Вы находитесь на странице: 1из 39

Cara Memperoleh Air Bersih

Abdurrohman Afief 13307141041

Air Bersih
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1405/menkes/sk/xi/2002 Air yang dipergunakan untuk keperluan sehari-hari dan kualitasnya memenuhi persyaratan kesehatan air bersih sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan dapat diminum apabila dimasak.

Karakteristik Air Bersih


Syarat kimiawi: Syarat fisik: Tidak mengandung bahan Air harus bersih dan kimiawi yang tidak keruh. mengandung racun. Tidak berwarna Tidak mengandung zatzat kimiawi yang Tidak berasa berlebihan. Tidak berbau Cukup yodium. o o Suhu antara 10 -25 pH air antara 6,5 9,2. C (sejuk)

Lanjutan...
Secara Biologis : Tidak terdapat mikroorganisme yang merugikan bagi manusia Secara Radioaktivitas : Tidak terdapat zat-zat radioaktiv didalam air

Pemanfaatan Air Bersih


(Menkes No. 173/per/VII tanggal 3 Agustus 1977):

Kelas A. Air yang dipergunakan sebagai air baku untuk keperluan air minum. Kelas B. Air yang dipergunakan untuk mandi umum, pertanian dan air yang terlebih dahulu dimasak. Kelas C. Air yang dipergunakan untuk perikanan darat.

Jenis Pengolahan Air


Teknik Pengolahan Air Secara Umum :

Penjernihan Pelunakan Desinfeksi Tahap Pengolahan Air : Sederhana Kompleks

Macam Pengolahan Air Secara Kimia Secara Fisika Secara Biologis

Contoh proses sederhana


1. Saringan Pasir Lambat
Menggunakan Pasir, Kerikil, Batu Arah aliran dari atas ke bawah

2. Saringan Pasir Cepat


Air disaring melalui saringan batu, kerikil, dan pasir. Arah aliran dari bawah ke atas (up flow)

3. Gravity-Fed Filtration
Merupakan gabungan saringan pasir cepat dan saringan pasir lambat.

3. Saringan Keramik
Penyaringan melalui elemen filter keramik Filter kramik menggunakan campuran perak yang berfungsi sebagai disinfektan dan membunuh bakteri. Kotoran yang ada dalam air baku akan tertahan dan lama kelamaan akan menumpuk dan menyumbat permukaan filter

4. Saringan Arang
Dapat dikatakan sebagai saringan pasir arang dengan tambahan satu buah lapisan arang. Efektif untuk menghilangkan bau dan rasa pada air baku. Arang yang digunakan : Arang kayu, Arang batok kelapa, Arang aktif

Proses Pengolahan Air Kompleks


Primer

Sekunder

Tersier

Proses Pengolahan Primer


Proses Pengolahan secara fisika untuk menghilangkan pencemar berukuran besar. Tahapan yang dilakukan : 1. Penyaringan 2. Adsorbsi 3. Koagulasi 4. Pengolahan Awal (Pretreatment) 5. Pengapungan (Floating) 6. Pengendapan (Sedimentasi)

Pengolahan Air Primer

Pengolahan Air Sekunder


Proses pengolahan memanfaatkan mikroorganisme sebagai pendeteksi/pengurai bahan organik. 1. Metode Tricking Filter 2. Metode lumpur aktif (actived sludge) 3. Metode Kolam perlakuan (treatmen pnds)

Pengolahan Air Sekunder

Pengolahan Tersier
Apabila setelah pengolahan primer dan sekunder masih terdapat zat tertentu dalam limbah cair yang dapat berbahaya bagi lingkungan atau masyarakat. Contoh : Proses Ozonisasi, klorinasi, penggunaan sinar UV pada desinfeksi limbah cair.

Sumber Air Baku


Air Hujan

Air Permukaan Air Tanah Air Laut

Air Hujan
Bersifat lunak (minim garam dan mineral) Bersifat korosif (mengandung NH3, CO2 agresif, ataupun SO2)

Pengolahan Air Hujan


Penyaringan Penambahan Zat Kimia (kaporit,gas klor,bromin-krorida,gas iod,ozon atau kalium permanganat) Penambahan Kapur Penambahan garam iodium

Teknik pemanfaatan air hujan


kolam pengumpul air hujan sumur resapan dangkal Lubang resapan biopori.

1. Kolam Pengumpul Air Hujan di atas Permukaan Tanah a. Persyaratan lokasi


1) muka air tanah dangkal < 1 m; 2) jenis tanah yang mempunyai kapasitas infiltrasi rendah seperti lempung dan liat; atau 3) kawasan karst, rawa, dan/atau gambut.

b. Pemeliharaan
1) membersihkan talang dan saluran air dari kotoran seperti ranting, dedaunan agar tidak tersumbat; dan/atau 2) melakukan analisis laboratorium untuk mengetahui kualitas air di dalam kolam pengumpul air (bila perlu).

3. Sumur Resapan Dangkal


a. Persyaratan lokasi
1) tinggi muka air tanah > 0,5 m; dan/atau 2) berada pada lahan yang datar dan berjarak minimum 1 m dari pondasi bangunan.

b. Konstruksi 1) sumur resapan dangkal dibuat dalam bentuk bundar atau empat persegi dengan menggunakan batako atau bata merah atau buis beton; 2) sumur resapan dangkal dibuat pada kedalaman di atas muka air tanah atau kedalaman antara 0,5 10 m di atas muka air tanah dangkal dan dilengkapi dengan memasang ijuk, koral serta pasir sebesar 25% dari volume sumur resapan dangkal; 3) sumur resapan dangkal dilengkapi dengan bak kontrol yang dibangun berjarak + 50 cm dari sumur resapan dangkal yang berfungsi sebagai pengendap; 4) sumur resapan dangkal dan bak kontrol dilengkapi dengan penutup yang dapat dibuat dari beton bertulang atau plat besi; 5) memasang pipa pembuangan yang berfungsi sebagai saluran limpasan jika air dalam sumur resapan sudah penuh.

Lubang Resapan Biopori


1. Persyaratan lokasi
2. Pemeliharaan a. mengisi sampah organik kedalam lubang resapan biopori; a.) daerah sekitar b. memasukkan sampah organik pemukiman, taman, secara berkala pada saat terjadi halaman parkir dan penurunan volume sampah sekitar pohon; dan/atau organik pada lubang resapan b.) pada daerah yang biopori; dan/atau 8 dilewati aliran air hujan. c. mengambil sampah organik yang ada dalam lubang resapan biopori setelah menjadi kompos diperkirakan 2 3 bulan telah terjadi proses pelapukan.

Air Laut
Air yang ada di laut Kadar garam rata-rata 34% Salinitas (kadar garam) air laut dipengaruhi oleh penguapan, pencairan es, curah hujan Suhu di daerah tropik 280 C. Warna dipengaruhi oleh endapan dan organisme

Proses Pengolahan Air Laut Menjadi Air Bersih

Destilasi

Filtrasi

Penukaran ion

Proses Destilasi Pemanfaatan energi panas untuk menguapkan air asin. Uap air tersebut selanjutnya didinginkan menjadi titik-titik air dan hasil ditampung sebagai air bersih yang tawar.

Proses Filtrasi
Tanpa adanya pengaruh dari tekanan luar, air asin akan menerobos membran semipermeabel untuk menetralkan/menawarkan air yang mengandung garam melalui proses osmosis.

Penukaran Ion
Memanfaatkan proses kimiawi untuk memisahkan garam dalam air. Pada proses ini ion garam (Na Cl) ditukar dengan ion seperti H+ dan OH-. Materi penukar ion berasal dari bahan alam atau sintetis. Materi penukar ion alam misalnya zeolit sedangkan yang sintetis resin (resin kation dan resin anion).

Air Permukaan
Terdapat di permukaan pH tergantung tempat dan kandungannya Warna dan rasa tergantung pada zat yang terkandung didalamnya Berupa air danau, sungai, waduk

Cara Pengolahan Air Permukaan Menjadi Air Bersih


Tahap Pengolahan Screening Tangki Sedimentasi Klarifier (Clearator) Sand Filter Reservoir Zat kimia yang digunakan Tawas Kapur Klorin

Skema Pengolahan Air Permukaan

Air Tanah
Karakteristik Terletak dalam permukaan tanah Pada kedalaman dangkal mulai tercemar oleh zat-zat asing. Tercampur dengan air hujan, dan air permukaan lain Terdapat bakteri- bakteri pencemar Pengolahan Air Tanah Penggunaan Filter Mangan Zeolit Filter Karbon Aktif Sinar UV

Skema pengolahan air tanah

Daftar Pustaka
Alimah, Nur. 2008. Kimia Lingkungan. SMAK: Makassar. http://carapengolahan.blogspot.com/2013/06/ca ra-pengolahan-air-bersih.html http://mtnugraha.wordpress.com/2011/07/26/su mur-resapan-1/ khurriyatul.blogspot.com%2F2012%2F03%2Fpen golahan-sekunder.html http://www.airlimbah.com/2009/11/17/pengola han-primer/

Вам также может понравиться