Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
akibat penipisan kulit, fragil seperti selaput (seperti kulit ari buah salak). Warna kulit berubah dengan pigmentasi tidak merata. Kuku menipis dan mudah patah, rambut rontok samapi terjadi kebotakan. Lemak subkutan berkurang menyebabkan berkurangnya bantalan kulit sehingga daya tahan terhadap tekanan dan perubahan suhu semakin berkurang. Oleh karena itu sangat mudah terkena hipotermia atau hipertermia, selain itu juga mudah terjadi dekubitus. Penipisan kulit menyebabkan kulit mudah terluka dan terjadi infeksi kulit ( armojo dan !artono, "#$$). Perubahan-perubahan pada kulit lansia Perubahan pada kulit lansia, bisa bersifat histologik, fisiologik maupun klinik dan terjadi karena proses penuaan, baik bersifat instriksik, maupun ekstrinsik. Perubahan tersebut antara lain bentuk dan ukuran sel, menurunya melanosit, penurunan jumlah sel langerhans. berakibat banyak terjadi kerutan. emikian juga saraf, mikrosirkulasi serta kelenjar keringat mengalami penurunan se&ara gradular, yang merupakan predisposisi untuk terjadinya penurunan termolegurasi, sensiti%itas terhadap panas. Kuku mengalami penurunan ke&epatan pertumbuhan, dengan terjadinya penipisan pada lempengan kuku, serta terjadinya kerapuhan dan keretakan kelenjar lemak subkutan mengalami atrofi, misalnya pada pipi, ekstremitas bagian distal, tetapi terjadi hipertrofi pada paha 'anita dan perut pada pria. Karakterisitik kulit menua a. Kulit Kering, kasar dan bersisik Kulit kering, merupakan kelainan kulit yang terjadi hampir ()* lansia diatas +, tahun. Kulit tampak kering, bersisik, 'arna lebih gelap, keabu-abuan dan nampak suram. Kekeringan ini terjadi akibat menurunya hormon, menurunya fungsi kelemjar sebasea, berkurangnya jumlah dan fungsi kelenjar keringat, berkurangnya kadar air dalam epidermis serta paparan sinar matahari yang terlalu lama. Kulit kasar dan bersisik timbul akibat proses keratinisasi serta perubahan ukuran sel .sel epidermis dimana stratum mudah lepas dan &enderung untuk mati dan melekat satu sama lain pada permukaan kulit. ermis mengalami penurunan jumlah sel, %askularisasi berkurang, hilangnya fungsi elastisitas, yang
b. Kulit berkerut dan kendor Kulit kendor / menggelantung dengan kerutan . kerutan dan garis kulit lebih jelas . 0al ini disebabkan karena 1 Penurunan jumlah fibroblast yang menyebabkan penurunan jumlah serat elastin lebih sklerotik dan menebal sehingga jaringan kolagen menjadi kendor dan serabut elastin kehilangan daya lenturnya, kulit menjadi kendor dan kurang lentur, Tulang dan otot menjadi atrofi, jaringan lemak subkutan berkurang, lapisan, kulit tipis serta kehilangan daya kenyalnya sehingga terbentuk kerutan . kerutan dan garis . garis kulit. Kontraksi otot . otot mimik yang tidak diikuti oleh kontraksi kulit yang sesuai sehingga mengakibatkan alur . alur keriput di daerah 'ajah. &. 2angguan pigmentasi pada kulit 0al ini disebabkan perubahan . perubahan pada distribusi pigmen melanin dan proliferasi melanosit, serta fungsi melanosit menurun sehingga penumpukan melanin tidak teratur dalam sel . sel basal epidermis. isamping itu epidermimal turn o%er menurun sehingga lapisan sel . sel kulit mempunyai banyak 'aktu untuk menyerap melanin yang mengakibatkan terjadinya ber&ak . ber&ak pigmentasi pada kulit. d. Perubahan rambut dan kuku 3ambut 1 Pertumbuhan menjadi lambat, lebih halus dan jumlahnya lebih sedikit. 3ambut pada alis, lubang hidung dan 'ajah sering tumbuh lebih panjang. 3ambut memutih. 3ambut banyak yang rontok. Kuku 1 Pertumbuhan kuku lebih lambat, ke&epatan pertumbuhan menurun 4# . )# * dari orang de'asa. Kuku menjadi pudar, kurang ber&ahaya dan rapuh. Warna kuku agak kekuningan. Kuku menjadi tebal dan keras. 2aris . garis kuku longitudinal tampak lebih jelas. Kelainan ini di laporkan terdapat pada +( * lansia berusia (# tahun.
armojo 5 dan !artono 0 ("#$$). Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut) Edisi ke 4. 6akarta1 5alai Penerbit 7K89.