Вы находитесь на странице: 1из 11
Jumai Manajomen Pelayanan Kesehatan Vol. 04/No, 01/2001 APLIKAS! ILMU MANAJEMEN DAN PERKEMBANGAN JURNAL-JURNAL MANAJEMEN DI SEKTOR KESEHATAN: STUDI KASUS PERKEMBANGAN MANAJEMEN KESEHATAN DI UGM! THE APPLICATION OF MANAGEMENT AND THE DEVELOPMENT OF MANAGEMENT JOURNALS IN HEALTH SECTOR; A CASE STUDY OF HEALTH MANAGEMENT DEVELOPMENT AT GADJAH MADA UNIVERSITY Laksono Trisnantoro Program Pascasarjana llmu Kesehatan Masyarakat Pusat Manajemen Pelayanan Kesehatan FK-UGM ABSTRACT Management sciences are needed for implementing the efficacious health care pro- grams, improving its effectiveness, and ensuring the equity principles of health policy. However in Indonesia, the use of management in health sector has not been fully developed. This condition is reflected by (1) limited health care management experts: (2) limited education material for health care human resources; (3) limited number of university and training unit which provide programs in health service management; and (4) the small number of research in health management. The case study at Gadjah Mada University showed the development of management in health sector; from practice to education system in 1991, from education to consultation and train- ing in 1993, and lastly the publication of scientific journal of health care management in 1998 (The Indonesian Journal of Health Services Management = Jural Manajemen Pelayanan Kesehatan = JMPK). In indonesia, there are 40 accredited scientific jour- nals in health care, JMPK is the only journal that specialized in health management. This journal has just received accreditation from Ministry of Education. This accredi- tation is a milestone in the history of the management application in health sector. Scientifically, management had been accepted as one of many sciences for improv- ing the effectiveness, efficiency, and equity of health care programs. In the future the publication of management research in health care can be implemented through (1) the specialised journal in health care management (2) journals of health care; and (3) journals of management. Keywords: Management, Health Sector, Health Management Journals Aplikast lle Manajemen PENGANTAR Penggunaan manajemen sebagai ilmu di sektor kesehatan merupakan hal yang menarik untuk dibahas, Secara klinis, terdapat istilah manajemen pasien dimana ada diagnosis terhadap pasien, rencana pengobatan, pelaksanaan pengobatan, dan kontrol pengobatan. Pada dasarnya seorang dokter adalah pengelola kesehatan pasien. Di sisi lain, penggunaan ilmu manajemen untuk mengelola suatu proses atau lembaga di sektor kesehatan relatif masih belum lama dikembangkan di Indonesia, Hal ini terlihat dari perkembangan penelitian dan pendidikan manajemen di sektor kesehatan yang masih sangat terbatas di Indonesia. Pada pendidikan dokter di FK-UGM hanya satu SKS yang diberikan untuk pemahaman mengenai manajemen pelayanan kesehatan. Program pendidikan pascasarjana_manajemen Aplikasi fimu Manajemen pelayanan kesehatan di Indonesia baru dimulai pada awal dekade 1990an, sementara di Philipina sudah berjalan lebih dari 30 tahun. Di Indonesia, berdasarkan data mengenai jurnal-jurnal kesehatan yang terakreditasi sampai tahun 2000 ini, ada 40 jurnal. Dari jumlah itu hanya satu yang menggunakan nama manajemen yaitu Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan. Melihat data ini ada pertanyaan, apakah memang manajemen pelayanan kesehatan tidak relevan atau tidah begitu diperlukan di sektor kesehatan? Dengan latar belakang pertanyaan tersebut, makalah ini berusaha membahas pengembangan penggunaan iimu manajemen di sektor kesehatan dan jurnal-jurnal manajemen di sektor kesehatan. Pembahasan bertujuan untuk menganalisis letak ilmu manajemen di sektor kesehatan dan memperkirakan masa depannya. Tujuan lainnya adalah membahas peranan jurnal dalam pengembangan ilmu manajemen di sektor kesehatan. Pembahasan dilakukan melalui berbagai bagian: Pertama, membahas _kerangka pemikiran lingkaran penilaian teknologi kesehatan (The Technology Assessment Itera- five Loop) yang dikembangkan oleh Tugwell dkk'. Kerangka berfikir yang sudah lama dipublikasikan ini menjadi dasar untuk pembahasan peran imu manajemen di sektor kesehatan. Pembahasan kedua adalah pengembangan ilmu manajemen di FK-UGM dalam konteks hubungan antara praktek sehari-hari, riset, konsultasi, dan publikasi ilmiah. Pembahasan pertama dan kedua akan dipergunakan untuk menganalisis prospek pengembangan jurnal-jurnal manajemen pelayanan kesehatan di masa mendatang yang ditulis pada bagian ketiga makalah ini Bagian 1. Kerangka Berfi Kesehatan dan llmu Manajemen limu kedokteran-kesehatan merupakan ilmu yang harus diterapkan di masyarakat untuk mengurangi beban akibat adanya penyakit atau turunnya indikator kesehatan masyarakat. Dalam usaha mengurangi beban akibat penyakit, terdapat pilihan berbagai teknologi kedokteran dan kesehatan, Dalam konteks ilmu terapan Tugwell dkk* mengusulkan sebuah kerangka berfikir untuk evaluasi teknologi kedokteran-kesehatan Kerangka berfikir ini sangat menarik dalam kaitannya dengan aplikasi ilmu manajemen di sektor kesehatan. Kerangka berfikir tersebut terdapat pada Gambar 1. di Sektor 4, Beban Penyakit “itil pangs ” T.Monitering dan Penifsian Ulang ‘paler ieee 7 eget don irises — iurah Et paaponan ~ 2.Bfikasi otra am 4 etltittas Tindakan Hiya ie 5, Sintesis dan Pelaksanaan Nt cnn at arggaraa tnociog Toneape ea Gambar 4. Kerangka berfikir Technologi Assessment Iterative Loop’ Dalam kerangka berfikir ini terlihat jelas proses pemilihan teknologi penanganan masalah kesehatan, mulai dari pemikiran awal, uji-coba pada kondisi ideal untuk menentukan efikasinya, sampai ke pelaksanaan dilapangan yang mengandung berbagai kata kunci seperti efektifitas, efisiensi, dan evaluasi dengan indikator yang jelas untuk menilai keberhasilan intervensi di masyarakat. Kerangka berfkir ini secara implisit menggambarkan jangkauan teknologi kedokteran-kesehatan, mulai dari tingkatan terkecil zat pada manusia, sampai ke pelaksanaan di lapangan yang mencakup ukuran negara. Peran dan posisi ilmu manajemen dapat dilihat pada kerangka berfikir ini. Kerangka berfikir ini sejalan dengan konsep dasar ilmu mahajemen dimana input dan struktur harus diatur dalam proses yang baik untuk mencapai tujuan berupa hasil (yang dapat diukur) dengan Aplikasi imu Manajernen sebaik-baiknya ***. |lmu manajemen merupakan suatu alat agar manfaat penggunaan suatu teknologi Kesehatan dan tujuan lembaga kesehatan dapat semaksimal mungkin ®, Berbagai pengembangan dalam ilmu manajemen berjalan bersama dengan kerangka berfikir Tugwell dkk ', Sebuah konsep sistem manajemen lembaga (Balanced Scorecard) yang dikembangkan oleh Kaplan dan Norton®” telah diaplikasikan di berbagai rumahsakit di Amerika Serikat, termasuk di Henry Ford Health System *. Menurut Kaplan dan Norton’ , pada intinya konsep Balanced Scorecard menyatakan bahwa sebuah proses kegiatan tidak akan berjalan dengan baik apabila tidak ada sumber daya manusia yang terlatih dan mempunyai komitmen tinggi, dan sistem yang baik (Lihat Gambar 2). Misi Melayani pasion, keluarge polayanan terbaik dan a, dan dokter-dokter manusiawi, serta aku, Bokter puas dengan komunikasi, % pasien yang dapat mengidantinkasi dekier DCH tmengutamakan korunkash Pengguna Pengguna Pasion: % yang puas, % yang akan % Operating margin merekomendasikan pelayanan RS, % Cost per case Stanglva yang mampu menraam rencana Revenue rom Neonalal pelayanen: pemularigon pasion socara tepat Cate K Proses Pelayanan internal a ‘Waktu tunggu: pada saat admis) Stinical pathway ‘Mutu: Angka infeksi, angka Kontaminas: kultur darah, penggunaan, - Produkivitas: LOS, Angka re-admis dan pemmulangan 4 Penelitian, pendidikan dan pelatihan Rencana pemberian insentifkomitmen terhadap pelaksanaan Database stratejk: kelersediaan dan penggunaan Gambar 2. Aplikasi Balanced Scorecard di Duke's Children Hospital? ‘Apiikas! lienu Manajemen Aplikasi Balanced Scorecard di Duke's Children Hospital selaras dengan konsep efikasi, efektifitas di masyarakat, dan efisiensi yang diajukan oleh Tugwell dkk ' di tahun 1986. Sebagai gambaran lebih rinci, salahsatu faktor penting yang mempengaruhi efektifitas tindakan kesehatan adalah kepatuhan (com- pliance) petugas akan standar pelayanan. Dalam hal ini kepatuhan petugas tentunya dipengaruhi oleh berbagai hal seperti pemberian insentif, komitmen, sarana dan prasarana, sampai ke tingkat keahlian dan pendidikan/pelatinan yang dialaminya. Kepatuhan petugas ini akan meningkatkan mutu pelaksanaan tindakan kesehatan Berbagai hal tersebut merupakan bidang yang menjadi obyek aplikasi ilmu manajemen. Sektor kesehatan merupakan salahsatu dari obyek aplikasi ilmu manajemen. Saat ini terdapat berbagai buku yang membahas mengenai penggunaan ilmu manajemen di sektor kesehatan §%"". Berbagai buku membahas mengenai penggunaan mana- jemen di sektor non-profit termasuk kese- hatan'2", Pengembangan konsep manajemen dari lembaga usaha tidak terlepas dari pengaruh faham utilitarian pada sektor kesehatan dimana penggunaan sumber daya harus dikaitkan dengan asas manfaat "#5151" Sangat menarik karena berbagai konsep usaha semakin banyak dipergunakan dalam sektor pelayanan kesehatan, misalnya benchmarking, kompatisi, sampai ke aliansi strate jik'?18192021, Secara sinergis, ilmu manajemen mulai banyak diterapkan pada saat intervensi berada pada penilaian efektifitas di masyarakat (langkah 4), kemudian dipergunakan pada langkah 5 (efisiensi) dan pada langkah 6 dan. 7 ketika terjadi proses pelaksaanaan dan kontrol serta evaluasi tindakan kesehatan. Dengan menggunakan pola berfikir ini, dapat terlihat bahwa efikasi teknologi kesehatan yang telah diupayakan secara maksimal oleh para peneliti dan pemikir ternyata memerlukan ilmu manajemen agar dapat terpakai di masyarakat dengan baik. Hal inilah yang mendasari pernyataan bahwa sebenarnya ilmu manajemen merupakan alat alamiah yang harus terintegrasi dalam praktek pelaksanaan teknologi kedokteran, penelitian-penelitian, sampai ke publikasi ilmiah. Bagian 2. Perkembangan Riset Pendidikan, Publikasi dan Praktek Manajemen di FK- uGM Kerangka berfikir tersebut menunjukkan bahwa tindakan kesehatan merupakan sesuatu yang harus dipraktekkan untuk mengetahui dampaknya terhadap beban penyakit di suatu wilayah. Dalam hal ini ilmu manajemen sangat penting untuk meningkatkan efektifitas penanganan dan untuk pengembangan proses kegiatan. Oleh karena itu ada hubungan antara Praktek sehari-hari yang akan diteliti, kemudian dipublikasikan, diajarkan dalam program pendidikan untuk dipraktekkan kembali, dan diteliti secara terus menerus. Dalam per- kembangan ilmu manajemen di Universitas Gadjah Mada, hubungan ini dirasakan sangat penting agar lengkap. Sejarah pengembangan ilmu manajemen di Fakultas Kedokteran UGM menunjukkan hal ini. Dari Kebutuhan Praktis ke Pendidikan Pada awal tahun 1990an, atas gagasan beberapa dosen IKM di FK-UGM dan desakan sekelompok manajer rumahsakit dilakukan inisiasi untuk mengadakan pendidikan S2 Manajemen Rumahsakit. Kebutuhan itu terjadi karena para pengelola rumahsakit merasa kurang kuat dasar ilmu manajemennya. Awal pertama pendidikan S2 Manajemen Rumahsakit direncanakan berada di program MM-UGM yang sudah berjalan. Akan tetapi pada pertemuan di tahun 1991, di Gedung CCHC FK-UGM yang dilakukan oleh Dr. Gunawan Adisaputro MBA (Direktur MM-UGM waktu itu), dan Dr. Bambang Sudibjo MBA (Pengelola Akademik MM) serta dr. Rossi Sanusi PhD dan dr. Laksono Trisnantoro MSc (dari Program Pascasarjana IKM waktu itu) diputuskan bahwa — pengembangan manajemen rumahsakit berada di Fakultas Kedokteran UGM, bukan di Fakultas Ekonomi UGM. Pihak Fakultas Ekonomi akan mendukung dengan mengirimkan dosen- dosen untuk berbagai mata-kuliah. Pertemuan ini sangat menarik karena para dosen FE-UGM bersikap sangat arif dengan memberikan kesempatan kepada FK-UGM untuk mengembangkan manajemen, Pada penghujung dekade 1990an peristiwa serupa terjadi pada saat pembukaan MM Agribisnis di Fakultas Pertanian UGM dan MM Farmasi di Fakultas Farmasi UGM Pertemuan di awal dekade 90an tersebut mempunyai pengaruh sejarah yang cukup kuat dan khas karena membedakan dengan pro- gram serupa yang ada di Indonesia pada perjalanan waktunya. Secara_historis, pertemuan tersebut menempatkan pendidikan MMR di UGM pada titik tengah antara pendidikan serupa di UI dan di Unpad. Di Uni- versitas Indonesia, pendidikan para manajer fumahsakit berada di Fakultas Kesehatan Masyarakat dengan nama Magister Administrasi Rumah Sakit dengan keterlibatan dosen Fakultas Ekonomi yang sedikit. Di kutub lain, pendidikan manajer rumahsakit di Unpad berada di MM Fakultas Ekonomi sebagai salahsatu konsentrasi dengan keterlibatan dosen Fakultas Ekonomi yang sangat banyak Dari Pendidikan ke Penelitian dan Konsultasi Ketika program pendidikan S2 MMR berlangsung, dirasakan bahwa tidak mungkin untuk mengajarkan manajemen tanpa ada penelitian dan konsultasi_ mengenai manajemen rumahsakit, Pada tahun 1993 (angkatan kedua MMR) dimulai beberapa Aptikasi time Manajemen pekerjaan konsultasi manajemen, khususnya dalam bidang keuangan yaitu billing system, penyusunan rencana_ stratejik, dan pengembangan sumber daya manusia Pengelolaan riset banyak dikaitkan dengan, tesis mahasiswa S2, termasuk adanya sekelompok mahasiswa angkatan pertama (1992) yang menggunakan RSUD Banyumas sebagai lahan penelitian bersama. Salahsatu riset penting saat itu adalah sentralisasi manajemen keuangan di RSUD Banyumas yang memberikan dampak besar terhadap kinerja keuangan rumahsakit *. Pada saat itu mulai ada hubungan antara riset, konsultasi, dan kurikulum pendidikan. Kegiatan penelitian dan konsultasi manajemen semakin berkembang sehingga pada tahun 1997 kegiatan konsultasi dan riset (yang selama MMR dipegang oleh Pengelola Pengembangan) dipisahkan dari pengelolaan pendidikan S2 dan diberi wadah baru dalam Pusat Manajemen Pelayanan Kesehatan. Pembentukan pusat ini sengaja tidak menggunakan nama rumahsakit, dengan pandangan ke depan bahwa pemahaman mengenai rumahsakit akan diganti dengan sistem pelayanan kesehatan yang lebih komprehensif. Pada tahun 1998, dr. Laksono Trisnantoro berhenti sebagai Pengelola urusan Pengembangan di MMR untuk berkonsentrasi pada pengelolaan Pusat Manajemen Pelayanan Kesehatan, Visi Pusat Manajemen Pelayanan Kesehatan pada saat didirikan adalah bertekad untuk menjadi lembaga pengembangan manajemen pelayanan kesehatan yang: - mempunyai kegiatan bermutu tinggi dan menjadi sumber rujukan bagi lembaga pelayanan kesehatan Indonesia dan Asia Tenggara: mampu untuk membantu meningkatkan mutu pendidikan dan penelitian akademik di Universitas Gadjah Mada, Aplikasi imu Marrajemen - menjadi salah satu pusat pendapatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada; = memberikan kesejahteraan yang layak pada seluruh anggotanya. Misi Pusat Manajemen Pelayanan Kesehatan Universitas Gadjah Mada adalah melakukan kegiatan penelitian, konsultasi, dan pelatihan untuk mengembangkan manajemen pelayanan kesehatan bagi pemerintah dan swasta, seperti rumah sakit, kantor-kantor pemerintah yang mengurusi kesehatan, Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, lembaga-lembaga swadaya masyarakat, dan organisasi asuransi kesehatan. Disamping itu PMPK berfungsi untuk mendukung pengembangan lembaga-lembaga konsultan manajemen kesehatan di Indonesia: Dari Penelitian dan Konsultasi ke Publikasi Iimiah Dengan berdirinya PMPK perjalanan pengembangan ilmu manajemen dari praktek ke pendidikan, kemudian ke riset sudah terlaksana. Sejalan dengan adanya riset, dirasakan adanya kebutuhan sebuah jurnal ilmiah yang khusus membahas aplikasi imu manajemen di sektor kesehatan. Kebutuhan ini sangat dirasakan karena jumal-jurnal yang ada di sektor kesehatan sudah sulit untuk dimasuki oleh berbagai artikel untuk pengembangan ilmu manajemen. Oleh karena itu pada tahun 1998 diputuskan untuk menerbitkan Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan yang sampai tahun 2000 telah terbit selama 3 volume, dengan judul-judul artikel dan keywords yang sangat bervariasi Dengan terakreditasinya JMPK, dalam kurun waktu sepuluh tahun (1991-2001) pengembangan ilmu manajemen di FK-UGM telah lengkap infrastrukturnya. Telah ada: (1) infrastruktur untuk pendidikan pascasarjana (yang mencakup manajemen rumahsakit- manajemen pelayanan kesehatan — manajemen dan kebijakan obat, manajemen asuransi kesehatan), (2) infrastruktur untuk kegiatan riset-training-konsultasi dalam PMPK, dan (3) infrastruktur untuk publikasi ilmiah di Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan. Kelengkapan infrastruktur ini diharapkan dapat meningkatkan laju pengembangen aplikasi ilmu manajemen di sektor kesehatan. Bagian 3. Prospek Jurnal yang Membahas Manajemen Pelayanan Kesehatan Di bidang kesehatan, sampai tahun 2000 terdapat 40 jurnal yang terakreditasi. Ke 40 jurnal tersebut dapat terbagi menjadi beberapa kategori berdasarkan ilmu yang dibahasnya (Tabel 1). Sebagian besar jurnal berisi artikel kedokteran yang umum. JMPK merupakan satu-satunya jurnal yang spesifik membahas manajemen pelayanan kesehatan. Di kelompok jurnal sosial-ekonomi, tidak terdapat jurnal manajemen yang spesifik mengenai pelayanan kesehatan. Beberapa jurnal manajemen terutama pada aspek perusahaan seperti jurnal Kelola (FE-UGM), Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia (FE-UGM), Jurnal Kajian Bisnis (STIE Widya Wiwaha Yogyakarta), Dengan demikian JMPK merupakan satu-satunya jurnal manajemen pelayanan kesehatan di Indonesia yang terakreditasi. Di luar negeri banyak jurnal yang secara khusus membahas manajemen pelayanan Kesehatan, misalnya Health Care Management (sudah volume ke 45), Health Planning and Management, serta berbagai jurnal yang mengandung banyak materi manajemen. Apilikasi limu Manajemen Tabel 1. Klasifikasi Jurnal Kesehatan yang terakreditasi di Indonesia Kelompok ilmu. Jumlah | % Jurnal yang berada dalam kelompok kedokteran secara umum, misal Berkala llmu Kedokteran FK-UGM 15 | 378 Jurnal yang berisi artikel kedokteran spesialistik, Misal Majalah Obstetri dan Ginekologi Incionesia a | ars

Вам также может понравиться