Вы находитесь на странице: 1из 8

sensor ini menggunakan air sebagai media penyalur arus dan tegangan.

misalkan ada dua buah elektro A dan B, elektroda A dihubungkan dengan +5V DC, sedangkan elektroda B dihubungkan dengan probe merah multimeter(multimeternya diseting untuk mengukur tegangan) dan probe hitam dihubungkan dengan ground(0v DC). Lihat wiring gambar dibawah ini.

Gambar 1 dari gambar 1 bisa dilihat ketika kedua elektroda A dan B menyentuh air maka arus dan tegangan mengalir dari baterai->elektroda A->air->elektroda B. jika sudah terhubung seperti itu maka akan tampil nilai tegangan yang masuk ke multimeter. jarak antara eletroda A dan B diusahakan jangan terlalu jauh mungkin maksimal 5cm, jika terlalu jauh maka tegangan yang dibaca multimeter kecil, karena air mempunyai nilai hambatan yang lumayan besar. untuk membuat output dari gambar 1 agar dibaca mikrokontroler dengan logika 1 dan 0 maka ditambahkan resistor pull down. gambarnya seperti berikut ini.

Rangkaian sensor air ini dirancang untuk mendeteksi air pada saat turun hujan tetapi juga dapat digunakan untuk mendeteksi level air dan lain lainnya. Rangkaian ini menggunakan komponen resistor sebagai komponen utama dan elektroda sebagai pendeteksi air. Adapun rangkaian sensor hujan ini terlihat pada gambar 1.

Gambar 1 Rangkaian Sensor Air Dari gambar 1 dapat dilihat ketika air menyentuh kedua elektroda (tembaga) maka tegangan 5V akan terhubung dengan output dan sebagian tegangan akan berkurang karena air berfungsi sebagai penghambat. Tegangan keluarannya sebesar 3v sampai 4.5v dengan jarak antara kedua

elektroda +2cm dan resistor yang digunakan sebesar 10k ohm sampai 100k ohm. Untuk mendeteksi air hujan dengan kawasan yang besar maka elektroda dibuat berliku liku, sebagai contoh dapat dilihat seperti gambar 2.

Gambar 2 Board Rangkaian Sensor Hujan Dengan metode berliku liku seperti itu akan mengurangi hambatan dari air hujan dan tegangan keluar setara dengan logika 1. Untuk menghindari karat atau tertutup kotoran yang menyebabkan sensor tidak bekerja, jalur tersebut harus dilapisi timah atau apa saja yang dapat menyatu dengan jalur tersebut dan dapat mengantarkan arus listrik. Sampai disini dulu penjelsannya, jika kurang jelas dapat bertanya melalui komentar dibawah.

Iklim dan Curah Hujan

Klasifikasi Iklim

Berdasarkan letak astronomis dan ketinggian tempat, iklim terbagi menjadi dua yaitu iklim matahari dan iklim fisis. Sedangkan klasifikasi iklim menurut para ahli sebagai berikut :

1. Iklim Matahari 2. Iklim Koppen 3. Iklim Schamidt - Ferguson 4. Iklim Oldman 5. Iklim Yunghunh

Iklim Matahari

Yaitu iklim yang didasarkan atas perbedaan panas matahari yang diterima permukaan bumi. Daerah-daerah yang berada pada lintang tinggi lebih sedikit memperoleh sinar matahari, sedangkan daerah yang terletak pada lintang rendah lebih banyak menerima sinar matahari, berdasarkan iklim matahari terbagi menjadi: iklim tropik; iklim sub tropik; iklim sedang dan iklim dingin.

Iklim Koppen Wladimir Koppen seorang ahli berkebangsaan Jermanmembagi iklim berdasarkan curah hujan dan temperatur menjadi lima tipe iklim :

Gambar : Iklim Koppen 1. Iklim A, yaitu iklim hujan tropis, dengan ciri temperatur bulanan rata-rata lebih dari 18 oC, suhu tahunan 20 oC 25 oC dengan curah hujan bulanan lebih dari 60 mm.

2. Iklim B, yaitu iklim kering/gurun Dengan ciri curah hujan lebih kecil daripada penguapan, daerah ini terbagi menjadi Iklim stepa dan gurun.

3. Iklim C, yaitu iklim sedang basah Dengan ciri temperatur bulan terdingin -3 oC - 18 oC, daerah ini terbagai menjadi : Cs (iklim sedang laut dengan musim panas yang kering) Cw (iklim sedang laut dengan musim dingin yang kering) Cf (iklim sedang darat dengan hujan dalam semua bulan)

4. Iklim D, yaitu iklim dingin o Dengan ciri temperatur bulan terdingin kurang dari 3 C dan temperatur bulan terpanas o lebih dari 10 C, daerah ini terbagi menjadi Dw, Df

Dw adalah iklim sedang (darat) dengan musim dingin yang kering

Df adalah iklim sedang (darat) dengan musim dingin yang lembab.

5. Iklim E, yaitu iklim kutub. Dengan ciri bulan terpanas temperaturnya kurang dari 10 oC Daerah ini terbagi menjadi :

o o

ET Iklim tundra DF Iklim salju

Iklim Schamidt - Ferguson Schmidt dan Ferguson membagi iklim berdasarkan banyaknya curah hujan pada tiap bulan yang dirumuskan sebagai berikut :

Di Indonesia terbagi menjadi 8 tipe Iklim :

A. kategori sangat basah, nilai Q = 0 14,3 % B. kategori basah, nilai Q = 14,3 33,3 % C. kategori agak basah nilai Q 33,3 60 % D. kategori sedang, nilai Q = 60 100 % E. kategori agak kering, nilai Q = 100 167 % F. kategori kering, nilai Q = 167 300 % G. kategori sangat kering, nilai Q = 300 700 % H. kategori luar biasa kering, nilai Q = lebih dari 700 %

Jadi kota X beriklim B. Langkah masukan dalam grafik.

Curah hujan Kota X 1998-2000 Bulan Jan Pebruari Maret April Mei Juni Juli Agustus September 1998 343 360 200 150 100* 75* 50* 40** 112 1999 345 260 275 184 93* 60* 44* 112 153 2000 310 245 175 120 30* 0* 0* 84* 125 Jml Rata-rata

Oktober Nopember Desember JBB JBK JBL

225 280 310 8 2 2

244 275 322 9 1 2

200 275 350 8 3 1 25 6 5 8,33 2,0 1,67

Klasifikasi Iklim Oldeman Oldeman membagi iklim menjadi 5 tipe iklim yaitu :

Iklim A. Iklim yang memiliki bulan basah lebih dari 9 kali berturut-turut Iklim B. Iklim yang memiliki bulan basah 7-9 kali berturut-turut Iklim C. Iklim yang memiliki bulan basah 5-6 kali berturut-turut Iklim D. Iklim yang memiliki bulan basah 3-4 kali berturut-turut

berdasarkan urutan bulan basah dan kering dengan ketententuan tertentu diurutkan sebagai berikut: a. Bulan basah bila curah hujan lebih dari 200 mm

b.

Bulan lembab bila curah hujan 100 200 mm

c.

Bulan kering bila curah hujan kurang dari 100 mm

A : Jika terdapat lebih dari 9 bulan basah berurutan. B : Jika terdapat 7 9 bulan basah berurutan. C : Jika terdapat 5 6 bulan basah berurutan. D : Jika terdapat 3 4 bulan basah berurutan. E : Jika terdapat kurang dari 3 bulan basah berurutan. Pada dasarnya Kriteria bulan basah dan bulan kering yang dipakai Oldeman berbeda dengan yang digunakan oleh Koppen atau pun Schmidt Ferguson Bulan basah yang digunakan Oldeman adalah sebagai berikut: Bulan basah apabila curah hujan lebih dari 200 mm. Bulan lembab apabila curah hujannya 100 - 200 mm. Bulan kering apabila curah hujannya kurang dari 100 mm.

Klasifikasi Iklim Yunghunh

Pembagian iklim didasarkan pada ketinggian tempat yang ditandai dengan jenis vegetasi, zone iklimnya adalah terbagi lima zone:

Gambar : Iklim Yunghunh a. Zone iklim panas.Ketinggian 0 700 m, suhu rata-rata tahunan lebih 22 C ( padi, jagung, tebu dan kelapa). Zone iklim sedang.Ketinggian 700-1500m, suhu rata-rata tahunan antara 15 22 C ( kopi, the, kina dan karet). Zone iklim sejuk.Ketinggian.1500 2500, suhu rata -rata tahunan 11 C 15 C (cocok tanaman holtikultura). Zone iklim dingin.Ketinggian 2500 400m, dengan suhu rata-rata tahunan 11 C (zone ini tumbuhan yang ada berupa lumut). Zone iklim salju tropis. Ketinggian lebih dari 400m dari permukaan laut, di daerah ini tidak terdapat tumbuhan.

b.

c.

d.

e.

Вам также может понравиться