Вы находитесь на странице: 1из 4

Beberapa Cara Orang Mengisi Blog Mereka Menulis di blog pada awalnya bukan pekerjaan mudah.

Cukup sulit bagiku, terutama karena aku nggak pernah dapet 9 untuk pelajaran mengarang. Bahkan, pelajaran Biologi tugas merangkum aja aku cuman dapet nilai 6 di SMP. Tapi itu dulu, sebelum aku mulai keranjingan dengan apa yang namanya blog, bahkan sampai bikin seorang tokoh nasional terkejut dan menuduh aku seorang tukang fitness eh....fitnah sejati karena artikelku yang dianggap kontroversial (padahal sama sekali nggak ada yang istimewa deh, kayaknya). Wallahu a'lam, biar temen-temen blogger aja yang menilai. Nah, setelah sekitar dua tahun aku berkubang di lembah blogger ini ini, ada sesuatu yang menarik dari para blogger. Tak lain dan tak bukan adalah cara mereka mengisi dan memperlakukan blog mereka. Kita kupas lebih dalam beberapa karakter blogger ditinjau dari cara mereka mengisi blognya : 1. Orang yang jujur Orang yang jujur biasanya sangat mudah bercerita tentang dirinya, atau segala sesuatu yang terkait dengan dirinya tanpa tedeng aling-aling di internet, meskipun itu dibaca oleh ribuan blogger lain. Banyak blogger-blogger pemula yang menceritakan secara jujur dirinya sendiri di blog mereka. Barangkali, orang seperti inilah yang kalau diajak "kopi darat" (ketemuan langsung) sangat enak untuk diajak bicara. Jika sebelum mengenal kita saja ia jujur, tentu sesudah kenal ia akan lebih jujur. Tapi hati-hati juga. Dunia internet ibarat pisau bermata dua. Kejujuran tidak boleh menafikan kehati-hatian. Beberapa privasi kita harus tetap kita pegang erat, supaya tidak merepotkan diri kita karena kebodohan yang kita perbuat. 2. Orang yang pengin terkenal Orang yang kayak gini biasanya suka posting artikel-artikel yang kontroversial (hmm....saya masuk nggak ya ? moga-moga nggak deh, hehe). Dulu pernah ada beberapa blogger semacam wadehel, yang kondang abis di dunia per-blogger-an. Di dunia partai, ada mas DoS yang sangat hebat dengan pkswatch-nya. What ever kata orang, pokoknya postingan yang mengusik dan berpotensi menaikkan traffic blog halal untuk disajikan. Tapi, ada juga yang nggak sengaja jadi terkenal karena postingan yang tadinya nggak bernilai ditanggapi oleh tokoh terkenal. Ada juga yang mengkritik langsung beberapa orang dengan sebut nama, dan tentu kita semua sudah mengenalnya. Siapa lagi kalau bukan kang Priyadi, yang selalu saya tunggutunggu artikel dan komentar cerdasnya. Nggak ada yang salah dengan itu semua, asalkan tetap dalam sebuah koridor yang membangun. Sesungguhnya blog adalah dunia usulan, kritik dan juga ajakan. Siapa yang tersentuh, silahkan mengikuti dan siapa yang tersinggung, nggak boleh langsung ba-bi-bu sewot, apalagi main meja hijau tanpa konfirmasi kepada yang ia sewoti. 3. Orang yang setia Orang ini setia dengan ideologi tertentu dan memaksa blogger lain yang beda backgroundnya dengan dia untuk mengikutinya, bahkan dengan sedikit memaksa dan mengancam dengan tuduhan kafir, bid'ah, atau pembohong. Ada juga tipologi orang yang sangat mengidolakan tokoh tertentu, entah artis sinetron, entah tokoh parpol, entah pacarnya sendiri dan ia menuliskan semua yang terkait dengan idolanya di blognya sendiri. Sampai-sampai pembaca tidak pernah tahu jati diri asli

dari penulis blog itu sendiri. Yang jelas, orang ini sangat setia dan ia ingin mengekspresikan kesetiannya secara membabi buta dengan menuliskannya di blog yang ia miliki. Salah ? Tentu tidak. Banyak pelajaran yang bisa diambil dari mereka karena biasanya mereka adalah orang-orang yang fokus dengan apa yang ia sukai. Mungkin buat kita yang senang jadi kutu loncat, bisa belajar banyak dari mereka. 4. Orang yang nggak tahu malu Saya dulu pernah dikata-katai seorang netter pecundang yang tidak berani menyebut namanya (tapi saya tetep menyimpan IP Address dan email-nya). Ia menyebut saya (maaf) Anjing karena saya lupa menyantumkan asal sebuah tulisan yang saya dapat dari milis kampus. Belakangan saya baru tahu, kalau tulisan itu adalah karya emas dari mas Priandoyo yang banyak di kopas (kopi paste) tanpa ijin oleh sebagian peserta milis kampus. Saat saya hubungi si empunya tulisan dan meminta maaf atas apa yang saya lakukan, ia justru meminta saya untuk menyebarluaskan tulisannya karena blognya open source. Ia bahkan mengklarifikasi langsung kejadian ini. Peristiwa ini membungkam si netter pecundang tadi dan ia tidak pernah kelihatan batang hidungnya lagi karena mas Pri sendiri turun tangan. Khilaf ini jadi pelajaran buat saya, untuk selalu mencari maraji' (rujukan) yang jelas dari setiap tulisan yang kita kopi paste dari sebuah sumber. Nah, karakter orang yang nggak tahu malu adalah mereka yang senang kopi paste (kopas) tanpa pernah konfirmasi kepada penulis asli dan yang lebih keterlaluan lagi apabila mereka tidak menyebutkan sumber asli tulisan yang mereka kopas. Rasanya, cukup saya saja yang repot disebut (maaf lagi) Anjing oleh seorang netter karena khilaf tidak mencantumkan sumber tulisan. 5. Orang yang senang berbagi Orang ini nilai kemanfaatannya sangat tinggi di kalangan netter. Artikelnya selalu ditunggu-tunggu, bahkan kalau dia sakit atau tidak pernah kelihatan selalu ditanyakan oleh para netter. Mungkin, contoh yang baik ada di blognya mas Nukman Luthfie, atau mungkin mas Budi Raharjo. Silahkan berbuat serupa. Tanpa diminta dan seiring dengan berjalannya waktu, Anda akan dikenal oleh banyak orang karena Anda bukan orang pelit yang tidak mau membagi kepandaian Anda. 6. Orang yang ingin tampil beda Orang semacam ini biasanya minder dengan tampilan dan jati dirinya yang sebenarnya. Mereka menggunakan blog sebagai sebuah wahana self imaging, supaya orang/netter mencitrakan diri mereka sebagaimana yang ia inginkan. Sahsah saja dan diperbolehkan. Asal jangan keterlaluan bedanya. Dibilang cewek di blog, eh setelah ketemuan ternyata banyak kumisnya ! Sebel deh, ih..... :) . Orang yang !ari perhatian Tipe orang ini mungkin sulit dibedakan dengan tipe yang ke-enam. Tapi, ada satu yang menonjol, ia selalu berusaha untuk JAIM (jaga image) di blog-nya. Biasanya orang yang kayak gini memanfaatkan blog untuk kepentingan sesaat, misalkan untuk cari jodoh. Secara tiba-tiba, ia meracik semua kalimat Kahlil Gibran misalnya, menjadi puisi mendayu-dayu yang ia atas namakan dirinya sendiri. Kemudian dengan bangga ia tunjukkan karyanya melalui email kepada teman-temannya, terutama sekali calon istrinya. Saat yang lain, ia menulis artikel dengan cita rasa tinggi dan penuh dengan idealisme muluk, supaya orang yang ia inginkan untuk membaca menganggapnya bukan sebagai orang yang plin-plan.

Ciri khas lain, ia tidak pernah lupa mencantumkan gelar di belakang namanya. Untuk cerita-cerita ringan yang berhubungan dengan dirinya, ia tidak lupa menyisipkan imbuhan, H (Haji), Ir. (Insinyur), atau S.T. (Sarjana Teknik), S.Sos (Sarjana Sosial), dan gelar-gelar lain di depan atau di belakang namanya. Bahkan ia berani menambah sendiri gelar-gelar yang nggak perlu di bawah namanya, misalnya "Seseorang Yang Sedang Mencari Dambaan Hati", atau "Seorang Perjaka Yang Sendirian", atau sebutan aneh lain yang bikin bulu kuduk kucing jalanan berdiri. Repotnya, setelah ia mendapatkan yang ia inginkan, ia tiba-tiba menghilang tanpa pamit kepada blogger lain yang sudah setia menunggu puisi dan pantun indahnya. Bahkan blog-nya dibiarkan teronggok tanpa pernah disentuh lagi. Plis deh, kasian pembaca budiman yang serius mengikuti serial omong kosong kalian ! Mendingan ditutup aja blog yang kayak gini. Bikin sebel aja .... ". Orang yang nggak bisa nyimpen rahasia Nah ! Tipe kayak gini benernya banyak banget, cuman nggak ketahuan aja. Ya, kadang ia tanpa pernah merasa bersalah menuliskan hasil curhat temennya yang tergolong "classified" di blognya, dan ia menyebut nama temennya terang-terangan ! Hati-hati aja sama tipe blogger yang kayak ginian, mendingan ia disuruh nglamar jadi presenter infotainment aja, daripada bikin kotor dunia blogging. #. Orang yang optimis Ini tipe blogger yang saya suka. Ia selalu menceritakan optimisme-optimisme di jurnal pribadinya yang membuat orang lain tergugah. Tentu dengan cerita yang jujur dan nggak mengada-ada. Blogger ini biasanya bijaksana dan mudah mengambil hikmah atas peristiwa yang ia alami. Contohnya ? Umm, banyak banget. Tapi silahkan dicermati blog-blog para tokoh internet yang menginspirasi orang lain. 1$. Orang yang suka mengeluh Tipikal ini hampir menjadi tipikal umum blogger. Ya, ia selalu saja menuliskan keluhan-keluhan pribadinya di blog-nya, sehingga orang lain yang tadinya semangat hidup jadi loyo pas baca blog-nya. Dengan tulisan-tulisan bernada pesimis, ia justru merendahkan dirinya sendiri di hadapan blogger lain. Ada baiknya tulisan yang seperti ini dikategorikan sebagai private posting dan jadi konsumsi pribadi aja. Buat mereka yang selalu mengeluh, coba deh kamu liat anak-anak lain yang nggak bisa akses internet kayak kamu ! Udah untung kamu bisa dapet bandwidth dan bisa ngakses blog kamu. Bersyukur aja kali ..... 11. Orang yang simpel Orang ini nggak suka aneh-aneh. Ia lebih banyak menghias blognya dengan tulisan yang singkat tapi padat dan dalem maknanya. Ia juga tidak menyukai theme-theme blog yang bikin pembaca lain sebel karena berat dan lambat banget pas blognya diakses. Apalagi kalau ditambahin lagu-lagu dan hiasan tak berguna yang bikin bandwidth abis pas orang lain ngakses blog dia. Ngapain, juga ? Emangnya semua kaya bandwidth ? Nah, orang yang simpel ini menyenangkan pembaca blog-nya karena ia paham, bahwa materi yang padat dan konten yang bermanfaat menjadi nilai lebih dibandingkan dengan tetek-bengek tak berguna lainnya, yang belum tentu pembaca lain suka. Jadi menghias blog salah ? Nggak juga. Silahkan aja, asal jangan keterlaluan. Jangan pake gincu merah, kalau bibirnya sudah tebel. Just take it simple, because simplicity is beautiful.

Nah, itu dia sebelas pas karakter blogger ditinjau dari cara dia memperlakukan blognya. All of them are choices, kita semua berhak memilih sesuai dengan yang terbaik dengan diri kita. Dunia internet tidak membatasi seseorang, asal resikonya ia tanggung sendiri. Dunia internet juga bisa mendidik kita, asalkan kita menyikapi secara postif kekurangan diri kita dan menganggap blogger lain seperti diri kita, yang bisa marah, senang, kecewa, puas, menangis, tertawa, bahkan berniat jahat saat membaca tulisan ktia. So, what about you, folks ?

Вам также может понравиться