitakan dalam Al Qur'an: "Mereka berkata, bakarlah dia dan bantulah tuhan-tuhan kamu, jika kamu benar-benar hendak bertindak. Kami berfirman, hai api menjadi dinginlah dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim. Mereka hendak berbuat makar terhadap Ibrahim maka Kami jadikan mereka itu orang-orang yang paling merugi." (Al Anbiya': 68-70)

Bukankah hati kita akan bergetar saat merenungi kronologi pembakaran nabi Ibrahim sehingga ia selamat atas izin Allah? Dan bukankah dengan demikian akan membuahkan keteguhan iman kita? Lalu, kisah nabi Musa yang tegar menghadapi kezhaliman Fir'aun demi
KETEGUHAN HATI DAN IMAN SEBAGAI KUNCI SUKSES 21

menegakkan agama Allah. Bukankah kisah itu mengingatkan kekerdilan jiwa kita dibanding dengan nabi Musa? Tak sedikit umat Islam sudah merasa tak punya jalan karena kondisi ekonomi yang kurang menguntungkan misalnya, sehingga mau saja saat diajak kolusi dan berbagai praktek syubhat lain oleh koleganya. Lalu mereka mencari-cari alasan mengabsahkan tindakannya yang keliru. Dan bukankah karena takut gertakan penguasa yang tiranik lalu banyak di antara umat Islam (termasuk ulamanya) yang menjadi tuli, buta dan bisu sehingga tidak melakukan amar ma'ruf nahi mungkar? Bahkan sebaliknya malah bergabung dan bersekongkol serta melegitimasi status quo (menganggap yang ada sudah baik dan tak perlu diubah). Bukankah dengan mempelajari kisah-kisah Nabi yang penuh dengan perjuangan menegakkan dan meneguhkan iman itu kita menjadi malu kepada diri sendiri dan kepada Allah? Kita mengharap Surga tetapi banyak hal dari perilaku kita yang menjauhinya. Mudah-mudahan Allah menunjuki kita ke jalan yang diridhai-Nya.

4. Senantiasa Berdo'a Kepada Allah Di antara sifat hamba-hamba Allah yang beriman adalah mereka memohon kepada Allah agar diberi keteguhan iman, seperti do'a yang tertulis dalam firmanNya: " Ya Rabb, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan setelah Engkau beri petunjuk kepada kami." (Ali Imran: 8) "Ya Rabb kami, berilah kesabaran atas diri kami dan teguhkanlah pendirian kami serta tolonglah kami dari orang-orang kafir." (Al Baqarah: 250) Rasulullah bersabda: "Sesungguhnya seluruh hati Bani Adam terdapat di antara dua jari dari jemari Ar Rahman (Allah), bagaikan satu hati yang dapat Dia palingkan ke mana saja Dia kehendaki." (HR. Muslim dan Ahmad)

Agar hati tetap teguh maka Rasulullah banyak memanjatkan do'a berikut ini terutama pada waktu duduk takhiyat akhir dalam shalat. "Wahai (Allah) yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku pada din-Mu." (HR. Tirmidzi) Banyak lagi do'a-do'a lain tuntunan Nabi agar kita mendapat keteguhan iman. Mudah-mudahan kita senantiasa tergerak hati untuk berdo'a utamanya agar iman kita diteguhkan saat menghadapi berbagai ujian kehidupan.

5. Dzikir kepada Allah

Dzikir kepada Allah merupakan amalan yang paling ampuh untuk mencapai tsabat. Karena pentingnya amalan dzikir maka Allah memadukan antara dzikir dan jihad, sebagaimana tersebut dalam firmanNya: "Hai orang-orang yang beriman, bila kamu memerangi pasukan
KETEGUHAN HATI DAN IMAN SEBAGAI KUNCI SUKSES 22

(musuh) maka berteguh-hatilah kamu dan dzikirlah kepada Allah sebanyak-banyaknya." (Al Anfal: 45) Dalam ayat tersebut, Allah menjadikan dzikrullah sebagai amalan yang amat baik untuk mencapai tsabat dalam jihad. Ingatlah Yusuf ! Dengan apa ia memohon bantuan untuk mencapai tsabat ketika menghadapi fitnah rayuan seorang wanita cantik dan berkedudukan tinggi? Bukankah dia berlindung dengan kalimat ma'adzallah (aku berlindung kepada Allah), lantas gejolak syahwatnya reda? Demikianlah pengaruh dzikrullah dalam memberikan keteguhan iman kepada orang-orang yang beriman. 6. Menempuh Jalan Lurus Allah berfirman: "Dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalanKu yang lurus, maka ikutilah dia dan jangan mengikuti jalan-jalan (lain) sehingga menceraiberaikan kamu dari jalanNya." (Al An'am: 153)Dan Rasulullah mensinyalir bahwa umatnya bakal terpecah-belah menjadi 73 golongan, semuanya masuk Neraka kecuali hanya satu golongan yang selamat (HR. Ahmad, hasan) Dari sini kita mengetahui, tidak setiap orang yang mengaku muslim mesti berada di jalan yang benar. Rentang waktu 14 abad dari datangnya Islam cukup banyak membuat terkotakkotaknya pemahaman keagamaan. Lalu, jalan manakah yang selamat dan benar itu? Dan, pemahaman siapakah yang mesti kita ikuti dalam praktek keberaga-maan kita? Berdasarkan banyak keterangan ayat dan hadits , jalan yang benar dan selamat itu adalah jalan Allah dan RasulNya. Sedangkan pemahaman agama yang autentik kebenarannya adalah pemahaman berdasarkan keterangan Rasul kepada para sahabatnya. (HR. Turmudzi, hasan). Itulah yang mesti kita ikuti, tidak penafsiran-penafsiran agama berdasarkan akal manusia yang tingkat kedalaman dan kecerdasannya majemuk dan terbatas. Tradisi pemahaman itu selanjutnya dirawat oleh para tabi'in dan para imam shalihin. Paham keagamaan inilah yang dalam terminologi (istilah) Islam selanjutnya dikenal dengan paham Ahlus Sunnah wal Jamaah . Atau sebagian menyebutnya dengan pemahaman para salafus shalih.

Orang yang telah mengikuti paham Ahlus Sunnah wal Jamaah akan tegar dalam menghadapi berbagai keanekaragaman paham, sebab mereka telah yakin akan kebenaran yang diikutinya. Berbeda dengan orang yang berada di luar Ahlus Sunnah wal Jamaah, mereka akan
KETEGUHAN HATI DAN IMAN SEBAGAI KUNCI SUKSES 23

senantiasa bingung dan ragu. Berpindah dari suatu lingkungan sesat ke lingkungan bid'ah, dari filsafat ke ilmu kalam, dari mu'tazilah ke ahli tahrif, dari ahli ta'wil ke murji'ah, dari thariqat yang satu ke thariqat yang lain dan seterusnya. Di sinilah pentingnya kita berpegang teguh dengan manhaj (jalan) yang benar sehingga iman kita akan tetap kuat dalam situasi apapun. 7. Menjalani Tarbiyah Tarbiyah (pendidikan) yang semestinya dilalui oleh setiap muslim cukup banyak. Paling tidak ada empat macam. Tarbiyah Imaniyah , yaitu pendidikan untuk menghidupkan hati agar memiliki rasa khauf (takut), raja' (pengharapan) dan mahabbah (kecintaan) kepada Allah serta untuk menghilangkan kekeringan hati yang disebabkan oleh jauhnya dari Al Qur'an dan Sunnah. Tarbiyah Ilmiyah, yaitu pendidikan keilmuan berdasarkan dalil yang benar dan menghindari taqlid buta yang tercela.

Tarbiyah Wa'iyah, yaitu pendidikan untuk mempelajari siasat orang-orang jahat, langkah dan strategi musuh Islam serta fakta dari berbagai peristiwa yang terjadi berdasarkan ilmu dan pemahaman yang benar. Tarbiyah Mutadarrijah, yaitu pendidikan bertahap, yang membimbing seorang muslim setingkat demi setingkat menuju kesempurnaannya, dengan program dan perencanaan yang matang. Bukan tarbiyah yang dilakukan dengan terburu-buru dan asal jalan. Itulah beberapa tarbiyah yang diberikan Rasul kepada para sahabatnya. Berbagai tarbiyah itu menjadikan para sahabat memiliki iman baja, bahkan membentuk mereka menjadi generasi terbaik sepanjang masa. 8. Meyakini Jalan yang Ditempuh Tak dipungkiri bahwa seorang muslim yang bertambah keyakinannya terhadap jalan yang ditempuh yaitu Ahlus Sunnah wal Jamaah maka bertambah pula tsabat (keteguhan iman) nya. Adapun di antara usaha yang dapat kita lakukan untuk mencapai keyakinan kokoh terhadap jalan hidup yang kita tempuh adalah: Pertama, kita harus yakin bahwa jalan lurus yang kita tempuh itu adalah jalan para nabi, shiddiqien, ulama, syuhada dan orang-orang shalih. Kedua, kita harus merasa sebagai orang-orang terpilih karena kebenaran yang kita pegang, sebagaimana firman Allah: "Segala puji bagi Allah dan kesejahteraan atas hamba-hambaNya yang Ia pilih." (An Naml: 59) Bagaimana perasaan kita seandainya Allah menciptakan kita sebagai
KETEGUHAN HATI DAN IMAN SEBAGAI KUNCI SUKSES 24

benda mati, binatang, orang kafir, penyeru bid'ah, orang fasik, orang Islam yang tidak mau berdawah atau da'i yang sesat? Mudah-mudahan kita berada dalam keyakinan yang benar yakni sebagai Ahlus Sunnah wal Jamaah yang sesungguhnya. 9. Berdawah Jika tidak digerakkan, jiwa seseorang tentu akan rusak. Untuk menggerakkan jiwa maka perlu dicarikan medan yang tepat. Di antara medan pergerakan yang paling agung adalah berdawah. Dan berdawah merupakan tugas para rasul untuk membebaskan manusia dari adzab Allah. Maka tidak benar jika dikatakan, fulan itu tidak ada perubahan. Jiwa manusia, bila tidak disibukkan oleh ketaatan maka dapat dipastikan akan disibukkan oleh kemaksiatan. Sebab, iman itu bisa bertambah dan berkurang. Jika seorang da'i menghadapi berbagai tantangan dari ahlul bathil dalam perjalanan dawahnya, tetapi ia tetap terus berdawah maka Allah akan semakin menambah dan mengokohkan keimanannya. 10.Dekat dengan Ulama Rasulullah bersabda: "Di antara manusia ada orang-orang yang menjadi kunci kebaikan dan penutup kejahatan." (HR. Ibnu Majah, no. 237, hasan) Senantiasa bergaul dengan ulama akan semakin menguatkan iman seseorang. Tercatat dalam sejarah bahwa berbagai fitnah telah terjadi dan menimpa kaum muslimin, lalu Allah meneguhkan iman kaum muslimin melalui ulama. Di antaranya seperti diutarakan Ali bin Al Madini Rahimahullah: "Di hari riddah (pemurtadan) Allah telah memuliakan din ini dengan Abu Bakar dan di hari mihnah (ujian) dengan Imam Ahmad." Bila mengalami kegundahan dan problem yang dahsyat Ibnul Qayyim mendatangi Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah untuk mendengarkan berbagai nasehatnya. Sertamerta kegundahannya pun hilang berganti dengan kelapangan dan keteguhan iman ( Al Wabilush Shaib, hal. 97). 11.Meyakini Pertolongan Allah Mungkin pernah terjadi, seseorang tertimpa musibah dan meminta pertolongan Allah, tetapi pertolongan yang ditunggu-tunggu itu tidak kunjung datang, bahkan yang dialaminya hanya bencana dan ujian. Dalam keadaan seperti ini manusia banyak membutuhkan tsabat agar tidak berputus asa. Allah berfirman: "Dan berapa banyak nabi yang berperang yang diikuti oleh sejumlah besar pengikutnya yang bertaqwa, mereka tidak menjadi lemah karena bencana
KETEGUHAN HATI DAN IMAN SEBAGAI KUNCI SUKSES 25

yang menimpa mereka di jalan Allah, tidak lesu dan tidak pula menyerah (kepada musuh). Dan Allah menyukai orang-orang yang sabar. Tidak ada do'a mereka selain ucapan, Ya Rabb kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebihan dalam urusan kami. Tetapkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir. Karena itu Allah memberikan kepada mereka pahala di dunia dan pahala yang baik di akherat. " (Ali Imran: 146-148) 12.Mengetahui Hakekat Kebatilan Allah berfirman: "Janganlah sekali-kali kamu terpedaya oleh kebebasan orang-orang kafir yang bergerak dalam negeri ." (Ali Imran: 196) "Dan demikianlah Kami terangkan ayat-ayat Al Qur'an (supaya jelas jalan orang-orang shaleh) dan supaya jelas (pula) jalan orang-orang yang berbuat jahat (musuh-musuh Islam)." (Al An'am: 55) "Dan Katakanlah, yang benar telah datang dan yang batil telah sirna, sesungguhnya yang batil itu pastilah lenyap." (Al Isra': 81) Berbagai keterangan ayat di atas sungguh menentramkan hati setiap orang beriman. Mengetahui bahwa kebatilan akan sirna dan kebenaran akan menang akan mengukuhkan seseorang untuk tetap teguh berada dalam keimanannya. 13.Memiliki Akhlak Pendukung Tsabat Akhlak pendukung tsabat yang utama adalah sabar. Sebagaimana sabda Nabi : "Tidak ada suatu pemberian yang diberikan kepada seseorang yang lebih baik dan lebih luas daripada kesabaran." (HR. Al Bukhari dan Muslim)Tanpa kesabaran iman yang kita miliki akan mudah terombang-ambingkan oleh berbagai musibah dan ujian. Karena itu, sabar termasuk senjata utama mencapai tsabat. 14.Nasehat Orang Shalih Nasehat para shalihin sungguh amat penting artinya bagi keteguhan iman. Karena itu, dalam segala tindakan yang akan kita lakukan hendaklah kita sering-sering meminta nasehat mereka. Kita perlu meminta nasehat orang-orang shalih saat mengalami berbagai ujian, saat diberi jabatan, saat mendapat rezki yang banyak dan lain-lain. Bahkan seorang sekaliber Imam Ahmad pun, beliau masih perlu mendapat nasehat saat menghadapi ujian berat oleh intimidasi penguasa yang tirani. Bagaimana pula halnya dengan kita? 15.Merenungi Nikmatnya Surga
KETEGUHAN HATI DAN IMAN SEBAGAI KUNCI SUKSES 26

Surga adalah tempat yang penuh dengan kenikmatan, kegembiraan dan suka-cita. Ke sanalah tujuan pengembaraan kaum muslimin.Orang yang meyakini adanya pahala dan Surga niscaya akan mudah menghadapi berbagai kesulitan. Mudah pula baginya untuk tetap tsabat dalam keteguhan dan kekuatan imannya.Dalam meneguhkan iman para sahabat, Rasulullah sering mengingatkan mereka dengan kenikmatan Surga. Ketika melewati Yasir, istri dan anaknya Ammar yang sedang disiksa oleh kaum musyrikin beliau mengatakan: "Bersabarlah wahai keluarga Yasir, tempat kalian nanti adalah Surga (HR. Al Hakim/III/383, hasan shahih)

KETEGUHAN HATI DAN IMAN SEBAGAI KUNCI SUKSES

27

BAB IV PENUTUP Kesimpulan Memang tidak mudah menjaga keteguhan hati. Dan, salah satu cara untuk menjaganya ialah dengan memohon kepada Sang Pemilik hati kita. Bahkan Rasulullah saw pun, selalu berdo'a agar hati beliau tetap teguh. Dalam hadits riwayat Ahmad dan Ibnu Abu Syaibah, Aisya ra., berkata, "Nabi SAW sering berdoa dengan mengatakan, "Wahai Tuhan yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku untuk selalu taat kepada-Mu. Aku pernah bertanya, "Ya Rasulullah, kenapa Anda sering berdoa dengan menggunakan doa seperti itu? Apakah Anda sedang merasa ketakutan? Beliau menjawab, "Tidak ada yang membuatku merasa aman, hai Aisyah. Hati seluruh hamba ini berada di antara dua jari Allah Yang Maha Memaksa. Jika mau membalikkan hati seorang hambaNya, Allah tinggal membalikkannya begitu saja." Kekuatan manusia itu bukan hanya dalam kecerdasan otak dan akal pikirannya,bukan hanya dalam ucapannya, bukan hanya dalam kekuatan fisiknya, tetapiyang lebih utama adalah kekuatan keteguhan hatinya. Keteguhan hati adalah hal yang mutlak diperlukan oleh manusia dalam hidup ini, baik untuk kepentingan kehidupan spiritualitas maupun dalam keseluruhan aspek kehidupan manusia.Banyak diantara kita yang kurang menyadari atau mengabaikan pentingnya kekuatan keteguhan hati. Akibatnya, kita mudah terjebak dalam model-model kehidupan yang melupakan hati nurani. Mudah mengabaikan nilai-nilai spiritualitas kebenaran, demi meraih tujuan kesuksesan.

Saran Sebagai Hamba Allah SWT kita harus mempunyai Ilmu Agama Islam yang Kuat dan Yakin Terhadap Ilmu tersebut yang berdasarkan Al-Quran dan Hadist dan tidak mudah terpengaruh terhadap Hal-hal Baru yang tidak berdasarkan Al-Quran dan Hadist.

KETEGUHAN HATI DAN IMAN SEBAGAI KUNCI SUKSES

28

DAFTAR PUSTAKA

http://mbusyra.wordpress.com/2008/11/02/iman-dan-taqwa-kunci-sukses-dunia-akhirat/ http://mutiarawanitasolehah.blogspot.com/2013/04/keteguhan-hati.html http://nicolaos-denny.blogspot.com/2008/01/keteguhan-hati-kunci-sukses-mulia.html http://arcapasa3.blogspot.com/2010/05/memelihara-kekuatan-dan-keteguhan-iman.html

KETEGUHAN HATI DAN IMAN SEBAGAI KUNCI SUKSES

29

Вам также может понравиться